cover
Contact Name
Wiryawan Permadi
Contact Email
obgyniajurnal@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
obgyniajurnal@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science
ISSN : 2615496X     EISSN : 2615496X     DOI : -
Core Subject : Health,
OBGYNIA (Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science ) adalah jurnal dalam bidang ilmu Obstetri & Ginekologi yang diterbitkan resmi oleh Departemen Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. OBGYNIA menerbitkan artikel penelitian tentang kemajuan ilmiah, manajemen klinis pasien, teknik bedah, kemajuan pengobatan dan evaluasi pelayanan, manajemen serta pengobatan dalam bidang obstetri & ginekologi.
Arjuna Subject : -
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Volume 6 Nomor 1 Maret 2023" : 21 Documents clear
The Role of Vitamin D and Vitamin D Receptor in Placenta Accreta Spectrum: A Literature Review Putri Mirani; Peby Maulina Lestari; Krisna Murti; Iche Andriyani Liberty; Cindy Kesty; Hana Andrina; Bella Stevanny
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 6 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia/v6n1.480

Abstract

Objective: This study aims to review the role of vitamin D and vitamin D receptor in Placenta Accreta Spectrum Disorder (PASD)Method: This review used several databases, namely Google Scholar, Science Direct, Elsevier, Medline, PubMed, Proquest, dan Wiley Online Library to search original and review articles in English about placenta accreta spectrum, placenta accreta, vitamin D, and vitamin D receptor in the last 10 years. Other reference sources used were guidelines and textbooks.Results: A total of four articles were included in this review.Discussion: Placenta accreta spectrum disorder is becoming more common around the world, owing to the rise in cesarean deliveries. It is linked to several risk factors, including a lack of vitamin D. Vitamin D and its receptor stimulate endometrial decidualization, which aids implantation. Vitamin D receptors in human placental trophoblasts create and respond to 1,25(OH)2D3, which promotes the conversion of endometrial cells to decidual cells. Women with PASD are mostly suffering from vitamin D deficiency. Conclusion: Vitamin D levels may influence trophoblast invasion in PASD and can be a potential diagnostic marker.Peran Vitamin D dan Reseptor Vitamin D dalam Spektrum Plasenta Akreta: Suatu Tinjauan PustakaAbstrakTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meninjau peran vitamin D dan reseptor vitamin D dalam Spektrum Plasenta Akreta (SPA)Metode: Tinjauan pustaka ini menggunakan beberapa sumber data yaitu Google Scholar, Science Direct, Elsevier, Medline, PubMed, Proquest, dan Wiley Online Library untuk mencari artikel penelitian dan tinjauan pustaka dalam Bahasa Inggris mengenai plasenta akreta, vitamin D, dan reseptor vitamin D dalam 10 tahun terakhir. Sumber referensi lain yang digunakan adalah pedoman dan buku teks.Hasil: Sebanyak empat artikel dimasukkan dalam ulasan ini.Diskusi: Spektrum Plasenta Akreta terjadi lebih sering di seluruh dunia karena meningkatnya persalinan sesar. Plasenta akreta terkait dengan beberapa faktor risiko termasuk kekurangan vitamin D. Vitamin D dan reseptornya merangsang desidualisasi endometrium dan berperan dalam implantasi. Reseptor vitamin D pada trofoblas plasenta membuat dan merespons 1,25(OH)2D3 yang mendorong konversi sel endometrium menjadi sel desidua. Mayoritas wanita dengan SPA mengalami kekurangan vitamin D.Kesimpulan: Kadar vitamin D dapat mempengaruhi invasi trofoblas pada SPA dan berpotensi menjadi penanda diagnostik.Kata kunci: spektrum plasenta akreta, reseptor vitamin D, vitamin D
Effectiveness of Vitamin D Suplementation in Pregnant Women with Vitamin D Deficiency to Improved Fetal Biometry Donel S.; Ruza Prima Rustam; Inayah Inayah; M. Yulis Hamidy; Ratu Astuti Dwi Putri; Machyuddin T.M Pangaribuan; Ahmad Fahruddin; Maya Savira
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 6 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia/v6n1.461

Abstract

Objective: The aim of this study was to determine the effect and effectiveness of vitamin D on fetal biometry.Method: This study was a Quantitative Study of two quasi-experimental groups. The research was conducted in Rupat District, Bengkalis Regency, Riau Province from June 2022 to August 2022. The research sample was pregnant women with vitamin D deficiency who were divided into an intervention group of 20 subjects and a control group of 20 subjects.Results: Examination of vitamin D levels in pregnant women and examination of fetal biometry was carried out. Then given a 1000 IU vitamin D supplement to pregnant women with vitamin D deficiency levels, re-evaluated after 3 months vitamin D levels in pregnant women and re-measured fetal biometry. There were significant differences in Fetal Biometrics between the pre-Intervention and post-Intervention studies in the intervention group with p=0.001. The intervention group also showed that there was an increase in the proportion of Normal Biometrics from 8 subjects before the intervention compared to 13 subjects after 3 months of vitamin D supplementation interventionConclusion: Vitamin D supplementation for 3 months in pregnant women with Vitamin D deficiency is proven to improve fetal health through Fetal Biometry examination.Efektivitas Suplemen Vitamin D dalam Meningkatkan Biometri Janin pada Wanita Hamil dengan Defisiensi Vitamin DAbstrakTujuan: Studi ini bertujuan mengetahui dampak dan efektivitas vitamin D terhadap biometri janin.Metode: Studi kuantitatif ini mengunakan dua grup dengan pendekatan kuasi-eksperimental. Penelitian ini dilaksanakan di Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau dari Juni 2022 hingga Agustus 2022. Sampel penelitian ini adalah Wanita hamil dengan defisiensi vitamin D yang dibagi menjadi grup intervensi sebanyak 20 orang dan grup kontrol sebanyak 20 orang.Hasil: Dilakukan pengukuran kadar vitamin D pada Wanita hamil dan biometri janin. Pada grup intervensi diberikan suplementasi vitamin D 1000IU dan dievaluasi kembali kadar vitamin D setelah tiga bulan dan dilakukan kembali biometri janin. Terdapat perbedaan signifikan pada biometri janin sebelum dan sesudah intervensi dengan p=0.001. Grup intervensi juga menunjukkan peningkatan proprorsi biometri normal dari 8 orang menjadi 13 orang setelah tiga bulan suplementasi vitamin DKesimpulan: Suplementasi vitamin D selama tiga bulan pada Wanita hamil dengan defisiensi vitamin D terbukti membantu kesehatan janin melalui pemeriksaan biometri janin.Key words: Biometri, Defisiensi Vitamin D, Kehamilan
Characteristics of Patients with Morbidly Adherent Placenta at Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung Muhammad Alamsyah Aziz; Dewi Retno Wulandari
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 6 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia/v6n1.413

Abstract

AbstractObjective: Morbidly adherent placenta (MAP) is one of the causes of postpartum haemorrhage that impacts morbidity, hysterectomy, and mortality. This study reviewed patient characteristics and disease features in tertiary referral hospital patients with MAP.Methods: This is a quantitative descriptive study conducted on patients with MAP in September 2019–September 2020. Patient data were sourced from medical records. The characteristics described in this study include sociodemographic characteristics, obstetric history (gestation, parity, and abortion), history of caesarean section (CS), history of curettage, comorbidities, and current disease description and outcomes (bleeding, infant outcome, length of stay, death).Result: A total of 24 patients were diagnosed post-operatively as MAP in this study. Most of the patients were multi-parity, had a history of CS or curettage, and had comorbid placenta previa. Most of the patients came for CS plans or went with the chief complaint of bleeding. All patients were managed by hysterectomy. There was one case of maternal death and one case of fetal death.Conclusion: The characteristics of the patients in this study reflect the risk factors and general features of MAP.Karakteristik Pasien MAP di RSUP Dr. Hasan Sadikin BandungAbstrakTujuan: Morbidly adherent placenta (MAP) merupakan salah satu penyebab perdarahan pasca-salin yang berdampak pada morbiditas, tindakan histerektomi, dan mortalitas. Penelitian ini dilakukan untuk meninjau karakteristik pasien dan gambaran penyakit pada pasien dengan MAP di rumah sakit rujukan tersier.Metode: Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif yang dilakukan pada pasien dengan MAP pada September 2019–September 2020. Data pasien bersumber dari rekam medik. Karakteristik yang dideskripsikan pada penelitian ini meliputi karakteristik sosiodemografi, riwayat obstetrik (gestasi, paritas, dan abortus), riwayat seksio caesarea (SC), riwayat kuretase, komorbid, dan gambaran penyakit terkini serta luarannya (perdarahan, luaran bayi, lama perawatan, kematian).Hasil: Sebanyak 24 pasien yang terdiagnosis pasca-bedah sebagai MAP pada penelitian ini. Sebagian besar pasien multi paritas, memiliki riwayat SC ataupun kuretase, dan memiliki komorbid plasenta previa. Sebagian besar pasien datang untuk rencana SC ataupun datang dengan keluhan utama perdarahan. Semua pasien ditatalaksana dengan histerektomi. Kematian pada ibu terjadi sebanyak satu kasus dan anak terjadi sebanyak satu kasus.Kesimpulan: Karakteristik pasien pada penelitian ini merefleksikan faktor risiko dan gambaran umum MAP.  Kata kunci: morbidly adherent placenta, plasenta akreta, plasenta inkreta, plasenta perkreta.
The Relation Between Prenatal Maternal Stress and Sleep Quality of Pregnant Women in Palembang Raissa Nurwany; Rachellida Niapulina; Alfian Hasbi; Syifa Alkaf; Budi Santoso; Swanny Swanny
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 6 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia/v6n1.467

Abstract

Objective: The aim of this research is to know incidence and relationship between prenatal maternal stress and sleep quality in pregnant women in Palembang City. This study also aims to determine the factors that influence prenatal maternal stress.Method: Observational analytic study by collecting questionnaires on October 18 - November 19, 2022 in 6 puskesmas in Palembang City. This study used Pregnancy Stress Rating Scale (PSRS) and Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), followed by calculating the Prevalence Risk.Results: In this study, the results obtained were that of 56 pregnant women in Palembang City, 57.1% experienced stress (mild stress (51.8%) and moderate stress (5.3%)). There were 39.3% of pregnant women with good sleep quality and 60.7% with poor sleep quality. It was found that there was a significant relationship between prenatal maternal stress and sleep quality of pregnant women (PR=4.350; 95% CI; (1.979 – 9.564; p= 0.000). There was a significant relationship between the age of pregnant women and prenatal maternal stress (PR= 0.323; 95) % CI: (0.168 – 0.612); p=0.000) and a significant relationship between maternal work and prenatal maternal stress (PR= 0.425; 95% CI: (0.198 – 0.913); p = 0.013)Conclusion: 57.1% of pregnant women in Palembang experienced stress and 60.7% have poor sleep quality. There was significant relationship between prenatal maternal stress and sleep quality in pregnant women in Palembang City. Factors that influence prenatal maternal stress, namely age and mother's occupation.Hubungan antara Prenatal Maternal Stress dan Kualitas Tidur Ibu Hamil di Kota PalembangAbstractTujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui insidensi dan hubungan antara prenatal maternal stress dan kualitas tidur pada ibu hamil di Kota Palembang. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi prenatal maternal stress.Metode: Penelitian analitik observasional dengan mengumpulkan kuisioner pada tanggal 18 Oktober - 19 November 2022 di 6 puskesmas di Kota Palembang. Penelitian ini menggunakan Pregnancy Stress Rating Scale (PSRS) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang kemudian dilanjutkan penghitungan Prevalence Risk .Hasil: Pada penelitian ini diperoleh hasil, dari 56 ibu hamil di Kota Palembang sebanyak 57,1% mengalami stres (stres ringan (51,8%) dan stres sedang (5,3%)). Terdapat 39,3% ibu hamil dengan kualitas tidur baik dan 60,7% dengan kualitas tidur buruk. Ditemukan bahwa ada hubungan signifikan antara prenatal maternal stress dan kualitas tidur ibu hamil (PR=4.350; 95% CI; (1.979 – 9.564; p= 0,000). Terdapat hubungan signifikan antara usia ibu hamil dengan prenatal maternal stress (PR= 0,323; 95% CI: (0.168 – 0.612); p=0,000) dan hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan prenatal maternal stress (PR= 0.425; 95% CI: (0.198 – 0.913); p = 0,013)Kesimpulan: Sebanyak 57,1% ibu hamil di kota Palembang mengalami stres dan 60,7% memiliki kualitas tidur buruk. Terdapat hubungan signifikan antara prenatal maternal stress dan kualitas tidur pada ibu hamil di Kota Palembang. Faktor yang mempengaruhi  prenatal maternal stress, yaitu usia dan pekerjaan ibu. Kata kunci: Ibu hamil, Prenatal Maternal Stress, Kualitas Tidur
Association Hypoxia Inducible Factors-1 Alpha (HIF-1 α) Levels and Epithelial Ovarian Cancer (EOC) Asmuliadi Asis; Nugraha Utama Pelupessy; Johnsen Mailoa; Maisuri Tajuddin Chalid
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 6 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia/v6n1.438

Abstract

Objective: This study was conduct to investigate the association of the HIF-1α with stage,hystological type of ephitelial ovarian cancer (EOC).Methods: This study is an observational study with a cross-sectional design on 72 women diagnosed with epithelial ovarian carcinoma who underwent surgical staging in a period of 2017 to 2019 in Wahidin Sudirohusodo Hospital. Measurement of HIF1a concentration was performed and further categorized into weak, moderate and strong and then analyzed with age, parity, history of abortion, ascites, type of histopathology, cancer stage and CA-125 serum level.Result: There’s a significant relationship between HIF-1a expression and stage (p<0.05), where moderate expression of HIF1a was the most dominant with a total of 32 (44.4%) people. Moderate-to-strong expression of HIF1a was found more in patients with epithelial ovarian carcinoma than weak-to-negative HIF1a expression. More patients with stage III-IV ovarian carcinoma were found with moderate-to-strong HIF1a expression (51 people). Conclusion: HIF1a expression was found to be increased along with the progression of epithelial ovarian cancer stage where positive HIF1a expression was found more in patients with stage III/IV compared to stage I/II.Hubungan Antara Kadar Hypoxia Inducible Factors-1 Alpha (HIF-1 α) dengan  Karsinoma Ovarium Tipe EpitelialAbstrakTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar HIF-1 alpha dan karsinoma ovarium tipe epithelialMetode: Penelitian ini menggunakan desain case-control pada 72 perempuan dengan karsinoma ovarium tipe epitelial yang telah menjalani surgical staging selama tahun 2017 hingga 2019 di RS Wahidin Sudirohusodo. Peneliti mengukur kadar HIF1a dan mengkategorikan dalam negatif, lemah, sedang, dan kuat serta menilai hubungannya dengan usia, paritas, riwayat abortus, ascites, jenis histologi, stadium kanker ovarium, dan kadar CA-125.Hasil: Terdapat hubungan antara stadium dan ekspresi HIF1a (p<0.05). HIF1a dengan ekspresi-sedang didapatkan paling banyak yaitu 32 (44.4%) orang. Lebih banyak ditemukan ekspresi HIF1a sedang-kuat pada pasien karsinoma ovarium tipe epithelial dibandingkan ekspresi HIF1a negatif-lemah. Pasien karsinoma ovarium stadium 3-4 lebih banyak ditemukan dengan ekspresi HIF1a sedang-kuat (51 orang). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara ekspresi HIF1a dan stadium kanker ovarium tipe epitelial yaitu ekspresi positif HIF1a lebih banyak ditemukan pada pasien dengan stadium III/IV dibandingkan stadium I/II.Kata kunci: Karsinoma ovarium tipe epitelial, Hypoxia Inducible Factor 1 alpha (HIF1a), stadium kanker
Front Cover, Editorial Team, Table of Contents, and Back Cover obgyn jurnal
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 6 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Optimal Maternal-Fetal Interface Environment Affects Neonatal Viability in Preterm Preeclampsia and IUGR Pregnancy Novi Resistantie; Semuel Semuel; Cindy Fawwaz Roviqoh; Taufik Ramdani
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 6 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia/v6n1.407

Abstract

Objective: to report rare case of fetal viability on preterm pregnancy with preeclampsia and IUGRMethods: case reportCase: A 29-year-old woman (G1P0A0) at 29 weeks of gestation, came to the Obstetrics and Gynecology Outpatient Clinic of Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto Police Hospital Jakarta with complaints of left-sided headache since 25 weeks of gestation. After examination, the patient was diagnosed with preeclampsia with IUGR. The caesaria section was performed at 28 weeks and a baby was born with BW: 850 grams, BL: 31 cm, and an APGAR score of 5/6. No inflammatory cells were found in chorionic villi. The baby continues to live after being treated in the NICU for 30 days.Conclusion: Optimal maternal fetal interface environment secures neonatal viability.Lingkungan Antarmuka Maternal-Fetal yang Optimal Mempengaruhi Kelangsungan Hidup Neonatal pada Kehamilan Prematur dengan Preeklamsia dan IUGRAbstrak Tujuan: untuk melaporkan kasus jarang viabilitas fetus pada kehamilan preterm dengan preeklampsia dan IUGRMetode: laporan kasusKasus: Seorang perempuan berusia 29 tahun (G1P0A0) dengan usia kehamilan 29 minggu, datang ke Poliklinik Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto Jakarta mengalami pusing pada kepala sebelah kiri sejak usia kehamilan 25 minggu. Setelah pemeriksaan, pasien didiagnosa mengalami preeklamsia dengan perburukan IUGR. Operasi Seksio sesarea dilakukan pada usia kehamilan 28 minggu dan lahir seorang bayi dengan BB: 850 gram, PB: 31 cm, dan skor APGAR 5/6. Tidak ditemukan sel yang mengalami inflamasi pada vili chorionic. Bayi tetap hidup setelah dirawat di NICU selama 30 hari.Kesimpulan: Interaksi maternal fetal yang optimal menjamin viabilitas fetus.Kata kunci: Inflamasi, IUGR, Preeklamsia, Viabilitas Fetus, Preeklamsia.
Pengaruh Sindrom Metabolik terhadap Penurunan Kekuatan Otot Dasar Panggul dan Risiko Terjadinya Prolaps Organ Panggul serta Disfungsi Seksual pada Wanita Pralansia Efriyan Imantika; Rodiani Rodiani; Dian Isti Angraini; Zahara Ayu Destrianti
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 6 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia/v6n1.439

Abstract

Tujuan: Menganalisis pengaruh sindrom metabolik terhadap kekuatan otot dasar panggul dan risiko terjadinya prolaps organ panggul dan disfungsi seksual pada wanita pralansia sehingga dapat dipergunakan sebagai acuan dalam menghadapi masa menopause Metode: Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian potong lintang terhadap 33 orang wanita kelompok usia reproduktif dan 33 orang wanita pralansia anggota PERSIT KODIM 0410 Kota Bandarlampung pada bulan Maret–Mei 2022 yang meneliti tentang efek sindrom metabolik terhadap fungsi reproduksi dan fungsi seksual wanita pralansia.Hasil: Hasil analisis bivariat dengan uji Fisher menunjukkan terdapat hubungan antara terjadinya sindrom metabolik terhadap kekuatan otot dasar panggul yang dinilai dengan skala Brink (nilai p=0,001 dengan nilai r/ interval kepercayaan 1,28 (0,58-2,57)) dan hasil pemeriksaan POP-Q dengan nilai p=0,001 dengan nilai r/ interval kepercayaan 1,16 (0,6-2,2) pada kelompok usia pralansia dibandingkan usia reproduktif dan risiko terjadinya disfungsi seksual yang dinilai dari hasil pengisian kuisioner FSFI dengan (nilai p=0,001 dengan nilai r/ interval kepercayaan 2,6 (0,5-12,7)) pada kelompok usia pralansia dibandingkan usia reproduktif. Kesimpulan: Sindrom metabolik berpengaruh terhadap penurunan kekuatan otot dasar panggul dan meningkatkan risiko disfungsi seksual pada kelompok usia pralansia dibandingkan kelompok usia reproduktif.The Impact of Metabolic Syndrome on Pelvic Floor Muscle Strength Reduction and The Risk of Pelvic Organ Prolaps And Sexual Dysfunction in Premenopausal WomenAbstractObjective: Analyzing the impact of metabolic syndrome on pelvic floor muscle strength and the risk of pelvic organ prolapse and sexual dysfunction in premenopausal women that can be used as a reference in dealing with menopause stageMethods: This is a part of research on impact of metabolic syndrome on reproduction and sexual function. A cross sectional research using 33 women of reproductive and 33 premenopausal women in PERSIT KODIM 0410 Bandarlampung in March–May 2022. Result: The results using Fisher test showed that there was significant association between metabolic syndrome and pelvic floor muscle strength as assessed by the Brink scale (p value = 0.001 r value / confidence interval 1.28 (0.58-2.57)) and the results of the POPQ examination with p=0.001 (1.16 (0.6-2.2)). The risk of sexual dysfunction as assessed from FSFI questionnaire has p value=0.001 (2.2 (0.5-9.02)) in the premenopausal compared to reproductive age grup. Conclusion: Metabolic syndrome affects the decrease of pelvic floor muscle strength and increases the risk of sexual dysfunction in the pre-elderly age group compared to the reproductive age group Keyword: Metabolic syndrome, pelvic floor muscle strength, sexual disfunction
The Role of Zinc-Rich Food Consumption on Zinc Level and the Incident of Preeclampsia Harvey Alvin Hartono; Efendi Lukas; Nasrudin Andi Mappaware; Maisuri Tadjuddin Chalid; Andi Mardiah Tahir; Isharyah Sunarno
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 6 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia/v6n1.474

Abstract

Objective: Investigate the correlation between dietary intake of zinc, preeclampsia and blood zinc levels. Methods: This study, which compared pregnant women in the third trimester at the Wahidin Sudirohusodo Hospital and the educational network hospital with and without preeclampsia, used a Cross Sectional methodology. Zinc level testing was carried out at Prodia using ICP-MS method. Mann Whitney, Kruskal Wallis, and chi square tests were used to examine the data.Results: Preeclampsia group (n=38) and control group (n=40) were two groups made up of a total of 78 pregnant women. Zn level of severe preeclampsia (47.73 ± 11.23 ng/mL) was lower than preeclampsia (50.50 ± 13.59 ng/mL) and non-preeclampsia (50.58 ± 10.12ng/mL), but not significantly. Lower zinc rich-food consumption was a significant effect on zinc deficiency (p< 0.05), and was no significant effect on preeclampsia (p > 0.05).Conclusion: Low intake of zinc-rich foods and occasionally exposure to cigarette smoke are the causes of zinc insufficiency in third trimester pregnancy, but has little impact on the occurrence of preeclampsia.Peranan Konsumsi Makanan Kaya Zink terhadap Kadar Zink dan Insiden PreeklamsiaAbstrak Tujuan: Mengetahui korelasi antara asupan zink, preeklamsia dan tingkat zink serum.Metode: Penelitian ini membandingkan ibu hamil trimester III di RS Wahidin Sudirohusodo dan RS jejaring pendidikan dengan dan tanpa preeklampsia menggunakan metodologi Cross Sectional. Pengujian kadar zink dilakukan di Prodia dengan menggunakan metode ICP-MS. Uji Mann Whitney, Kruskal Wallis dan Chi Square digunakan untuk menganalisis data. Hasil: Kelompok preeklamsia (n=38) dan kelompok kontrol (n=40) adalah dua kelompok yang terdiri dari total 78 ibu hamil. Kadar Zn preeklamsia berat (47.73 ± 11.23 ng/mL) lebih rendah dibandingkan preeklamsia (50.50 ± 13.59 ng/mL) dan non preeklamsia (50.58 ± 10.12ng/mL), tetapi tidak bermakna. Rendahnya konsumsi makanan kaya zink berpengaruh signifikan terhadap defisiensi zink (p<0.05), namun tidak signifikan terhadap kejadian preeklamsia (p>0.05). Kesimpulan: Diet rendah zink dan paparan asap rokok adalah penyebab defisiensi zink pada kehamilan trimester III, tetapi memiliki dampak kecil terhadap insiden preeklamsia.Kata kunci: preeklamsia, kehamilan, zink
Pengaruh Masa Pandemi Covid-19 terhadap Operasi Elektif Obstetri dan Ginekologi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2020-2021 Febia Erfiandi; Ali Budi Harsono; Siti Salima; Jessica Kireina
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 6 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia/v6n1.445

Abstract

Tujuan: Pandemi COVID-19 memengaruhi semua bidang termasuk operasi karena sekitar 19% kematian akibat COVID-19 berhubungan dengan operasi elektif. Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh pandemi COVID-19 terhadap operasi elektif obstetri dan ginekologi (Obgin) di RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Indonesia.Metode: Studi ini menyajikan data retrospektif operasi elektif Obgin di RSHS selama dua tahun (Januari 2020 - Desember 2021) kemudian dilakukan analisis. Hasil: Angka pembatalan operasi tahun 2020 adalah 20 (3,6%) dari 561 jadwal operasi: 7 (1,3%) akibat COVID-19 dan 13 (2,3%) penyebab lainnya. Pembatalan operasi tahun 2021 sebanyak 48 (6,5%) dari 737 jadwal operasi: 35 (4,8%) akibat COVID-19 dan 13 (1,7%) penyebab lainnya. Penggunaan ruang rawat intensif (ICU) tahun 2020 (14/541) memiliki angka lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2021 (7/689). Tidak ada penjadwalan operasi pada bulan April tahun 2020. Jumlah pembatalan operasi terbanyak terjadi pada periode Mei-Agustus 2021. Pasien yang terdiagnosis COVID-19 dengan komorbid cenderung memiliki nilai CT (cycle threshold) value lebih rendah dan penjadwalan ulang operasi lebih lama. Mortalitas terjadi pada pasien komorbid.Kesimpulan: Jumlah operasi elektif Obgin di RSHS tahun 2021 lebih banyak dibandingkan tahun 2020 meskipun lebih banyak jumlah pembatalan operasi akibat COVID-19. Penggunaan ruang intensif pasca operasi menurun pada tahun 2021. Rekomendasi prioritas operasi dibagi menjadi empat kelompok utama. Edukasi dan konseling mengenai risiko penundaan operasi dibandingkan risiko peningkatan mortalitas dan morbiditas perioperatif akibat COVID-19 perlu disampaikan. Impact Of Covid-19 Pandemic on the Implementation of Elective Obstetrics And Gynecologic Surgery at Dr. Hasan Sadikin Hospital in 2020-2021AbstractObjective: The COVID-19 pandemic affects all fields, including surgery, as 19% of COVID-19 deaths correlate with elective surgery. This study aims to examine the effect of  COVID-19 pandemic on obstetrics and gynecology elective surgery at Dr. Hasan Sadikin Hospital, Bandung, Indonesia.Methods: This study presented retrospective data on obstetrics and gynecologic surgery at Dr. Hasan Sadikin Hospital for two years (January 2020 - December 2021).Result: The number of surgery cancellations in 2020 was 20 (3.6%) out of 561 scheduled surgeries: 7 (1.3%) due to Covid-19 and 13 (2.3%) other causes. The surgery cancellations in 2021 was 48 (6.5%) of the 737 scheduled surgeries: 35 (4.8%) due to COVID-19 and 13 (1.7%) other causes. Use of intensive care rooms (ICU) in 2020 (14/541) was lower compared to 2021 (7/689). There was no surgery scheduled for April 2020. The highest number of surgery cancellations occurred in the period of May-August 2021. Patients diagnosed with COVID-19 and comorbidities tend to have lower CT (cycle threshold) values and longer surgery rescheduling. Mortality occurs in patients with comorbidities.Conclusion: The number of obstetrics and gynecologic surgery at Dr. Hasan Sadikin Hospital in 2021 was higher than in 2020, although the number of surgery cancellations due to COVID-19 was higher. Use of ICU after elective surgery decreased in 2021. Recommendations for elective surgeries priority during the COVID-19 pandemic were divided into four groups. Education and counseling regarding the risk of surgery delays compared to the risk of increased perioperative mortality and morbidity due to COVID-19 needed to be delivered.Key words: COVID-19, elective surgery, obstetrics, gynecology

Page 1 of 3 | Total Record : 21