cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2017): Juni" : 7 Documents clear
Prediksi Pore Pressure Menggunakan Metode D-Exponent Dan Eaton Sonic Log P.Subiatmono 1a; Avianto Kabul Pratiknyo; Dicky Dingkaputra
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1771

Abstract

Selama pemboran tidak jarang menjumpai suatu permasalahan, oleh sebab itu evaluasi sangat perlu dilakukan untuk menghindari permasalahan pada operasi pemboran selanjutnya. Seperti pada sumur “X – 01” di lapangan Y di jumpai gas flowing,pipe sticking, dan mud lost.Untuk dapat mengevaluasi permasalahan pada sumur “X – 01” perlu diketahui tekanan bawah permukaan. Langkah pertama adalah melakukan kompilasi data parameter drilling, density log, GR log, dan data sonic log. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisa dan perhitungan profil tekanan bawah permukaan. Analisa dan perhitungan profil tekanan bawah permukaan digunakan untuk mendapatkan desain rekonstruksi pore pressure prediction yang optimum untuk menghindari permasalahan downhole problem pada pelaksanaan pemboran.
Arah Arus Purba Formasi Bapang Daerah Dayu dan Sekitarnya Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah Fikri Prasetyo; Mahap Maha; Ediyanto Ediyanto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1772

Abstract

Daerah penelitian secara administrasi terletak di daerah Dayu dan sekitarnya, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Bagian Utara dari daerah penelitian dibatasi oleh Desa Bukuran, disebelah Timur dibatasi oleh Desa Jembangan, disebelah Barat dibatasi oleh Desa Krandowahono, dan disebelah Selatan dibatasi oleh Desa Rejosari. Stratigrafi daerah penelitian terdiri atas enam satuan litostratigrafi dengan urutan dari tua ke muda adalah Formasi Puren (Pliosen Awal-Akhir), Formasi Cemoro (Plistosen Awal), Formasi Bapang (Plistosen Awal-Tengah), Formasi Pohjajar (Plistosen Tengah), Mud Vulcano (Plistosen Akhir) mengintrusi satuan yang lebih tua sebelumnya, dan satuan Endapan Aluvial (Holosen) yang menumpang tidak selaras di atas batuan yang lebih tua. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian dipengaruhi oleh deformasi kedua Zona Kendeng yang berarah utara - selatan. Penelitian arah arus purba di daerah Dayu, menggunakan hasil pengukuran arah sumbu struktur sedimen cross-bedding yang tersebar di Formasi Bapang. Berdasarkan hasil pengukuran arah sumbu cross-bedding di delapan belas lokasi pengukuran, disimpulkan bahwa arah arus purba Formasi Bapang mengarah ke baratlaut dengan tinggian di sebelah tenggara. Arah arus purba Formasi Bapang berpola Unimodal (Tucker, 2003) yang mencirikan lingkungan pengendapan Fluvial, dengan material vulkanik yang diperkirakan bersumber dari sebelah tenggara lokasi penelitian.
Zonasi Rawan Bencana Tanah Longsor Dengan Metode Analsis GIS: Studi Kasus Daerah Semono dan Sekitarnya Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Tara Shinta Dewi; Sari Bahagiarti Kusumayudha; Heru Sigit Purwanto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1773

Abstract

Kecamatan Bagelen dan Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah termasuk wilayah yang berpotensi longsor cukup tinggi. Hal ini terbukti dari banyaknya kejadian gerakan tanah, dan telah menimbulkan baik kerusakan fisik maupun korban jiwa. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan dan menganalisis potensi gerakan tanah dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Pengamatan langsung di lapangan dilakukan dengan memperhitungkan faktor internal (litologi dan struktur geologi) serta faktor eksternal (kemiringan lereng, curah hujan, dan tataguna lahan). Metode kuantitatif menggunakan analisis berbasis Geographic Information System (GIS) dengan parameter yang diberi bobot, meliputi litologi, struktur geologi, kemiringan lereng, curah hujan dan tata guna lahan. Daerah penelitian memiliki topografi bergelombang berlereng curam yang didominasi oleh batuan penysusun berupa lava dan breksi piroklastik yang telah mengalami pelapukan cukup lanjut serta memiliki rata-rata curah hujan 2164mm/tahun. Penelitian ini menghasilkan peta zonasi rawan longsor yang terbagi menjadi tiga zona yaitu zona rendah di desa Kemanukan, Piji, Clapar Kecamatan Bagelen; zona sedang di desa Somongari, Semagung, Hargorojo, Kecamatan Bagelen dan zona tinggi di desa Semono dan Durensari Kecamatan Bagelen, Desa Jatirejo Kecamatan Kaligesing serta Desa Hargotirto Kecamatan Kokap. Tipe gerakan tanah yang ada adalah aliran dan rayapan. Hasil penelitian dibaharkan dapat dimanfaatkan sebagai informasi dasar untuk melakukan mitigasi bencana, dan pembangunan wilayah.
Peningkatan Perolehan Minyak Dengan CO2 Flooding pada Lapangan “X” Lapisan “Y” Edgie Yuda Kaesti; Bambang Bintarto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1768

Abstract

Enhance Oil Recovery (EOR) adalah salah satu teknik dalam meningkatkan jumlah minyak yang dapat di produksikan. Proses CO2-EOR adalah dengan menginjeksi CO2 pada lapisan produktif dengan tekanan dibawah tekanan rekah formasi. Pada EOR ini menggunakan CO2 karena CO2 mudah larut dalam minyak bumi namun sulit larut pada air dan ketersediaan CO2 pada lapangan migas sangat berlimpah.Pemilihan metode peningkatan perolehan dengan CO2 Flooding pada Lapangan X menggunakan gas CO2 dikarenakan: gas CO2 tidak bereaksi dengan air atau minyak dan ketersediaan gas CO2 yang cukup besar di Lapangan X. Peningkatan perolehan minyak pada lapisan “Y” dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain dengan Water Flooding (Injeksi Air) dan CO2 Flooding (Injeksi CO2). Pada Lapangan X lapisan Y ini peningkatan perolehan minyak dilakukan dengan metode CO2 Flooding.Sumur-sumur yang digunakan sebagai sumur injeksi pada proses injeksi gas CO2 adalah sumur water flooding dan sumur suspended pada lapisan yang sama. Recovery factor menggunakan skenario pengembangan menggunakan injeksi gas CO2 akan bertambah sebesar 47,05% dari recovery factor pada base case sebesar 58,79% menjadi 86,84% (sama dengan 350 MSTBO).
Pengaruh Konsentrasi Surfaktan Anionik Terhadap Salinitas Optimum dalam Mikroemulsi Spontan dengan Sample Minyak Lapangan M Ratna Widyaningsih
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1774

Abstract

Formulasi optimum untuk injeksi kimia dapat ditentukan baik dengan pengukuran tegangan antarmuka yang minimum atau dengan uji perilaku daerah 3 fasa. Terkait dengan kurva desaturasi, dimana semakin rendah tegangan antarmuka, maka semakin rendah saturasi minyak sisa. Mikroemulsi tipe III berdasarkan klasifikasi Winsor adalah kondisi dimana tegangan antarmuka berada di posisi terendah dibandingkan dengan tipe I dan tipe II, dimana kondisi ini disebut juga salinitas optimum. Salinitas optimum sangat dipengaruhi oleh interaksi kimia antara surfaktan-minyak dan surfaktan-air. Terkait dengan gradient salinity pada desain injeksi surfaktan, maka target salinitas optimum yang diharapkan haruslah tercapai untuk mengoptimalkan perolehan minyak. Uji kelakuan fasa dengan menggunakan surfaktan anionik dan contoh minyak dari Lapangan M, dilakukan untuk meneliti pengaruh konsentrasi surfaktan terhadap salinitas optimum dan rasio kelarutan air/minyak di dalam mikroemulsi. Pada penelinitian ini, konsentrasi surfaktan anionik percobaan diubah dari 1 wt% menjadi 0,5 wt%. Dari dasil uji coba tersebut, menunjukkan bahwa pengurangan konsentrasi surfaktan anionik menghasilkan penurunan salinitas optimum dari 42.000 ppm menjadi 31.000 ppm. Sedangkan solubilization ratio menunjukkan hasil tidak mengalami perubahan yang signifikan. Dari hasil penelitian ini, diharapkan penggunaan konsentrasi surfaktan yang tepat akan menjadi petunjuk dalam desain injeksi surfaktan yang diharapkan sesuai dengan kondisi salinitas alami air formasi di Lapangan M.
Penentuan Trapping Number pada Uji Core Flooding Surfaktan “B” Untuk Meningkatkan Perolehan Minyak Lapangan “X” Indah Widiyaningsih
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1769

Abstract

Injeksi surfaktan merupakan salah satu jenis EOR yang sesuai untuk memperbaiki efisiensi pendesakan pada reservoir. Surfaktan merupakan zat aktif yang dapat menurunkan tegangan antar muka air-minyak sehingga tekanan kapiler pada daerah penyempitan pori-pori akan turun yang menyebabkan minyak sisa dapat didesak dan diproduksikan. Injeksi surfaktan dilakukan untuk mengoptimalkan injeksi air yang telah dilakukan sebelumnya. Dari injeksi surfaktan yang dilakukan ini diharapkan dapat mendesak minyak dan mendapatkan peningkatan recovery. Tahap pertama pada penelitian ini adalah dengan melakukan uji core flooding pada sampel batuan reservoir dan Surfaktan “B”. Dari hasil core flooding dilakukan sensitivitas trapping number dengan menggunakan simulator. Parameter Trapping Number diperlukan untuk mengetahui proses perubahan wetabilitas yang terjadi di reservoar akibat dilakukannya injeksi surfaktan. Untuk selanjutnya parameter tersebut digunakan sebagai input pada skenario pengembangan Lapangan “X”. Pada uji sensitivitas trapping number didapatkan besarnya DTRAPW dan DTRAPN sebelum dan sesudah injeksi surfaktan masing-masing sebesar -5 dan -2. Peningkatan recovery factor yang didapat dari uji core flooding adalah sebesar 9,25% dan hasil dari simulasi reservoir Lapangan “X” setelah dilakukan sensitivitas trapping number menunjukkan hasil yang mendekati yaitu sebesar 9.77%.
Evaluasi Efisiensi Proses Crude Oil Dehydration di CGS 5 Lapangan X Provinsi Riau Novia Rita1a; Rasyid Gani Hadi1b
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1770

Abstract

CGS 5 Lapangan X memiliki sebuah fasilitas OTP (Oil Treating Plant)  yang mana  dari hasil analisa perhitungan retention time dalam proses crude oil dehydration diperoleh rata-rata laju alir fluida terproduksi yang diolah sebesar 434.247 bfpd dan retention time aktual rata-rata selama 42,878 jam, sementara retention time berdasarkan desain operasi dengan laju alir fluida terproduksi 440.000 bfpd yaitu selama 22,399 jam. Hasil perhitungan jumlah demulsifier rata-rata yang digunakan di CGS 5  adalah sebesar 102 ppm, dimana hal ini melebihi target yang sudah disepakati yaitu 90 ppm. Berdasarkan hasil evaluasi efisiensi proses crude oil dehydration CGS 5 yang diperoleh, maka seharusnya tidak diperlukan penambahan retention time dan demulsifier karena kadar BS&W di dalam minyak mentah tersebut masih memenuhi standar kualitas yaitu dibawah 1% (batasan kadar BS&W menurut Standar  API), dimana rata-rata kandungan BS&W di CGS 5 sebesar 0,54%.

Page 1 of 1 | Total Record : 7