cover
Contact Name
Saaduddin
Contact Email
red.ekspresiseni@gmail.com
Phone
+6281371972228
Journal Mail Official
red.ekspresiseni@gmail.com
Editorial Address
https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/about/editorialTeam
Location
Kota padang panjang,
Sumatera barat
INDONESIA
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
ISSN : 14121662     EISSN : 25802208     DOI : http://dx.doi.org/10.26887/ekspresi
Core Subject : Humanities, Art,
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni welcomes full research articles in the area of Visual Art and Performing Art. Scope areas are: related to Art and Culture, Creative Process and conceptual research in visual art and Performing Art.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni" : 10 Documents clear
SASADU ON THE SEA WACANA SENI BUDAYA DALAM FESTIVAL TELUK JAILOLO 2013 Eko Wahyudi
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.832 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v16i1.59

Abstract

Sasadu On The Sea merupakan pergelaran karya tari yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dan wacana baru dalam mengenal lebih dekat tentang seni budaya yang dimiliki masyarakat setempat, khususnya masyarakat Jailolo Halmahera Barat. Selain itu pergelaran karya tari ini dapat berbagi dalam memberikan inspirasi atau motivasi kepada para kreator seni (khususnya seniman tari) terhadap pentingnya sebuah festival yang berpijak pada seni dan budaya lokal, serta dapat memberi alternatif bagi masyarakat dalam mengapresiasi karya-karya seni tari tradisional kerakyatan. Peranan rumah adat Sasadu sebagai tempat dimana masyarakat Jailolo dapat menyatukan rasa persaudaraan dan kebersamaan diangkat menjadi sebuah tema dan ikon dalam karya Sasadu On The Sea. Sasadu On The Sea merupakan satu rangkaian dalam acara Festival Teluk Jailolo yang selalu diselenggarakan setiap tahun di Jailolo, Halmahera Barat.
Pertunjukan Kompang Bengkalis: dari Arak-Arakan ke Seni Pertunjukan Yosi Ramadona; Nursyirwan Nursyirwan
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.248 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v16i1.5

Abstract

This writing is the result of research with the purpose to describe thedevelopment of kompang music in Meskom community in Bengkalis, fromthe music of parade to Attractive Performance. The tradition of kompangparade in Bengkalis community was formerly part of Islamic religiuosteaching, an integral part of Islam-related ceremonies or parties. But nowkompang music has developed from music of parade to music ofentertainment known as Kompang Attraction Performance. In order to seethe development of kompang from the music of parade to music ofperformance, this research used a qualitative method with descriptive analysis using theories of function and performance. The development ofkompang from music of parade to Kompang Performance Attraction wasbased on the needs of community for a more attractive art performanceand entertainment. The development was done by adding some attractivemovements into the performance combined with kompang game attractionwithout reducing the essence of the performance itself, the Islamic teaching
UKIRAN AKAR KAYU PULAU BETUNG JAMBI MENUJU INDUSTRI KREATIF Nofrial Nofrial
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.375 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v16i1.60

Abstract

Kerajinan ukiran akar kayu Pulau Betung menggunakan kayu lokal, yang produknya berfungsi untuk perabotan rumah tangga dan cenderamata. Keberadaan kerajinan ukir Pulau Betung dipengaruhi oleh peranan pengrajin, pendidikan, pariwisata, lembaga swadaya masyarakat, pemerintah, serta pasar. Dampak perkembangan seni ukir ini pada masyarakatnya, berupa perubahan mata pencarian sosial dan ekonomi, dari petani menjadi pengrajin ukir. Peningkatan perekonomian, membaiknya fasilitas hidup keluarga. Masyarakat dapat melanjutkan pendidikan anak-anak mereka hingga ke perguruan tinggi. Pengembangan industri kreatif seni ukir Pulau Betung melalui kerja sama cendekiawan, bisnis, dan pemerintah (Triple Helix), penggerak lahirnya kreativitas, ide, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Hubungan tersebut saling menunjang dengan peran; (1) Cendekiawan, perannya pembentukan insan kreatif dan aktivitas penciptaan produk baru kompetitif, (2) Bisnis, berperan dalam konektivitas dalam rangka ekonomi serta transformasi hasil kreativitas menjadi bernilai ekonomi (pemasaran dan uang), (3) Pemerintah, pemegang kendali mekanisme pemberian program insentif, kendali iklim usaha yang kondusif dan peran edukatif
MEMBENTUK KEMAMPUAN PSIKOLOGIKAL DASAR CALON AKTOR DENGAN METODE LATIHAN BERTUTUR Niaga, Ipong
Ekspresi Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.616 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v16i1.6

Abstract

Acting andsome of its problems, especiallyhow to prepare agood actor,requirescontinuous search of training methods to find appropriate solutions.Stanislavski’s methoddistinguishes twokinds of factorsthatneed to be trainedinacting, namey the external factor and internal factor. The external factorincludes body and voice, while the internal factor refers to psychological aspects.Each factor should be absolutely combined in presenting characters on stage.With its own level of difficulty, actors are required to train both factors in orderto achieve complex skills. This study will discuss one the two factors above, thatis, the internal factor that calls for preparation of basic psychological skills suchas concentration, observation, and emotion. Through the method of speech, thisstudy is meant as an experiment in order to find a right and measurable methodin the process of preparing the actor for the internal factor.
SENI KERAJINAN BORDIR HJ.ROSMA: FUNGSI PERSONAL DAN FISIK Ranelis, Ranelis
Ekspresi Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.545 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v16i1.61

Abstract

Kerajinan bordir Hj. Rosma terdapat di Ampek Angkek Canduang, sebuah nagari di kabupaten Agam Sumatra Barat yang merupakan salah satu daerah sentra seni kerajinan bordir yang sedang tumbuh dan berkembang. Kegiatan membordir merupakan kegiatan perekonomian yang selain memiliki fungsi personal yaitu ekspresi dari Hj. Rosma dalam membuat motif-motif baru yang cantik dan menarik, dan memiliki fungsi fisik. Seni kerajinan bordir Hj. Rosma sebagai salah satu bentuk budaya tradisional berawal dari memproduksi perlengkapan rumah tangga yang berkembang menjadi produk fasion. Corak ragam hias yang terdapat pada bordiran Hj. Rosma adalah motif tumbuh-tumbuhan dalam bentuk bunga mawar, melati, kaluak paku dan motif geometris. Produk yang dihasilkan Rosma diantaranya adalah: mukenah, jilbab, baju kurung dan kebaya. Semua itu menunjukkan kemampuan Rosma dalam menciptakan ragam hias yang diilhami dari konsep “alam takambang jadi guru”. Nilai-nilai keindahan kain bordir secara visual bisa dilihat dari bentuk ragam hias yang ditampilkan, maupun dari fungsi kain bordir yang dihasilkan
Industri Kreatif Berbasis Potensi Seni Dan Sosial Budaya Di Sumatera Barat Bahren Bahren; Herry Nur Nur Hidayat; Sudarmoko Sudarmoko; Virtuous Setyaka
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.947 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v16i1.24

Abstract

Tulisan   ini  ditujukan   untuk  menganalisis   perkembangan   dan  konsep  dasar industri  kreatif  berbasis  potensi  sosial  budaya  di  Sumatera  Barat,  khususnya dalam bidang  seni dan budaya.  Secara umum, seni tidak memiliki  posisi yang ideal dalam pengembangan industri kreatif. Akan tetapi, berdasarkan pada pengamatan  dan wawancara yang telah dilakukan dalam penelitian ini, terdapat beberapa   komunitas   dan   seniman   yang   menyiapkan   diri   dan   menerapkan manajemen  modern  dalam  produksi  seninya.  Seni  memiliki  hubungan  yang dilematis  dengan  industri,  antara  nilai  estetika  dan  nilai  pasar.  Dalam  situasi seperti  ini,  manajemen  memiliki  posisi  yang  penting  dalam  upaya menghubungkan  dan menjembatani  antara seniman,  pasar, pemerintah,  kritikus dan para ahli. Dengan menggunakan metode triple helix, diketahui bahwa daerah terpilih dalam penelitian ini memiliki peluang besar untuk dikembangkan industri kreatifnya,   baik   itu   karena   potensi   artistik,   lokasi,   seniman,   pemerintah, masyarakat dan pihak terkait lainnya.
SAMPURAGA: PENCIPTAAN OPERA BATAK Enrico Alamo
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.792 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v16i1.1

Abstract

Opera Batak Sampuraga is a play that began from the experience of seeing the site Sampuraga Hot Spring, located in the area Sirambas Mandailing-Natal, and stories  are  told  from  mouth to  mouth  (oral  literature).  Then  rearrangement  is done regarding characterization and the occuring event by using some structures of  Indonesian  modern  theater.  As  Batak  Opera  has  some  similarities  with  the structure of Indonesian modern theater, Opera Batak Sampuraga as an object of art  creation,  experiences  a  touch  of  creativity  with  the  presence  of  various elements of art from other regions; one of them is gundala-gundala, a traditional theater  of  Karo  region.  Sampuraga  play  is  a  human  obsession  and  ambition  in reaching  their  goals,  which  requires  sacrifice,  although  it  eventually  leads  a curse.  Opera  This  play  is  presented  through  a  realism  approach  with representation  style.  The  form  of  tragedy  is  chosen  because  of  the  incident happening  to  two  human  beings;  mother  and  child.  This  creation  is  important because  Opera  Batak  Sampuraga  is  similar  to  the  pattern  and  characterization of plays in Indonesian modern theater.
PERKEMBANGAN MUSIK DOL DI KOTA BENGKULU Zely Marissa Haque
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.843 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v16i1.63

Abstract

Ensamble dol merupakan rangkaian musik untuk mengiringi dan sebagai pelengkap dalam upacara tabot. Berdasarkan aktivitas dan interaksi masyarakat Bengkulu mengenai peran musik dol tersebut, permasalahan untuk diteliti, yakni bagaimana perkembangan musik dol di kota Bengkulu. Adapun metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk membantu membahas masalah tersebut dan memfokuskan deskripsi analisis. Perkembangan yang terjadi pada musik dol setelah dilakukan penelitian yakni pertama : musik dol yang sebelumnya sebagai media pendukung dalam suatu upacara, beralih fungsi menjadi sebuah pertunjukan komposisi musik yang disajikan untuk mengisi acara-acara umum di kota Bengkulu. Kedua : musik dol sebagai instrumen pelengkap dalam komposisi garapan baru. Ketiga : musik dol juga dijadikan sebagai bahan ajar di Sekolah dan Sanggar, hal ini berfungsi sebagai upaya pewarisan terhadap generasi baru dan juga merupakan upaya mendapatkan identitas kesenian tradisi kota Bengkulu serta menjadi aset bagi pariwisata kota Bengkulu.
PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM SENI DAN BUDAYA DI GRABAG TV Maisaratun Najmi
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.337 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v16i1.62

Abstract

Grabag TV merupakan salah satu televisi komunitas yang relatif masih baru, dan belum memiliki peralatan yang begitu lengkap, SDM serta dukungan dana yang masih terbatas tetapi sudah bisa melaksanakan produksi dan penyiaran meskipun belum secara kontinuitas setiap hari dilaksanakan. Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap dan mengetahui bagaimana televisi komunitas di Grabag TV dalam penyelenggaraan siarannya terutama dalam program seni dan budaya. Dalam penyiaran program televisi bukanlah hal yang mudah, pada prosesnya memerlukan waktu yang relatif lama, peralatan yang kompleks, dana yang besar dan perlu dukungan profesi-profesi yang menguasai bidang penyiaran televisi. Untuk itu perlu diketahui bagaimana penyelenggaraan produksi dan penyiarannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa televisi komunitas di Grabag TV dapat bertahan dan eksis karena dukungan yang penuh dari masyarakat komunitasnya. Disamping itu Grabag TV memiliki orang yang berpengaruh di dunia penyiaran televisi, sehingga dapat mempertahankan eksistensi dalam penyiarannya.
DIASPORA SEDULUR SIKEP DAN KESENIANNYA DI SAWAHLUNTO Elsa Putri E. Syafril
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.349 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v16i1.160

Abstract

Sebagai   sebuah   kota   yang   diciptakan   pemerintahan   kolonial,   Sawahlunto menyimpan berbagai narasi tentang modernisme, lompatan ruang-waktu serta endapan persoalan  pengerahan  ribuan buruh paksa, khususnya  dari tanah Jawa. Menariknya, di bawah kekuasaan kolonial yang penuh kontrol dan pengawasan, dengan situasi sosial yang dibuat terkotak-kotak, masyarakat Sawahlunto di masa lalu justru berhasil memproduksi konsepsi tentang ’kita’ sebagai nation yang melampaui  zamannya.  Tulisan  ini bertujuan  untuk menguraikan  tentang  acuan nilai yang membuat proses menuju ’kita’ itu berlangsung di masyarakat pertambangan   Sawahlunto.   Penelitian   menunjukkan   bahwa   selain   diwarnai segregasi dan diferensiasi, masyarakat Sawahlunto juga ditandai oleh hibridisasi tak  tersadari,  yang  tampak  dalam  bahasa,  berbagai  tradisi  dan  keseniannya. Sebuah   kondisi   yang   merepresentasikan    siasat   kebudayaan   dalam   situasi kolonial, dalam sebuah konsep yang dinamakan’sedulur’, yang tidak sekadar mengacu ke pertalian darah, tetapi satu cara pandang memaknai pihak lain yang diposisikan sama dan sederajat, diikat oleh rasa kedekatan dan kekerabatan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 25, No 2 (2023): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 25, No 1 (2023): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 24, No 2 (2022): Edisi Juli- Desember 2022 Vol 24, No 1 (2022): Edisi Januari-Juni 2022 Vol 23, No 2 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 22, No 2 (2020): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 22, No 1 (2020): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 21, No 2 (2019): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 21, No 1 (2019): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 21, No 1 (2019): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 20, No 2 (2018): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 20, No 2 (2018): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 20, No 1 (2018): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 20, No 1 (2018): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 19, No 2 (2017): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 19, No 2 (2017): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 19, No 1 (2017): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 19, No 1 (2017): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 18, No 2 (2016): Ekspresi Seni Vol 18, No 2 (2016): Ekspresi Seni Vol 18, No 1 (2016): Ekspresi Seni Vol 17, No 2 (2015): Ekspresi Seni Vol 17, No 1 (2015): Ekspresi Seni Vol 17, No 1 (2015): Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni Vol 15, No 1 (2013): Ekspresi Seni Vol 14, No 2 (2012): Ekspresi Seni Vol 14, No 2 (2012): Ekspresi Seni Vol 14, No 1 (2012): Ekspresi Seni Vol 14, No 1 (2012): Ekspresi Seni Vol 13, No 2 (2011): Ekspresi Seni Vol 13, No 2 (2011): Ekspresi Seni Vol 13, No 1 (2011): Ekspresi Seni Vol 13, No 1 (2011): Ekspresi Seni More Issue