cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya
ISSN : 25413384     EISSN : 25413392     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 275 Documents
DINAMIKA ORBIT ASTEROID 2012 DA14 PASCAPAPASAN DEKAT DENGAN BUMI Judhistira Aria Utama; Budi Dermawan; Taufiq Hidayat; Umar Fauzi
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16 No 1 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.196 KB)

Abstract

Abstrak Tidak berselang lama pascapenemuannya (23 Februari 2012) oleh Observatorio Astronómico de La Sagra, Spanyol, asteroid 2012 DA14 (367943 Duende) mengalami papasan dekat dengan Bumi pada 16 Februari 2013 silam di jarak kurang dari jarak satelit geostasioner. Pascapapasan dekatnya tersebut asteroid ini dikelompokkan ke dalam kelas Aten, yaitu kelompok asteroid dekat-Bumi (ADB) yang memiliki orbit memotong orbit planet Bumi dengan setengah sumbu panjang orbit kurang dari 1 satuan astronomi. Menggunakan paket integrator Mercury, dalam pekerjaan ini dihitung evolusi orbital asteroid pascapapasan dekatnya hingga 1000 tahun ke depan. Selama selang waktu integrasi yang dilakukan, didapati bahwa asteriod ini beberapa kali mengalami papasan dekat dengan planet Bumi, Venus, dan Bulan. Dalam kurun waktu tersebut, asteroid dan keenampuluh asteroid virtualnya tidak ada yang menjadi benda penumbuk untuk planet Bumi dan Venus maupun Bulan. Abstract Less than one year after its discovery on February 23, 2012 by the Observatorio Astronómico de La Sagra, Spain, asteroid 2012 DA14 (also known as 367943 Duende) passed above Earth’s surface closer than geosynchronous satellites on February 16, 2013. According to Minor Planet Center (MPC) the asteroid is catagorized as Aten class for now, group of Earth-crossing asteroids with semimajor axis smaller than 1 astronomical unit. We employ Mercury package, a software for doing N-body integrations, to calculate the orbital evolution of 2012 DA14 for 1,000 years of orbital integrations after its last close approach with Earth. According to variation of nominal and virtual asteroids’s orbital elements during the integration time, the objects will experience several times of close approach with Earth, Venus and Moon but will not to be an impactor for these Terrestrial planets and natural satellite. Keywords: near-Earth asteroids, orbital evolution, Mercury integrator.
PEMODELAN 2D RESPON ANOMALI GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU AKIBAT AMBLESAN DAN DINAMIKA MUKA AIR TANAH Supriyadi Supriyadi; Djuniadi Djuniadi; Wahyu Hardyanto
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16 No 1 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.156 KB)

Abstract

Abstrak Metode Gaya berat mikro antar waktu merupakan pengembangan dari metode Gaya berat dengan ciri khas berupa pengukuran ulang gaya berat di titik yang sama pada selang periode tertentu, misalnya 6 bulan. Problem utama pada survei gaya berat mikro antar waktu adalah bahwa sumber anomali gaya berat mikro antar waktu terdiri atas dua sumber, yaitu amblesan dan perubahan densitas bawah permukaan yang berhubungan dengan dinamika air tanah yang berupa kenaikan atau penurunan muka air tanah. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dilakukan pemodelan 2 D respon anomali gaya berat mikro antar waktu dengan menggunakan perangkat lunak Grav 2D. Sebagai contoh digunakan kasus Semarang bagian utara. Parameter model disesuaikan dengan kondisi lapangan yang berupa densitas lapisan, besar amblesan berdasarkan hasil penelitian terkait dengan asumsi telah terjadi amblesan dan penurunan muka air tanah atau kenaikan muka air tanah. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa untuk (1) amblesan 10 cm, penurunan muka air tanah 1, 5 m dengan dimensi amblesan lebih kecil dari penurunan muka air tanah dengan 3 kedudukan yang berbeda memberikan anomali sebesar 12,196 mGal, 30,706 mGal dan 13,376 mGal. (2) dimensi amblesan dan kenaikan muka air tanah sama besar memberikan anomali sebesar 63,546 mGal, dan (3) dimensi amblesan lebih besar dari penurunan muka air tanah memberikan anomali sebesar 30,856 mGal. Berdasarkan analisis FFT (Fast Fourier Transform) dapat disimpulkan bahwa untuk memisahkan frekuensi anomali gayaberat akibat amblesan dan perubahan kedalaman muka air tanah diperlukan syarat dimensi kedua sumber anomali berbeda. Untuk kasus dimensi kedua sumber anomali sama, maka anomali gayaberat akibat amblesan dan penurunan muka air tanah tidak dapat dipisahkan. Abstract Microgravity method is the development of Gravity methods with the typical form of repeated measurements at the same point at the interval specified period, such as six months. The main problem in micro-gravity surveys over time is that the source of time lapse micro gravity anomaly consisted of two sources, namely subsidence and subsurface density changes associated with groundwater dynamics in the form of an increase or decrease in ground water level. Under these conditions, then do modeling 2 D response time lapse micro gravity anomaly using Grav2D software. For example use case of the northern part of Semarang. Model parameters adjusted to the field conditions such as density layer, a large subsidence based on research results associated with the assumption that there has been a subsidence and groundwater level decline or rise in groundwater level. Modeling results show that for (1) subsidence 10 cm, decrease in groundwater level 1, 5 m with dimensions smaller subsidence of groundwater level decline by 3 different positions gives anomaly of 12.196, 30.706 and 13.376 mGal, (2) the dimensions of subsidence and groundwater level rise as great give anomaly at 63.546 mGal, and (3) subsidence dimension greater than the decrease in groundwater level giving anomalies of 30.856 mGal Based on the analysis of FFT (Fast Fourier Transform) can be inferred that to separate frequency gravity anomaly due to subsidence and groundwater depth changes necessary requirement a second dimension different sources of anomalies. For the case of the second dimension of the same anomaly source, then the gravity anomaly due to subsidence and subsidence of groundwater can not be separated. Keywords: microgravity, time lapse, groundwater
ANALISIS VARIASI SPASIOTEMPORAL PANAS LATEN KONDENSASI HIDROMETEOR BENUA MARITIM INDONESIA BERBASIS ESTIMASI SATELIT DAN LUARAN MODEL Krismianto Krismianto; Nurzaman Adikusumah; Arief Suryantoro
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16 No 1 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.608 KB)

Abstract

Abstrak Analisis variasi spasial dan temporal panas laten kondensasi hidrometeor Benua Maritim Indonesia (BMI) berbasis estimasi satelit dan luaran model dibahas dalam makalah ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami karakteristik dan mekanisme hujan di BMI, terutama pada hal sebaran horizontal panas laten kondensasi hidrometeor BMI dan profil vertikal parameter tersebut di atas tiga wilayah Bandara Indonesia (Bandung, Padang dan Ambon). Pemilihan ke tiga wilayah ini sekaligus menunjukkan adanya tiga pola utama curah hujan yang ada di Indonesia, yang dikenal sebagai pola hujan monsunal (Bandung), ekuatorial (Padang) dan lokal (Ambon). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa berdasar estimasi satelit, secara spasial wilayah Indonesia yang berada di sekitar garis khatulistiwa (5 °LU – 5 °LS) secara bercak (spotty) merupakan wilayah dengan intensitas panas laten kondensasi hidrometeor yang tinggi pada perioda Desember 1998, Januari – Februari 1999 dengan intensitas antara 0,60 – 0,80 K/jam yang terjadi di ketinggian 6 – 8 km. Hal analog, pada perioda Juni, Juli, Agustus 1999 terjadi di wilayah yang berada di utara Indonesia (5 °LU – 25 °LU) dengan nilai antara 0,30 – 0,45 K/jam. Variasi spasial dan temporal panas laten kondensasi hidrometeor berdasar luaran model menunjukkan adanya pola (cakupan luasan) dan nilai yang berbeda dari estimasi satelit tersebut. Kata kunci : panas laten kondensasi hidrometeor, satelit dan model Abstract Analysis of spatial and temporal variations of latent heat of condensation hydrometeor Indonesian Maritime Continent (IMC) based on satellite estimation and models outcomes are discussed in this paper. The purpose of this research is to understand the characteristics and mechanisms of rain in IMC regions, especially in terms of horizontal distribution of latent heat of condensation hydrometeor of IMC areas and profile parameters vertical aforementioned three regions Airports Indonesia (Bandung, Padang and Ambon). Election to these three areas also indicates three main patterns of rainfall in Indonesia, known as monsoonal pattern (Bandung), equatorial (Padang) and local (Ambon). The results obtained indicate that the satellite estimations, spatially Indonesian territory located around the equator (5 °N - 5 °S) by spotting is a region with the intensity of the latent heat of condensation hydrometeor high in the period December 1998, January - February 1999 with an intensity of between 0.60 to 0.80 K / h which occurred at an altitude of 6-8 km. It analogue, in the period June, July, August 1999 occurred in the region located in northern Indonesia (5 °N - 25 °N) with values ​​between 0.30 to 0.45 K / h. Spatial and temporal variations of latent heat of condensation hydrometeor based on models outcomes indicate a pattern (coverage area) and different values from satellite estimations. Keywords: latent heat of condensation hydrometeor, satellite and model
PENGARUH POSISI INTRUDER TERHADAP BENTUK PERMUKAAN BED GRANULAR PADA EFEK KACANG BRASIL DUA-DIMENSI Sparisoma Viridi; Siti Nurul Khotimah; Hari Anggit Cahyo Wibowo; Trise Nurul Ain; Dimas Praja Purwa Aji
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16 No 1 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1464.741 KB)

Abstract

Abstrak Efek kacang Brasil dua-dimensi dengan partikel bed dan intruder terbuat dari keping akrilik diamati dengan vibrasi sinusoidal yang diselingi waktu diam sehingga memudahkan untuk mengambil foto yang baik untuk diproses lebih lanjut. Parameter vibrasi adalah f = 13 Hz dan Γ = 2. Dalam tulisan ini disajikan evolusi posisi intruder dengan waktu apung Trise = 67 langkah, dengan posisi awal intruder saat sisi bawahnya mengenai dasar wadah dan posisi akhir saat sisi atasnya menyentuh permukaan bed partikel. Tinggi bed partikel awal adalah 21 buah dan lebarnya adalah 19 buah. Rasio intruder dan bed kira-kira 2.545. Bentuk permukaan bed paling melengkung diamat saat posisi intruder berada di antara konfigurasi awal dan akhir dalam observasi. Abstract Two-dimension Brazil-nut effect using acrylic plate as intruder and bed particles is observed under non-continuous sinusoidal vibration in order to obtain sufficient image quality for further process. Vibration parameters are f = 13 Hz and Γ = 2. In this work time series of intruder position is presented, which shows that it has rise time Trise = 67 steps, with initial position defined as lower side of intruder in touch with bottom of the container and final position is defined as upper side of intruder is on the bed particle surface. Initial height and width of bed particles are 21 and 92 particles, respectively. Ratio of intruder and bed particle diameter is about 2.545. Most curved of bed particle surface is observed while intruder position is about in the middle between its initial and final configurations. Keywords: Brazil-nut effect, granular materials, two-dimension system, vertical vibration, rise time.
PERHITUNGAN PENAMPANG LINTANG MIKROSKOPIK DALAM SEL BAHAN BAKAR NUKLIR Mohammad Ali Shafii
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16 No 1 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.989 KB)

Abstract

Abstrak Perhitungan penampang lintang mikroskopik sel bahan bakar nuklir sangat penting dilakukan untuk menentukan distribusi fluks neutron dalam teras reaktor nuklir, karena distribusi fluks yang merata akan menentukan daya reaktor. Library data nuklir yang digunakan dalam penelitian ini adalah JFS-3-J33-70g yang dipakai oleh kode komputer SLAROM dari JAEA (Japan Atomic Energi Agency). Secara garis besar proses perhitungan adalah sebagai berikut; membaca data dari library SLAROM JFS-33 berdasarkan pada masukan spesifikasi sel bahan bakar nuklir. Kemudian menginterpolasi dari tabulasi nilai-nilai sebagai fungsi penampang lintang latar dan suhu. Selanjutnya menghitung penampang lintang latar awal untuk koreksi heterogenitas menggunakan pendekatan Wigner dengan memasukkan faktor Dancoff dan Bell. Interpolasi dengan metode cubic spline baik terhadap variabel temperatur maupun penampang lintang latar dilakukan lagi untuk mendapatkan penampang lintang serapatan dan hamburan total. Dari hasil perhitungan, nilai penampang lintang fisi, capture, elastik dan tak elastik nuklida U-235 memberikan hasil yang sesuai dengan referensi. Abstract Calculation of microscopic cross section of nuclear fuel cell need to be done to determine the distribution of neutron flux in the nuclear reactor core, because the distribution of flux evenly will determine the power reactor. Nuclear data library that is used in this research is the JFS-3-70-J33 used by SLAROM computer code from JAEA (Japan Atomic Energy Agency). Generally the process of calculation are as follows; read data from library of SLAROM JFS-3-70-J33 based on input specifications of nuclear fuel cells. Futhermore, interpolatation of the tabulated values as a function of background cross section and temperature is done. Initial background cross section for heterogeneity correction is calculated using Wigner approach by inserting Dancoff and Bell factors. Interpolation by cubic splines method for the variable of temperature and background cross section is evaluated again to get an absorbtion and total scattering cross section. The results show that the microscopic fission, capture, elastic and inelastic cross section of U-235 isotope are in accordance with the reference. Keywords: microscopic cross section, nuclear fuel cell, background cross section.
PENGARUH KOPLING TENSOR, ISOVEKTOR-ISOSKALAR DAN PERTUKARAN ELEKTROMAGNETIK TERHADAP PREDIKSI DOUBLE MAGIC NUCLEI 292120 Liliani Liliani; Diningrum Diningrum; Nugraha Nugraha; Sulaksono Sulaksono
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16 No 1 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.54 KB)

Abstract

Abstrak Pengaruh dari kopling tensor, isovektor-isoskalar dan pertukaran elektromagnetik terhadap inti berat dan prediksi inti super berat dipelajari melalui teori Relativistic Mean Field (RMF). Ditemukan bahwa ketiga kopling tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sifat materi nuklir, energi ikat, spektrum energi partikel tunggal, distribusi kerapatan dan ketebalan kulit inti berat dan prediksi inti super berat. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa 208Pb dan 292120 adalah double magic nuclei. Hasil ini konsisten dengan data eksperimen dan prediksi model RMF. Kata kunci: model RMF, kopling tensor, isovektor-isoskalar, pertukaran elektromagnetik Abstract We studied the effect of tensor, isovektor-isoskalar and electromagnetic exchange couplings on heavy and prediction of superheavy nuclei by using RMF model. We have found that those couplings significantly inuence the nuclear matter properties, binding energy, single particle spectra, nucleon densities and neutron skin of heavy and superheavy nuclei. Our result show that 208Pb and 292120 are double magic nuclei. This results are consistent with experimental finding and other RMF model prediction. Keywords: RMF model, tensor, isovektor-isokalar, electromagnetik exchange couplings
STUDI AWAL DEPOSISI LAPISAN TIPIS YTTRIA-STABILIZED ZIRCONIA (YSZ) PADA SUBSTRAT BAJA FERITIK DENGAN METODE PLD - PULSED LASER DEPOSITION Agusutrisno Agusutrisno; Edi Suharyadi; Mardiyanto Mardiyanto; Abu Khalid Rivai
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16 No 1 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.682 KB)

Abstract

Abstrak Studi awal lapisan tipis Yttria-Stabilized Zirconia (YSZ) telah berhasil dideposisi di atas substrat baja feritik dengan teknik Pulsed Laser Deposition (PLD) di fasilitas laboratorium Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju - BATAN. Lapisan tipis ini dideposisi dengan tekanan chamber dalam rentang 200 mTorr hingga 225 mTorr dengan temperatur substrat pada temperatur ruang serta pulsa tembakan laser adalah 30×1000 tembakan dengan frekuensi 10 Hz. Selanjutnya sampel yang diperoleh dianalisis dengan Optical Microscope (OM), X-Ray Diffractometer (XRD), Raman Spectrometer dan Atomic Force Microscope (AFM). Sebagai bahan perbandingan sampel tersebut dipanaskan (annealing) pada temperatur 800oC kemudian dikarakterisasi dengan metode yang sama. Hasil analisis secara visual maupun dengan OM serta AFM menunjukkan bahwa lapisan YSZ telah terdeposisi di atas permukaan substrat baik sebelum dipanaskan maupun setelah dipanaskan. Karakterisasi struktur kristal sampel menggunakan X-ray Diffraction (XRD) menunjukkan bahwa derajat kristalinitas lapisan tipis YSZ masih rendah baik dengan substrat dipanaskan maupun tanpa dipanaskan. Karakterisasi Raman Spectroscopy menunjukkan bahwa pada deposisi dengan temperatur ruang belum tampak dengan jelas ikatan dan fasa YSZ. Sedangkan pada sampel dengan substrat dipanaskan menghasilkan puncak pada 550 cm-1 yang menunjukkan bahwa lapisan cenderung amorf. Karakterisasi topografi permukaaan menggunakan AFM menunjukkan bahwa sampel yang dideposisi menggunakan teknik PLD menghasilkan surface roughness yang sangat halus dalam rentang nano-meter sehingga berpotensi digunakan sebagai aplikasi Thermal Barrier Coating (TBC) pada material temperatur tinggi. Kata kunci : Lapisan tipis, Yttria-Stabilized Zirconia (YSZ), Pulsed Laser deposition (PLD), baja, nano-meter Abstract PRELIMINARY STUDY OF A YTTRIA-STABILIZED ZIRCONIA (YSZ) THIN FILM DEPOSITION ON A FERRITIC STEEL SUBSTRATE USING PLD - PULSED LASER DEPOSITION METHOD. A thin film of Ytrria-Stabilized Zirconia has been deposited on a ferritic stainless steel by Pulsed Laser Deposition (PLD) at laboratory facilities of Center For Science and Technology of Advanced Materials-BATAN. The thin film was deposited with the chamber pressure range of 200 mTorr to 225 mTorr, substrate temperature at room temperature, and 30x1000 shots of pulsed-laser with 10 Hz of frequency. Afterward, the sample was analyzed using Optical Microscope (OM), X-Ray Diffractometer (XRD), Raman Spectrometer and Atomic Force Microscope (AFM). As for comparison analysis, the sample was annealed at 800oC then characterized using the same methods. The result of analyses with visually and using OM then AFM showed that the thin film of YSZ was deposited on the surface of the substrate. The characterization of the crystal structure of the sample by using XRD showed that the crystallinity degree of thin film with the substrate both with and without annealing was still low. Raman spectroscopy characterization showed that the bond and phase of YSZ deposition with the substrate at room temperature were not clearly formed. Whereas the sample was annealed resulted peak at 550 cm-1, which is showed that the thin film was still amorphous. Surface topography characterization using AFM showed that the surface roughness of the sample deposited by PLD method was relatively smooth in the range of nano-meter. Keywords: Thin film, Yttria-Stabilized Zirconia (YSZ), Pulsed Laser Deposition (PLD), steel, nano-me
ANALISIS KOROSI PADA LAPISAN TIPIS KOMPOSIT NIKEL-NITRIDA HASIL ELEKTRODEPOSISI Esmar Budi; Bagus Ksatriotomo; Alief Restu; Muarief Muarief; Ade Lina Permatasari; Iwan Sugihartono; Agus Setyo Budi
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16 No 1 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.375 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan kajian pembentukan lapisan tipis komposit nikel-nitrida menggunakan kaidah elektrodeposisi menggunakan bahan dari campuran 0.38 M Ni2SO4.6H2O, 0.17 M NiCl2.6H2O dan 0.49 M H3BO3 dan ditambahkan partikel nitrida serbuk TiN dan AlN. Proses elektrodeposisi dilakukan dengan perlakuan variasi arus 2, 3 dan 4 mA serta variasi kosentrasi partikel nitrida 4 , 6 dan 8 gr/lit. Analisis korosi lapisan komposit dilakukan dengan merendam sampel pada larutan asam HCl 3.5% selama 3 jam. Nilai korosi ditentukan dari penimbangan, menggunakan neraca analitis, massa sampel sebelum dan sesudah proses perendaman dalam larutan asam. Hasil pengujian menunjukan bahwa sampel hasil elektrodeposisi pada arus 2 mA dan sampel hasil elektrodeposisi pada konsentrasi nitrida 8 gr/lit mengalami tingkat korosi yang paling kecil. Kata kunci: Lapisan komposit nikel-nitrida, elektrodeposisi, arus, konsentrasi nitrida, korosi.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI ORGANOLEMPUNG DARI BENTONIT INDONESIA Arif Rahman; Yateman Arryanto; Sutarno Sutarno; Ariadne L. Juwono; Seto Roseno
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16 No 1 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.519 KB)

Abstract

Abstrak Sintesis organolempung dari bentonit alam Indonesia telah berhasil dilakukan. Bentonite alam yang digunakan untuk bahan dasar organolempung dipilih dari tiga sampel yang berasal deposite di Sukabumi, Pontianak, dan Pacitan. Spektroskopi FTIR, XRD dan SEM serta kuantifikasi kapasitas tukar kation (KTK) digunakan untuk menganalisis dan menentukan kualitas sampel yang diperiksa. Bentonite dari Pacitan dipilih karena memiliki kandungan montmorillonite tertinggi yakni 71% dan KTK sebesar 77 meq/100g. Selanjutnya, material bentonite terpilih digunakan untuk sintesis organolempung. Surfaktan kationik CTMABr digunakan sebagai pengubah muatan permukaan lempung untuk meningkatkan karakteristik hidrofobik permukaan lempung. Oganolempung hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan XRD, TGA dan FTIR. Organolempung hasil sintesis menunjukkan spasi antarlapis sebesar 18 – 39 Å. Thermogram TGA menunjukkan bahwa organoclay hasil sintesis memiliki dua kali pelepasan massa CTMABr yang berkorelasi dengan posisi lokasi CTMABr pada dua lokasi yang berbeda. Data-data tersebut memberikan informasi keberhasilan sintesis organolempung berbahan dasar bentonit alam Indonesia menggunakan CTMABr sebagai pemodifikasi permukaan. Abstract Synthesis and Characterization Organoclay from Indonesian Bentonite Synthesis organoclay from Indonesian natural bentonite from Indonesia has been carried out. Natural bentonite has been chosen from three samples from Sukabumi, Pontianak and Pacitan deposites. The FTIR, XRD, SEM spectroscopy and quantification of CEC (cation exchange capacity) techniques were employed to analyze the quality of these samples. Bentonite from Pacitan was chosen as the finest quality of bentonite, because it has bot the highest montmorillonite content i.e 71% and the highest CEC i.e 77 meq/100 g. Furthermore, the bentonite was used as material for organoclay synthesis. Cationic surfactant of CTMABr has been used as surface modifier to improve the hydrophobic properties of clay. The organoclay was then characterized by using XRD, TGA and FTIR. The organoclay has d-spacing of around 18-39 Å. TGA thermogram show that the organoclay has two differences of CTMA group dissociation temperature from the clay surface due to differences of CTMA group location. These data show that organoclay succesfully synthesized from natural Indonesian bentonite and CTMABr as surface modifier. Keywords: Organoclay, Natural Bentonite
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI DATA LOGGER PADA SISTEM DETEKSI PERANGKAT ELEKTROMAGNETIK INDUKSI Widyaningrum Indrasari; Rahmondia Nanda; Mitra Djamal
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16 No 1 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.601 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan pembuatan dan karakterisasi data logger sebagai perangkat akuisisi data digital pada sistem deteksi elektromagnetik induksi. Perangkat dibangun menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) 16-bit dengan kecepatan 500 kilo samples per second (ksps). Untuk mengendalikan kerja ADC digunakan prosesor jenis mikrokontroler ATmega64A, sementara sebagai rangkaian pendukung kerja sistem digunakan multiplekser, rangkaian penguat, filter aktif lolos rendah Sallen Key tipe Butterworth, dan program antar muka. Sistem akuisisi data yang dibangun dapat merekam sinyal dengan frekuensi maksimum 10 kHz dari empat saluran masukan (channel). Rentang tegangan yang digunakan adalah ±2,5 Volt dengan resolusi ADC 76 µV, dan dapat mengakuisisi data setiap 2 µs. Hasil karakterisasi menggunakan input tegangan DC dari kalibrator diperoleh kurva keluaran ADC masing-masing channel mempunyai persamaan yang cukup identik dengan gradien sebesar 0,90. Sedangkan hasil karakteristik ADC terhadap sumber tegangan AC dari sensor magnetik fluxgate, menunjukkan adanya distorsi pada sinyal dengan frekuensi > 6 kHz. Abstract It has been made and characterized data logger as a digital data acquisition devices on the electromagnetic induction detection system. This device was built using the ADC (Analog to Digital Converter) of 16-bit with the speed of 500 kilo samples per second (KSPS). The processors of microcontroller ATmega64A used as a controller of ADC's working. Several electronics circuits was used as a working supporting system, there are a multiplexer circuit, an amplifier circuit, an active low pass filter (Sallen-Key filter type Butterworth), and the interface program. Data acquisition system consists of four channels which is able to record the signal with a maximum frequency of 10 kHz. The working voltage range used is ± 2.5 Volts, with ADC's resolution of 76 μV, and able to obtain data every 2 μs. The characterization result of ADC's output using a DC voltage input from the calibrator, obtained that ADC output curve of each channel identical equation with a gradient of 0.90. Meanwhile the characterization result of ADC's output using the AC voltage source of fluxgate magnetic sensors, showed a distortion in a signal with a frequency > 6 kHz . Keywords: electromagnetic induction, data logger, ADC, resolution, fluxgate

Page 1 of 28 | Total Record : 275


Filter by Year

2014 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 8 No 2 (2023): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 8 Issue 2, August 2023 Vol 8 No 1 (2023): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 8 Issue 1, April 2023 Vol 7 No 3 (2022): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 7 Issue 3, December 2022 Vol 7 No 2 (2022): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 7 Issue 2, September 2022 Vol 7 No 1 (2022): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 7 Issue 1, April 2022 Vol 6 No 3 (2021): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 6 Issue 3, December 2021 Vol 6 No 2 (2021): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 6 Issue 2, October 2021 Vol 6 No 1 (2021): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 6 Issue 1, April 2021 Vol 5 No 3 (2020): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 5 Issue 3, December 2020 Vol 5 No 2 (2020): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 5 Issue 2, August 2020 Vol 5 No 1 (2020): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 5 Issue 1, April 2020 Vol 4 No 3 (2019): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 4 Issue 3, December 2019 Vol 4 No 2 (2019): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 4 Issue 2, August 2019 Vol 4 No 1 (2019): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 4 Issue 1, April 2019 Vol 3 No 3 (2018): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 3 Issue 3, December 2018 Vol 3 No 2 (2018): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 3 Issue 2, August 2018 Vol 3 No 1 (2018): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 3 Issue 1, April 2018 Vol 2 No 3 (2017): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 2 Nomor 3, Desember 2017 Vol 2 No 2 (2017): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 2 Nomor 2, Agustus 2017 Vol 2 No 1 (2017): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 2 Nomor 1, April 2017 Vol 1 No 2 (2016): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 1 Nomor 2, Desember 2016 Vol 1 No 1 (2016): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 1 Nomor 1, Agustus 2016 Vol 16 No 3 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 3, Desember 2015 Vol 16 No 2 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 2, Oktober 2015 Vol 16 No 1 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 1, Juni 2015 Vol 15 No 2 (2014): SPEKTRA, Volume 15 Nomor 2, Desember 2014 Vol 15 No 1 (2014): SPEKTRA, Volume 15 Nomor 1, Mei 2014 More Issue