cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Al-I´lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
ISSN : 25988883     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Komunikasi dan Dakwah merupakan isu yang saban hari semakin "panas". Komunikasi selalu menjadi panas karena isu-isu besar hari-hari ini muncul karena ulah. Komunikasi baik media, komunikator maupun konten komunikasi itu sendiri. Manakala dakwah merupakan "program agama" yang tidak mungkin lepas dari komunikasi maka tak berlebihan, jika komunikasi dan dakwah ibarat dua sisi mata uang yang berdampingan. Atas alasan inilah, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Mataram merasa perlu menghadirkan Al-I'lam sebagai media untuk mengkaji dan menganalisa segala tetek bengek yang berkaitan dengan dua isu besar tersebut.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2020): Maret" : 7 Documents clear
Representasi, Ideologi dan Rekonstruksi Media Femi Fauziah Alamsyah
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.779 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i2.2540

Abstract

Abstrak:Penelitian ini ingin mengungkapkan tentang konsep representasi, ideology dan rekonstruksi dalam media dengan kajian analisis hypodermic needle theory. Penelitian ini menunjukkan bahwa media dengan teori jarum hipodermiknya dapat menyuntikan apa yang dibuat dan dikemas kepada khalayak ramai, dengan pengaruh yang luar biasa.  Representasi media bukan hanya proses pemberian makna tapi peran aktif dan kreatif dalam memahami, menghayati, dan bertindak.  Representasi merupakan kajian penting dalam kehidupan sosial dan budaya, terutama untuk memaknai bagaimana dunia ditampilkan dalam mediaAbstract:This study wants to reveal the concepts of representation, ideology and reconstruction in the media with the study of hypodermic needle theory analysis. This research shows that the media with its hypodermic needle theory can inject what is made and packaged to the general public, with tremendous influence. Media representation is not only a process of giving meaning but an active and creative role in understanding, living and acting. Representation is an important study in social and cultural life, especially to understand how the world is displayed in the media.
Kontribusi Pemikiran Roland Barthes (Cultural Studies) Terhadap Studi Komunikasi Ulfatun Hasanah
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.112 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i2.2535

Abstract

Abstrak:Perkembangan baru dalam diskursus ilmu sosial yang dimotori oleh munculnya pemikiran-pemikiran Neomarxis Madzab Frankfurt  dengan Teori Kritisnya, menghadirkan penyegaran-penyegaran dalam menyikapi realitas sosial yang sesungguhnya serba sublime, serba cair. Roland Barthes adalah salah satu tokoh cultural studies dari Prancis yang cenderung lebih memperlakukan teori budaya atau budaya popular sebagai sebuah proses pembentukan wacana (discursive formation).  Salah satu penyegaran ini mengemuka dalam cultural studies yang berupaya mendobrak dominasi dan arogansi negara-negara yang mentahbiskan diri berperadaban tinggi di tengah budaya dan peradaban lain. Bertitik tolak dari semangat egalitarian yang tinggi, cultural studies juga menghadirkan perspektif baru terhadap fenomena komunikasi. Melalu pelbagai metodologinya, cultural studies berupaya mengkaji komunikasi dari subjektivitasnya, yang nyata-nyata tampak cair, berkat dialektika di antara setiap pelaku komunikasi, yang tidak lagi dibatasi dalam kerangka subjek-objek. Lewat cultural studies pula, bisa diungkap bagaimana produksi tanda yang mewujud dalam setiap bentuk komunikasi sesungguhnya merupakan hasil kerja entintas tertentu yang berusaha menghegemoni dunia ideologi disadari atau tidak. Hasil dalam penelitian ini adalah mengupas tokoh “cultural studies”: Roland Barthes dalam perspektif studi komunikasi.Abstract:New developments in the social science discourse driven by the emergence of the thoughts of Neomarxis Madzab Frankfurt with their Critical Theory, presenting refresher in addressing social realities that are completely sublime and liquidly. Roland Barthes is a cultural studies figure from France who tends to treat culture theory or popular culture as a process of discursive formation. One of these refresheres surfaced in cultural studies that sought to break the domination and arrogance of countries that ordained themselves to high civilization amid other cultures and civilizations. Starting with a high egalitarian spirit, cultural studies also present a new perspective on the phenomenon of communication. Through its various methodologies, cultural studies seek to examine communication from its subjectivity, which obviously appears to be liquid, due to the dialectics between each communication agent, which is no longer restricted in the subject-object framework. Through cultural studies as well, it can be revealed how the production of signs that manifest in every form of communication is actually the result of a particular work that seeks to hegemony the ideological world consciously or not. The results in this study are to explore the character of "cultural studies": Roland Barthes in the perspective of communication studies.
New Era and Islam (Ketegangan Islam Terhadap Makna Realitas) Akhmad Ramidi
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.114 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i2.2536

Abstract

Abstrak:Tujuan dari tulisan ini adalah membahas tentang gerakan-gerakan yang dilakukan dan dalam merespon perkembangan dan kemajuan kebudayaan barat dalam bidang ilmu pengetahuan ataupun sains. Intelektual muslim dalam menanggapi hal tersebut dianggap sebagai zaman yang absurd dan menimbulkan semacam perlawanan terhadap realitas kehidupan ini.Permasalahan ini berawal dari konsep nation-state (Negara-bangsa) yang menilai dan mengancam nilai-nilai eksistensi dari agama dan muncul gerakan separatis dan pengklaiman bahwa konsep khilafah adalah salah satu jalan atau metode untuk mengembalikan kejayaan islam. Saat ini, intelektual muslim semangat dalam memahami realitas namun tidak bisa menyesuaikan diri karena doktrin-dokrin dalam agama, maka diperlukan semacam desain untuk memahaminya yaitu islam bukan hanya tentang halal dan haram dan membutuhkan pembongkaran terhadap pemahaman-pemahaman para ahli Fiqh. Oleh karenanya fokus tulisan ini melihat Islam dalam sejarah dan memaparkan Islam yang stagnan terhadap modernitas dan tidak bisa menyesuaikan dirinya dengan peradaban ketika dibenturkan sama doktrin dalam agama yaitu masalah keyakinan (beliefs) serta menjelaskan keragaman dalam islam. tulisan ini mengkaji dan membahas islam dengan pendekatan antropologi sebagai metode untuk melakukan analisis. Hasil dari tulisan ini adalah umat muslim secara realita belum mampu hidup berdampingan dengan modernitas yang menampilkan semacam kesex-an dan life style. Abstract:The purpose of this paper is to discuss the movements carried out and in response to the development and progress of western culture in the fields of science or science. Muslim intellectuals in responding to this are considered as an absurd era and cause a kind of resistance to the reality of this life. This problem starts from the concept of nation-state (nation-state) which assesses and threatens the values of existence of religion and separatist movements and claims appear the concept of khilafah is one way or method to restore the glory of Islam. At present, Muslim intellectuals are enthusiastic in understanding reality but cannot adapt themselves because of doctrines in religion, so a design is needed to understand it, which Islam is not only about halal and haram and requires demolition of the Fiqh experts' understanding. Therefore the focus of this paper is to look at Islam in history and expose Islam that is stagnant with modernity and cannot adapt itself to civilization when it is clashed with doctrines in religion, namely the problem of beliefs and explains the diversity in Islam. This paper examines and discusses Islam with an anthropological approach as a method for conducting analysis. The result of this paper is that Muslims have not been able to live side by side with modernity that displays a kind of sex and life style.
Artikulasi Hasrat Berpasangan Dengan Laki-Laki Kulit Putih Di Kalangan Perempuan Indonesia Pembacaan Poskolonial pada Weblog Desisachiko.com Muhamad Fahrudin Alawi
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.322 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i2.2537

Abstract

Abstrak: Dewisachiko.com merupakan weblog yang ditulis oleh perempuan Indonesia (Desi) yang berpasangan dengan laki-laki kulit putih (Perancis). Weblog ini memuat berbagai artikel terkait dengan relasi gender beda ras. Mulai dari tips sampai dengan pengalaman berpasangan dengan laki-laki kulit putih. Weblog ini kemudian menjadi ruang dialogis bagi perempuan Indonesia yang punya minat dan pengalaman serupa terhadap relasi gender beda ras tersebut. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana artikulasi hasrat perempuan Indonesia menjadikan laki-laki kulit putih pasangan ideal pada weblog Dewisahiko.com. Selain itu penelitian ini juga mengkaji tentang bagaimana stereotipisasi yang dialami oleh perempuan Indonesia berpasangan dengan laki-laki kulit putih dalam weblog Dewisachiko.com. Penelitian ini menggunakan perspektif poskolonial untuk melihat bagaimana continuing effect kolonialisme pada masyarakat bekas jajahan dalam mendudukkan dan memandang fenomena pasangan antar ras.Hasil penelitian ini menunjukkan retorika hierarki ras yang diproduksi oleh kolonial Eropa pada masa lampau masih belum sepenuhnya hilang dari pikiran masyarakat bekas terjajah. Mentalitas dan cara berpikir yang mengagung-agungkan superioritas Barat terhadap Timur masih berlangsung. Bentuk kekaguman terhadap superioritas Barat dalam penelitian ini adalah ketika menjadikan laki-laki Barat sebagai tolak ukur pasangan yang ideal di kalangan sebagian perempuan Indonesia. Laki-laki kulit putih dipersepsikan sebagai satu entitas tunggal yang seragam dan dilengkapi dengan atribut kultural serba superior yang melekat dalam dirinya. Laki-laki Barat distereotipkan berpikiran terbuka, lebih menghargai perempuan, tidak membeda-bedakan perempuan berdasarkan fisik, cerdas, dan berbagai atribut lainnya yang menjadikan mereka pasangan ideal bagi sebagian perempuan Indonesia.                                  Abstract:Dewisachiko.com is a weblog written by an Indonesian woman named Desi who has relationship with a white french man. This weblog contains various articles related to the relation of different-race gender. Starting fro the tips and the experiences in a relationship with a white man. Then, this weblog becomes a dialogical space for indonesian women who have interest and similar experience toward the gender relation of different races. This research studied how the articulation of women’s desire in Indonesia in making a white man as an ideal partner contained in weblog Dewisahiko.com. Besides, this research aimed to study the steoreotypes of women who have relationship with white man in the weblog Dewisachiko.com. this research used post-colonial perspective to see how the continuing effect of colonialism in the society of ex-colony in seeing the phenomenon.The finding showed the rhetoric of race hierarchy produced by european colonial in the past which still can be found in the people of ex-colony. The mentality and the perspective which exalted the superiority of west to the east in this research still occur. The kind of admiration towards the superiority of the west in this research was showed when the western white men became an ideal criterion for Indonesian woman. A western white man was considered as the single entity completed with the most superior cultural attribute. A western white man was seen as the open-minded person, more appreciated woman, did not differentiate women based on physical appearance, intelligence, and other attributes which made them becoming ideal partner for some Indonesian women
Strategi Komunikasi Masyarakat Bima dalam Mentransfer Nilai Kearifan Lokal Mbojo pada Anak Usia Dini Kadri Kadri
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.875 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i2.2533

Abstract

Abstrak:Penelitian ini fokus mengungkap strategi komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat Bima dalam mentransfer nilai kearifan lokal Mbojo pada anak usia dini. Riset kualitatif ini mengambil sampel pada dua kelurahan di Kota Bima dan empat desa di Kabupaten Bima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memaksimalkan peran orang tua, pendidik, tokoh agama, dan tokoh masyarakat secara kolaboratif meruapakan strategi komunikasi yang dianggap efektif oleh masyarakat Bima dalam  mentransfer nilai kearifan lokal Mbojo pada anak usia dini. Para transformator kearifan lokal Mbojo tersebut menggunakan strategi komunikasi langsung dan tidak langsung saat menanamkan nilai kearifan lokal Mbojo. Komunikasi langsung lebih banyak dilakukan oleh orang tua dan pendidik, sementara komunikasi tidak langsung dilakukan oleh keempat transformator lewat keteladanan dalam aktivitas sosial keseharian mereka. Menjadikan anak usia dini sebagai sasaran transformasi kearifan lokal Mbojo yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter merupakan langkah yang tepat dan konstruktif untuk membangun generasi Mbojo masa depan yang berkepribadian mulia sesuai dengan ajaran Islam dan budaya Mbojo. Abtsract:This study focuses on uncovering communication strategy of Bima community in transferring the value of Mbojo’s local wisdom to early-aged children. This qualitative research sampled two villages in Bima City and four villages in Bima Regency. The results showed that maximizing the role of parents, educators, religious leaders, and community leaders collaboratively was an effective communication strategy for Bima community in transferring the value of Mbojo’s local wisdom to early-aged children. The four mbojo local wisdom transformer use direct and indirect communication strategies when instilling the value of that Mbojo local wisdom. Direct communication is mostly done by parents and educators, while indirect communication is carried out by all of them (Parents, educators, religious leaders, and community leaders) through the exemplary in their daily social activities. Making early-aged children as the target of transformation of Mbojo’s local wisdom integrated with character building is the right and constructive step to make Mbojo’s future generation who have noble personalities in accordance with Islamic teachings and Mbojo’s culture
Retorika Politik Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat Pada Debat Politik Pilkada DKI Jakarta 2017 Ahmad Arsani
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.945 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i2.2538

Abstract

Abstrak:Tulisan ini membahas tentang retorika politik pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada debat calon gubernur DKI Jakarta 2017. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data didapatkan dari analisis isi video, youtube debat kandidat calon gubernur DKI Jakarta. Bagi, kontestan pilkada, panggung debat adalah media untuk menyampaikan visi-msinya kepada khalayak ramai atau pemilih. Dalam momentum debat antar kandidat ini, kemampuan retoris kandidat sebagai peserta kontestasi demokrasi diuji dihadapan publik secara langsung dan disiarkan melalui televisi, radio, media sosial dan sarana media baru lainnya. Tulisan ini, mengelaborasi bagaimana kemampuan retoris pasangan yang sering dipanggil Ahok-Djarot ini, Bagaimana kedua kandidat tersebut menerapkan kaidah retorika selama debat berlangsung. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa retorika politik Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat cenderung lebih terbuka, baik dalam memberikan pujian maupun sanjungan terhadap lawan debatnya.                                  Abstract:This paper discusses the political rhetoric of the Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat couple in the debate of the DKI Jakarta governor candidate 2017. This study uses qualitative methods. Data obtained from the analysis of the video content, youtube debate the candidates for governor of DKI Jakarta. For election contestants, the debate stage is the media to convey their visions to the public or voters. In the momentum of the debate between candidates, the candidate's rhetorical ability as a participant in democratic contestation is tested directly in public and broadcast through television, radio, social media and other new media facilities. This paper, elaborating on how the couple's rhetorical ability is often called Ahok-Djarot, how the two candidates apply the rules of rhetoric during the debate. In this study it was found that the political rhetoric of Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tended to be more open, both in giving praise and adulation to his debate opponents
Perilaku Sosial Remaja dan Tayangan Televisi (Analisis Teori Kultivasi) Nurliya Ni'matul Rohmah
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3, No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.382 KB) | DOI: 10.31764/jail.v3i2.2534

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan perilaku sosial remaja dan tayangan televisi yang dianalisis menggunakan teori kultivasi. Deskripsi tersebut terkait dengan pengaruh tayangan televisi terhadap perilaku sosial remaja khususnya di dusun Lendang Berora Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan statistik, sedangkan rancangan penelitiannya adalah penelitian korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di dusun Lendang Berora Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, dengan menggunakan teknik sampling klaster. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa kuisioner, observasi, dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengukuran statistik deskriptif, analisis korelasi, analisis regresi linear sederhana dan uji hipotesis. Adapun teknik pengolahan data dengan tahap penomeran kuesioner, editing dan tabulasi.Hasil penelitian berdasarkan analisa dan uji statistik menunjukkan bahwa  bahwa tayangan televisi memang mempengaruhi perilaku sosial remaja,  nilai 0,796 pada variabel tayangan televisi (X) bernilai positif sehingga dapat dikatakan semakin tinggi tayangan televisi (X), maka semakin berpengaruh pula terhadap perilaku sosial remaja. 54,8% perilaku remaja dipengaruhi oleh tayangan televisi, sedangkan sisanya 45,2% perilaku remaja dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini Abstract:This study aims to describe the social behavior of tennager and television shows analyzed using by cultivation theory. The description is related to the effect of television shows on tennager’s social behavior, especially in the sub-village of Lendang Berora, Sigar Penjalin Village, Tanjung District, North Lombok Regency. This research is a quantitative research with a statistical approach, while the research design is correlation research. The population in this study was tennagers in the Lendang Berora sub-village, Sigar Penjalin Village, Tanjung District, North Lombok Regency, using cluster sampling techniques. Data collection methods used in the form of questionnaires, observations, and documentation. Data analysis techniques used descriptive statistical measurements, correlation analysis, simple linear regression analysis and hypothesis testing. The data processing techniques with the questionnaire numbering stage, editing and tabulation.The results of the study based on analysis and statistical tests show that television shows do influence tennager’s social behavior, a value of 0.796 on the television show variable (X) is positive so it can be said that the higher the television show (X), the more influence on social behavior of tennagers. 54.8% of tennager’s behavior is influenced by television shows, while the remaining 45.2% of tennager’s behavior is influenced by variables not examined in this study

Page 1 of 1 | Total Record : 7