cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
LEKSIKA
ISSN : 19781695     EISSN : 26204037     DOI : -
Core Subject : Education,
Leksika is a journal on language, literature and language teaching. It is published by Faculty of Letters, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Central Java, Indonesia. Its issues are published twice a year in February and August. Leksika has been indexed in Google Scholar, Academia edu, Base, Portal Garuda, i-Future and Sinta e-ISSN : 2620-4037 p-ISSN : 1978-1695.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2007)" : 6 Documents clear
BAHASA PADA BEGALAN DALAM ADAT PERNIKAHAN BANYUMAS Suwartono Suwartono
Leksika: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : University of Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/lks.v1i2.2261

Abstract

This study dealt with the philosophy behind the Banyumas traditional wedding ceremony of Begalan. The aims of the study were (1) to classify the main ideas or themes delivered in the cultural event and (2) to identify linguistic items used in the cultural event in relation with the Banyumas people's cultural characteristics. The research data were collected through observation and interviews. Notes were taken, and the traditional ceremony performers' speech and source person's interviews were recorded. Data were analyzed through coding and classifying procedures. For data validation triangulation was also conducted. The research results have shown that (1) there are, at least, •2 main ideas or themes delivered in the cultural event of Begalan, i.e: the aim of conducting the traditional wedding ceremony and the philosophy behind the cultural artifacts that were made available in the ceremony. The philosophy consists of wishes that the newly-built family not go through stormy days; (2) the adoption and adaptation of words from other languages or outside Banyumas dialect Javanese indicates the adaptability of Banyumas people toward other cultures, and the use of relatively rude words, the expression of impolite intentions and the porno-oriented actions in public reflect the frankness or straightforwardness of this kind of people.
THE ROLE OF RELIGION TOWARD AMERICAN STRUGGLES Asih Ernawati
Leksika: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : University of Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/lks.v1i2.2262

Abstract

This essay of African American history is intended to elucidate the role that African Christianity plays in African American struggles in achieveing the American ideals of freedom and equality. Upon the opinion that American people owe much from African American struggles the real meaning of freedom and equality which come from long historical strike for theri lives and liberties in the American land. This essay elaborate African American struggles from antebellum period into civil right movement in 1960s.
ANALYSIS OF TENSE OF THE STORY OF MELACAK PERADABAN SEBA AND ITS TRANSLATION INTO BAHASA INDONESIA Condro Nur Alim
Leksika: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : University of Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/lks.v1i2.2263

Abstract

Perbedaan sistem bahasa antara Bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, terutama dalam konsep tnse sebagai salah satu kategori gramatikal, meruapak hala yanga menarik untuk diteliti, terutama dalam kasus penerjemahannya. Konsep tnse (kala) adalah konsep untuk menempatkan suatau peristiwa dalam garis waktu, yang dilihat dari pusat deiktis. Pusat deiktis adalah titik sentral dalam memandang suatu peristiwa. Dengan demikian, suatu peristiwa dilihat dari pusat deiktis dapat terjadi sebelum, bersamaan atau sesudah pusat deiktis tersebut. Analisis tense dalam tulisan ini menggunakan acuan konsep tense menurut Bernard Comrie, yang mengkategorikann tense dalam tiga jenis, yaitu absolute tense, relative tense, dan combined absolute relative tense. Analisis tense beserta penerjemahannya dalam tulisan ini bertujuan untuk mengetahui jenis tense yang digunakan serta penerjemahankonsep tense tersebut ke dalam bahas Indonesia untuk mencapai kesepadanan makna antara bahas sumber dengan bahasa sasaran. Hasil analisis menunjukan bahwa penerjemahan konsep tense dari bahas Inggris ke bahasa Indonesia tidak selalu sepadan. Kesepadanan dapat tercapai jika penerjemahan dilakukan secara konstekstual atau dengan memberikan keterangan waktu secara eksplisit.
ADDRESS TERM IN A FAMILY OF JAVANESE PRIYAYI Susilo Soepardo
Leksika: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : University of Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/lks.v1i2.2259

Abstract

Priyayi sebagai kelas sosial merupakan relik sistem feodal di jawa. Ia merefleksikan cara berpikir yang muncul dalam bahasa. Kajian ini berupaya mendeskripsikan masalah sapaan dalam salah satu keluarga unit kelas sosial ini, prilaku penggunaan sapaan dan fungsinya. Tulisan ini diharapkan dapat menghimpun istilah sapaan sebagai bahan informasi tentang sistem sapaan kelas ini yang bertahan pada masanya. Topik ini cukup compleks karena menampilkan sistem strata satuan lingual, etika, bahasa dan pergaulan, aspek psiko-sosial dan secara lebih luas lingkup budaya. Pernyataan di atas, mengisyaratkan adanya istilah seperti ‘dimas’, ‘diajeng’, ‘jeng’, (be) ‘ndoro’, ‘mbah’ dan sebagainya. Aktualisasi pemanfaatan istilah sapaan meliputi komunikasai lisan dan tertulis disertai sikap warganya, demikian juga tempat unit keluarga berfungsi sebagai arena interaksi.
DEKADENSI MORAL GENERASI MUDA AMERIKA TAHUN 1920-AN YANG TERCERMIN DALAM NOVEL THE BEAUTIFUL DAN DAMNED KARYA FITZGERALD Rizki Februansyah; Daryanto Daryanto
Leksika: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : University of Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/lks.v1i2.2264

Abstract

This research discusses about moral deviations of Ameican youth toward moral and ethic code—Puritan that had been deeply rooted in American life for hundreds of years.The purpose of the  reasearch is to elaborate the impact of socio-cultural changes in American during twenties in tune with the process of modernization after World war I on American society paticularly the younger generation.By applying structural and sociological approach, the writer analyzes the impact of socio-cultural changes toward the youth’s morality through the attitude of characters in the novel.This research shows that the socio-cultural changes the youth’s morality.The youngergeneration developed new values in keeping with the prosperity of the country. They oopenly revealed their impatience in such deviant ways. They actualized their new freedom by drinking liqour, doing free sex, and living hedonistic life style
REJECTION OF THE ASSUMPTION OF HUMAN RIGHTS IN AMERICA IN “ADVENTURES OF HUCKLEBERRY FINN” Titik Wahyuningsih
Leksika: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : University of Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/lks.v1i2.2260

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendekonstruksi sebuah novel karya Mark Twain yang berjudul Adventures of Huckleberry Finn. Novel ini dipilih karena orang-orang Amerika berpikir bahwa mereka adalah orang-orang yang mengakui hak asasi manusia, sementara novel ini menggambarkan sikap buruk dan kejam orang-orang Amerika terhadap orang-orang negro. Melalui episode-episode di dalam Adventures of Huckleberry Finn, gambaran kemanusiaan orang-orang Amerika didekonstruksi.Teori dekonstruksi dari Jacques Derrida digunakan sebagai pisau analisis. Dekonstruksi bukanlah suatu sistem pemikiran tetapi merupakan usaha taktis yang didesain untuk membuktikan ketidakstabilan bahasa.Dari penelitian ini diperoleh gambaran perlakuan keji masyarakat Amerika terhadap masyarakat kulit hitam, yang diwakili oleh Jim. Asumsi pertama berupa asumsi bahwa masyarakat kulit hitam atau Negro merupakan barang untuk diperjual-belikan. Masyarakat, bahkan mereka yang berasal dari golongan atas, -baik secara sosial maupun keagamaan, secara mudah membeli dan menjual orang kulit hitam demi mendapatkan uang. Kedua, mereka berpikir bahwa Negro bukanlah manusia. Asumsi ini dapat dilihat melalui bahasa yang mereka gunakan dan tindakan mereka menempatkan budak. Yang ketiga, mereka menjadikan kaum kulit hitam sebagai objek prasangka, keyakinan bahwa kaum kulit hitam adalah pelaku kriminal. Poin-poin di atas menjadi gambaran dekonstruksi tentang orang-orang Amerika dan keyakinan mereka sebagai bangsa yang menghargai hak asasi manusia.

Page 1 of 1 | Total Record : 6