cover
Contact Name
AULIA AMINI
Contact Email
auliaamini1406@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bidanfik.ummat@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram
ISSN : 25034340     EISSN : 26143364     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Midwifery journal-Jurnal Kebidanan UM. Mataram memuat naskah hasil penelitian di bidang ilmu kebidanan dan ilmu kesehatan masyarakat. Ruang lingkup dari Midwifery Journal berupa hasil penelitian dan kajian analitis berisi artikel ilmiah tentang kesehatan perempuan sepanjang daur kehidupannya. Informasi lengkap untuk pemuatan jurnal dan petunjuk penulisan jurnal tersedia di dalam setiap terbitan. Jurnal yang masuk akan melalui proses seleksi dan review. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun (Periode Januari dan Juli). Beberapa tujuan yang hendak dicapai melalui jurnal ini, yaitu: peningkatan budaya melakukan penelitian ilmiah di kalangan civitas akademika, penghargaan dan penghormatan atas karya intelektual, menjadikan Midwifery Journal sebagai rujukan bagi pengembangan keilmuan dibidang kebidanan di Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 77 Documents
PERILAKU PICKY EATER DAN STATUS GIZI PADA ANAK TODDLER Endah Puji Astuti; Ika Fitria Ayuningtyas
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.032 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i1.155

Abstract

Abstrak: Anak toddler adalah anak usia 1–3 tahun, pada periode ini merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya. Anak usia toddler memiliki karakteristik tersendiri dalam berbagai ranah pertumbuhan dan perkembangannya. Kesulitan makan dan berlangsung lama sering dianggap biasa, sehingga akhirnya timbul komplikasi dan gangguan tumbuh kembang lainnya pada anak. Picky eating  adalah  salah satu masalah kesulitan  makan yang umum dialami oleh 8% sampai  50 %  anak- anak. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran perilaku picky eater pada anak toddler  dan status gizi anak toddler di Gamping Kidul Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta. Jenis penelitian ini merupakan diskriptif dengan metode cross sectional. Sampel penelitian ini adalah anak usia toddler yang mengikuti posyandu saat dilakukan penelitian yang diantarkan oleh orangtua.  Data primer diambil dengan mengukur antropometri anak (berat badan/umur, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas) dan pegisian kuesioner oleh orang tua  tentang perilaku makan orang tua dan anaknya. Hasil penelitian status gizi pada anak toddler di Gamping Kidul Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta indeks massa tubuh BB/U katagori gizi baik 87,10%, tinggi badan normal 83,87%, lingkar kepala normal 90,32% dan Lila normal 61,29%. Perilaku picky eater pada anak toddler 74,19% tidak mengalami picky eater. Abstract: Children toddler is a child aged 1-3 years, in this period is a passive consumer, meaning children receive food from what provided by his mother. Toddler-age children have their own characteristics in various spheres of growth and development. Difficulty eating and lasting is often considered normal, so that eventually arise complications and other growth disorders in children. Picky eating is one of the common eating difficulties experienced by 8% to 50% of children. The purpose of this research is to know the description of picky eater behavior in toddler children and nutritional status of toddler children in Gamping Kidul Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta. The type of this research is descriptive quantitative with cross sectional method. The sample of this research is toddler age children who follow posyandu when conducted research delivered by parents. Primary data was taken by measuring the anthropometry of the child (weight / age, height, head circumference, upper arm circumference) and pegikuian questionnaire by parents about the eating behavior of parents and children. Result of research of nutritional status at toddler children in Gamping Kidul Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta body mass index BB / U good nutrition category 87,10%, normal height 83,87%, normal head circumference 90,32% and normal Lila 61,29% . Behavior picky eater on children toddler 74.19% did not experience picky eater.
HUBUNGAN PARITAS DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUANG BERSALIN RSUD PROVINSI NTB Ana Pujianti Harahap; Linda Meliati; Tutik Srihandayani
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.024 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i1.124

Abstract

Abstrak: Hiperemesis gravidarum  di definisikan  sebagai mual muntah yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidak seimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. Berdasarkan catatan Register di RSUP NTB Tahun 2012-2013, pada tahun 2012 angka kejadian Hiperemesis Gravidarum sebanyak 25 kasus, tahun 2013 meningkat menjadi 26 kasus,  baik yang disertai dengan berbagai penyakit dan tanpa penyakit. Metode penelitian ini bersifat Survey analitik dengan desain cross secsional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester I yang tercatat di Register Ruang poli hamil sejumlah 120 orang. Besar sampel dalam penelitian ini sejumlah 120 orang. Sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan Non Probability sampling dengan total sampel jenuh yaitu pengambilan sampel dari keseluruhan populasi. Hasil penelitian : Karakteristik: sebagian besar sampel berada pada kelompok umur 20-35 tahun sebanyak 69 ibu  (57,5%),  paritas sebagian besar pada  paritas primipara sebesar 56 ibu (46,7%). Angka kejadian Hiperemesis Gravidarum di RSUP NTB Tahun 2012-2013 sebanyak 51 ibu (42,5%). kejadian hiperemesis gravidarum dengan nilai p=0,003 artinya Ada hubungan paritas ibu hamil trimester I dengan kejadian hiperemesis gravidarum.Adapun saran yang dapat saya sampaikan di sini yaitu hasil penelitian ini dapat di jadikan bahan penyuluhan, meningkatkan pengetahuan masyrakat tentang hiperemesis gravidarum Abstract: Hyperemesis gravidarum is defined as excessive or uncontrolled nausea during pregnancy, leading to dehydration, electrolyte imbalances, or nutritional deficiencies, and weight loss. Based on the Register records at the 2012-2013 NTB General Hospital, in 2012 the incidence of Hyperemesis Gravidarum in 25 cases, in 2013 increased to 26 cases, both accompanied by various diseases and without disease. This research method is analytic survey with cross-secsional design. The population in this study were all pregnant women of the 1st trimester recorded in the Register of Polybasics room of 120 people. The sample size in this study is 120 people. The sample used in this study using Non Probability sampling with total sample saturation that is sampling from entire population. Results: Characteristics: most of the samples were in the age group of 20-35 years as many as 69 mothers (57.5%), parity mostly in primiparity parity of 56 mothers (46.7%). The incidence of Hyperemesis Gravidarum at NTB Hospital Year 2012-2013 is 51 mothers (42,5%). the incidence of hyperemesis gravidarum with p value = 0.003 means There is a parity relationship of trimester pregnant women with the incidence of hyperemesis gravidarum.Adapun suggestions that I can convey here that the results of this study can be made extension materials, increase public knowledge about hyperemesis gravidarum
HUBUNGAN RIWAYAT ANEMIA DAN JARAK KELAHIRAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK Siti Maesaroh; Inta Patica Iwana
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.692 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i1.120

Abstract

Abstrak: Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500 cc yang terjad isetelah bayi lahir pervaginam atau lebih dari 1000 ml setelah persalinan  abdominal. Data AKI pada tahun 2013 menurut SDKI (Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kasus kematian ibu di Provinsi lampung tahun 2014 disebabkan oleh perdarahan sebanyak 47 kasus, eklamsi sebanyak 46 kasus, infeksi sebanyak 9 kasus, partus lama sebanyak 1 kasus, aborsi sebanyak 1 kasus dan lain-lain sebanyak 54 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk diketahui hubungan Riwayat anemia dan jarak kelahiran dengan kejadian perdarahan postpartum pada ibu bersalin di RSUD.Dr.H.Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional yang menggunakan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin berjumlah 997 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan systematik random sampling berjumlah 285 responden. Pengumpulan data menggunakan checklist. Lokasi penelitian yaitu di RSUD.Dr.H.Abdul Moeloek Bandar Lampung dan penelitian dilakukan selama satu bulan. Hasil penelitian dari 285 responden, ada 164 (57,6 %) yang mengalami perdarahan postpartum dan 121 (42,4%) tidak mengalami perdarahan postpartum dengan 194 (68,1 %) mengalami anemia dan 183 (64,2%) jarak kelahiran beresiko. Setelah dilakukan analisis bivariate ditemukan hubungan riwayat anemia dengan kejadian perdarahan postpartum (p =0,0011< 0,05) dan hubungan jarak kelahiran dengan perdarahan postpartum (p =0,005 < 0,05). Kesimpulan terdapat hubungan antara riwayat anemia dan jarak kelahiran dengan kejadian perdarahan postpartum di RSUD.Dr.H.Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2016, sehingga disarankan agar dapat melakukan deteksi dini terhadap anemia dan jarak kelahiran ibu sehingga dapat menurunkan angka kejadian perdarahan postpartum dan penanganan yang cepat pada perdarahan postpartum sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu. Abstract: Postpartum haemorrhage is bleeding more than 500 cc that occurs after the baby is  pervaginam labor or more than 1000 ml after abdominal labor. AKI  in 2013 according to IDHS (Demographic and Population Survey of Indonesia) of 228 per 100,000 live births. The cause of maternal mortality cases in Lampung province 2014 is caused by 47 cases of bleeding, 46 cases of epidemic, 9 infections, 1 year old case, 1 case abortion and 54 cases. The purpose of this study is to know the relationship History of anemia and birth distance with the incidence of postpartum hemorrhage in maternal mothers in hospitals. Dr.H.AbdulMoeloek Bandar Lampung Year 2016. The type of research used is quantitative research. The research design used was analytic with cross sectional approach using secondary data. The population in this study were all maternal mother amounted to 997 with sampling technique using systematic random sampling amounted to 285 respondents. Data collection using checklist. The research location is in RSUD. Dr.H.AbdulMoeloek Bandar Lampung and research conducted for one month. Results of the study of 285 respondents, there were164 (57,6 %) who experienced postpartum haemorrhage and 121(42,4%)  did not experience postpartum haemorrhage with  194(68,1 %)anemia and183 (64,2%) risk of birth distance . After bivariate analysis, the association of anemia with postpartum hemorrhage (p = 0,0011<0,05) and relation between birth and postpartum haemorrhage (p = 0,005 <0,05) was found. Conclusion there is correlation between history anemia and birth distance with incidence of postpartum haemorrhage in RSUD. Dr.H.AbdulMoeloek Bandar Lampung In 2016, it is suggested that early detection of anemia and maternal distance can reduce the incidence of postpartum hemorrhage and rapid handling of postpartum hemorrhage in order to reduce morbidity and maternal mortality.
PENGARUH TAHU STATUS HIV TERHADAP PENGGUNAAN KONDOM KONSISTEN PADA LELAKI YANG SEKS DENGAN LELAKI DI YOGYAKARTA DAN MAKASSAR (ANALISIS DATA SURVEILANS TERPADU BIOLOGI DAN PERILAKU TAHUN 2013) Ririn Febriana Anggraeni; Pandu Riono; M. Noor Farid
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.91 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i1.118

Abstract

Abstrak: Hubungan seks yang berisiko menularkan HIV adalah hubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti-ganti pasangan yang sebagian besar didominasi dengan hubungan seks komersial, baik pada kelompok heteroseksual maupun pada kelompok homoseksual atau sejenis. Kelompok yang paling berisiko tertular HIV adalah kelompok homoseksual dan biseksual yang biasa dikategorikan sebagai lelaki seks lelaki atau disebut LSL. Di banyak bagian wilayah, HIV di kalangan LSL muncul dengan penularan HIV yang sangat cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tahu status HIV terhadap penggunaan kondom konsisten pada LSL di Yogyakarta dan Makassar dan melihat adakah perbedaan hasil analisis dengan menggunakan metode RDS dan non RDS terhadap indikator program. Penelitian ini menggunakan data STBP 2013. Dari hasil analisis diperoleh bahwa di Yogyakarta ada pengaruh tahu status HIV terhadap penggunaan kondom konsisten dengan OR sebesar 6,6 dan 95% CI 2,1-20,9, sedangkan di Makassar belum dapat diketahui pengaruh tahu status HIV dengan penggunaan kondom konsisten dengan OR sebesar 1,6  dan 95% CI 0,6 - 4,4. Ada perbedaan hasil analisis dengan menggunakan metode RDS dan non RDS terhadap indikator program. Terdapat pengaruh tahu status HIV dengan penggunaan kondom konsisten pada lelaki yang seks dengan lelaki di Yogyakarta sedangkan di Makassar belum dapat diketahui pengaruh tahu status HIV dengan penggunaan kondom konsisten. Terdapat perbedaan hasil analisis dengan menggunakan metode RDS dan non RDS terhadap indikator program. Abstract:  Sex which higher risk of spreading HIV is sex with multiple partners and change partners that is largely dominated by commercial sex, either on the heterosexual and homosexual group, or similar sexual behaviour. Groups most at risk of contracting HIV is a group of homosexual and bisexual men are commonly categorized as men sex with men, or so-called MSM. In many parts of the region, HIV among MSM appears with HIV infection very quickly. This study aimed to determine the effect knowing their HIV status toward consistency condom use in MSM in Yogyakarta and Makassar and to see the differences between analysis using RDS and non RDS to indicator of program. This study uses data IBBS 2013. From the results of the analysis showed that in Yogyakarta there was an effect Yogyakarta of knowing HIV status toward consistency condom use with an OR of 6,6 and 95%CI 2,1-20,9, while in Makassar is unclear knowing HIV status toward consistent condom use with an OR of 1.6 and 95% CI 0,6 - 4,1. There is differences between analysis using RDS and non RDS to indicator of program. There is Influence of knowing HIV Status to consistent Condom use in Yogyakarta while in Makassar unclear knowing HIV status toward consistent condom use. There is differences between analysis using RDS and non RDS to indicator of program.
HUBUNGAN POLA KONSUMSI ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI BPS KABUPATEN PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN 2015 Sumi Anggraeni
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.078 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i1.156

Abstract

Abstrak: Hasil kajian beberapa penelitian, perdarahan pada ibu hamil dan persalinan merupakan komplikasi dari anemia selama kehamilan. Penyebab anemia menurut WHO tahun 2012 adalah defisiensi besi, kurangnya asam folat, defisiensi vitamin B12, infeksi dan penyakit keturunan. Anemia karena defisiensi besi merupakan penyebab utama dari anemia. anemia defisiensi besi dapat dilihat dari kadar hemoglobin dan kadar feritin yang rendah. Rendahnya hemoglobin disebabkan oleh pola konsumsi dan kepatuhan minum zat besi, terutama di negara berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola konsumsi zat besi dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil di BPS Pringsewu Lampung tahun 2015. Desain penelitian  menggunakan analitik observational dengan pendekatan crossectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia 32 minggu yang berjumlah 108 orang, dan alat ukur menggunakan kuesioner wawancara dan hemoglobin rapid test. Hasil penelitian diperoleh tidak ada hubungan pola konsumsi zat besi dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil (p=0,323). Abstract: A review of several studies, bleeding during pregnancy and childbirth is a complication of the anemia during pregnancy. The cause of anemia according to the WHO in 2012 is iron deficiency, lack of folic acid, vitamin B12 deficiency, infectious and hereditary diseases. Iron deficiency anemia is a major cause of anemia. Iron deficiency anemia can be seen in the levels of hemoglobin and ferritin levels are low. Low hemoglobin caused by consumption patterns and adherence to iron, especially in developing countries. The purpose of this study was to determined the relationship of consumtion patterns of iron with hemoglobin levels in pregnant women in BPS Pringsewu Lampung 2015. This research design using analytical observational with cross-sectional approach. The sample in this study were pregnant women aged 32 weeks, amounting to 108 people, and measuring devices used questionnaires and interviews hemoglobin rapid test. The results obtained no relationship consumtion patterns of iron with hemoglobin levels in pregnant women (p = 0.323)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA TENAGA KESEHATAN YANG MEMILIKI BAYI DI WILAYAH KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2017 Hellen Febriyanti
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.947 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i1.125

Abstract

Abstrak: Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia kurang dari enam bulan sebesar 55,7% telah mencapai target. Dari 33 provinsi yang melapor, sebanyak 29 provinsi di antaranya (88%) berhasil mencapai target renstra 2015, sedangkan Provinsi Lampung sebesar  54,9% tidak mencapai target Nasional yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah Diketahui  faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada tenaga kesehatan yang memiliki bayi 7-24 bulan di wilayah Kabupaten Pringsewu  tahun 2017. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit wilayah kabupaten pringsewu. Populasi penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang memiliki bayi usia 7-24 bulan sebanyak 83 ibu, dan sampelnya berjumlah 66 ibu. Metode pengumpilan data dengan lembar kuisioner. Analisa data yang digunakan univariat, bivariat, multivariate.Hasil Penelitian Sebagian responden tidak memberikan ASI esklusif, yaitu sebanyak 62,1%,Ada hubungan antara dukungan tempat bekerja dengan pemberian ASI eksklusif dengan  p-value = 0,011 dan OR 4,525,  hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif dengan  p-value = 0.000 dan OR 8,615, Ada hubungan antara faktor psikis dengan  p-value = 0,009 dan OR 5,513, Ada hubungan antara sosial budaya dengan  p-value = 0,021 dan OR 7,583, dan Tidak ada hubungan antara pengetahuan, usia, status ekonomi tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif. Faktor yang paling dominan adalah Dukungan suami dengan nilai OR paling besar yaitu 7,291. Abstract: The coverage of exclusive breastfeeding in infants aged less than six months by 55.7% has reached the target. Of the 33 provinces reporting, 29 of them (88%) succeeded in reaching the 2015 strategic plan, while Lampung province of 54.9% did not achieve the existing National targets. The purpose of this research is to know the factors related to exclusive breastfeeding on health workers who have babies 7-24 months in Pringsewu District in 2017. Quantitative research with Cross Sectional approach. This research was conducted in pringeu county hospital. The population of this study is all health workers who have babies 7-24 months of age as many as 83 mothers, and the sample amounted to 66 mothers. Data latching method with questionnaire. Data analysis used univariate, bivariate, multivariate. Research Results Some respondents did not give exclusive breastfeeding as much as 62.1%. There was a relationship between workplace support and exclusive breastfeeding with p-value = 0.011 and OR 4.525, the relationship between husband support and exclusive breastfeeding with p-value = 0.000 And OR 8,615. There is correlation between psychological factor with p-value = 0,009 and OR 5,513. There is correlation between social culture with p-value = 0,021 and OR 7,583, and there is no correlation between knowledge, age, economic status about exclusive breastfeeding Exclusive breastfeeding. The most dominant factor is the support of husbands with the greatest OR value is 7.29
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN LAMA PERSALINAN KALA II PADA IBU BERSALIN DI RSIA ANUGERAH MEDICAL CENTER KOTA METRO Yona Desni Sagita
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.529 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i1.119

Abstract

Abstrak: Berdasarkan data WHO tahun 2015 Rasio kematian ibu (MMR) selama kehamilan dan melahirkan berkisar antara 102/100.000 Kelahiran Hidup. Berdasarkan SDKI Tahun 2013 bahwa Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Provinsi Lampung memiliki 130 kasus kematian ibu pada saat hamil, melahirkan dan nifas. Studi pendahuluan di Ruang Bersalin RSIA Anugerah Medical Center Kota Metro tahun 2016 bulan November sebanyak 22 ibu dengan perpanjangan kala II. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan terhadap lama persalinan kala II pada ibu bersalin di RSIA Anugerah Medical Center Kota Metro Tahun 2017.Jenis penelitian kualitatif dengan desain analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua seluruh ibu bersalin di RSIA Anugerah Medical Center Kota Metro sebanyak 50 ibu, sedangkan sampel diambil dengan tehnik total sampling sebanyak 50 ibu. Analisis yang digunakan adalah univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji chi square.Hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kecemasan ibu bersalin sebagian besar dengan tingkat kecemasan sedang sebanyak 17 ibu (34%). lama persalinan kala II yang tidak normal sebanyak 22 ibu (44%). Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan lama persalinan kala II pada ibu bersalin dengan nilai p value: 0,009. Kesimpulan penelitian ada hubungan tingkat kecemasan terhadap lama persalinan kala II pada ibu bersalin di RSIA Anugerah Medical Center Kota Metro Tahun 2017, sehingga disarankan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan berperan aktif dalam mengurangi tingkat kecemasan ibu selama proses persalinan karena berkaitan dengan gangguan pada proses persalinan. Abstract:  The maternal mortality ratio (MMR) during pregnancy and childbirth ranges based on WHO data 2015 estimated from 102 / 100,000 live births. IDHS in 2013 estimated that the Maternal Mortality Rate in Indonesia amounted to 359 per 100,000 live births. Lampung province has 130 cases of maternal mortality during pregnancy, childbirth and childbirth. Preliminary study at the Maternity Room of RSIA Anugerah Medical Center Metro City in 2016 November as many as 22 mothers with second stage extension. The purpose of this study to determine the relationship of anxiety level to the second stage of labor delivery to the maternal mother at RSIA Anugerah Medical Center Metro City Year 2017.This was a quantitative research, analytic survey design with cross sectional approach. The population was whole mother of maternity in RSIA Anugerah Medical Center Metro City that consisted of 50 mother, while sample taken with total sampling technique that consisted of 50 mother. The analysis used univariate with frequency distribution and bivariate using chi square test.The result showed frequency distribution of maternal anxiety level was mostly with moderate anxiety level of 17 mothers (34%). An abnormal second stage of labor during childbirth was 22 mothers (44%). There is no relationship between the level of anxiety with the duration of labor of stage II on maternal mothers with value p value: 0.009.  Conclusion of research there is correlation of anxiety level to the duration of labor of second stage at mother of maternity in RSIA Anugerah Medical Center of Metro City Year 2017. The suggestion for to health worker to increase active role in reducing mother's anxiety level during delivery process because related to disruption at delivery process.
PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI DENGAN UPAYA PENANGANAN DISMINOREA PADA SISWI MTS AL-HIDAYAH TUNGGUL PAWENANG KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU Surmiasih Surmiasih; Depin Priyati
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.91 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i1.126

Abstract

Abstrak: Masa remaja merupakan tahapan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa biasanya mulai dari usia 14 tahun pada pria dan usia 12 tahun pada wanita. Pada remaja putri khususnya ditandai dengan dimulainya siklus menstruasi. Salah satu gangguan menstruasi adalah dismenore. Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia cukup besar, rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap Negara mengalami nyeri menstruasi. Kriteria umur remaja berkisar antara 10-19 tahun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan tentang menstruasi dengan upaya penanganan dismenorea di MTs Alhidayah Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini merupakan penlitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Waktu pelaksanaannya pada bulan juni 2017 di MTs Alhidayah Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Populasi pada penelitian ini adalah siswi kelas 1 dan 2 sejumlah 67 siswi.. Pengambilan sampel dengan menggunakan total populasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi dengan upaya penanganan dismenorea didapatkan pvalue 0,001 (<0.05). Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan para siswi pengetahuan tentang menstruasi dengan upaya penanganan dismenorea, serta meningkatkan kemampuan siswi untuk melakukan penanganan pada saat dismenorea. Abstract:  Adolescence is a stage between childhood and adulthood usually ranging from the age of 14 years in men and 12 years of age in women. Young women in particular are characterized by the start of the menstrualcycle. One of menstrual disorders is dysmenorrhoea. The rate of menstrual pain in the world is quite large, on average more than 50% of women in every country experience menstrual pain. When the age of adolescents ranged from 10-19 years. The purpose of this study to determine the relationship of knowledge about menstruation with the efforts of handling dysmenorrhoea in MTs Al-hidayah Tunggul Pawenang Adiluwih Pringsewu. The type of research used in this study is quantitative. The research design used was cross sectional. The time of its implementation in June 2017. in MTs Al-hidayah Tunggul Pawenang Adiluwih Pringsewu. Population in this research is student of class 1 and 2 number of 67 student. Sampling using total population. The result of analysis shows that there is a relationship between knowledge about menstruation with the effort of handling dysmenorrhoea obtained p-value 0,001 (<0.05). It is expected that the results of this study can increase the insight of the students of knowledge about menstruation with the handling of dysmenorrhoea. And increase the willingness of students to perform treatment at the time of dysmenorrhoea.
GAMBARAN KEMATIAN IBU DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 (STUDY KUALITATIF) Ruri Yuni Astari; Debby Sandela; Gita Elvira
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.306 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i1.149

Abstract

Abstrak: Kematian ibu di Kabupaten Majalengka termasuk dalam peringkat 16 (atau peringkat 10 terbawah) dari 27 kabupaten/ kota yang ada di Propinsi Jawa Barat tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kematian ibu di Kabupaten Majalengka Tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif melalui pendekatan studi naratif. Populasi penelitian ibu yang meninggal dunia saat hamil, bersalin, dan nifas di Wilayah Puskesmas Kabupaten Majalengka Tahun 2015 sebanyak 20 orang, dan yang dijadikan partisipan berjumlah 13 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang di adopsi dari hasil penelitian Febriana Prodi Magister Epidemiologi  Program Pasca Sarjana Undip Tahun 2007 serta dokumen autopsi verbal kematian maternal dan perinatal. Pengambilan data melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis data secara kualitatif melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian lebih dari setengahnya ibu meninggal pada periode nifas penyebab tertinggi kematian ibu karena Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK). Faktor determinan jauh : lebih dari setengahnya pendidikan ibu SMP, sebagian besar tidak bekerja dan rata-rata pendapatan keluarga sesuai dengan UMR Kabupaten Majalengka. Faktor determinan antara : sebagian besar ibu tidak mengalami KEK dan anemia, usia ibu meninggal pada usia 20-35 tahun, lebih dari setengahnya terjadi pada primipara, jangkauan pelayanan kesehatan dari lama rujukan sampai tiba di pelayanan kesehatan ditempuh sekitar 1-2 jam dan hampir seluruh ibu melakukan pemeriksaan kehamilan sampai persalinan dengan tenaga kesehatan. Faktor determinan dekat yang berpengaruh terhadap kematian ibu adalah komplikasi pada kehamilan, persalinan dan nifas. Hambatan dan masalah rujukan pada ibu yang meninggal dikarenakan keluarga terlambat merujuk ibu ke fasilitas kesehatan, jarak yang jauh dari fasilitas kesehatan, akses BPJS serta masalah transportasi yang lama menunggu. Akses pelayanan kesehatan jarak tempuh paling jauh +15 Km dan paling dekat +1 Km. Kecepatan dan ketepatan tenaga kesehatan (baik bidan maupun dokter) dalam mengambil keputusan, merujuk, melakukan penanganan tindakan kegawatdaruratan serta stabilisasi kondisi pasien merupakan faktor penting dalam menyelamatkan  nyawa ibu, karena kematian ibu sering terjadi karena keterlambatan dalam penentuan diagnosa komplikasi, terlambat mengambil keputusan, terlambat merujuk dan terlambat ditangani.Abstract: Maternal mortality in Majalengka District was in the 16th ranking (or the 10th lowest) of 27 districts/cities in West Java Province by 2015. This study aims to determine the description of maternal mortality in Majalengka District in 2015. The study method used was qualitative method through narrative study approach. The populations of the study were mothers who died during pregnancy, childbirth, and postpartum in the work area of Public Health Centers in District Majalengka in 2015 as many as 20 people, and the participants were 13 people. The study instrument used questionnaire which was adopted from the study result of Febriana, Epidemiology Master Study Program of Postgraduate Program of Diponegoro University in 2007 and document of verbal autopsy of maternal and perinatal mortality. Data collection was performed through observation, interview and documentation. Qualitative data analysis was conducted through the stages of data reduction, data presentation and conclusion. The results of this study showed that more than half of mothers died during the postpartum period with the highest cause of maternal mortality due to Hypertension In Pregnancy (PIH), the distant determinant factors were: more than half had junior high school education, most of them were unemployed and the average family income was in accordance with Minimum Wage in Majalengka District; the intermediate determinant factors were: most of the mothers did not experience Chronic Energy Deficiency (CED) and anemia, the women died at the age of 20-35 years, more than half deaths occurred in primiparous, health service coverage from referral duration until arrived at health service took about 1-2 hours and almost all mothers did prenatal care until delivery with health personel; the outcome determinant factors affecting maternal mortality were complications during pregnancy, childbirth and postpartum. The referral obstacles and problems in women who died were due to the family performed late referral to health facilities, long distance from health facilities, access to health insurance (BPJS) and long time in waiting transportation. The longest distance of health service access was +15 Km and the closest was +1 Km. The speed and accuracy of health workers (both midwives and doctors) in making decision, referral, performing emergency measures and stabilizing the condition of the patient were important factors in saving the lives of mothers, because maternal mortality often occurs due to delay in the determination of complication diagnosis, delay in making decision, delay in performing referral and delay in receiving care.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG VAKSIN HUMAN PAPILOMA VIRUS (HPV) SEBAGAI PENCEGAHAN KANKER LEHER RAHIM DI DUSUN I DESA MANGGA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2016 Setia Sihombing
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 3, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.458 KB) | DOI: 10.31764/mj.v3i1.121

Abstract

Abstrak: Jumlah pengidap kanker serviks seluruh dunia mencapai 2,2 juta jiwa per tahun. Yayasan kanker Indonesia (2007) menyebutkan angka 2 yang lebih hebat, 500.000 perempuan indonesia  terdeteksi telah mengidap kanker serviks setiap tahun dan separuhnya meninggal akibat kanker serviks tersebut dan  70 % pasien kanker serviks di Rumah sakit datang sudah dalam stadium lanjut. Kanker leher rahim pada umumnya dapat dicegah secara primer yaitu dengan vaksinasi.  Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu  tentang  Vaksin HPV Sebagai Pencegahan Kanker Leher Rahim di dusun I Desa Mangga Kabupaten Langkat Tahun 2016. Jenis Penelitian ini adalah bersifat deskriptif, dengan populasi adalah ibu Pasangan Usia Subur di Dusun I Desa mangga sebanyak 30 orang dan pengumpulan data secara primer dengan membagikan kuesioner.  Dari hasil Penelitian diperoleh mayoritas responden berpengetahuan kurang  sebanyak 24 orang (66,6%), mayoritas berpendidikan dasar  sebanyak 21 responden (58,3%) dan mayoritas tidak pernah memperoleh informasi sebanyak 17 responden (47,2%). Disimpulkan bahwa pengetahuan responden dipengaruhi oleh pendidikan dan sumber informasi oleh karena itu disarankan kepada tenaga kesehatan untuk lebih banyak memberikan informasi.Abstract: The number of people with cervical cancer all over the world reached 2.2 million people per year. Cancer Foundation, Indonesia (2007) mentions a great number 2, 500,000 Indonesian women have contracted cervical cancer detected each year and half die of cervical cancer, and 70% of cervical cancer patients at the hospital are coming already in the advanced stage. Cervical cancer in General can be prevented with vaccination in primary. The purpose of this research is to know the description of the mother's Knowledge about HPV vaccine as a prevention of cervical cancer in the hamlet of Langkat Regency Mango village Year 2016. Type of this research is descriptive, with a population of Fertile Age Couples was the mother in hamlet village mango as many as 30 people and the collection of primary data by distributing questionnaires. Of research results obtained a majority of respondents knowledgeable less as much as 24 people (66.6%), the majority of educated basis as much as 21 respondents (58.3%) and the majority never gain as much information as the 17 respondents (47.2%). It was concluded that the respondent's knowledge is influenced by education and information resources are therefore recommended to health workers to give more information