cover
Contact Name
Puri Ratna Kartini
Contact Email
puri@unipma.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
pharmed@unipma.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research
ISSN : 26144840     EISSN : 26146118     DOI : -
Core Subject : Health,
Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research is a pharmaceutical journal which publish twice a year, on February and August. Various topics of pharmacys and health that can be accepted in this journal are: Pharmaceutical sience; Herb medicine; Medical; Health; Biomedical; Pharmacoepidemiology.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2020)" : 5 Documents clear
Tumbuhan Antimikroba Yang Digunakan Masyarakat Suku Tengger yaya sulthon aziz
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/pharmed.v3i1.5042

Abstract

Masyarakat Suku Tengger melakukan berbagai penggunaan tumbuhan  sebagai penyembuhan penyakit. Berdasarkan tumbuhan obat yang digunakan masyarakat Suku Tengger serta rentannya resistensi antibiotik, maka diperlukan pengembangan obat baru antimikroba yang bersumber dari bahan alam. Tujuan penelitian untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional pada Suku Tengger yang berpotensi sebagai antimikroba.Penentuan informan pada Suku Tengger dengan  snowball sampling selanjutnya dilakukan wawancara semi-structured dengan tipe pertanyaan open-ended. Tumbuhan yang berpotensi sebagai antimikroba mempunyai nilai UV dan ICF mendekati 1, selanjutnya dianalisis menggunakan pendekatan kemotaksonomi.            Didapatkan 31 jenis penyakit, 47 tanaman obat dan 60 ramuan tradisional.  Terdapat 9 jenis penyakit infeksi mikroba dan 4 tumbuhan obat. Penelitian ini mengevaluasi aktivitas antimikroba dari beberapa tanaman etnomedisin yang digunakan dalam pengobatan Suku Tengger. Aktivitas antimikroba paling baik ditunjukkan pada Aaem tengger (Radicula armoracia Robinson), ganjan (Artemisia vulgaris L.), jambu wer (Prunus persia Zieb & Zucc.) dan lobak tengger (Rapanus raphanistrum L.) dapat menjadi sumber potensial antimikroba baru.
Analisis Intensi Keikutsertaan JKN secara Mandiri berdasarkan Minat tentang Obat Generik Nurul Mardiati; Depy Oktapian Akbar
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/pharmed.v3i1.5989

Abstract

Sejak program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) resmi per 1 Januari 2014, hingga kini berdasarkan website resmi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) jumlah peserta JKN per 31 Januari 2020 mencapai 223.238.892 peserta. Jumlah tersebut masih didominasi oleh kelompok Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PBI APBN) yaitu mencapai 96.643.511 peserta. Sementara itu kelompok peserta Bukan Pekerja (sektor non formal) menduduki kelompok peserta terendah yaitu hanya mencapai 5.016.641 peserta. Ada kecenderungan beberapa kalangan  masyarakat enggan mendaftarkan diri sebagai peserta JKN dengan berbagai alasan.Survei yang dilakukan BPJS kesehatan menunjukkan bahwasanya ada sebagian masyarakat yang berpikir bahwa program JKN merupakan program berobat murah untuk masyarakat kelas bawah. Jumlah kepesertaan JKN di Kabupaten Banjar masih di bawah 50% atau terendah dari 7 Kabupaten kota yang berada di bawah cakupan BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin. Minat masyarakat dalam menggunakan obat generik tergolong masih rendah. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi pengaruh minat tentang obat generik dengan intensi keikutsertaan JKN secara mandiri masyarakat Kabupaten Banjar. Rancangan penelitian yaitu deskriptif analitik. Penelitian menggunakan desain survey cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan Teknik proportional stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner checklist. Data dianalisis dengan menggunakan analisis unvariat (statistik deskriptif) dan bivariat uji t (chisquare, alternatif uji kolmogorov-smirnov). Hasil penelitian menunjukkan intensi keikutsertaan JKN secara mandiri tidak dipengaruhi minat tentang obat generik. 
Peningkatan sel sertoli tikus jantan model DM kronis melalui pemberian ekstrak parijoto (Medinilla speciosa Blume) Rina Wijayanti
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/pharmed.v3i1.6146

Abstract

Penderita DM kronis dapat mengalami kecacatan fungsi sel Sertoli, sehingga menyebabkan ganguan proses spermatogenesis. Ekstrak parijoto diketahui mampu menurunkan kadar glukosa darah serta memperbaiki aktivitas seksual pada tikus jantan model DM. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak parijoto terhadap jumlah sel sertoli tikus jantan galur wistar model DM kronis. Penelitian dilakukan dengan 25 ekor tikus jantan galur wistar terbagi dalam 5 kelompok. Kelompok 1 (normal); 2 (kontrol negatif) diinduksi aloksan 100mg/kgBB; 3, 4, dan 5 diinduksi aloksan dan diberikan ekstrak parijoto dengan dosis 100mg/kgBB, 250mg/kgBB, dan 500mg/kgBB selama 4 minggu. Tikus yang diinduksi aloksan dipantau kadar glukosa darah agar tetap pada kondisi hiperglikemik selama 4 minggu untuk mencapai DM kronik, tikus dibedah dan dilakukan perhitungan jumlah sel sertoli. Analisa data menggunakan Kruskal Wallis dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan rerata kelompok 1, 2, 3, 4, dan 5 secara berturut-turut : 40,6±1,30; 22,96±1,00; 28,76±0,68; 34,6±0,70; dan 38,2±0,69. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan seluruh perlakuan (P<0,05). Ekstrak etanolik buah parijoto mampu meningkatkan jumlah sel sertoli pada tikus jantan galur wistar model DM kronis.
Uji koefisien fenol benzalkonium klorida dan pine oil terhadap Staphylococcus epidermidis Khoirul Ngibad
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/pharmed.v3i1.6137

Abstract

Staphylococcus epidermidismerupakan bakteri flora normal yang berhabitat di kulit manusia, saluran pernapasan gastrointestinal yang merupakan penyebab dari infeksi nosokomial dan supurasi fokal (abses) yang memberikan hasil tes koagulase negatif. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan bahan desinfektan benzalkonium klorida 1,5% dan pine oil 2,5% terhadap Staphylococcus epidermidis, mengetahui nilai koefisien dan pengenceran tertinggi dengan waktu tercepat kedua bahan desinfektan ini dalam membunuh bakteri. Penelitian ini menggunakan metode Koefisien Fenol. Desinfektan yang digunakan mengandung benzalkonium klorida 1,5% dan pine oil 2,5% yang telah diencerkan dimulai pengenceran 1:5 s/d 1:100 sedangkan fenol dibuat mulai pengenceran 1:70 s/d 1:110. Hasil penelitian menunjukkan bahwadesinfektan yang mengandung benzalkonium klorida 1,5% dan pine oil 2,5% kurang efektif membunuh bakteri Staphylococcus epidermidis.Daya bunuh fenol 5% terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis berada pada pengenceran 1: 70 dalam waktu 21/2menit, daya bunuh desinfektan yang mengandung benzalkonium klorida 1,5% terhadap Staphylococcus epidermidis berada pada pengenceran 1: 5 dalam waktu 21/2menit, dan daya bunuh desinfektan yang mengandung pine oil 2,5% terhadap Staphylococcus epidermidisberada pada pengenceran 1: 30 dalam waktu 21/2menit. Nilai koefisien fenol benzalkonium klorida 1,5% terhadap Staphylococcus epidermidis adalah 0,07 sedangkan nilai koefisien fenol pine oil 2,5% terhadap Staphylococcus epidermidisadalah 0,43.
Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Insomnia Pada Usia Lanjut Hartika Samgryce Siagian
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/pharmed.v3i1.6015

Abstract

Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur. Aromaterapi merupakan  terapi dengan memakai ekstrak minyak esensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh  aromaterapi lavender terhadap penurunan insomnia pada lanjut usia.  Penelitian dilakukan pada April  2019.  Jenis  penelitian  ini adalah observasional dengan pendekatan one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini lanjut usia penghuni Panti werdha Guna Budi Bhakti Medan yang berjumlah 62 orang dan sampel sebanyak 13 orang yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis statistik yang digunakan uji chi-square. Hasil analisis univariat, didapat bahwa mayoritas responden sebelum diberi aromaterapi mayoritas menderita insomnia sedang sebanyak 14 orang (93,33%) dan minoritas menderita insomnia berat sebanyak 1 orang (6,67%). Setelah diberi aromaterapi mayoritas responden mengalami insomnia ringan sebanyak  13  orang  (86,67%), sedangkan minoritas responden mengalami insomnia sedang sebanyak 2 orang (13,33%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa sebelum diberi aromaterapi ada 14 orang reponden mengalami insomnia sedang dan 1 orang mengalami insomnia berat, sedangkan pada post test terjadi penurunan tingkat insomnia menjadi 13 orang insomnia ringan dan 2 orang insomnia sedang. Uji statistik  Wilcoxon Signed Ranks Test  diperoleh  nilai  probabilitas  0,000 < 0,005 yang berarti terdapat pengaruh aromaterapi terhadap penurunan tingkat insomnia pada lanjut usia.

Page 1 of 1 | Total Record : 5