cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara
ISSN : 25023896     EISSN : 25812254     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2020)" : 6 Documents clear
Implementasi Pemahaman Pedagang Pantai Muaro Lasak Padang Tentang Ramah Lingkungan Berbasis Al-Qur’an Dolizal Putra
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32495/nun.v6i1.124

Abstract

Pantai Muaro Lasak Padang merupakan salah satu dari nama-nama kecil Pantai Padang. Pantai ini termasuk icon Kota Padang yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. Dalam perkembangannya, aktivitas dan rekreasi di pantai ini menimbulkan perubahan terhadap kualitas lingkungan disekitar pantai. Banyak ditemukan tumpukantumpukan sampah dan minimnya perawatan kebersihan dalam pengelolaan pantai ini. Hal ini menunjukkan rendahnya kesadaran pedagang akan ramah lingkungan. Padahal, ajaran al-Qur’an sangat melarangorang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi. Bahkan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini dituntut untuk bersikap ramah terhadap lingkungan. Melihat permasalahan di atas, maka peneliti ingin meneliti lebih lanjut tentang sejauh bana pemahaman pedagang tentang ramah lingkungan berbasis al-Qur’an, serta implementasi dari pedagang Pantai Muaro Lasak Padang berbasis al-Qur’an. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif. Sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedagang Pantai Muaro Lasak Padang, dengan populasi sekitar 120 orang dan sampel sebanyak 20 orang dengan cara snowball sampling. Sumber sekunder berupa datadata dokumen seperti buku-buku, jurnal, artikel, koran, laporan penelitian, photo maupun literatur lain yang memuat informasi serta data yang menunjang penelitian ini. Cara mendapatkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian, metode analisis data adalah deskriptif-analitis dengan menggunakan pola berfikir induktif. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa Pertama, Pedagang Pantai Muaro Lasak Padang sudah memahami tentang ramah lingkungan berbasis al-Qur’an ini, yaitu kewajiban menjaga dan merawat lingkungan yang berlandaskan al-Qur’an, artinya berbuat baik terhadap semua yang ada di lingkungan sekitar, baik itu kepada sesama manusia (pedagang, pengunjung), tumbuhan, hewan, air, dan lain-lain.Kedua, Penjelasan tentang ramah lingkungan menurut al-Qur’an sudah mereka dapatkan dari majelis ta’lim dan wirid remaja, yaitu para penceramah selalu memberikan pengajianpengajian tentang ramah lingkungan yang berlandaskan dalam al-Qur’an. Ketiga,implementasi dari pedagang hanya dalam bentuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Sampah-samapah yang mereka bersihkan tersebut lalu dibuang ke tepi laut. Bahkan sebagian yang lain ada yang menyapu langsung ke tepi laut dengan tujuan agar air laut membawa lalu menghilangkan sampah-sampah tersebut.
Puitisasi Terjemahan Al-Qur’an Mohammad Diponegoro (Kajian Kabar Wigati dan Kerajaan: Puitisasi Terjemahan Al-Qur’an Juz ke-29 dan ke-30) Muhammad Ridha Basri
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32495/nun.v6i1.125

Abstract

Al-Qur’an was revealed by Arabic which was commonly used in the 7th century. As the spread of Islam to many countries, language transfer of the Qur’an becomes a necessity. In Indonesia, translation began with Tarjuman al-Mustafid in the 17th century. Translation became lively in the 20th century. In addition to translation, poetry translations have also emerged. This study reviews the work of Mohammad Diponegoro, Kabar Wigati dan Kerajaan: Puitisasi Terjemahan Al-Qur’an Juz ke-29 dan ke-30, which was originally published in 1977. This work is in the form of lyric poetry and is classified as a new type of poetry. Diponegoro called his work: the poetic translation of the Qur’an, not the poetic translation as HB Jassin’s work. Mukti Ali called this work as art that was born from the Qur’an. In poetry, words are the key, which connects the reader to the poet’s ideas and intuition. Diponegoro arranges linguistic elements and diction choices like poetry in general. Understanding a poem requires an intensification process. This library research will review the poetry of Diponegoro’s translation of the Qur’an with a historical, literary, hermeneutical-interpretative approach.
Rekonstruksi Asbabun Nuzul Sebagai Metodologi Interpretasi Teks Al-Qur’an Wely Dozan
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32495/nun.v6i1.126

Abstract

The study of Asbabun Nuzul as seen by some scholars is very important to be used in interpreting the texts of the Qur’an. Mufassir scholars never separated from a historical text of the Koran. However, the use of the asbabun nuzul qur’an theory of classical clerics often only looks at the context of the fall of the verse so that among some contemporary thought try to reconstruct the asbabun nuzul qur’an theory in this present era. Specifically, interpreting the text of the Qur’an through its history by looking at several structures namely, First, Seeing asbabun nuzul qur’an macro. Second, see the asbabun nuzul qur’an micron in determining the true values of the Qur’an. The approach used in this paper is the literature study approach to find various concepts of Asbabun Nuuz theory through books, journals, and so on. the conclusion is that the asbabun nuzul al-Qur’an theory basically does not only refer to the historical context of the fall of verses in earlier times, but is contextualized with the relation between macro and micro to find meaning and values in the substance of the text of the verse
Studi Tafsir Nusantara: Analisis Metode Tafsir Alternatif Moqsith Ghozali Muhammad Akrom Adabi
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32495/nun.v6i1.127

Abstract

Tulisan ini mencoba untuk menjelaskan landasan dan prinsip-prinsip perumusan metodologi tafsir alternatif yang digagas oleh Abdul Moqsith Ghazali. Untuk mengurai masalah ini, penulis melakukan studi kepustakaan dengan mengkaji tawaranmetodologi tafsirMoqsith Ghazali dalam buku “Metodologi Studi al-Quran”. Studi ini menghasilkan kesimpulan bahwa metodologi tafsir alternatif yang digagas Moqsith Ghozali bertujuan untuk membebaskan ahli hukum dari ketergantungan terhadap teks, merubah kebiasaan lama dari literal ke substansial. Sedangkan yang menjadi landasan dalam perumusan kaidah alternatif tersebut adalah maqās}id al-Sharī’ah.Tiga kaidah baru yang ditawarkan Moqsith adalah al-‘ibrah bi al-maslah}ah lā bi khus}ūs}al-asbāb, jawāz naskh al-nus}ūs} al-juziyyah bi al-mas}lah}ah dan tanqi>h} al-nus}ūs} bi ‘aql mujtama’ yajūzu.
Transformasi Fragmen Al-Qur’an dalam Magi: Studi atas Majmu’atul-Munawwar karya KH. Syafiq Munawwar Siddiq Abdur Rozzaq
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32495/nun.v6i1.128

Abstract

The Qur’an is uniquely presented in magical culture. Most people who consider the Qur’an was final and systematic, in the magical culture the Qur’an comes with a variety of forms, different arrangements of general habits, and is used for various practical needs. In contrast to the hafiz-oriented paradigm of memorizing and preserving the Qur’an, Majmu’atul-Munawwar offers a magical perspective that transforms fragments of the Qur’an in a unique form. So, how is the quranic fragment transformation in the magical culture of Majmu’atul-Munawwar? This research applies William A. Haviland’s theory. He says that cultural elements transformed into four mechanisms: discovery, diffusion, cultural loss, and acculturation. This research explains that the quranic fragment in the Majmu’atul-Munawwar can be categorized by two: minor and major. The final form of the Quran in the Mushaf Usmani reconstructed in magical culture. Quranic fragment in Majmu’atul-Munawwar shows that the Qur’an always been transformed in different cultural spaces. Therefore the transformation of the Qur’an is a need.
Efektivitas Penggunaan Software Mausu’ah at Tafsir Wa ‘Ulumil Qur’an di Kalangan Mahasantri PP Wahid Hasyim Yogyakarta Rahma Maulida
Nun : Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Asosiasi Ilmu Alqur'an dan Tafsir se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32495/nun.v6i1.129

Abstract

Perkembangan teknologi diera saat ini memang sedang berada dipuncaknya. Berbagai macam teknologi telah dirancang khusus untuk memudahkan setiap kegiatan manusia, terutama dalam bidang kajian tafsir Alqur’an dan hadits. Telah muncul beberapa software dan aplikasi guna menunjang kajian Alqur’an dan Hadits , salah satunya yaitu software aplikasi mausu’ah at-tafsir wa ‘ulumil qur’an. Software yang belum lama dipublikasikan ini memiliki beberapa manfaat dan keuntungan bagi si pengguna, software ini pula memiliki tata cara penggunaan tersendiri, baik dari proses download, install dan lain-lain.Karena itu tulisan ini dibuat untuk menerangkan secara sederhana bagaimana sejarah software ini dibuat, bagaimana cara penggunaannya, dan bagaimana keevektifitasnya. Dengan ini diharapkan pula software mausu’ah dapat bermanfaat bagi para pengguna khususnya dalam bidan kajian alqur’an dan hadits.

Page 1 of 1 | Total Record : 6