cover
Contact Name
Maruatal Sitompul
Contact Email
m.sitompoel@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
redaksi.oldi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
OLDI (Oseanologi dan Limnologi di Indonesia)
ISSN : 01259830     EISSN : 2477328X     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia is a scientific journal that publishes original research articles and reviews about all aspects of oceanography and limnology. Manuscripts that can be submitted to Oseanologi dan Limnologi di Indonesia is the result of research in marine and inland waters in Indonesia. Submissions are judged on their originality and intellectual contribution to the fields of oceanography and limnology
Arjuna Subject : -
Articles 94 Documents
Pemetaan Mangrove Kepulauan Lease, Provinsi Maluku Menggunakan Data Multi-Temporal Dan Multi-Sensor Citra Satelit Landsat Wouthuyzen, Sam; Ahmad, Fasmi
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemetaan mangrove di Kepulauan Lease, Provinsi Maluku Tengah telah dilakukan, tetapi hanya menggunakan satu citra satelit, sehingga sulit melihat dinamika perubahannya. Tujuan kajian ini adalah memetakan mangrove lima tahunan (1985-2015) menggunakan citra satelit Landsat multi-sensor (MSS, TM, ETM+ dan OLI) dan data lapangan.  Klasifikasi terbimbing berbasiskan metoda maximum likelihood digunakan untuk mengklasifikasi mangrove dari habitat lainnya dan menghitung luasannya. Hasil menunjukkan bahwa Mangrove di Pulau Saparua dan Nusalaut terdiri atas 22 dan 13 jenis dengan sebaran terpanjang pada garis pantai Teluk Tuhaha, karena ada pasokan air tawar dari sungai, sedangkan sisanya tumbuh pada substrat keras di rataan terumbu.  Hasil uji rata-rata dari akurasi keseluruhan peta cukup baik (74,7%), kecuali untuk peta yang dihasilkan Landsat-5 TM (1995) dan Landsat-8 OLI (2015), karena terkontaminasi tutupan awan/haze. Luas mangrove di seluruh lokasi kajian selama 30 tahun relatif stabil, karena terproteksi oleh kearifan lokal "Kewang". Adapun bias tertinggi sebesar 11,4% yang membuat fluktuasi luas mangrove bertambah atau berkurang bukan disebabkan pemanfaatan atau konversi mangrove, melainkan karena pengaruh awan dan geometrik citra dengan sensor yang berbeda. Ke depan, metoda OBIA layak untuk dicoba karena tampaknya dapat menghasilkan peta mangrove dengan akurasi yang lebih baik.   
Gastropoda Mangrove dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat Mujiono, Nova
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Lombok memiliki kawasan hutan mangrove seluas 3.305 ha, 1.643 ha (49,7%) masih dalam kondisi baik dan sisanya 1.662 ha (50,3%) dalam keadaan rusak. Mangrove yang rusak akan berdampak pada penurunan keanekaragaman hayati fauna yang ada. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 dan bertujuan untuk mengetahui komposisi dan distribusi moluska mangrove, khususnya gastropoda di Pulau Lombok. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dan visual encounter. Pengamatan dilakukan di enam stasiun. Sebanyak 1.236 spesimen telah dikoleksi, terdiri dari 11 famili dan 31 spesies. Komposisi spesies tiap stasiun berkisar 5–13 spesies. Komposisi spesies gastropoda dipengaruhi oleh kondisi fisik ingkungan hutan mangrove. Chicoreus capucinus merupakan satu-satunya gastropoda karnivora yang ditemukan di lokasi. Penemuan Haminoea tenera (Haminoeidae) adalah catatan baru bagi Indonesia.
Subsurface Sediment Distribution in The Sumba Waters, East Nusa Tenggara Putra, Purna Sulastya; Nugroho, Septriono Hari
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 2, No 3 (2017)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marine geological survey of the Ekspedisi Widya Nusantara 2016 was conducted in the Sumba Waters on 4 to 26 August 2016 using  Baruna Jaya VIII research vessel. The aim of this survey was to reveal the type and characteristics of the subsurface sediments of the Sumba Waters. A total of 13 samples were taken from the different depth in the subsurface bottom of the sea using grabbing methode with box corer. Grain size analysis were conducted using Mastersizer 2000 to understand the characteristics and the sediment type distribution. In general, the type of the subsurface sediment in the Sumba Waters is ranging from medium to very coarse sandy silt. Distribution of the subsurface sediments is correlated to depths. Grain size of the sediments in the Sumba Strait is coarser than in the western and southern of Sumba Island that directly connected to the Indian Ocean. Distribution of the subsurface sediment showing that the sediment, which are distributed further away from the coast is poorly sorted. The deposition of the subsurface-sea sediment is interpreted to represent a calm, and slow sedimentation mechanism under uniform suspension process.
Distribusi Spasial dan Temporal Nutrien di Danau Tempe, Sulawesi Selatan Aisyah, Siti; Nomosatryo, Sulung
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsentrasi nutrien dalam proses eutrofikasi memiliki peran penting dalam produktivitas perairan tawar. Danau Tempe merupakan kawasan konservasi sumber daya air yang telah mengalami degradasi, diindikasikan dari pendangkalan dan gulma air yang berlimpah. Hal ini mengakibatkan daya dukung danau tersebut menjadi menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan sebaran spasiotemporal nutrien di Danau Tempe sebagai dasar pengelolaan perairan danau. Sampel air diambil menggunakan Kemmerer water sampler pada bulan April, Juli, dan Oktober 2013 di tujuh stasiun. Oksigen terlarut, pH, suhu, dan transparansi diukur secara in situ, sedangkan N-Nitrit, N-Nitrat, N-Amonium, TN, ortofosfat, dan TP beserta parameter pendukung seperti COD, TOM, dan klorofil-a dianalisis di laboratorium menggunakan metode menurut Standard Method. Hasil penelitian memperlihatkan nilai konsentrasi N dan P bervariasi di semua lokasi pengamatan. Nilai konsentrasi N-Nitrat, TN, dan TP cenderung tinggi pada bulan Oktober, sedangkan konsentrasi N-Nitrit, N-Amonium, dan ortofosfat cenderung tinggi pada bulan April. Analisis PCA menunjukkan kondisi kualitas air di Danau Tempe dicirikan oleh senyawa N dan P. Konsentrasi rata-rata TN dan TP di Danau Tempe yang tinggi dengan nilai masing-masing sebesar 1,386 mg/L dan 0,198 mg/L menunjukkan bahwa Danau Tempe termasuk danau produktif dengan kategori perairan eutrofik dan Nitrogen sebagai faktor pembatas kesuburan danau. Pengayaan nutrien yang terus berlanjut akan berdampak buruk terhadap kualitas perairan Danau Tempe
LAJU PERTUMBUHAN IKAN KERAPU BEBEK Cromileptes altivelis YANG DIPELIHARA DALAM KERAMBA JARING APUNG Dody, Safar; La Rae, Dinawanti
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budi daya ikan Kerapu Bebek Cromileptes altivelis mempunyai peluang yang baik pada masa yang akan datang, meskipun masih mengalami kendala dalam pemeliharaannya. Salah satu parameter yang perlu diperhatikan adalah padat tebar yang berhubungan dengan luas wadah pemeliharaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah padat tebar yang sesuai untuk menghasilkan pertumbuhan optimum ikan Kerapu Bebek C. altivelis yang dipelihara dalam keramba jaring apung. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan 3 perlakuan padat tebar dan 3 ulangan. Keramba yang digunakan berukuran 1 x 1 x 1,5 m3 sebanyak 9 buah dengan ukuran mata jaring 0,5 inci. Penelitian dilakukan di perairan Banda Neira, Maluku, dengan kondisi perairan selama percobaan adalah salinitas berkisar 33,2–34,6‰, suhu perairan berkisar 25–31°C, pH berkisar 7–7.5, kecepatan arus berkisar 0,32–3.97cm/s, kejernihan air berkisar 14,29–20 m. Pakan yang diberikan adalah ikan rucah dengan frekuensi pemberian pakan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari sebanyak 10% dari berat total tubuh ikan. Hasil penelitian menunjukkan setelah 4 bulan dibudidayakan pertumbuhan mutlak yang terbaik ditunjukkan oleh perlakuan padat tebar 25 ekor, yaitu 18,22 g, sedangkan terendah ditunjukkan oleh perlakuan padat tebar 75 ekor, yaitu 13,25 g. Laju pertumbuhan spesifik pada perlakuan padat tebar 25 ekor mencapai 1,34%/hari, perlakuan padat tebar 50 ekor mencapai 1,18%/hari, dan perlakuan padat tebar 75 ekor mencapai 0,97%/hari.
Kondisi Terumbu Karang di Perairan Sisi Timur Pulau Tikus, Bengkulu Giyanto, S.Si, M.Sc, -
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Tikus yang berada di Provinsi Bengkulu merupakan pulau kecil yang berjarak sekitar 10 km dari Kota Bengkulu. Luas daratannya hanya sekitar 19.800 m2. Sisi sebelah timur Pulau Tikus sering dijadikan lokasi bongkar muat batu bara dari kapal-kapal kecil ke kapal besar (transhipment) untuk selanjutnya dibawa ke tempat lain. Hal ini terjadi karena kondisi pelabuhan Baai Bengkulu belum memungkinkan untuk kapal besar masuk ke area pelabuhan. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang di sisi timur Pulau Tikus telah dilakukan pada bulan November 2012. Pengambilan data terumbu karang dilakukan di tiga stasiun dengan menggunakan Line Intercept Transect (LIT). Selain itu, juga dilakukan pengukuran kejernihan perairan dengan menggunakan Secchi disk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejernihan di perairan sisi timur Pulau Tikus masih baik untuk pertumbuhan karang, dengan nilai kejernihan yang berkisar 9–10 m. Persentase tutupan karang hidup adalah sebesar 38,89 ± 5,02% yang dikategorikan sebagai ”sedang”. Kondisi ini relatif lebih baik dibandingkan dengan beberapa lokasi lain yang juga berada di Samudra Hindia. Data pendukung seperti keanekaragaman dan kepadatan ikan indikator Chaetodontidae yang tinggi, serta nilai konsentrasi logam berat di kolom air yang masih berada di bawah nilai ambang batas untuk kehidupan biota laut memperkuat hasil yang diperoleh. Meskipun demikian, belum dapat disimpulkan bahwa tidak ada dampak negatif dari kegiatan bongkar muat tersebut karena belum ada data pembanding yang diambil sebelum kegiatan bongkar muat itu terjadi. Terlepas dari ada tidaknya dampak negatif kegiatan bongkar muat, dapat disimpulkan bahwa terumbu karang di perairan sisi timur Pulau Tikus masih dalam kondisi normal.  
Analisis Pertumbuhan Bibit Bakau Rhizophora stylosa Griff. di Kawasan Rehabilitasi Mangrove Tanjung Pasir, Tangerang Sastro, Pramudji; Dharmawan, I Wayan Eka
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rehabilitasi mangrove sangat dibutuhkan sebagai upaya pelestarian ekosistem tumbuhan pesisir yang sudah semakin berkurang di Indonesia. Hal ini membutuhkan penyiapan bibit yang baik dalam mendukung upaya rehabilitasi. Bibit Rhizophora stylosa sangat sesuai digunakan karena mampu beradaptasi dengan baik pada rentang salinitas dan cahaya yang lebar. Penelitian pertumbuhan bibit R. stylosa dilakukan di kawasan mangrove yang telah mengalami degradasi di kawasan pesisir Tanjung Pasir, Tangerang, dari bulan Agustus sampai November 2005. Penelitian ini menganalisis pola pertumbuhan bibit R. stylosa pada habitat yang berbeda, yaitu pematang tambak dan jalur hijau. Sebanyak 100 bibit ditanam di setiap habitat dengan jarak tanam 0,5 m. Pengukuran persentase ketahanan hidup, tinggi, diameter batang, dan jumlah daun dilakukan setiap bulan. Analisis ANOVA dua arah dilakukan untuk mengetahui perbedaan keseluruhan parameter antarlokasi dan waktu pengamatan serta interaksinya. Hasil penelitian menunjukkan persentase kelangsungan hidup bibit yang ditanam di jalur hijau lebih baik dibandingkan pematang tambak (p<0,05), sedangkan pertumbuhan tinggi dan diameter batang bibit yang ditanam di pematang tambak lebih tinggi daripada yang ditanam di jalur hijau. Jumlah daun bibit yang ditanam di kedua habitat tidak berbeda nyata. Persamaan regresi antara tinggi bibit (X) dan diameter batang (Y) memiliki korelasi tinggi (p<0.01) di jalur hijau, yaitu Y = 0,018X + 0.746 (R = 0,606). Hubungan yang kuat ditemukan antara tinggi batang (X) dan jumlah daun (Y) untuk bibit yang ditanam di pematang berdasarkan persamaan regresi Y = 0,156X - 2,968 (R = 0,501).
Table of contents and Editorial board OLDI, Redaksi
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 2, No 3 (2017)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Table of contents and Editorial board OLDI, Redaksi
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Morphometry and Pollution Load Capacity of Lake Pondok Lapan in Langkat Regency, North Sumatra Muhtadi, Ahmad; Yunasfi, Yunasfi; Marufi, M.; Rizki, A.
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Morphometry is necessary to know the physical characteristics of a lake and how much the ability of the lake to receive pollutant loads. Determination of water quality status and pollution load capacity of lake water is very important to do with the utilization of lake by the community for cultivation activity of floating net cage (KJA). This study aimed to determine the characteristics of morphometry and bathymetry of the lake, determine the status of water quality and the capacity of lake pollution load. The study was conducted in January–March 2015. Mapping was done by making a path of 100 trajectories which was then processed with ArcView. The observation station for water quality consisted of 4 stations. The status of water quality was determined by the Pollution and Storage Index method based on PerMen LH. No. 115 of 2003. The capacity of lake pollution loud refers to PerMen LH. 28 of 2009. The results showed that Lake Pondok Lapan area reached 63,472.78 m2 (6.35 ha) with a maximum depth of 4.15 m. This lake is classified as a closed water, aerobic, with a residence time of 11–12 days. The depth of compensation is at a depth of 2.61–2.85 m. The water discharge coming out of the lake ranges 12,963.45–14,111.71 m³ per day. The status of water quality of Lake Pondok Lapan is categorized as uncontaminated with score 0 for the Storet method and 0.46–0.86 for Pollution Index method. Lake pollution load capacity is of 1.98 kg of phosphorus per year.

Page 2 of 10 | Total Record : 94