cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. mojokerto,
Jawa timur
INDONESIA
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman
ISSN : 20892608     EISSN : 26140527     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 151 Documents
MULTICULTURAL CURRICULUM DEVELOPMENT MODEL ( CASE STUDY OF CURRICULUM PLANNING FOR SMA NEGERI 2 KEDIRI ) Ramdhan, Tri Wahyudi
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 9 No 1 (2020): TARBIYAH ISLAMIYA
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/tarbiya.v9i1.641

Abstract

ABSTRACT In the research, this time will try to discuss curriculum development based on multicultural education. Given the very diverse curriculum development, which consists of elements (1) planning ; (2) implementation ( 3 ) evaluation. But in this research, not all elements of curriculum development are a concern, but will only be focused on elements of curriculum planning done by SMA 2 Kediri. This approach uses a qualitative approach to the type of case study. Whereas in collecting data using participatory observation, in-depth interviews, and documentation. And the data collected was analyzed using an interactive analysis model. Results of the research showed that although the p Planning for curriculum at the high school one using parallel model through three stages., Namely (1) the planning strategic, (2) planning program, and (3) planning learning activities to produce products containing the dimensions of multicultural through a process that also includes multicultural dimension Keywords: Curriculum, Model, Multicultural
PENDEKATAN PSIKOLOGI SEBUAH TAWARAN BARU METODE STUDI ISLAM Rohmad, Ali
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 6 No 1 (2017): Pebruari
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3515.615 KB)

Abstract

Dalam masalah keagamaan kontemporer dijelaskan, bahwa agama mempunyai banyak dimensi. Agama tidak hanya semata mata terkait dengan masalah ketuhanan dan kepercayaan, tetapi agama juga terkait dengan persoalan persoalan kemaslahatan umat yang merupakan keniscayan manusiawi. Berkaitan dengan hal tersebut maka metode studi Islam dapat dilakukan dalam berbagai pendekatan. Salah satunya adalah metode sudi Islam dengan pendekatan psikologi, dengan harapan dapat diyemukan pemahaman yang komprehensif mengenai bagaimana semestinya pengkajian agama Islam dijalankan khususnya dari kacamata psikologi. Sehingga bisa terlihat hubungan yang erat antara agama dengan psikologi / kesehatan jiwa. Agama dengan pendekatan ilmu jiwa iniselain akan mempengaruhi tingkat kegamaan yang dihayati diamati dan diamalkan seseorang, juga dapat digunakan sebagai alat untuk memasukkan agama kedalam jiwa seseorang sesuai tingkat usianya. Dengan ilmu ini agama akan menemukan cara yang tepat dan cocok untuk menanamkannya. Studi Islam dengan psikologi juga dapat mengetahui bahwa perilaku seseorang yang lahiriah terjadi, dipengaruhi keyakinan yang dianutnya.
PEMIKIRAN IBNU KHALDUN TENTANG ILMU BAHASA DAN SASTRA ARAB Khudori, Mohammad
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 6 No 1 (2017): Pebruari
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2316.264 KB)

Abstract

Didalam muqaddimahnya, Ibnu Khaldun meninjau beberapa aspek ilmu pengetahuan termasuk pemikiran tentang ilmu bahasa dan sastra Arab (IBSA). Secara khusus Khaldun mengurai latar belakang munculnya, runag lingkup, serta kegunaan ilmu bahasa dan sastra arab (IBSA). yang belum pernah diungkap oleh pakar pakar sebelumnya. Pembahasannya mengenai IBSA didasarkan kepada studinya tentang keberadaan bangsa Arab dan penyebarannya di dunia Arab sendiri.
HUBUNGAN PENGAMALAN KEAGAMAAN DENGAN SIKAP ADIL M. Syarif, Samuri dan
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 6 No 2 (2017): Agustus
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.048 KB)

Abstract

Pendidikan agama adalah ruang bagi praktek dan amal perbuatan. Ia, bukan ilmu yang disandarkan pada teori semata mata. Melaluinya, tujuan pendidikan guna membentuk manusia yang beramal ilmiah dan berilmu amaliah diharapkan dapat tercapai. Dan salah satu indikator bagi tercapainya tujuan tersebut adalah hadirnya siswa siswa yang mampu bersikap adil, baik bagi lingkungan sekitarnya, terhadap orang lain, dan terutama terhadap dirinya sendiri. Dalam konteks ini, pengamalan keagamaan di sekolah kerap diandaikan menjadi jembatan bagi tercapainya tujuan tersebut. Dan melalui penelitian ini, penulis ingin membuktikan apakah pengamalan keagamaan di dalam sekolah memiliki korelasi yang signifikan terhadap sikap adil siswa terhadap dirinya sendiri.
STRATEGI MEMBANGUN KEPERCAYAAN MASYARAKAT PADA PENDIDIKAN DASAR ISLAM Sani, Mahmud
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 7 No 1 (2018): Pebruari
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.045 KB) | DOI: 10.36815/tarbiya.v7i1.159

Abstract

Pendidikan dasar Islam (madrasah) yang dirintis oleh Para Wali dalam paparan hitoris terlihat sebagai pendidikan yang konservatif dan jauh dari sentuhan-sentuhan kemajuan. Kondisi tersebut secara alamiah membangun image bahwa pendidikan dasar Islam identik dengan pendidikan yang terbelakang (marginal) yang hanya dikonsumsi oleh rakyat kecil (grassroot). Kondisi demikian, menjadikan Lembaga Pendidikan Dasar Islam tidak dipercaya oleh masyarakat. Strategi membangun kepercayaan masyarakat pada pendidikan dasar Islam dapat dilakukan, antara lain: a) Kejujuran, b) Kualitas pelayanan yang baik, c) Pemimpin yang dipercaya masyarakat, d) Pengembangan sumber daya manusia, dan e) Pameran pendidikan.
YAHUDI DAN NASRANI DALAM AL-QURâN : MEMBONGKAR KECURIGAAN, MEMBANGUN MASYARAKAT MULTIKULTURAL Saifuddin, M
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 7 No 1 (2018): Pebruari
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.453 KB) | DOI: 10.36815/tarbiya.v7i1.164

Abstract

Karakter dasar ajaran Islam yang mengajarkan umatnya menebar kasih sayang tentu bertolak belakang dengan pemahaman sebagian kalangan dalam Islam yang terus mencurigai dan stereotyping terhadap umat Yahudi dan Nasrani. Karakter ajaran Islam menghendaki sebuah tatanan sosial yang damai dan menghindari perpecahan. Bagaimana mungkin kehidupan multikultural yang sehat akan dapat diwujudkan jika antar kelompok saling mencurigai. Maka dari itu, Islam menghendaki kehidupan dan tatanan sosial yang damai tanpa perpecahan.
LOKALITAS HADIS MENGADAPTASIKAN HADIS KE DALAM RUANG UNIVERSAL Khoir, Moh. Misbakhul
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 7 No 2 (2018): Agustus
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.641 KB) | DOI: 10.36815/tarbiya.v7i2.228

Abstract

Adanya keterkaitan Hadis dengan ruang dan waktu, merupakan fakta yang tidak bisa dipungkiri. Rasulullah tidak hidup secara abadi, tidak pula berkelana menjelajah ke pelosok-pelosok dunia. Maka wajar, jika apa yang terungkap dari Hadis, terkadang dijumpai corak khas kearab-araban. Fakta ini, jika tidak dijadikan pertimbangan dalam memahami Hadis, niscaya Hadis akan sulit diadaptasikan pada zona lain dan tempo yang berbeda. Diperlukan terobosan baru untuk mensikapi problem ini. Salah satu metode yang muncul sebagai solusi atas permasalahan ini adalah pemahaman Hadis dengan membedakan antara sarana yang berubah-ubah dengan tujuan universal yang bersifat tetap. Sehingga, umat akan lebih terfokus pada tujuan yang universal, daripada terjebak pada sarana-sarana yang selalu berkembang. Dengan demikian, jika metode ini diterapkan, Hadis mampu menjadi sebuah ajaran Islam yang shahih li kulli zaman wa al-makan.
TELAAH KONSEPTUAL PENDIDIKAN BARAT DAN ISLAM Nurhayati, Ifa
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 8 No 1 (2019): Pebruari
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.618 KB) | DOI: 10.36815/tarbiya.v8i1.352

Abstract

Tulisan ini bertujuan ingin mendeskripsikan perbedaan konseptual Pendidikan Barat (Umum) dan Pendidikan Islam. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perbedaan paradigma pendidikan Barat dan Islam tidak hanya terbatas pada ranah ontologis dan epistemologisnya, tetapi juga pada ranah aksiologis. Pada ranah ontologis, perbedaan pendidikan terlihat terutama pada ruang lingkup dan hakikat pendidikan itu sendiri. Pada ranah epistemologis, perbedaan keduanya terletak pada sumber pengetahuan yang dicari serta cara dan strategi untuk menggali sumber pengetahuan itu. Ranah konseptual ontologis hingga proses pendidikan (epistemologis) yang berbeda akan berpengaruh secara langsung pada tataran aksiologinya. Secara aksiologis, Pendidikan Barat tidak menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari hasil pendidikan, sementara Islam basis nilai manjadi sebuah keniscayaan dan bagian yang tak terpisahkan dari hasil pendidikan itu sendiri.
BERKACA NU DAN MUHAMMADIYAH DALAM MEWUJUDKAN NILAI-NILAI MODERASI ISLAM DI INDONESIA Almu?tasim, Amru
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 8 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.418 KB) | DOI: 10.36815/tarbiya.v8i2.474

Abstract

Maintaining the moderation of Islam in Indonesia is a must because it is a command of the Qur'an. Didin Hafidhuddin said; Moderate does not mean that all religions are equal in line with the Ministry of Religion and MUI. Collaborative Cadre of Moderate Missionaries Muhammadiyah moderate and not excessive "Not too right (extreme) and not too left (liberal). This group of moderate wasathons or Muslims, in Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) terms are called sawadh al-a'zham, or the largest group, the Aswaja group. It is this group that is embraced by most Muslims in Indonesia, which has so far maintained the country's sovereignty. The trend that is being echoed in the world today is the enthusiasm of Muslims to maintain this moderation, namely moderate Islam. So it is important, because it is too right (extreme) to only see things from a black and white, halal and haram angle, which sometimes when applied in a pluralistic society is not quite right, "sure the goals of all Islamic groups in Indonesia are the same, but when delivered in a way right and more flexible, it is felt to have more impact compared to the extreme values ??of moderation of Islam that is actually what is currently needed by the world and needs to be used as a reference for sawad al-a'zham or the Muslim group, Aswaja and this is very in accordance with The Koran commands The problem is that there are opinions of Muslims who think that if there is something that is not in accordance with Islam, everything needs to be replaced, even though there are principles of fiqh that view the business and its way, as long as the benefits for Muslims must be accepted.
MANAJEMEN SARANA DAN PRASANA PERSPEKTIF AL QURAN DAN HADIS Prayoga, Ari; Kaffah, Dewi Qorotul
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 8 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.318 KB) | DOI: 10.36815/tarbiya.v8i2.479

Abstract

Makalah ini bertujuan untuk menguji nilai-nilai kontekstual dari pengelolaan fasilitas dan infrastruktur dari perspektif Al-Hadis dan Al Qur'an dalam hal komponen perencanaan, pemanfaatan, inventaris, dan pengawasan fasilitas dan infrastruktur. Jenis metode yang digunakan adalah metode interpretasi maudhu'i (tematik) yang mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an yang memiliki satu tujuan yang bersama-sama membahas judul / topik / sektor tertentu dan mendisiplinkan mereka sedapat mungkin sesuai dengan periode penurunan harmoni dengan penyebab - karena penurunan. Hasil pertama, konteks pengelolaan sarana dan prasarana dalam penafsiran surat kabar terkandung dalam penafsiran An-Nahl (16) ayat 68-69, yaitu memetakan konsep bangunan pembagian kerja dalam menyusun infrastruktur menjadi efektif dan tepat sasaran sehingga implementasinya sesuai dengan nilainya. Kedua, perencanaan interpretasi al-Hasyr (59) ayat 18 untuk setiap individu untuk merancang persiapan masa depan mereka sehingga apa yang akan dilakukan telah dirumuskan sebagai konsepsi realisasi kegiatan. Ketiga, pemanfaatan interpretasi An-Nahl (16) ayat 5-8 adalah agar setiap manusia dapat memaksimalkan setiap sumber daya potensial yang ada baik SDM maupun SDA seefektif dan seefisien mungkin sehingga potensi yang ada pada sumber daya tersebut dapat dimaksimalkan. Keempat, inventarisasi interpretasi atas surat Al-Baqarah (2) ayat 282 tentang urgensi pencatatan sebagai bukti konkret, faktual dan otentik dalam pelaporan sehingga dapat lebih mudah saat memeriksa dan menjadi data tekstual ketika ada pertanggungjawaban dari lembaga sekolah. Kelima, pengawasan interpretasi Al-Mujaadillah (58) ayat 7 surah adalah mutlak untuk menghindari penyimpangan baik dalam hal pelaporan, kinerja dan output.

Page 5 of 16 | Total Record : 151