cover
Contact Name
Irwan Desyantoro
Contact Email
filantropi@usm.ac.id
Phone
+6282138532903
Journal Mail Official
filantropi@usm.ac.id
Editorial Address
Fakultas Psikologi, Universitas Semarang, Jl. Soekarno-Hatta, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Philanthropy: Journal of Psychology
Published by Universitas Semarang
ISSN : 25806076     EISSN : 25808532     DOI : https://doi.org/10.26623/philanthropy
Philanthropy: Journal of Psychology includes articles on the results of applied concepts and psychology studies that are within the scope of positive psychology and mental health issues. It accepts articles that are based on the thorough and systematic examination of psychological constructs from the perspective of Indonesian context. Philanthropy: Journal of Psychology is published twice a year with the main issues published surrounding: Positive psychology / mental health in Industrial and Organizational Psychology Positive psychology / mental health in Clinical Psychology Positive psychology / mental health in Educational Psychology Positive psychology / mental health in Developmental Psychology Positive psychology / mental health in Experimental Psychology Positive psychology / mental health in Social Psychology Positive psychology / mental health in Forensic Psychology Positive psychology / mental health in Counseling Psychology
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2022)" : 7 Documents clear
Body Image Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Masa Dewasa Awal Omega Lambulalo Rengga; Christiana Hari Soetjiningsih
Philanthropy: Journal of Psychology Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i1.4851

Abstract

Abstract. Body image consists of self-perception, emotional cognition, and behavior related to one's physical appearance. Evaluating how individuals react to changes in body shape, capacity, and function is very important for men and women in early adulthood. The evaluation results can produce a positive body image or a negative body image. The purpose of the study was to examine the differences in body image between men and women in early adulthood. The participants consisted of 54 men and 54 women. The research instrument used was the Multidimensional Boddy Self-Relation Questionnaire Appearance Scale (MBRSQ-AS). Data analysis used an independent sample T-test. The results of the comparison test show that there is no difference in body image between men and women in early adulthood.  Keywords: Body Image, Gender, Early AdulthoodAbstrak. Body image terdiri dari persepsi diri, kognisi emosi, dan perilaku yang terkait dengan penampilan fisik seseorang. Mengevaluasi bagaimana individu bereaksi terhadap perubahan bentuk tubuh, penampilan dan fungsi sangat penting untuk laki-laki dan perempuan masa dewasa awal. Hasil evaluasi dapat menghasilkan body image positif ataupun body image negatif. Tujuan penelitian menguji perbedaan body image antara laki-laki dan perempan pada masa dewasa awal. Partisipan terdiri dari 54 laki-laki dan 54 perempuan. Instrumen penelitian menggunakan skala Multidimensional Boddy Self-Relation Questionnaire Apperance Scale (MBRSQ-AS). Analisis data menggunakan Uji Independent Sample T-test. Hasil uji komparasi menunjukan tidak ada perbedaan body image antara laki-laki dan perempuan pada masa dewasa awal.    Kata kunci: Body Image, Jenis Kelamin, Masa Dewasa Awal
Prinsip Character of A Leader pada Generasi Z Shanty Komalasari; Ceria Hermina; Abdi Muhaimin; Muhammad Ahfadz Alarabi; M. Rizky Apriliadi; Nabila Putri Rayyan Rabbani; Nur Jay Dimas Mokodompit
Philanthropy: Journal of Psychology Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i1.4960

Abstract

Abstrak. Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui prinsip Character of The Leader yang sesuai untuk Generasi Z. Generasi Z sejak muda telah mengalami masa kanak-kanak di lingkungan yang serba mekanis, mereka akrab dengan kemajuan dan memiliki keakraban dengan perangkat saat ini yang secara tidak langsung mempengaruhi kepribadian mereka, baik secara skolastik maupun sosial. Generasi Z saat ini menguasai inovasi dan data, mereka juga luar biasa dalam membangun hubungan intrapersonal dan relasional. Metode yang digunakan penulis adalah studi literatur melalui buku, jurnal, dan berita online. Karya tulis ilmiah ini memberikan garis besar tentang prinsip Character of Leader yang sesuai untuk Generasi Z.Kata kunci: Pemimpin, Character, Generasi Z
Terapi Musik untuk Menurunkan Stres dan Meningkatkan Subjective Well-Being pada Dewasa Awal yang Memiliki Riwayat Perceraian Orang Tua Akta Ririn Aristawati; Tatik Meiyuntariningsih; Ananda Putri
Philanthropy: Journal of Psychology Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i1.4904

Abstract

Abstract: The increase in divorce cases that occur in Indonesia from year to year has caused many victims, one of them is children. The majority of children who have a history of parental divorce can have high stress and low subjective well-being. One form of effective treatment is music therapy. This study uses an experimental quantitative approach with a pretest-posttest control group design. The subjects in this study were divided into two groups consisting of 5 subjects in the experimental group and 5 subjects in the control group. Data were obtained through two scales, namely the stress scale and the subjective well-being scale. This study used an independent sample t-test with p value = 0.028 (p < 0.05) for stress and p = 0.008 (p < 0.05) for subjective well-being. These results indicate that there are significant differences in the control and experimental groups. Thus, it can be concluded that music therapy is effective for reducing stress and increasing subjective well-being significantly in early adults who have a history of parental divorce.Keywords: Adults, Broken Home, Music Therapy, Stress, Subjective Well-BeingAbstrak: Peningkatan kasus perceraian yang terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun menimbulkan banyak korban salah satunya anak. Mayoritas anak yang memiliki riwayat perceraian orang tua dapat memiliki stres tinggi dan subjective well-being yang rendah. Salah satu bentuk penanganan yang efektif ialah terapi musik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design. Subjek dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari 5 subjek kelompok eksperimen dan 5 subjek kelompok kontrol. Data diperoleh melalui dua skala yaitu skala stres dan skala subjective well-being. Penelitian ini menggunakan uji independent sample t-test dengan nilai p=0,028 (p<0,05) untuk stres dan nilai p=0,008 (p<0,05) untuk subjective well-being. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok kontrol dan eksperimen. Sehingga, dapat disimpulkan, terapi musik efektif untuk menurunkan stres dan meningkatkan subjective well-being   secara signifikan pada dewasa awal yang memiliki riwayat perceraian orang tua.Kata Kunci: Dewasa Awal, Perceraian, Stres, Subjective Well-Being, Terapi Musik
Identifikasi Faktor Risiko Kenakalan Remaja di Wilayah Kampung Kota Jakarta Hammad Zahid Muharram; Ahmad Gimmy Prathama
Philanthropy: Journal of Psychology Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i1.2738

Abstract

Abstract. Kampung Kota is a term for densely populated settlements inhabited by urban communities with middle to lower economic status. This study aims to identify risk factors for juvenile delinquency in Kampung Kota communities affected by evictions. The research design used a single case study design. The participants involved in this study were selected using a purposive technique. Data was collected through interviews with four people from Kampung Akuarium, North Jakarta, observing adolescent behavior, and observing community activities in their environment. The research data were analyzed using a thematic analysis framework. This study identifies juvenile delinquency ecologically-based on individual and peer domains, family domains, school domains, and community domains. The results showed that in each domain there were risk factors for juvenile delinquency that contributed to the formation of anti-social behavior in adolescents. The existence of a socio-ecological crisis in the form of evictions that occur in the community also contributes to the increased risk of juvenile delinquency.Keywords: Juvenile Delinquency; Risk Factor; Kampung Kota CommunityAbstrak. Kampung Kota merupakan sebuah istilah bagi pemukiman padat penduduk yang dihuni oleh masyarakat urban berstatus ekonomi menengah ke bawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko kenakalan remaja pada masyarakat Kampung Kota yang terdampak penggusuran. Rancangan penelitian menggunakan desain studi kasus tunggal. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada empat orang masyarakat, observasi terhadap perilaku remaja, serta mengamati interaksi masyarakat di lingkungan Kampung Akuarium Jakarta Utara. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan kerangka analisis tematik. Penelitian ini mengidentifikasi kenakalan remaja secara ekologis berdasarkan domain individu dan teman sebaya, domain keluarga, domain sekolah, dan domain komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masing-masing domain ditemukan faktor risiko kenakalan remaja yang berkontribusi dalam membentuk perilaku anti-sosial pada remaja. Adanya krisis sosial ekologis berupa penggusuran yang terjadi pada masyarakat turut berkontribusi pada peningkatan risiko kenakalan remaja.Kata kunci: Delinkuensi Remaja; Faktor Risiko; Masyarakat Kampung Kota
Ketakutan terhadap COVID-19 dengan Kecemasan Karier di Masa Depan pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fathia Nurul Amrina; Talitha Lintang Pertiwi
Philanthropy: Journal of Psychology Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i1.4933

Abstract

Abstract. The condition of the COVID-19 pandemic has an impact on daily life, such as changes in routine, activities outside the home, decreased productivity, and a reduction in the labour. This impacts psychological aspects such as feelings of anxiety, especially for final year students who are planning their future careers. This study aimed to determine the relationship between fear of COVID-19 and future career anxiety. The population in this study were final year students, which consisted of 10 male participants and 78 female participants. The research instrument used is The Fear of COVID-19 Scale (FC-19S) and the Future Career Anxiety Scale. The sampling technique used in this research is purposive sampling. The data analysis technique used was Spearman Rank correlation analysis. The analysis results stated that there was no significant relationship between the two variables, and it was very weak, with a significance value of 0.54Keywords: Fear of COVID-19, Future career anxiety, Final year studentsAbstrak. Kondisi pandemi COVID-19 memiliki dampak pada kehidupan sehari-hari seperti perubahan rutinitas, kegiatan di luar rumah, produktifitas menurun dan pengurangan tenaga kerja. Hal ini memberikan dampak pada aspek psikologis seperti perasaan cemas, terutama pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang merencakan karier di masa depan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan ketakutan terhadap COVID-19 dengan kecemasan karier di masa depan. Populasi dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa tingkat akhir, yang terdiri dari 10 partisipan laki-laki dan 78 partisipan perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu skala The Fear of COVID-19 Scale (FC-19S) dan skala Future Career Anxiety Scale . Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan analisis korelasi Spearman Rank. Hasil analisis menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel dan sangat lemah, dengan angka signifikansi 0.54Kata kunci: Ketakutan terhadap COVID-19, Kecemasan karier di masa depan, Mahasiswa tingkat akhir.
The Effectiveness of Acceptance and Commitment Therapy (ACT) for Reducing Depression in Post-Stroke Patients Nurmalita Sari; Margaretha Sih Setija Utami; Esthy Rahayu
Philanthropy: Journal of Psychology Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i1.4681

Abstract

Abstract.  Stroke will experience setbacks such as difficulty in thinking, speaking and moving. This condition creates a feeling of helplessness with his life, so that post-stroke patients are prone to depression. The purpose of this study was to determine the effect of giving Acceptance and Commitment Therapy (ACT) in reducing depression in post-stroke patients. This study involved 6 post-stroke participants with major depression. The research method used was quantitative- true eksperiment. Based on the results of the Mann-Whitney posttest, there was a significant difference in scores between the groups that were given Acceptance and Commitment Therapy (ACT) and those who were not given Acceptance and Commitment Therapy (ACT) (0.023; p <0.05). So it can be concluded that Acceptance and Commitment Therapy (ACT) can be used to reduce depression in post-stroke patients.Keywords: Depression, Acceptance and Commitment Therapy (ACT), post-stroke.Abstrak. Stroke akan menyebabkan seseorang mengalami kemunduran seperti kesulitan dalam berpikir, berbicara dan bergerak. Kondisi ini menimbulkan perasaan tidak berdaya dengan hidupnya, sehingga pasien pasca-stroke rentan terhadap depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Acceptance and Commitment Therapy (ACT) dalam menurunkan depresi pada pasien pasca-stroke. Penelitian ini melibatkan 6 partisipan pasca-stroke dengan depresi berat. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif-true eksperimen. Berdasarkan hasil posttest uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan skor depresi yang signifikan antara kelompok yang diberikan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) dan kelompok yang tidak diberikan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) (0,023; p<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa Acceptance and Commitment Therapy (ACT) efektif digunakan untuk menurunkan depresi pada pasien pasca-stroke.Kata kunci: Depresi, Acceptance and Commitment Therapy (ACT), pasca-stroke.
Fear of Missing Out pada Remaja di Masa Pandemi Covid-19 Feti Pratiwi; M. Nanang Irawan Budi Susilo; Cristine Roselvia Tri Amelia
Philanthropy: Journal of Psychology Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i1.4861

Abstract

Abstract. During the COVID-19 pandemic, the use of digital systems, especially the use of social media by teenagers, is increasing. Besides being used for learning activities, teenagers with their trademark who always want to know new things and are bound by relationships with peers make them want to always be connected with social media. This condition can lead to prolonged addiction and cause mental health problems in adolescents such as fear of missing out (FoMO). This study aims to see how the fear of missing a moment in adolescents during the pandemic. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach. Methods of data collection using interviews. The data analysis technique that will be used is the descriptive coding method. The results of the study showed that during the covid-19 pandemic, the perceived FoMO condition in both subjects caused them to experience high engagement with social media. The use of social media makes individuals feel themselves to be part of the activities carried out by their friends. Besides that, fulfillment of basic psychological needs in the form of need for competence, need for autonomy, and need for relatedness is carried out by subjects by doing various activities on social media such as posting and seeing other people s posts.Keywords: fear of missing out, adolescent, the covid-19 pandemicAbstrak. Di masa pandemi covid-19 penggunaan sistem digital terutama penggunaan media sosial oleh remaja semakin meningkat. Selain digunakan untuk kegiatan belajar, remaja dengan ciri khasnya yang selalu ingin mengetahui hal baru dan terikat relasi dengan teman sebaya membuatnya ingin selalu terhubung dengan media sosial. Kondisi ini bisa menimbulkan kecanduan yang berkepanjangan dan menimbulkan masalah kesehatan mental pada remaja seperti perasaan takut kehilangan momen atau fear of missing out (FoMO). Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran ketakutan akan kehilangan momen pada remaja di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Adapun teknik analisis data yang akan digunakan yaitu metode pengkodean deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di masa pandemi covid-19, kondisi FoMO yang dirasakan pada kedua subjek menyebabkan mereka mengalami keterlibatan yang tinggi dengan media sosial. Penggunaan media sosial membuat individu merasakan dirinya menjadi bagian dari aktifitas yang dilakukan teman-temannya. Selain itu, pemenuhan akan kebutuhan dasar psikologis berupa need for competence (kebutuhan untuk berkompetensi), need for autonomy (kebutuhan psikologis akan self), dan need for relatedness (kebutuhan psikologis akan keterhubungan sosial dengan orang lain) dilakukan oleh subjek dengan melakukan berbagai aktivitas di media sosial seperti memposting dan melihat postingan orang lain.Kata kunci: ketakutan kehilangan momen, remaja, masa pandemi covid-19

Page 1 of 1 | Total Record : 7