Cristine Roselvia Tri Amelia
Fakultas Psikologi, Universitas Semarang, Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Perilaku Sopan Santun Pada Siswa Sekolah Dasar Cristine Roselvia Tri Amelia
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 2, No 2 (2021): J-P3K AGUSTUS
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v2i2.108

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan perilaku sopan santun pada siswa kelas 1 SD melalui metode bermain peran. Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan perilaku sopan santun pada siswa sekolah dasar dengan menggunakan metode bermain peran. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode experimen dengan desain pretest dan post test satu kelompok. Penelitian ini dilakukan di Semarang dengan subjek yaitu 5 anak kelas 1 SD X di Semarang. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi. Observasi dilaksanakan selama dua tahap yaitu sebelum pemberian intervensi dan setelah pemberian intervensi, dimana setiap tahap observasi terdiri dari empat kali pertemuan. Pada tahap observasi pertama diperoleh hasil bahwa terdapat 1 orang yang menunjukkan perilaku sopan dan 4 orang menunjukkan perilaku kurang sopan. Tahap observasi kedua diperoleh hasil bahwa 5 orang siswa menunjukkan perilaku sopan. Analisa data uji beda dengan menggunakan t-test, diketahui nilai sig (2-tailed) sebesar p=0,000, artinya ada perbedaan yang signifikan antara sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Hasil analisa data juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perilaku sopan santun pada siswa kelas 1 SD menggunakan metode bermain peran dengan skor sebesar 13,45.
Fear of Missing Out pada Remaja di Masa Pandemi Covid-19 Feti Pratiwi; M. Nanang Irawan Budi Susilo; Cristine Roselvia Tri Amelia
Philanthropy: Journal of Psychology Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i1.4861

Abstract

Abstract. During the COVID-19 pandemic, the use of digital systems, especially the use of social media by teenagers, is increasing. Besides being used for learning activities, teenagers with their trademark who always want to know new things and are bound by relationships with peers make them want to always be connected with social media. This condition can lead to prolonged addiction and cause mental health problems in adolescents such as fear of missing out (FoMO). This study aims to see how the fear of missing a moment in adolescents during the pandemic. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach. Methods of data collection using interviews. The data analysis technique that will be used is the descriptive coding method. The results of the study showed that during the covid-19 pandemic, the perceived FoMO condition in both subjects caused them to experience high engagement with social media. The use of social media makes individuals feel themselves to be part of the activities carried out by their friends. Besides that, fulfillment of basic psychological needs in the form of need for competence, need for autonomy, and need for relatedness is carried out by subjects by doing various activities on social media such as posting and seeing other people s posts.Keywords: fear of missing out, adolescent, the covid-19 pandemicAbstrak. Di masa pandemi covid-19 penggunaan sistem digital terutama penggunaan media sosial oleh remaja semakin meningkat. Selain digunakan untuk kegiatan belajar, remaja dengan ciri khasnya yang selalu ingin mengetahui hal baru dan terikat relasi dengan teman sebaya membuatnya ingin selalu terhubung dengan media sosial. Kondisi ini bisa menimbulkan kecanduan yang berkepanjangan dan menimbulkan masalah kesehatan mental pada remaja seperti perasaan takut kehilangan momen atau fear of missing out (FoMO). Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran ketakutan akan kehilangan momen pada remaja di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Adapun teknik analisis data yang akan digunakan yaitu metode pengkodean deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di masa pandemi covid-19, kondisi FoMO yang dirasakan pada kedua subjek menyebabkan mereka mengalami keterlibatan yang tinggi dengan media sosial. Penggunaan media sosial membuat individu merasakan dirinya menjadi bagian dari aktifitas yang dilakukan teman-temannya. Selain itu, pemenuhan akan kebutuhan dasar psikologis berupa need for competence (kebutuhan untuk berkompetensi), need for autonomy (kebutuhan psikologis akan self), dan need for relatedness (kebutuhan psikologis akan keterhubungan sosial dengan orang lain) dilakukan oleh subjek dengan melakukan berbagai aktivitas di media sosial seperti memposting dan melihat postingan orang lain.Kata kunci: ketakutan kehilangan momen, remaja, masa pandemi covid-19
Gambaran Kecemasan Orang Tua pada Karier Anak Berkebutuhan Khusus Cristine Roselvia Tri Amelia; Yudi Kurniawan; Feti Pratiwi
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 4, No 2 (2023): J-P3K AGUSTUS
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v4i2.207

Abstract

Orang tua manapun pasti menginginkan anaknya dilahirkan dan tumbuh sempurna. Namun dalam kenyataannya, tidak semua harapan orang tua dapat terwujud. Ada beberapa orang tua yang memiliki anak dengan berkebutuhan khusus. Gangguan perkembangan yang dialami anak berkebutuhan khusus menyebabkan sulit tercapainya tugas perkembangan sesuai dengan usia anak. Kondisi yang dimiliki anak membuat orang tua merasa cemas mengenai masa depan dan juga karier anak. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat gambaran kecemasan orang tua terhadap karier anak berkebutuhan khusus serta mengidentifikasi harapan orang tua terhadap karier anak. Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif studi kasus. Adapun teknik analisa data yang digunakan adalah dengan menggunakan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan /verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya kecemasan-kecemasan yang dirasakan oleh para orang tua pada karier anak yang berkebutuhan khusus adalah sama yaitu mengarah kepada adakah perusahaan atau kantor yang mau menerima anak berkebutuhan khusus dengan segala keterbatasannya baik secara kemampuan berpikir ataupun sikapnya, bidang pekerjaan apa yang cocok dan bagaimana anak berkebutuhan khususnya bisa berkomunikasi dengan orang lain di masa kerjanya nanti dengan segala keterbatasan yang dimilikinya baik secara inteligensi ataupun komunikasi. Secara garis   besar dapat disimpulkan bahwa setiap orang tua memiliki kecemasan terhadap karier anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus. Namun kecemasan tersebut tidak mematahkan harapan mereka pada kemajuan anak-anak mereka ke arah yang lebih baik.
SOLUSI MENGURANGI KETEGANGAN BAGI GURU SMAN 4 SEMARANG MELALUI PELATIHAN TEKNIK RELAKSASI SEDERHANA Markus Nanang Irawan; Cristine Roselvia Tri Amelia; Gusti Yuli Asih
TEMATIK Vol 4, No 2 (2022): Desember (2022)
Publisher : TEMATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/tmt.v4i2.5245

Abstract

Kemunculan virus Corona di Indonesia telah memberikan dampak yang sangat besar pada aspek kehidupan manusia. Bisa dikatakan ada yang berdampak positif, misalnya terkait pemanfaatan teknologi, namun sebenarnya lebih banyak dampak negatif yang dirasakan oleh manusia. Salah satu aspek yang terdampak adalah dunia pendidikan yang mana karena adanya situasi pandemi Covid-19 mau tidak mau harus melaksanakan proses belajar mengajar secara daring dikarenakan adanya batasan pertemuan langsung. Permasalahannya kemudian adalah bahwa persiapan dan proses belajar mengajar guru dan siswa seringkali mengalami berbagai hambatan yang pada akhirnya menimbulkan keluhan yang berujung pada munculnya masalah psikologis seperti stress, emosi negatif berupa kecemasan, kemarahan, dan sebagainya. Berdasar permasalahan tersebut Tim Fakultas Psikologi Universitas Semarang menawarkan salah satu solusi yaitu dengan memberikan pelatihan mengenai teknik relaksasi sederhana yang ditujukan bagi guru SMA Negeri 4 Semarang. Kegiatan dievaluasi dengan menggunakan model pengukuran pre-test dan post-test yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana peningkatan pemahaman dalam menangani stress dan mengelola emosi negatif serta kondisi yang dialami setelah mengikuti pelatihan. Berdasar hasil analisa dengan menggunakan Paired Sample T-Test didapatkan ada peningkatan sebesar 15, 305 yang artinya ada peningkatan pemahaman guru dalam menangani stress dan mengelola emosi negatif