cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
JIMKD terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Hubungan Konsumsi Junk Food dan Aktivitas Fisik terhadap Obesitas Remaja di BANDA ACEH Thesa Ananda Prima; Hafni Andayani; Mars Nashrah Abdullah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1 Pebruari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.234 KB)

Abstract

ABSTRAKObesitas merupakan suatu keadaan kelebihan lemak tubuh yang ditandai dengan adanya 25% lemak tubuh total atau lebih pada pria dan sebanyak 35 % atau lebih pada wanita. Kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup tidak aktif dan perilaku makan yang tidak baik seperti konsumsi junk food merupakan penyebab penting dan utama dari obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi junk food dan aktivitas fisik dengan obesitas pada remaja di Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 1-9 November 2016. Penelitian ini menggunakan kuesioner The Physical Activity Questionnaire for Adolescent (PAQ-A), Food Frequency Questionnaire (FFQ) dan grafik IMTCDC 2000. Sampel penelitian sebanyak 175 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 175 responden didapatkan 33 responden (18,1%) mengalami obesitas. Responden dengan aktivitas fisik ringan sejumlah 106 orang (41,7%), mengalami obesitas sebanyak 22 orang (12,6%), dan tidak ada responden obesitas yang melakukan aktivitas fisik berat. Responden dengan konsumsi junk food tingkat sedang sebanyak 19 orang (10,9%), dan didapatkan 10 orang (5,7%) diantaranya mengalami obesitas.Hasilanalisis data menggunakan uji chi-square (α=0,05) menunjukkan terdapatnya hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas (p value = 0,000) dan terdapatnya hubungan antara konsumsi junk food dengan kejadian obesitas (p value = 0,000) pada remaja di Banda Aceh. Kata Kunci: aktivitas fisik, konsumsi junk food, obesitas, PAQ-A, FFQ ABSTRACTObesity is a state of excess body fat which is characterized by 25% or more total body fat in men and by 35% or more in women. Lack of physical activity or inactive lifestyle and bad eating habits such as junk food consumption is an important and main cause of obesity. The purpose of this research was to determine the relationship of junk food consumption and physical activity with obesity of adolescents in Banda Aceh. This type of research is an analytic study with cross sectional design. This research was conducted on November 1st to 9th, 2016. This research use The Physical Activity Questionnaire for Adolescent (PAQ-A), Food Frequency Questionnaire (FFQ) and the CDC 2000 charts. The total of samples is 175 respondents. The results showed that, from 175 respondents obtained 33 respondents (18.1%) are obese. Respondents with light physical activity a total of 106 people (41.7%) were obese as many as 22 people (12.6%), and no obesity respondent did strenuous physical activity. Respondent with mid level of junk food consumption are 19 people, and 10 of them are obese. The results of data analysis using chi-square (Î ± = 0.05) showed the presence of the relationship between physical activity and obesity (p value = 0.000) and the presence of the relationship between junk food consumption with obesity (p value = 0.000) in adolescents in Banda Aceh.  Keyword: physical activity, junk food consumption, obesity, PAQ-A, FFQ
Tingkat Kepuasan Pasien Setelah Operasi Katarak di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Katijah Maulidda Desky; Saiful Basri; Imran Imran
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4 November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12.13 KB)

Abstract

ABSTRAKKatarak merupakan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) di lensa. Katarak dapat menimbulkan gangguan pada penglihatan seperti kabur dan silau. Pada umumnya angka kejadian katarak berbanding lurus dengan jumlah penduduk yang berusia lanjut atau diusia 45 tahun keatas. Tingkat kepuasan merupakan perasaan senang atau puas yang dirasakan seseorang, didapatkan dari pelayanan atau tindakan yang diberikan kepada pasien dan hasilnya dapat dilihat berupa tingkat kepuasan yang dirasakan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang tingkat kepuasan pasien yang telah menjalani operasi katarak di Poliklinik Mata RSUZA Banda Aceh. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Jumlah responden yang didapatkan 46 orang, dengan teknik pengambilan data acciendental sampling. Hasil uji analisa yang  didapatkan pasien yang merasa sangat puas mencapai frekuensi 21 subjek dengan nilai presentase 45,7%, pasien yang merasa puas dengan frekuensi 20 subjek dengan nilai presentase 43,3%, pasien tidak puas dengan frekuensi 5 subjek dengan nilai presentase 10,9%. Dari data didapatkan bahwa lebih banyak pasien yang merasa sangat puas dan puas daripada pasien yang tidak merasa puas. Dapat disimpulkan bahwa pasien lebih banyak meras puas setelah menjalani operasi katarak di RSUZA Banda Aceh.Kata Kunci: Katarak, Tingkat Kepuasan, OperasiABSTRACTCataracts are opacities in the lens that can occur as a result of hydration (fluid replenishment) in the lens. Cataracts can cause interference such as blurred vision and glare. Cataracts is commonly linked to older people or people aged 45 years or older.The level of satisfaction is a happy or satisfied feeling one feels and is obtained from the service or given treatment. The results of service and treatment can be observed from the level of satisfaction patients feels.This study aimed to obtain data on the satisfaction level of patients who have undergone cataract surgery at the Eye Clinic of RSUZA Banda Aceh. This research is descriptive analytics with cross-sectional design.Accidental sampling technique was utilized to obtain 46 respondents. The results showed that 21 subjects, at about 45.7% were very satisfied, 20 subjects, around 43.3% were satisfied and only 5 subjects roughly at 10.9% were unsatisfied.The results indicated that there were more patients who were very satisfied and satisfied than patients who were not satisfied. It can be concluded that more patients feel satisfied after they underwent cataract surgery in RSUZA of Banda Aceh.Keywords: Cataract, Satisfaction Level, Surgery
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGANTINGKAT NYERI PADA PENDERITA LOW BACK PAIN (LBP)DI POLIKLINIK SARAF RSUD dr. ZAINOELABIDIN BANDA ACEH (RELATIONSHIP OF BODY MASS INDEX (BMI) WITH THE LEVEL PAIN WITH LOW BACK PAIN (LBP) IN NEUROLOGICAL CLINIC Dr. ZAINOEL ABIDIN HOSPITALS OF BANDA ACEH) Ruli Syukran Maulana; Endang Mutiawati; Azmunir Azmunir
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis Vol 1, No 4 (2016): Volume 1 Nomor 4 November 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.266 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan tingkat nyeri pada penderita low back pain. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan populasinya adalah seluruh pasien yang berobat ke poliklinik saraf RSUDZA Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling dimana sampel telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Dengan jumlah sampel sebanyak 47 orang sesuai dengan perhitungan rumus besar sampel. Data dikumpulkan menggunakan Comparative Pain Scale untuk menilai tingkat nyeri pada LBP dan melakukan pengukuran tinggi badan serta berat badan untuk mengetahui hasil dari IMT. Untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan tingkat nyeri pada penderita LBP maka dilakukan Uji Spearman Rank Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan tingkat nyeri pada penderita LBP di poloklinik saraf RSUDZA Banda Aceh dengan nilai p sebesar 0,00 (p0,05).This study was conducted to determine the relationship between body mass index with the level of pain in low back pain. This study used a cross sectional design, where the population of this study was patients seek treatment at neurological clinic RSUDZA Banda Aceh. Sampling technique in this study is non probability sampling, in which the samples have fulfilled the inclusion and exclusion criteria. The total number of sample was 61 people, in accordance with the calculation of sample size. Data collected using the comparative pain scale to assess pain levels on LBP and performs measurements fo height and weight to find out results from IMT. To determine the relationship of body mass indeks with this level of pain on LBP, a spaeman rank rho test was performed.The result showed that there was significant association between body mass index with the level of pain in LBP at neurological clinic RSUDZA Banda Aceh, with a p-value of 0,00 (p0,05).  
Hubungan Lama Hemodialisis dengan Risiko Menderita Sleep Apnea pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik di RSUD dr. Zainoel AbidinBanda Aceh Cut Radita Milati; Abdullah Abdullah; Zulfitri Zulfitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1 Pebruari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.219 KB)

Abstract

ABSTRAKSleep Apnea (SA)sering ditemukan pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis (HD) dan menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien. Sleep apnea pada pasien HD masih sering tidak terdiagnosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama HD dengan risiko menderita sleep apnea pada pasien PGK di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain ­cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Data lamanya HD didapatkan dari buku registrasi pasien HD di Instalasi dialisis RSUD dr. Zainoel Abidin dan risiko sleep apnea diukur dengan menggunakan kuesioner Berlin. Total pasien pada penelitian berjumlah 48 pasien. Hasil uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara lama HD dengan risiko menderita sleep apnea pada pasien PGK yang menjalani HD (p-value = 0,014 dan α = 0.05). Risiko menderita sleep apnea pada pasien PGK yang telah menjalani HD ≥ 12 bulan (62,9%) lebih tinggi dibandingkan pasien yang menjalani HD ≥ 3 – 11 bulan (23,1%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara lama hemodialisis dengan risiko menderita sleep apnea pada pasien PGK di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.Kata kunci: Penyakit Ginjal Kronik (PGK), Hemodialisis (HD), Sleep Apnea (SA) ABSTRACTSleep Apnea (SA) is common in HD patient. It decreases the quality of life among them and still underdiagnosed. The aims of this study is to determine the association between the length of HD and the risk of SA in CKD patients undergoing HD in RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. This study was an analytic study with cross-sectional design and sample’s technique was conducted by using total sampling. The length of HD data was taken from register data of HD patients in Dialysis Installation RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh and the risk of sleep apnea was measured by using Berlin Questionnaire. Total number of patients were 48 patients. The test result of Chi-square that there was an association between the length of HD and the risk of SA in CKD patients (p-value = 0,014 and α = 0,05). The risk of SA patients who have done HD ≥ 12 months (62,9%) were higher than patients who done HD ≥ 3 – 11 months (23,1%). It can be concluded that there are an association between the length of HD and the risk SA patients with CKD in RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Keywords : Chronic Kidney Disease (CKD), Hemodialysis (HD), Sleep Apnea (SA)
Hubungan Child Pugh Score dengan Kualitas Hidup pada Pasien Sirosis Hati di Bagian Penyakit Dalam RSUDZA Banda Aceh Marza Linata Nessa; Fauzi Yusuf; Mudatsir Mudatsir
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4 November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12.13 KB)

Abstract

ABSTRAKSirosis hati menduduki peringkat tertinggi ke 14 didunia sebagai penyebab kematian. Sirosis merupakan tahap akhir dari berbagai penyakit hati kronis. Pasien sirosis hati pada umumnya akan mengalami penurunan kualitas hidup. Kualitas hidup pasien sirosis hati dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah derajat keparahan yang diukur dengan child pugh score. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara child pugh score  dengan kualitas hidup pasien sirosis hati di bagian penyakit dalam RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. Metode dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional dan teknik accidental sampling. Kualitas hidup pasien sirosis hati diukur dengan menggunakan instrumen Short-Form 36/ SF-36 dan kelas child pugh score didapatkan dari rekam medis atau ditanyakan kepada dokter yang bertanggung jawab. Hasil penelitian didapatkan 32 pasien (15 laki-laki dan 17 perempuan). Usia terbanyak adalah 51-60 tahun, dan kelas child pugh score terbanyak adalah kelas B. Sebanyak 78,1% pasien memiliki kualitas hidup yang buruk. Data analisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara child pugh score dengan kualitas hidup pasien sirosis hati di bagian penyakit dalam RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. Kata kunci: Sirosis Hati, Child Pugh Score, Kualitas Hidup ABSTRACTLiver cirrhosis is the 14th most common cause of death in adults worldwide. Liver cirrhosis is a typical late stage of any disease to the liver. Quality of life of cirrhosis patient is decreased in general. Cirrhosis is influenced by several factors, including disease severity which known by child pugh score as an indicator. This study aims to determine the relationship between child pugh score and quality of life of patient with liver cirrhosis. This research method was analytic observasional with cross sectional design and accidental sampling. Quality of life was measured with Short Form-36/ SF-36 and child pugh score grade was obtained from medical record or ask to the doctor in charge. The result was 32 patients (15 males and 17 females). Most aged was 51-60 years, most child pugh score grade was class B. 78,1% patients had bad quality of life of patient. The data were analized with Kruskall-Wallis test. The result showed that there was a relation between child pugh score and quality of life of patient liver cirrhosis at RSUD Zainoel Abidin. Keywords: Liver Cirrhosis, Child Pugh Score, Quality of Life
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dan Pendapatan Orang Tua dengan Status Gizi Anak SDN 02 Labuhan Haji Zaida Rahmia Ulpa; Kulsum Kulsum; Liza Salawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1 Pebruari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.46 KB)

Abstract

ABSTRAK Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda. Artinya, masalah gizi kurang belum teratasi sepenuhnya, sementara telah muncul masalah gizi lebih. Di antara 33 provinsi di Indonesia, Aceh termasuk urutan ke-7 terendah dengan persentase gizi baik 41,1%, gizi lebih 11,76%, gizi kurang dan gizi buruk 23,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dan pendapatan orang tua dengan status gizi pada anak di SDN 02 Labuhan Haji. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dan siswa yang bersekolah di SDN 02 Labuhanhaji, sampel diambil dengan cara random sampling dengan jumlah sampel 92 orang. Data yang diambil meliputi tingkat pengetahuan, pendapatan dan status gizi. Analisis data menggunakan uji Spearman. Hasil analisis data antara pengetahuan ibu dengan status gizi diperoleh p value 0,002 dan nilai r sebesar 0,313 dan pendapatan orang tua dengan status gizi diperoleh p value 0,293 dan nilai r 0,111. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dengan status gizi anak dan tidak terdapat hubungan antara pendapatan orang tua dengan status gizi anak SDN 02 Labuhan Haji. Kata Kunci : Pengetahuan ibu, pendapatan orang tua, status gizi anak ABSTRACT Nutritional problem in Indonesia is entering multiple nutritional problem. Its mean, the problem of malnutrition is not resolved completely. While, more nutritional problem has appeared. Among 33 provinces in Indonesia, Aceh is seventh lowest with 41,1% good nutrition, 11,76% more nutrition, 23,5% malnutrition and 23,5% severe malnutrition. The aim of this study is to determine a relationship strength of mother’s knowledge toward the nutritional status of students at SDN 02 Labuhanhaji and a relationship of parent’s income toward students nutritional status of the school. The kind of this study is observational analistic by sectional cross design. The samples of this study was chosen by using random sampling. In consisted of students who study at SDN 02 Labuhanhaji and their mothers. The total number of sample in this study was 92 students. The data was taken include the level of knowledge, income and nutritional status. The data analysis used Spearman test. The results of data analysis between mothers knowledge and students nutritional status show that p value 0,002 and r value 0,313 with parents income and students nutritional status show that p value 0,293 and r value 0,111. Based of the result of the study, there is relationship between level of knowledge and nutritional status of students. But, there is correlation between parents income and students nutritional status at SDN 02 Labuhan Haji.Keywords : Mother’s knowledge, parent’s income, nutritional status of students
Hubungan Sindroma Dispepsia dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas XI SMAN 4 Banda Aceh Raisha Putri Arsyad; Irmaini Irmaini; Hidayaturrami Hidayaturrami
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1 Pebruari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.207 KB)

Abstract

ABSTRAKSindroma dispepsia adalah kumpulan beberapa gejala klinis yang terdiri dari nyeri di ulu hati, perut kembung, cepat kenyang, mual dan muntah. Dispepsia fungsional merupakan kelainan fungsional yang diyakini memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar melalui mekanisme fisiologis dan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sindroma dispepsia dengan prestasi belajar pada siswa XI SMAN 4 Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Responden penelitian berjumlah 169 orang. Teknik pengambilan sampel dengan metode Simple Random Sampling. Dari hasil penelitian diperoleh data 81 (47,9 %) responden penelitian mengalami dispepsia dan 88 (52,1%) responden penelitian tidak mengalami dispepsia. Responden terbanyak yaitu berjenis kelamin perempuan yang mencapai 55 %. Hasil analisis data menggunakan Uji Mann-Whitney terdapat hubungan yang signifikan antara sindroma dispepsia dengan prestasi belajar dengan p value sebesar 0,044 dan nilai mean rank responden dengan sindroma dispepsia adalah 77,99 sedangkan nilai mean rank responden yang tidak mengalami dispepsia adalah 91,45. Kesimpulan dari penelitian, responden yang menderita dispepsia memiliki nilai rata-rata prestasi belajar lebih rendah dibandingkan responden yang tidak menderita dispepsia. Kata kunci: Sindroma Dispepsia, Prestasi Belajar. ABSTRACTDyspepsia Syndrome is symptoms such as pain or discomfort of stomach, bloating, nausea, vomiting, belching, a sense of satiety, or fullness stomach. Functional Dyspepsia is anomaly functional that cause students’ learning achievement by intrinsic mechanism (physiological and psychological). The purpose of the study was to determine the relationship between  dyspepsia syndrome and students’ learning achievement at SMAN 4 Banda Aceh. This is an observasional analytic research by using a cross-sectional design. Samples are 169 students taken with simple random sampling method. The result showed that 81 (47.9 %) respondents got dyspepsia and 88 (52.1 %) did not get dyspepsia. Most respondents are female, which reached 55 %. Data were analyzed with Mann-Whitney test, it found significant relationship between dyspepsia syndrome and students’ learning achievement by p value 0.044 and mean value rank respondents by dyspepsia syndrome is 77.99 while mean value rank respondents which did not get dyspepsia is 91.45. The conclusion of research, respondents who got dyspepsia syndrome has average score learning achievement lower than responden who did not get dyspepsia syndrome. Keywords:Dyspepsia Syndrome, Learning Achievement
Hubungan Kadar Trombosit dengan Derajat Wagner Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUDZA Banda Aceh Meliza Yuliansari; Vivi Keumala Mutiawati; Masra Lena Siregar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4 November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12.13 KB)

Abstract

 ABSTRAKDiabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hipergikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Kaki diabetik adalah komplikasi kronik yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus tipe 2. Disfungsi trombosit yang terjadi pada penderita kaki diabetik menyebabkan trombosis sehingga berisiko terjadi kaki diabetik dan manifestasi gangren.  Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi kaki diabetik di RSUDZA Banda Aceh. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling sebanyak 49 sampel. Pengelolaan evaluasi data menggunakan uji normalitas data Kolmogorov-Smirnov dan analisis korelasi Spearman. Hasil uji normalitas data berdistribusi tidak normal (p=0.014). Berdasarkan penelitian dan klasifikasi derajat Wagner terdapat 17 pasien derajat 1, derajat 2 sebanyak 11 pasien, derajat 3 sebanyak 9 pasien dan derajat 4 sebanyak 12. Hasil uji korelasi sperman korelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah antara kadar trombosit dengan kejadian kaki diabetik (p=0.043;(r)=0.296). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna kadar trombosit dengan kejadian kaki diabetik dengan kekuatan hubungan bernilai lemah. Kata kunci: Derajat Wagner, Diabetes melitus, Kaki diabetik, Trombosit ABSTRACTDiabetes mellitus is a metabolic disease characterized by hyperglycemia that caused by abnormalities of insulin secretion, insulin function or both of them. Diabetic foot is a chronic complication that often occurs to diabetes mellitus type 2 patients. Platelets dysfunction that happen to a diabetic foot patients which will lead to thrombosis, so the risk of diabetic foot and gangrene manifestation occur. This type of research is an analytical observational by cross sectional design. The sample of this research is a diabetes mellitus patient type 2 with diabetic foot complication at RSUDZA Banda Aceh. Sampling was conducted using consecutive sampling method, it is 49 samples. Management of data evaluation use normality test of Kolmogorov-smirnov data and Spearman correlation analysis. The result of normality test shows that data distribution is abnormal (p=0.014). Based on research and Wagner degree there are 17 first degree patients, second degree are 11 patients, 9 person of third degree patients  and 12 person of fourth degree patients. And there is a positive correlation by low correlation count between the platelet count and the occurrence of diabetic foot (p=0.043;(r)=0.296). The conclusion of this research is there is a correlation between the platelet count and the occurrence of diabetic foot by a low correlation. Key words : Wagner degree, Diabetes mellitus, Diabetic foot, Platelet
Hubungan Jumlah Neutrofil dengan Umur Luka Memarpada Mencit (Musmusculus) Strain Balb-C Syarifah Faihaa Faisal; Cut Gina Inggriyani; Vera Dewi Mulia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1 Pebruari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.214 KB)

Abstract

ABSTRAK Neutrofil merupakan salah satu sel leukosit yang berperan dalam respon inflamasi lini pertama saat terjadi kerusakan jaringan maupun infeksi.Luka memar merupakan ekstravasasi darah ke jaringan akibat dari trauma tumpul.Darah yang lepas ke jaringan memicu terjadinya respon inflamasi yang salah satu tandanya adalah munculnya neutrofil yang berfungsi memfagositosis sisa-sisa sel yang nekrosis.Tujuan dari penelitian ini adalah melihat apakah terdapat hubungan jumlah neutrofil dengan umur luka memar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang dilakukan pada bulan April 2016 sampai Desember 2016 di Laboratorium Klinik dan Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.Analisis yang dilakukan menggunakan uji Parametrik Regresi Kuadratik. Sampel penelitian ini berjumlah 24 ekor mencit Strain Balb-C yang dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol, Jam-1, Jam-3, Jam-8, Jam-24, Jam-72. Hasil dari penelitian ini didapatkan peningkatan jumlah neutrofil tertinggi pada kelompok jam-8 (68.75%) dan jumlah neutrofil terendah pada kelompok kontrol (24.75%), berdasarkan hasil uji analisis regresi kuadratik terdapat hubungan antara jumlah neutrofil dengan umur luka memar pada mencit (p=0,002). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah neutrofil dengan umur luka memar pada mencit. Kata Kunci: Neutrofil, Umur Luka Memar ABSTRACTNeutrophil is one of leukocyte cell which is the first line agent that responsible in inflamation respond when tissue damages or infections occured. Bruise is blood extravatation to tissue because of blunt trauma. The blood that migrate to tissue trigger inflamation responds which the sign is neutrophil coming for phagocytising necrotic cells. The purpose of this research was to observe, was there any corelation between neutrophil amount with bruising time. This research was experimental research with completely randomized design that have been conducted from April 2016 until December 2016 at Clinic and Experimental Animals Laboratory of Syiah Kuala University Veterinary Faculty. The Analysis test was done by Quadratic Regression Parametrict Test. The sum of sample for this research was 24 Strain Balb-C mice that were devided by 6 groups, there were control group, 1st hour, 3thhour, 8thhour, 24thhour,72thhour group. The result found that the highest neutrophil amount was at 8th  group (68.75%) and the lowest neutrophil amount was at control group (24.75%), based on the result from quadratic regression test there wascorelation between neutrophil amount and bruising time in mice (p=0.002). The conclusion of  this research, there is significant corelation between neutrophil amount with bruising time in mice. Keywords :Neutrophil,  Bruising Time
Pengaruh Kadar Hematokrit terhadap Derajat Klinis Demam Berdarah Dengue pada Pasien Anak di Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh Ikrima Ikrima; Buchari Buchari; Rachmat Hidayat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4 November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12.13 KB)

Abstract

ABSTRAKDemam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi menular melalui vektor yang disebabkan oleh virus dengue dengan berbagai manifestasi klinis seperti demam, manifestasi perdarahan dan kegagalan sirkulasi. Penyakit ini dapat didiagnosis melalui kriteria klinis dan pemeriksaan laboratorium seperti trombositopenia (trombosit 100.000/ µL) dan hemokosentrasi (hematokrit ≥20%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh kadar hematokrit dengan derajat klinis DBD pasien anak ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam medis yang dilakukan pada bulan November 2016. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Total Sampling didapakan 61 pasien yang memenuhi kriteria inkulsi. Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0.006 dan nilai r = -0,350 yang berarti adanya pengaruh yang signifikan antara kadar hematokrit terhadap derajat klinis DBD dan sebagain besar responden dengan kadar hematokrit normal dengan diagnosis terbanyak yaitu DBD Derajat II.Kata kunci : Kadar Hematokrit, Derajat DBD ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a vector-borne transmitted infections caused by dengue virus with various clinical manifestations such as fever, hemorrhagic manifestations, and circulatory failure. It can be diagnosed by clinical criteria and laboratorium tests such as thrombositopenia (platelet count 100.000/µL) and hemoconcentration (hematocrit ≥20%). The purpose of this study was to assess the effect of hematocrit levels with the degree of clinical DHF child patients Inpatient room at Regional General Hospital dr. Zainoel Abidin Banda Aceh by using secondary data tha medical records were conducted in November 2016. This study is observational analytic with cross sectional design. Sampling was done by total sampling technique, found 61 patients who met the inclusion criteria. The result showed p-value = 0,006 and r-value = -0,350 which means that there is an effect of hematocrit levels with diagnosis of dengue. And the most respondents showed with normal hematocrit levels with the diagnosis of dengue is highest grade II.Keywords : Hematocrit Levels, DHF Degree

Page 1 of 2 | Total Record : 14