cover
Contact Name
AULIA AMINI
Contact Email
auliaamini1406@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bidanfik.ummat@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram
ISSN : 25034340     EISSN : 26143364     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Midwifery journal-Jurnal Kebidanan UM. Mataram memuat naskah hasil penelitian di bidang ilmu kebidanan dan ilmu kesehatan masyarakat. Ruang lingkup dari Midwifery Journal berupa hasil penelitian dan kajian analitis berisi artikel ilmiah tentang kesehatan perempuan sepanjang daur kehidupannya. Informasi lengkap untuk pemuatan jurnal dan petunjuk penulisan jurnal tersedia di dalam setiap terbitan. Jurnal yang masuk akan melalui proses seleksi dan review. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun (Periode Januari dan Juli). Beberapa tujuan yang hendak dicapai melalui jurnal ini, yaitu: peningkatan budaya melakukan penelitian ilmiah di kalangan civitas akademika, penghargaan dan penghormatan atas karya intelektual, menjadikan Midwifery Journal sebagai rujukan bagi pengembangan keilmuan dibidang kebidanan di Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2018): Juli" : 6 Documents clear
EFEKTIVITAS PEMBERIAN TABLET ZAT BESI (FE), VITAMIN C DAN JUS BUAH JAMBU BIJI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN (HB) REMAJA PUTRI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM Nurul Qamariah Rista Andaruni; Baiq Nurbaety
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 2 (2018): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.12 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i2.509

Abstract

Remaja putri memiliki risiko tinggi mengalami anemia, karena setiap bulan pada remaja putri mengalami haid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian tablet besi (Fe), vitamin C dan jus jambu biji terhadap peningkatan kadar hemoglobin remaja putri. Jenis penelitian desain eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control group. Sampel dalam penelitian ini mahasiswi dengan kadar Hemoglobin <12gr/dl sebanyak 30 orang dibagi menjadi 3 kelompok, mahasiswi yang mendapat suplementasi tablet Fe+jus jambu biji (kelompok I), suplementasi tablet Fe+vitamin C (kelompok II) dan suplementasi tablet Fe (kontrol). Pemberian intervensi dilakukan selama 8 minggu dan pemeriksaan kadar Hb setiap 2 minggu. Analisa data menggunakan Uji paired t test dan uji Anova. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah intervensi 8 minggu diperoleh rerata peningkatan kadar Hb tertinggi pada kelompok tablet Fe+jus jambu biji sebesar 2,13 gr/dL, kelompok tablet Fe+vitamin C sebesar 1,23 gr/dL, dan kelompok tablet Fe sebesar 0,83 gr/dL. Berdasarkan uji Anova setelah intervensi 2 minggu (p=0,010), setelah intervensi 4 minggu (p=0,226), setelah intervensi 6 minggu (p=0,423), setelah intervensi 8 minggu (p=0, 0,267) dengan α=0,05.
USIA IBU DAN PARITAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPENAN Aulia Amini; Catur Esty Pamungkas; Ana Pujianti Harahap Pujianti Harahap
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 2 (2018): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.504 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i2.506

Abstract

Abstrak: Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) atau jumlah eritrosit lebih rendah dari kadar normal. Pada wanita hamil dikatakan mengalami anemia jika kadar Hb <11 g/dl. Data Riskesdas (2013) prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1% [1]. Anemia  dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius bagi ibu dalam kehamilan, persalinan dan nifas yaitu dapat megakibatkan abortus, partus prematurus, kelahiran bayi prematur, berat bayi lahir rendah, perdarahan postpartum karena atonia uteri, syok, dan infeksi intra partum maupun postpartum (Depkes RI, 2010). Data di Provinsi NTB tahun 2015 sebanyak 56,5 %  ibu hamil terkena anemia. Puskesmas Ampenan merupakan puskesmas yang memiliki kasus anemia tertinggi di Kota Mataram yaitu sebesar 16,67% (139 kasus). Tujuan penelitian diketahuinya faktor risiko yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ampenan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dilaksanakan di Puskesmas Ampenan. Sampel penelitian semua ibu hamil yang anemia di wilayah kerja Puskesmas Ampenan sebanyak 64 orang. Teknik pengambilan sampel secara total sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p< 0,05. Hasil penelitian analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan anemia  (p value 0,017 < 0,05), dan tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil  (p value 0,092 > 0,05). Disimpulkan usia ibu yang berisiko (< 20 tahun dan > 35 tahun) dapat menyebabkan anemia dalam kehamilan. 
PENGGUNAAN METODE SIMULASI TERHADAP KETERAMPILAN WANITA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI DESA TEMBUNG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN DELI SERDANG TAHUN 2018 Masriati Panjaitan; Idaria Sidabukke; Surya Anita
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 2 (2018): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.265 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i2.503

Abstract

Prevalensi kanker payudara tertinggi di Indonesia terdapat di DI.Yogyakarta yaitu sebesar 2,4% disusul oleh Propinsi Kalimantan Timur sebesar 1,0% dan Sumatera Barat sebesar 0,9%. Sedangkan di propinsi Sumatera Utara sebesar 0,4%.SADARI merupakan salah cara deteksi dini untuk mencegah terjadinya kanker payudara akan lebih efektif jika dilakukan sedini mungkin ketika wanita mencapai usia reproduksi.Hasi penelitian Berdasarkan hasil uji T tes diperoleh nilai p value 0,020  yang artinya ada hubungan antara penggunaan metode simulasi dengan peningkatan keterampilan wanita PUS dalam hal deteksi dini kanker payudara dengan metode SADARI
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA PASCA PERSALINAN DALAM UPAYA MENDUKUNG PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU Friska Megawati Sitorus; Julia Mahdalena Siahaan
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 2 (2018): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1127.445 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i2.505

Abstract

Masih rendahnya angka CPR ini berkaitan dengan masih tingginya unmet need. Tingginya unmet need pelayanan KB yakni 8,5% dari jumlah pasangan usai subur (PUS), baik untuk membatasi kelahiran (4,6%) mampu menjarangkan kelahiran (3,9%) berpotensi besar untuk terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), oleh sebab itu dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu, sasaran utama program KB adalah kelompok unmet need dan ibu pasca persalinan merupakan sasaran yang paling penting. KTD pada ibu pasca bersalin akan dihadapkan pada dua hal yang sama-sama beresiko. Keadaan ini akan menjadi kehamilan yang beresiko terhadap terjadinya komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan nifas berikutnya dapat berkontribusi terhadap kematian ibu dan kematian bayi. Kedua, jika kehamilan diakhiri (aborsi, terutama jika dilakukan dengan tidak aman) maka berpeluang untuk terjadinya komplikasi aborsi yang juga dapat berkontribusi terhadap kematian ibu, oleh sebab itu KB pasca bersalin merupakan suatu upaya strategis dalam penurunan AKI dan juga AKB dan sekaligus penurunan TFR. Jenis penelitian yang adalah quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan rancangan penelitian one grup pre test post ter. Rancangan ini bertujuan untuk melihat besarnya pengaruh perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen pada saat pre test dan post test. Jumlah sampel yang digunakan 80 orang dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hail penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh dilakukannya koseling tentang KB pada ibu hamil terhadap pengetahuan dan minat ibu dalam mengunakan kontrasepsi setelah persalinan untuk menjarangkan kehamilan.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK DI PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2017 Ni Nyoman Widya Pradani; Yunia Ulandri
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 2 (2018): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.907 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i2.502

Abstract

Berdasarkan sekian banyak alat kontrasepsi yang beredar di masyarakat alat kontrasespsi yang paling populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik. Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang berupa cairan yang berisikan hormon progesterone atau hormon estrogen yang di suntikkan ke bokong atau otot panggul secara IM (Intra Muscular) setiap 3 bulan atau 1 bulan sekali. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB suntik di Puskesmas Gunung Samarinda Balikpapan tahun 2017. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling dengan jumlah sampel  92 responden yang menggunkan alat kontrasepsi KB. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara. Teknik analisa data menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan uji statistic Chi Square (c2) pada taraf signifikan a 0,05. Hasil penelitian ini sebanyak 46 orang (50%) tingkat pendidikan rendah, sebanyak 75 orang (81,5%) memilih akseptor KB suntik, dan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB suntik Pvalue = 0,001 <a = 0,05 danc2hitung > c2tabel  (13,291 > 5,991). Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi KB Suntik di Puskesmas Gunung Samarinda Balikpapan Tahun 2017. Saran bagi Puskesmas Gunung Samarinda diharapkan dapat membuat program bimbingan, dan konseling  dimana PUS diberikan penyuluhan terlebih dahulu dalam menetapkan pilihan alat kontrasepsi yang tepat dan sesuai dengan keadaan dirinya. Dan bagi responden agar mampu meningkatkan informasi dan wawasan tentang alat kontrasepsi dengan cara bertanya pada tenaga kesehatan, membaca buku dan sebagainya sehingga ibu mengetahui apa saja alat kontrasepsi.
FAKTOR- FAKTOR YANG MENYEBABKAN STATUS GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAIL PEKANBARU TAHUN 2016 Berliana Irianti
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 2 (2018): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1160.693 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i2.478

Abstract

Abstract:  Nutrition status is a health condition of a person's body or a group of people caused by consumption, absorption and the use of nutrients. Factors leading to undernourishment in under-five children: Overcrowded birth, socioeconomic, ignorance of food and health relationships, prejudice against certain food items, overabundance of certain types of food, infectious diseases. The purpose of this study to determine the factors that cause underweight nutritional status in infants in the working area of sail health center in 2016. Quantitative research type and descriptive research design. The location of the research was conducted in the working area of Sail Health Centre and the time of the research on February 15-20, 2016. The population of mothers who had under-five children with less nutritional status in Sail Health Centre were 20 cases and all were used as research samples. The research instrument uses check list and data collection techniques using primary data. The result showed that from 20 respondents, the majority of knowledge factors of mothers who have under five children with low nutritional status are low knowledge as many as 11 people (55%), and the majority of factors of economic level of parents are low as many as 12 people (60%) and majority of birth distance factor which is too tight as many as 12 people (60%). From the results of this study, the researcher hopes to become input material of health institution by improving mother's knowledge about nutrient status less on toddler through counseling from health officer and providing supplementary food for the toddler

Page 1 of 1 | Total Record : 6