cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.inada@uki.ac.id
Editorial Address
Redaksi Jurnal Inada, Pusat Studi Wanita, Gedung LPPM Lantai 2 Universitas Kristen Indonesia Jl. Mayjen Sutoyo, No. 2 Cawang, Jakarta Timur 13630 Telp (021) 8009190 ext 244 Email: jurnal.inada@uki.ac.id
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Inada: Kajian Perempuan Indonesia di Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar
ISSN : 26223937     EISSN : 26208229     DOI : https://doi.org/10.33541/ji
Jurnal Inada adalah jurnal ilmiah yang fokus pada kajian perempuan di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) berupa hasil penelitian maupun hasil pemikiran konseptual yang mencakup isu kekerasan, diskriminasi, stereotipisasi maupun keterkaitan perempuan dengan isu lingkungan, perubahan iklim, energi, politik, ekonomi, tenaga kerja, pendidikan, kesehatan, teknologi, media dan komunikasi, agama dan budaya, dan isu lain yang berhubungan dengan perempuan.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2019): JUNI" : 6 Documents clear
Upaya Pencegahan Praktik Perdagangan Perempuan di Nusa Tenggara Timur Audra Jovani
Jurnal Inada: Kajian Perempuan Indonesia di Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar Vol. 2 No. 1 (2019): JUNI
Publisher : Pusat Studi Wanita, Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.4 KB) | DOI: 10.33541/ji.v2i1.1040

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan mengenai upaya pencegahan praktik perdagangan perempuan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Data menunjukkan bahwa NTT merupakan salah satu provinsi dengan tingkat praktik perdagangan manusia yang tinggi. Hal ini terjadi karena beberapa persoalan, antara lain kemiskinan, rendahnya pendidikan, lemahnya penegakan hukum, kurangnya ketersediaan lapangan kerja serta ketidakadilan di bidang sosial, politik dan ekonomi. Selain itu, kuatnya pelaku jaringan mafia perdagangan manusia yang menjalar sampai ke pelosok daerah. Kondisi ini diperparah oleh tradisi masyarakat yang cenderung menempatkan perempuan sebagai makhluk kelas dua. Perempuan sering kali menjadi korban dalam menjawab permasalahan kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Dengan menggunakan metode studi kasus dan analisis melacak proses, artikel ini berpendapat bahwa dengan sosialisasi, membangun kerja sama dengan tokoh adat, kampanye gerakan penghapusan diskriminasi terhadap perempuan, memberdayakan balai latihan kerja dan membangun produk unggulan berbasis gender dapat mencegah terjadinya praktik perdagangan perempuan di NTT. Kata Kunci: Pencegahan, Perdagangan Perempuan, Nusa Tenggara Timur
Perempuan Alor di Pusaran Budaya Belis: Sebuah Pendekatan Etnografis Melalui Revitalisasi Budaya Anil Dawan
Jurnal Inada: Kajian Perempuan Indonesia di Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar Vol. 2 No. 1 (2019): JUNI
Publisher : Pusat Studi Wanita, Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.495 KB) | DOI: 10.33541/ji.v2i1.1037

Abstract

This article discusses about women in Alor in the Belis vortex in a dilemma that limits its empowerment efforts. Cultural revitalization is closely related to the issue of child protection and empowerment of women, therefore it is necessary to reconstruct existing and ongoing social constructs, but it has an impact on systematic impoverishment, where women's rights and children's basic rights are not met. The revitalization process starts from the perspective that influences human life in terms of race, religion, ethnicity and community. This research method uses qualitative ethnography to photograph the lives of Alor women in the vortex of Belis culture and how it impacts on women's empowerment. especially education and well-being. The result was the collective awareness of 3 Triple Helix (three stoves, namely traditional leaders, religious leaders and the government). Collective awareness results from a long process of journey and combinatorial collaboration between people who want to change, middle people who become assistants and change facilitators and the government as a key stake holder that provides power, funding and prayer support. Keywords: cultural revitalization, empowerment of women, belis
Kesempatan Perempuan mendapatkan Pelayanan dan Hak Kesehatan Reproduksi di Pedesaan Alor, Nusa Tenggara Timur Sipin Putra
Jurnal Inada: Kajian Perempuan Indonesia di Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar Vol. 2 No. 1 (2019): JUNI
Publisher : Pusat Studi Wanita, Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.544 KB) | DOI: 10.33541/ji.v2i1.1036

Abstract

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak dulu dianggap sebagai daerah di mana angka kematian ibu dan anak yang tinggi di Indonesia. Di saat yang bersamaan, Millennium Development Goals (MDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan terhadap semua negara dalam hal pengurangan substansial dalam kematian anak dan ibu hingga tahun 2015 (dari 1990). Karena itu, Indonesia dan NTT perlu memiliki program komitmen yang kuat. Mengurangi kematian ibu dan anak adalah salah satu dari program strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019. Indonesia masih mengalami permasalahan kematian ibu tinggi, kasus HIV, status gizi buruk dan penyakit tidak menular. Presiden Joko Widodo menyatakan pentingnya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu agar kesehatan anak lebih baik, hal ini menjadi bagian dari program prioritas nasional. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti berdasarkan peluang dan partisipasi perempuan dalam hak dan layanan kesehatan reproduksi. Penelitian ini juga mengidentifikasi pengucilan sosial di antara keputusan perempuan yang berkaitan dengan praktik tradisional dan budaya; untuk mengeksplorasi kebijakan kesehatan reproduksi di Alor. Peneliti mengambil informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabuaten Alor dengan menggunakan wawancara mendalam dan diskusi kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan reproduksi terbatas khususnya untuk perempuan. Konsultasi pra nikah adalah salah satu kebijakan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) dan Kementerian Agama dari tingkat pusat hingga kecamatan. Kekerasan berbasis gender biasanya terjadi terkait aktivitas seksual perempuan dan laki-laki. Posisi perempuan dalam komunitas masih lemah, terutama yang terkait dengan budaya mas kawin 'belis' - Moko. Belis menjadi sebuah belenggu bagi Perempuan Alor dalam mengakses hak dan kesehatan reproduksi. Perempuan Alor belum paham benar tentang hak kesehatan reproduksi mereka. Kata Kunci: Perempuan, Hak Kesehatan Reproduksi, FGD, Belis
Tinjauan terhadap Gaya Kepemimpinan Perempuan di Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara Linda S Paembonan; Helen Diana Vida
Jurnal Inada: Kajian Perempuan Indonesia di Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar Vol. 2 No. 1 (2019): JUNI
Publisher : Pusat Studi Wanita, Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.447 KB) | DOI: 10.33541/ji.v2i1.1038

Abstract

Artikel ini membahas gaya kepempimpinan perempuan di pemerintah daerah (Pemda) Toraja Utara, Sulawesi Selatan yang dalam kehidupan kesehariannya masih sangat menjunjung tinggi adat istiadat yang menganut paham patriarki. Namun dalam menjalankan fungsinya, beberapa posisi strategis di Pemda Toraja Utara dipimpin oleh perempuan. Data diperoleh dengan studi pustaka, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan bervariasi berdasarkan pada karakter dan latar belakang kehidupan, pendidikan dan jenjang karir. Gaya kepemimpinan keenam informan mampu menyesuaikan kondisi dan situasi di lapangan dengan bawahan yang memiliki karakter berbeda-beda. Bahkan beberapa informan mampu menunjukkan prestasi yang signifikan dibandingkan dengan pimpinan sebelumnya yang dijabat oleh laki-laki. Berkaitan dengan adat di Toraja Utara yang kuat dan budaya patriarki yang kental, keenam informan mampu bersikap profesional dan berprestasi. Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Pimpinan Perempuan, Toraja Utara
Manfaat Penggunaan Pranata Mangsa Bagi Petani Desa Mojoreno Kabupaten Wonogiri Setyasih Harini; Sumarmi .; Anggit G Wicaksono
Jurnal Inada: Kajian Perempuan Indonesia di Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar Vol. 2 No. 1 (2019): JUNI
Publisher : Pusat Studi Wanita, Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.687 KB) | DOI: 10.33541/ji.v2i1.1039

Abstract

Manusia dan alam memiliki ikatan yang saling membutuhkan. Pelestarian alam dan keseimbangannya perlu dijaga agar tercipta kehidupan yang lebih harmonis. Perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan iklim. Iklim yang berubah memiliki pengaruh besar terhadap pengelolaan pertanian. Petani Jawa masih ada sebagian yang melestarikan kearifan lokal sebagai salah satu cara untuk menjaga keseimbangan alam. Kearifan lokal yang berkaitan dengan pertanian adalah penggunaan kalender pranata mangsa sebagai ketentuan untuk mengolah lahan pertanian. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan manfaat penggunaan kalender pranata mangsa bagi perempuan buruh tani guna menghadapi perubahan iklim global. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data diperoleh melalui survei dan wawancara terhadap petani perempuan yang tergabung dalam enam kelompok tani di Desa Mojoreno, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri. Hasil analisis dari studi ini menunjukkan pemerintah, Organisasi Non Pemerintah atau akademisi perlu terlibat lebih banyak kepada petani perempuan dalam menjalankan pranata mangsa agar mendapatkan hasil maksimal. Kata Kunci: Pranata Mangsa, Kearifan Lokal, Petani Perempuan
Perempuan Paniay: Melawan Isolasi dan Kemiskinan Vince Tebay; Yugianti Solaiman
Jurnal Inada: Kajian Perempuan Indonesia di Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar Vol. 2 No. 1 (2019): JUNI
Publisher : Pusat Studi Wanita, Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.231 KB) | DOI: 10.33541/ji.v2i1.1034

Abstract

Artikel ini memberikan gambaran tentang perjuangan perempuan dan anak di Paniay Papua yang sulit mendapatkan akses pada pelayanan publik, pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Hal ini disebabkan karena pemanfaatan lahan yang dilakukan oleh investor sebagai hasil dari dibukanya wilayah pembangunan di Paniay. Perempuan dan anak di Paniay harus bersaing dengan pendatang dari luar Papua dengan pendidikan SMP dan SMA serta penguasaan bahasa Indonesia, membaca, menulis yang baik. Metode yang digunakan adalah survei deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan negara harus hadir dan turun tangan dalam membela hak-hak perempuan dan anak Paniay terutama dari isolasi dan kemiskinan. Kata Kunci: Perempuan, Anak, Isolasi, Kemiskinan

Page 1 of 1 | Total Record : 6