cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 16938259     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Extrapolasi is a peer-reviewed journal, published by Civil Engineering Department of Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Extrapolasi is a journal that concerned with all aspect of civil engineering, such as :Building Materials and Structures, Constructions Technology, Constructions Management, Road and Bridge Engineering, Earthquake Engineering, Geotechnical Engineering, Hydraulic Structures and Drainage, Structural Engineering, Surveying and Geo-Spatial Engineering and Transportation Engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 91 Documents
KAJIAN ASPEK TEKNIS DAN ASPEK BIAYA INVESTASI PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PADA ATAP BETON GEDUNG (Studi Kasus RS Mitra Keluarga Kenjeran Surabaya) Yuliananda, Subekti
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 02 (2013)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.291 KB)

Abstract

RS Mitra Kelurga Kenjeran merupakan salah satu rumah sakit yang terletak di kota Surabaya bagianTimur. Rumah Sakit ini mendapatkan suplai dari PLN dengan kebutuhan beban serempak sebesar 655,305kW. Tingginya pemakaian beban dan potensinya sinar matahari pada siang hari dapat dimanfaatkan sebagaisumber energi listrik dengan memanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Namun adanyaketerbatasan lahan dalam penempatan panel surya sebagai salah satu komponen dari PLTS menjadikankendala tersendiri, sehingga dicoba melakukan kajian dengan memanfaatkan atap beton gedung RS MitraKeluarga Kenjeran Surabaya sebagai tempa panel surya. PLTS yang akan dikembangkan ini direncanakanuntuk dapat mensupplai 30% dari kebutuhan beban listrik dengan sistem sebagai tenaga listrik tambahan.Besar energi yang dibangkitkan PLTS direncanakan sebesar 53,3 kWp, yang dihasilkan dari panel suryasebanyak 180 buah dengan kapasitas panel surya 300 Wp. Biaya energi PLTS dengan panel surya 300 Wpadalah Rp. 13.100/kWh. Analisis kelayakan investasi dilakukan dengan menggunakan NPV, PI danDiscounted Payback Period (DPP) untuk menentukan hasil bahwa investasi PLTS layak untuk dilaksanakan.Hasil analisa NPV menunjukan nilai positif Rp. 4.631.532,-, sedangkan hasil analisa PI menunjukan nilaipositif 1,0025 dan Discounted Payback Period (DPP) masih dibawah umur proyek 25 tahun yaitu 24 tahun 8bulan. Simpulan dari kajian ini adalah investasi proyek PLTS pada RS Mitra Keluarga Kenjeran Surabayaberdasarkan aspek teknis dan aspek biaya layak dilaksanakan, namun demikian perlu ada kajian aspek sosiallingkungannya.Kata kunci : PLTS, LCC, NPV, RS
ANALISIS ALTERNATIF DESAIN BANGUNAN JEMBATAN DENGAN VALUE ENGINEERING Busri, M. Hasan
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 01 (2014)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.374 KB)

Abstract

Planning or design phase of the bridge construction project is often not optimal, which affects the amount of waste and unnecessary costs of the construction phase of the bridge so that the application of Value Engineering efforts could be a solution to optimize the value of the benefits while reducing costs unnecessary.  Besides, designs and models of various bridge today requires us to be able to choose a model which bridges the most suitable and appropriate to the local natural conditions. This study was conducted to determine the structure of the bridge what is the most economical but still complied with the required strength. The bridge was built with spans of 40 m and a width of 7 m is equipped with 2 (two) sidewalk on the right and left. In this study, the analysis will be conducted on three types of bridges, namely precast bridge, bridge and bridge betonkonvensional steel frame. The method used is a value engineering analysis of the four models that will bridge over the pre-cast bridge, bridge frame of steel and conventional concrete bridge. In the value engineering method (value engineering), there are several steps that must be done is the information phase, the analysis phase function, the creative stage and phase of development.  The results showed that of the three (3) alternative bridge is a conventional concrete bridge, precast concrete bridge, and the bridge framework. Obtained by a conventional concrete bridge structures bridge the most economical, while for bridge steel frame and precast concrete bridge as an alternative.Keywords: Value Engineering, Bridge Building Structure, cost efficiency
KAJIAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG POLITEKNIK PERKAPALAN ITS DENGAN SISTEM PLAT DAN BALOK BIASA KONVENSIONAL DIBANDINGKAN SISTEM STRUKTUR FLAT SLAB DENGAN DROP PANEL DITINJAU DARI ESTETIKA, BIAYA DAN WAKTU Munawar, Moch. Chairul
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 01 (2014)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.559 KB)

Abstract

Flat Slab merupakan sistem pelat dengan prinsip menggantikan fungsi balok sepanjang garis kolom dengan pelat lantai, sedangkan balok tepi boleh tetap diadakan. Flat slab mempunyai kekuatan geser cukup dengan adanya drop panel. Pembahasan ini adalah untuk mengetahui hasil dari sistem Flat Slab sekaligus perbandingan pelat dengan balok biasa konvensional, sehingga diketahui kelebihan dan kekurangan masing jenis struktur tersebut ditinjau dari estetika, biaya dan waktu pelaksanaan. Estetika disimpulkan bahwa fungsi bangunan dalam hal kajian ini mempunyai bobot yang sama tergantung karakteristik bangunan itu sendiri. Pada koridor manajemen konstruksi keefisienan dan keefektifan bukan berarti murah tapi bisa juga mahal, karena estetika mempunyai resiko lainnya. Mungkin juga mahal pada awalnya dan murah dari segi maintenancenya secara kontinyuitas. Dari segi biaya sistem Flat Slab hanyalah pada pekerjaan pembesian sedang pada sistem konvensional ditempati pekerjaan bekisting dan pembesian sehingga disimpulkan biaya lebih murah pada sistem struktur Flat Slab. Dari segi waktu terdapat selisih waktu pelaksanaan sekitar 1 hari bisa dilihat dalam analisis waktu sehingga disimpulkan penggunaan struktur Flat Slab lebih tepat. Hasil analisis ini dapat dijadikan referensi bagi perencana teknik sipil dan owner untuk menentukan jenis struktur yang diinginkan sesuai kebutuhan dan karakteristik jenis bangunan yang digunakan.Kata Kunci : Flat Slab, Drop Panel, Pelat dengan balok biasa konvensional
ANALISA FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN MERR-IIC TAHUN 2010 DI KOTA SURABAYA Reboono, Sapril
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 02 (2014)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.591 KB)

Abstract

Kota Surabaya sebagai Ibukota Propinsi Jawa Timur memerlukan jaringan jalan dalam kota yang baik seiring dengan pertumbuhan lalu lintas yang makin pesat, sehingga dapat memberikan pelayanan transportasi yang baik. Dalam upaya pengembangan kawasan-kawasan yang strategis dalam Kota Surabaya Salah satu rencana pembangunan jaringan jalan di Kota Surabaya guna mengurangi dan mengalihkan arus lalu lintas di pusat kota adalah rencana Jalan Lingkar Timur  Dalam Kota Surabaya yang lebih dikenal dengan sebutan jalan MERR (Middle Eastern Ring Road). Dalam pembangunan MERR-IIC tahun 2010 terjadi keterlambatan dalam pelaksanaannya yang mengakibatkan waktu pelaksanaan menjadi mundur. Cara yang paling efektif untuk mengatasi keterlambatan adalah dengan mengetahui faktor penyebab terjadinya keterlambatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor penyebab keterlambatan Pembangunan MERR-IIC tahun 2010. Data yang dipakai adalah data primer berupa Kuesioner  dari beberapa orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaannya dan data sekunder berupa data laporan pelaksanaan dari SNVT Preservasi dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Surabaya. Dari data primer diperoleh faktor penyebab terjadinya keterlambatan adalah ; mobilisasi bahan ; tenaga kerja ; peralatan; cash flow kontraktor dan harga satuan penawaran yang rendah. Hal ini dapat dibuktikan juga melalui data sekunder yaitu pada saat diadakan rapat pembuktian (Show Cause Meeting/SCM ) yang diadakan sampai SCM2  dimana kontraktor diberikan uji target fisik sebesar 23,030 % dalam waktu 14 hari hanya tercapai 5,293 %. Demikian juga pada SCM2  diberikan uji target fisik sebesar 15,589 % dalam waktu 14 hari hanya tercapai 11,611 %.   Dalam SCM tersebut kontraktor tidak mampu menambah bahan, tenaga dan peralatan karena cash flow kontraktor tidak lancar atau modal kerja kurang. Dari analisa data primer dan data sekunder menunjukan bahwa faktor penyebab yang utama dari keterlambatan pelaksanaan adalah mobilisasi bahan ; tenaga kerja ; peralatan yang mana hal ini disebabkan karena harga satuan penawaran yang rendah dan modal kerja yang kurang.  Karena pembangunan Jalan MERR-IIC ini akan berkelanjutan sampai dengan tahun 2013 maka cara yang paling efektif untuk mengurangi keterlambatan pelaksanaannya ditekankan pada saat proses pengadaan/pelelangan agar panitia tidak memilih calon pemenang hanya berdasarkan penawaran terendah saja namun  lebih selektif lagi dan perlunya klarifikasi terhadap kesiapan mobilisasi bahan, alat dan tenaga kerja yang dimilikinya termasuk terhadap kepada subkontrak maupun perusahaan penyuplai lainnya.Kata kunci : Transportasi, mobilisasi bahan
ANALISIS PENGARUH BIAYA MATERIAL DAN PERALATAN TERHADAP PENAMBAHAN BIAYA PROYEK PERBAIKAN RUAS JALAN DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR (Studi Kasus Proyek Peningkatan Jalan Tanah ke Sirtu/Lapen Ruas Gotowase-Peteley Lebar 4,5M) Mashari, Agus Luqman
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 02 (2014)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.804 KB)

Abstract

Salah satu konsekwensi dari pemberlakuan Undang-Undang Otonomi Daerah adalah dituntutnya kemandirian pemerintah daerah untuk dapat mengelola dan melaksanakan proses pembangunan di wilayahnya. Penyelenggaraan jalan yang sebelumnya sebagian besar dibiayai oleh pemerintah  pusat, kini harus dibiayai sendiri dengan sumberdana yang kemampuannya terbatas.  Agar alokasi dana yang terbatas tersebut dapat memberikan manfaat sesuai tujuan penyelenggaraan jalan, maka perlu dipertimbangkan prioritas program peningkatan jalan pada ruas-ruas jalan yang ada, paling tidak ketersediaan alokasi dana yang ada dapat digunakan untuk pembangunan ruas yang nilai kemanfaatannya lebih besar dibanding pembangunan ruas lainnya serta berkesinambungan.  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar biaya material dan pealatan berpengaruh terhadap Penambahan Biaya Proyek Perbaikan Ruas Jalan pada Kabupaten Halmahera Timur.  Populasi pada penelitian ini adalah Seluruh biaya material dan peralatan sesuai dengan RAB proyek PENINGKATAN JALAN  TANAH KE ASPAL/LAPEN RUAS GOTOWASE - PETELEY Lebar 4.5 m yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Halmahera Timur dan segenap SKPD yang terlibat dalam pelaksanaan proyek serta pihak ketiga yang melaksanakan proyek Tahun anggaran 2009.  Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel material dan peralatan, sementara variabel bebas adalah penambahan biaya proyek. Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda.  Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah besar kontribusi biaya material terhadap penambahan biaya proyek perbaikan ruas jalan pada Kabupaten Halmahera Timur adalah sebesar 54,8% dan besar kontribusi biaya peralatan terhadap penambahan biaya proyek perbaikan ruas jalan pada Kabupaten Halmahera Timur adalah sebesar 63,4%.Kata kunci: Material, Peralatan dan Penambahan Biaya Proyek. 
ANALISIS INVESTASI ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGASPALAN JALAN LAPIS PENETRASI MACADAM DI KABUPATEN BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA Bahar, Syamsul Bahri
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 01 (2015)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.992 KB)

Abstract

Keputusan untuk melakukan investasi alat berat pada pekerjaan pengaspalan jalan lapis penetrasi makadam di kabupaten Buton Utara Sulawesi Tenggara, memerlukan analisis dan kajian-kajian yang mendalam, karena banyak melibatkan alat berat baik dari jenis, type maupun jumlahnya sehingga memerlukan modal awal yang cukup besar dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pengembalian modal investasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai investasi dan waktu pengembalian modal masing-masing alat berat pada pelaksanaan pekerjaan pengaspalan jalan lapis penetrasi makadam asbutonlawele.  Studi kelayakan atau feasibility study merupakan suatu gagasan atau usulan diwujudkan menjadi kenyataan. Sebagai bahan pengambilan keputusan maka studi kelayakan harus mencakup beberapa aspek yang terkait sesuai lingkup usaha dan tujuannya. Aspek-aspek proyek atau investasi yang dikaji pada umumnya meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek ekonomi dan keuangan, aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum.  Untuk menentukan nilai investasi dan waktu penaan jalan lapen gembalian modal pada pekerjaan pengaspalan jalan lapis penetrasi makadam di kabupaten Buton Utara Sulawesi Tenggara digunakan rumus net present value (NPV), internal rate of return (IRR), discounted payback period (DPP) dan break event point (BEP).  Hasil analisis biaya langsung Rp. Rp. 857.502.243,59,- dan biaya tidak langsung Rp.85.750.224,36,-. Biaya pekerjaan jalan Rp.9.933.810.000.00,- investasi asphalt sprayer Rp. 95.000.000, NPV Rp. 2.889.594,19, BEP 1.866 jam, concrete mixer Rp. 14.000.000, NPV Rp. 2.020.727,92, BEP 315 jam, dump truck Rp. 1.859.000.000, NPV Rp. 55.565.838,33, BEP 1.284 jam, excavator Rp. 1.450.000.000, NPV Rp. 4.282.331,62, BEP 2.816 jam, motor greder Rp. 1.300.000.000, NPV Rp. 24.332.632,25, BEP 2.536 jam, whell loader Rp. 650.000.000, NPV Rp. 9.973.600,83, BEP 1.894 jam, pneumatic tire roller Rp. 475.000.000,NPV Rp. 6.419.431,42, BEP 1.660 jam, vibrator roller Rp. 710.000.000, NPV Rp. 8.809.999,98, BEP 2.374 jam, stone crusher Rp. 1.125.000.000,NPV Rp. 1.179.847,79, BEP 1.861 jam, watertank truck Rp. 360.000.000,NPV Rp. 2.640.748,73, BEP 1.253 Jam.Kata kunci : Studi kelayakan investasi 
ANALISIS KETEBALAN DAN BIAYA PERKERASAN JALAN DI RUAS JALAN RAYA LAMONGAN – MOJOKERTO Sutriono, Bantot; Budimanto, Eko
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 01 (2012)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.84 KB)

Abstract

Penurunan kinerja perkerasan jalan ditunjukkan dengan terjadinya kerusakan, yang mengganggufungsi jalan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jalan. Faktor penyebab terjadi kerusakanpermukaan jalan adalah beban lalu lintas harian rata-rata (LHR) dan kualitas jalan tersebut. Cara untukmemperlambat penurunan kinerja jalan adalah dilakukan pemeliharaan jalan secara berkesinambungan,sehingga jalan tersebut masih memiliki tingkat pelayanan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah (1)Mendapatkan cara yang tepat harus dilakukan untuk menyelesaikan kerusakan lapisan perkerasan jalan diruas jalan raya Lamongan – Mojokerto, (2) Mendapatkan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikankerusakan lapisan perkerasan jalan tersebut. Hasil penelitian adalah (1) Cara tepat yang harus dilakukanuntuk menyelesaikan kerusakan lapisan perkerasan jalan tersebut adalah dengan memberikan tebal lapisantambahan (overlay). Tebal lapisan tambahan 5 cm tersebut ditambahkan di lapisan ATB, yang awalnya 8 cmmenjadi 13 cm. Hal ini dilakukan jika lebih 10% dari panjang jalan adalah berupa retak, maka diperlukanpeningkatan struktur, dan berdasarkan analisis dan perhitungan, didapat tebal lapisan tambahan sebesar 5 cmuntuk umur rencana 5 tahun. (2) Setelah dilakukan perhitungan diperlukan biaya Rp21,304 Milyar. Biladibandingkan dengan lapisan ATB awal yaitu 8 cm diperlukan biaya sebesar Rp18,594 Milyar. Jadi adatambahan biaya sebesar Rp2,710 Milyar untuk perbaikan perkerasan jalan. Hal tersebut disebabkan karenaada peningkatan pertumbuhan LHR sebesar 2,5%.Kata kunci : LHR, overlay, perkerasan jalan
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI TABANAN BALI Parwata, I Wayan
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 01 (2015)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.108 KB)

Abstract

Kebutuhan akan rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar (home needs) bagi manusia setelah pangan dan sandang, dimana setiap manusia akan memprioritaskan kebutuhan dasar tersebut dan berusaha untuk memenuhinya dengan memperhatikan selera dan kemampuan yang ada. Provinsi Bali yang mayoritas penduduknya adalah pendatang, menjadikan peluang bisnis properti khususnya pembangunan perumahan. Dengan demikian pembangunan perumahan memerlukan rancangan dan rencana yang matang untuk mencapai tujuan guna meminimalkan risiko dan mengoptimalkan pendanaan. Karena investasi pada pembangunan proyek ini memerlukan biaya yang besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kelayakan investasi pembangunan perumahan di Tabanan Bali yang ditinjau dari aspek pasar, aspek teknis, dan  aspek finansial.  Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Jenis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sumber data yang digunakan pada studi kelayakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber untuk mencari data mengenai beberapa aspek financial yang meliputi Net Present Value (NPV), Internal Rate of Returns (IRR), Profitability Indeks (PI), dan Payback Period (PP).   Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1) Proyek perumahan yang berlokasi di Kabupaten Tabanan menunjukkan bahwa telah layak jika ditinjau dari aspek pemasaran. 2). Proyek pembangunan perumahan yang berlokasi di Kabupaten Tabanan layak ditinjau dari aspek teknis. 3) Ditinjau dari aspek financial menunjukkan bahwa proyek perumahan yang berlokasi di Kabupaten Tabanan dikatakan layak dengan indikator sebagai berikut : a) Net Present Value dengan nilai positif yaitu sebesar Rp. 6.167.703.024,-. b) Internal Rate of Return lebih tinggi dari tingkat suku bunga 12% yaitu 24,72%. c) Profitability Index menghasilkan nilai positif yaitu 124,93%. d) Payback Period terjadi pada tahun ke 2 bulan ke 4.Kata Kunci : Aspek Pasar, Aspek Teknis, dan Aspek Finansial 
ANALISIS INVESTASI PEMBANGUNAN CONVENTION CENTER DI KOTA MAKASSAR Sarya, Gede; Herriyanto, Ifandy
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 01 (2012)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.338 KB)

Abstract

Pembangunan Gedung Convention Center di Makassar yang kokoh dan berkelanjutan serta terpadudan dinamis, perlu direncanakan secara tepat, sehingga proses perencanaan yang panjang di bidangpembinaan, pengembangan dan pembangunannya memiliki orientasi untuk menghadapi masa depan,memerlukan arah yang konsisten dan berkelanjutan. Melihat kondisi keterbatasan kualitas SDM dan sasaranprasarana serta dukungan anggaran yang belum memadai, tuntutan rumusan kebijakan dan ketepatanpemilihan program yang tersusun dalam bentuk pelaksanaan roda pemerintahan dan bidang lainnya harusdapat menjawab tuntutan pemenuhan disegala bidang, sehingga nantinya institusi terkait harus dapatmengembangkan aspek-aspek di segala bidang kerjasama dan sosialisasi antar badan dan instansi terkait.Untuk mendapatkan keputusan yang tepat perlu dilakukan penelitian analisis investasi pembangunanConvention Center di Kota Makassar, penelitian ini dilakukan untuk menentukan : (1) nilai investasi danpengelolaan yang layak, (2) mendapatkan harga sewa ruang Convention Center dan (3) mendapatkan lamawaktu kerjasama yang paling optimal dengan pihak investor pembangunan Convention Center KotaMakassar dengan menggunakan sistem kerjasama Build Operate Transfer (BOT). Hasil dari penelitianadalah (1) Proyek pembangunan Convention Center memerlukan dana investasi sebesar Rp 58,026 Milyar.Dengan asumsi bunga 10% per tahun, maka didapatkan masa investasi 13 tahun 9 bulan. Proyekpembangunan Convention Center ini dinyatakan layak untuk dijalankan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilaiNPV > 0 yaitu sebesar Rp 4,490 Milyar, nilai IRR melebihi tingkat bunga yang diharapkan yaitu 11,58%,Break Even Point usaha penyewaan Convention Center terjadi pada tahun ke 8 lebih 2 bulan, tepatnya padatahun 2021, (2) Biaya sewa yang optimal untuk setiap jam adalah Rp 6,5 Juta, (3) Waktu kerjasama denganpihak investor pembangunan Convention Center Makassar dengan menggunakan sistim kerjasama BuildOperate Transfer (BOT). Berdasarkan perhitungan DPP, maka diperoleh nilai Discounted Payback Period(DPP) dari usaha Convention Center adalah 13 tahun 9 bulan lebih cepat dibandingkan dengan masainvestasi 15 tahun, hal ini menjelaskan bahwa usaha Convention Center ini layak untuk dijalankan, karenapengembalian modal awal usaha yang dibuktikan dari nilai DPP lebih cepat dari umur proyek yangdirencanakan.Kata kunci : Convention Center, kelayakan, Build Operate Transfer
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN MENENGAH DAN SEDERHANA DI KABUPATEN SUMENEP DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Suwandi, Ahmad
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 02 (2015)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.117 KB)

Abstract

Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan menengah kebawah adalah melalui pengembangan kawasan perumahan dan permukiman. Dalam pemilihan lokasi perumahan di Kabupaten Sumenep, konsumen banyak yang mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan karena banyak kriteria yang mempengaruhi diantaranya kriteria harga, lokasi, fasilitas umum, bangunan, perijinan dan kridibilitas developer. Perumahan yang ditawarkan oleh berbagai developer adalah rumah sederhana sehat (RSH), dimaksudkan untuk menarik minat konsumen dengan penghasilan menengah ke bawah. Hal inilah yang menyebabkan konsumen harus pandai dalam memilih perumahan yang diinginkan. Untuk memecahkan permasalahan tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan metode analytical hierarchy process. Alternatif perumahan yang digunakan sebagai penelitian adalah perumahan bumi sumekar asri, satelit indah, bapertarum kolor, batuan kencana, perumnas pamolokan dan griya mapan. Analisis AHP dapat memberikan rekomendasi kepada konsumen tentang lokasi perumahan yang diinginkan. Untuk penilaian uji konsistensi dengan nilai CR ≤ 10 % rekomendasi pilihan lokasi perumahan direkomendasikan dan sebaliknya. Hasil analisis yang mendapat kriteria tertinggi adalah lokasi dengan nilai bobot 25,9 %, karena selain dapat memberikan rasa aman dan nyaman juga mempunyai nilai investasi yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Dan perumahan yang direkomendasikan adalah perumahan Satelit Indah dengan nilai bobot 17,54 %.Kata kunci : perumahan, analytical hierarchy process, Konsistensi

Page 1 of 10 | Total Record : 91