Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

AKU “APOTEKER CILIK” DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 SUNGAI BESAR BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Nurul Mardiati; Lisa Andina; Helmina Wati; Yaumi Musfirah; Depy Oktapian Akbar
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v2i1.13

Abstract

Dewasa ini, pembinaan program pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan di usia sekolah terutama di tingkat sekolah dasar sudah mulai berkembang. Untuk menyempurnakan pembinaan pendidikan kesehatan dan pelayanan tersebut perlu juga adanya apoteker cilik yang nantinya bisa saling berdampingan. “Aku Apoteker Cilik” merupakan suatu kegiatan pengenalan profesi kefarmasian kepada anak-anak usia dini sehingga dapat mengenal dan menumbuhkan minat kepada profesi kefarmasian. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 4 Sungai Besar, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan pengisian materi seputar pengenalan sosok profesi Apoteker serta tugasnya. Media yang digunakan adalah LCD, banner, alat peraga apoteker, dan perangkat aplikasi kefarmasian. Setelah pengisian materi, dilakukan juga games dan kegiatan aplikasi kefarmasian untuk mengetahui pemahaman peserta didik. Peserta didik paling aktif dijadikan sebagai maskot apoteker cilik. Kegiatan telah dilaksanakan pada hari Jumat/02 September 2016 pada pukul 08.00 WITA. Rundown kegiatan diawali dialog pengantar dengan menggunakan alat peraga profesi kesehatan dokter dan apoteker. Selanjutnya dilakukan penyajian video “Tahu Nggak Sih?” seputar sosok dan tugas apoteker. Disesi berikutnya dilakukan penyampaian materi terkait dunia kefarmasian dan sosok & tugas apoteker serta games. Dilanjutkan penyajian video “Peracikan Obat” dan kegiatan aplikasi kefarmasian. Disesi akhir dilakukan pemilihan peserta didik paling aktif sebagai maskot apoteker cilik. Kata Kunci: Apoteker, Apoteker cilik, Banjarbaru
PKM PRODUSEN LULUR RUMAHAN: OPTIMALISASI PRODUK “LULUR REMPAH TRADISIONAL BANJAR” MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI FARMASI BAHAN ALAM Satrio Wibowo Rahmatullah; Depy Oktapian Akbar; Lisa Andina
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v3i1.33

Abstract

Minat masyarakat terhadap produk kecantikan semakin meningkat baik di kalangan remaja maupun dewasa. Oleh karena itu ketertarikan masyarakat akan lulur rempah tradisional Banjar sebagai salah satu produk kecantikan khas Banjar juga harus ditingkatkan. Produk lulur rempah tradisional Banjar merupakan salah satu produk budaya yang dapat mejadi unggulan dari Kalimantan Selatan, namun pemasarannya masih terbatas karena kurangnya media promosi dan kemasan yang digunakan sangat sederhana (kurang menarik). Produsen lulur rumahan di Martapura merupakan penjual lulur rumahan yang menjadi sasaran kegiatan PKM dari tim pengabdi kepada masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini terbagi dalam beberapa tahapan yaitu, Sosialisasi Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) pada Pengusaha Industri Lulur Tradisional (Lulur Sari Pengantin), Pelatihan Pembuatan Pedoman Operasional Baku (POB) CPKB pada Industri Lulur Sari Pengantin yang disertai dengan serah terima Mesin Pengemas beserta Kemasan dan Stiker Label Lulur Sari Pengantin. Kegiatan pertama dilaksanakan pada hari selasa 8 mei 2018, Narasumber yang mengisi materi pada acara ini  adalah ibu Yuyun Purwaningsih, S.Farm., Apt, yang memberikan materi CPKB terkait higiene, sanitasi, dan dokumentasi. Kegiatan selanjutnya dilaksanakan pada hari senin 30 juli 2018, dengan tema “pelatihan pembuatan pedoman operasional baku (POB) CPKB pada industri lulur sari pengantin” oleh ibu Leny Sanjaya, S.Farm., Apt,  dan disertai dengan serah terima mesin pengemas beserta kemasan dan stiker label lulur sari pengantin. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh karyawan beserta pemilik industri lulur sari pengantin, dosen dan mahasiswa stikes borneo lestari. Semua kegiatan ini dilaksanakan di pabrik lulur sari pengantin Jl. Hasyim Muchtar RT.14 Kel. Tanjung rema darat Kec. Martapura. Kata Kunci: Lulur rempah, Lulur sari pengantin
PEMBERDAYAAN PEMBUATAN SIMPLISIA DAN CELUPAN BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) PADA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) SRI REJEKI DI BANJARBARU Dita Ayulia Dwi Sandi; Aristha Novyra Putri; Rahmi Muthia; Depy Oktapian Akbar; Vebruati Vebruati; Guntur Kurniawan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7655

Abstract

ABSTRAKKelompok Wani Tani (KWT) Sri Rejeki di Kelurahan Landasan Ulin, Kecamatan Lianganggang, merupakan salah satu kelompok wanita yang membudidayakan sayuran dan tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat, diantaranya bunga telang (Clitoria ternatea). Bunga telang yang dihasilkan biasanya dijual dalam bentuk segar yang masih memiliki keterbatasan dalam penyimpanan, yaitu akan cepat layu dan ditumbuhi jamur. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan edukasi khasiat tanaman, pelatihan pembuatan simplisia dan pengembangan produk olahan berupa celupan dari bunga telang untuk dapat meningkatkan nilai jual hasil panen. Metode  kegiatan  adalah  sosialisasi, penyuluhan, pelatihan dan pembuatan simplisia dan celupan. Berdasarkan hasil pengukuran kuesioner, diketahui bahwa sebelum edukasi, 58.82 % petani memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang khasiat bunga telang, sedangkan 41.18% mengetahui tingkat pengetahuan cukup. Setelah diberikan edukasi tentang khasiat tanaman bunga telang, terjadi peningkatan tingkat pengetahuan, yaitu 94.12% menjadi baik. Untuk pelatihan pembuatan simplisia dan celupan, hasil dari kuesioner 35.29 % petani telah memiliki keterampilan yang baik tentang pengolahan simplisia dan celupan bunga telang, sedangkan 64.71% memiliki keterampilan  cukup. Setelah diberikan pelatihan, terjadi peningkatan keterampilan anggota, yaitu 94.12% menjadi baik. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan petani tentang khasiat bunga telang, serta petani memiliki keterampilan yang baik dalam mengolah bunga telang segar menjadi simplisia dan celupan. Kata kunci : pemberdayaan; bunga telang; simplisia; tingkat pengetahuan; keterampilan ABSTRACTThe Sri Rejeki Women Farming Group (SRWFG) in Banjarbaru is one of the women's groups who cultivate vegetables and plants which can also be used as medicinal plants, including the butterfly pea flower (Clitoria ternatea). Butterfly pea flower are usually sold in fresh form. Butterfly pea flowers in fresh will quickly wither or overgrown with microorganisms such as fungi. The SRWFG also not knowing the benefits of the plant for health. The purpose of this activity was to educated the efficacy of plants, trained in making simplicia and dipping of butterfly pea flower to increase the selling value. The method of activity was socialization, counseling, training and making simplicia and dipping. Based on the results of the questionnaire measurements, it was known that before education, 58.82% of farmers had a good level of knowledge about the efficacy of the telang flower, while 41.18% knew the level of knowledge was sufficient. After being given education about the efficacy of the butterfly pea flower plant, there was an increase in the level of knowledge of farmers, which was 94.12% to good. For training in making simplicia and dyes, it was found that previously, 35.29% of farmers had good skills in processing simplicia and dyed butterfly pea flower, while 64.71% had sufficient skills. After being given training, there was an increase in the skills of members, namely 94.12% to be good. It can be concluded that there was an increase in farmers' knowledge about the efficacy of butterfly pea flowers, and farmers have good skills in processing fresh butterfly pea flowers into simplicia and dyes. Keywords : empowerment; butterfly pea flower; simplicia; knowledge; skill
PENGARUH FAKTOR KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG OBAT GENERIK Nurul Mardiati; Depy Oktapian Akbar
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2019): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.463 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v4i1.200

Abstract

Kebijakan penggunaan obat generik telah menjadi salah satu implikasi yang diharapkan Pemerintah Indonesia melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pasalnya melalui program JKN maka seluruh fasilitas kesehatan diwajibkan mengacu pada Formularium Nasional (Fornas) yang notabene sebagian besarnya merupakan obat generik. Jauh sebelum program JKN digulirkan oleh Pemerintah, sebenarnya Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan guna terus mendorong peningkatan penggunaan obat generik. Akan tetapi hingga sejauh ini, penggunaan obat generik di Indonesia secara umum hanya mempunyai pasar sekitar 7% dibandingkan dengan obat branded generik. Pengetahuan yang buruk tentang obat generik dapat menyebabkan angka penggunaan obat generik pada masyarakat sulit untuk meningkat. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi pengaruh faktor sosiodemografi terhadap pengetahuan tentang obat generik. Rancangan penelitiannya deskriptif-analitik. Penelitian menggunakan desain survey cross sectional. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan proportional stratified random sampling. Cara pengumpulan datanya dilakukan dengan survey menggunakan kuesioner checklist dalam dua pilihan jawaban yaitu benar dan salah. Analisis data dilakukan dengan analisis unvariat (statistik deskriptif) dan bivariat uji t (chi-square, alternatif uji kolmogorov-smirnov). Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan tentang obat generik dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, tingkat penghasilan per bulan dan sumber utama informasi obat-obatan.
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RSD IDAMAN BANJARBARU TAHUN 2019 Depy Oktapian Akbar; Gusti Dewi Handayani; Aristha Novyra Putri
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 5 No 1 (2020): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.178 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v5i1.396

Abstract

Pharmaceutical services are health services that have an important role in realizing a good quality health. Hospitals as health services must pay attention to the quality of services, especially after the implementation of the national health insurance program (BPJS). The service quality of service can be assessed by description the patient satisfaction level. This study aims to description the patient satisfaction level of BPJS outpatient towards pharmaceutical services in the Idaman Banjarbaru Hospital. This research was a non-experimental research with descriptive research by using cross-sectional approach. The study was conducted at the Pharmacy Installation of Idaman Banjarbaru Hospital in May - June 2019. Samples were selected by purposive sampling on 100 respondents of BPJS outpatients. The research instrument was in a questionnaire form, to measure the five dimensions of patient satisfaction. The description results of the satisfaction level of BPJS outpatients towards pharmaceutical services in the Pharmacy Installation of Idaman Banjarbaru Hospital seen from the 5 dimensions of service that were obtained an average score of reliability at 86.30%, Responsiveness at 84.45%, Assurance at 84.75% , Emphaty at 85.75% and Tangible at 84.70%. The Conclusion is the patient felt very satisfied with the pharmaceutical services at the Pharmacy Installation with an average value of all dimensions at 85.19%.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN SUPLEMEN DAN OBAT HERBAL DALAM MENCEGAH PENULARAN COVID-19 DI BANJARBARU SELATAN Esty Restiana Rusida; Syahrizal Ramadhani; Depy Oktapian Akbar
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2021): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.937 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v6i2.728

Abstract

Indonesia is one of the highest confirmed countries in ASEAN and South Kalimantan is still in the 13th order category in Covid-19 cases. One of the measures to prevent its spread is to increase the immune system by consuming health supplements or herbal medicines. Knowledge influences in shaping one's behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and behavior in the use of supplements and herbal medicines in preventing the spread of Covid-19 in South Banjarbaru. This research is descriptive analytic with a cross sectional design, data collection by proportional random sampling technique with an instrument in the form of google form with a sample of 398 respondents. The data analysis used is univariate and bivariate using chi square. The conclusion shows that the level of public knowledge about supplements and herbal medicines in the South Banjarbaru sub-district is mostly knowledgeable enough by 43.5% with the majority of the behavior of using supplements and herbal medicines being inappropriate at 68.3%. The results of the chi square statistical test showed that there was a relationship between knowledge and behavior in the use of supplements and herbal medicines with a value of 0.000 (sig. <0.05).
Analisis Intensi Keikutsertaan JKN secara Mandiri berdasarkan Minat tentang Obat Generik Nurul Mardiati; Depy Oktapian Akbar
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/pharmed.v3i1.5989

Abstract

Sejak program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) resmi per 1 Januari 2014, hingga kini berdasarkan website resmi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) jumlah peserta JKN per 31 Januari 2020 mencapai 223.238.892 peserta. Jumlah tersebut masih didominasi oleh kelompok Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PBI APBN) yaitu mencapai 96.643.511 peserta. Sementara itu kelompok peserta Bukan Pekerja (sektor non formal) menduduki kelompok peserta terendah yaitu hanya mencapai 5.016.641 peserta. Ada kecenderungan beberapa kalangan  masyarakat enggan mendaftarkan diri sebagai peserta JKN dengan berbagai alasan.Survei yang dilakukan BPJS kesehatan menunjukkan bahwasanya ada sebagian masyarakat yang berpikir bahwa program JKN merupakan program berobat murah untuk masyarakat kelas bawah. Jumlah kepesertaan JKN di Kabupaten Banjar masih di bawah 50% atau terendah dari 7 Kabupaten kota yang berada di bawah cakupan BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin. Minat masyarakat dalam menggunakan obat generik tergolong masih rendah. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi pengaruh minat tentang obat generik dengan intensi keikutsertaan JKN secara mandiri masyarakat Kabupaten Banjar. Rancangan penelitian yaitu deskriptif analitik. Penelitian menggunakan desain survey cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan Teknik proportional stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner checklist. Data dianalisis dengan menggunakan analisis unvariat (statistik deskriptif) dan bivariat uji t (chisquare, alternatif uji kolmogorov-smirnov). Hasil penelitian menunjukkan intensi keikutsertaan JKN secara mandiri tidak dipengaruhi minat tentang obat generik. 
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN INFORMASI OBAT DI PUSKESMAS KARANG INTAN 2 KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR DESCRIPTION OF PATIENT SATISFACTION LEVELS ON DRUG INFORMATION SERVICES AT KARANG INTAN HEALTH CENTER 2, KARANG INTAN DISTRICT BANJAR REGENCY Depy Oktapian Akbar; Nurul Mardiati; Siti Muslimah; Rida Husni
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 2 No 2 (2018): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN INFORMASI OBAT DI PUSKESMAS KARANG INTAN 2 KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR DESCRIPTION OF PATIENT SATISFACTION LEVELS ON DRUG INFORMATION SERVICES AT KARANG INTAN HEALTH CENTER 2, KARANG INTAN DISTRICT BANJAR REGENCY Depy Oktapian Akbar* 1 ,Nurul Mardiati1 , Siti Muslimah1 , Rida Husni2 1.Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru, Indonesia Jl. Kelapa Sawit 8 BumiBerkat Telp. (0511)4783717 Kel.Sei Besar Kec.Banjarbaru Selatan 2 . Puskesmas Karang Intan 2 Jalan Irigasi, Desa Sungai Alang, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan *Oktadepy@gmail.com ABSTRAK Kepuasan pasien merupakan nilai subyektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Seorang pasien jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh jasa pelayanan, sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam waktu lama. Pelayanan Informasi obat harus benar, jelas, mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana dan terkini sangat diperlukan dalam upaya penggunaan obat yang rasional oleh pasien. Penelitian dilakukan di puskesmas Karang Intan 2 dalam pelayanan informasi obat jarang dilakukan kepada pasien karena beberapa faktor. Penelitian di Puskesmas Karang Intan 2 bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan informasi obat di Puskesmas Karang Intan 2. Metodepenelitian yang digunakan adalah non eksperimental dengan jenis penelitian survei deskriptif melalui rancangan survei cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 272 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi.Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan informasi obatyaitu 5 (1,84%) pasien sangat puas, 214 (78,68%) pasien puas, 51 (18,75%) pasien kurang puas dan 2 (0,73%) pasien tidak puas. Kata Kunci : Kepuasan Pasien, Pelayanan Informasi obat, Puskesmas ABSTRACT Patient satisfaction is subjective value on the quality of services provided. A patient if he feels satisfied with the services provided is very likely to become a customer for a long time. Drug information services must be true, clear, easy to understand, accurate, ethical, prudent and up-to-date very necessary in the efforts of rational drug use by the patient. The study was conducted at Karang Intan 2 health center including drug information services that were rarely carried out on patients due to several factors. The purpose of this study was to determine the level of patient satisfaction with drug information services at Karang Intan 2 Health Center The research method used was non-experimental with descriptive survey research through a cross-sectional survey design. The sample used in the study is 272 respondents who have met the inclusion criteria. The results showed the level of patient satisfaction with drug information services namely 5 people (1.84%) very satisfied patients, 214 people (78.68%) patients were satisfied, 51 people (18.75%) patients were not satisfied, and 2 people (0.73%) patients were not satisfied. Keywords: Patient Satisfaction, Drug Information Services, Health center
EVALUASI PENGELOLAAN OBAT BPJS PADA TAHAP PENYIMPANAN DI GUDANG INSTALASI FARMASI RSUD RATU ZALECHA Depy Oktapian Akbar; Nurul Mardiati; Siti Maulid Agustina
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 1 No 01 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN PRESENTASIILMIAH PERKEMBANGAN TERAPI OBAT HERBAL
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

EVALUASI PENGELOLAAN OBAT BPJS PADA TAHAP PENYIMPANAN DI GUDANG INSTALASI FARMASI RSUD RATU ZALECHA Depy Oktapian Akbar1, Nurul Mardiati1, Siti Maulid Agustina1 1.Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru, Indonesia Jl. Kelapa Sawit 8 Bumi Berrkat Telp. (0511)4783717 Kel.Sei Besar Kec.Banjarbaru Selatan Kode Pos 70714 oktadepy@gmail.com ABSTRACT Observations conducted at RSUD Ratu Zalecha contained a lot of expired or damaged drug items and some medicinal items that have death stock, whereas the storage stage is an important stage in maintaining the quality of the drug. This research was conducted to find out the description of drug management BPJS at storage stage in the warehouse of IFRSUD Ratu Zalecha based on three indicator that was a percentage of suitability between goods with stock card, death stock percentage and expired or damaged drug percentage using the descriptive observational method. All primary and secondary data of BPJS medicine in the warehouse of IFRSUD Ratu Zalecha then analyzed using drug management indicators which then the results compared with the standard value. The results of the research showed that the percentage of the suitability between the number of drugs on the card stock against the amount of the actual drug 100%, the percentage of death stock 1.7%, and the percentage of expired or damaged drugs was 0%. The management of the drug at the storage stage at Warehouse of IFRSUD Ratu Zalecha has not been effective and efficient because there were still indicators that have not yet fulfilled the standard of drug management. Keywords: Storage, RSUD Ratu Zalecha, BPJS, Indicators of drug management. No. ISBN: 978-602-50258-0-8 PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEFARMASIAN DAN PRESENTASI ILMIAH “Perkembangan Terapi Obat Herbal pada Penyakit Degeneratif” 81 ABSTRAK Hasil observasi yang dilakukan di RSUD Ratu Zalecha terdapat banyak sekali item obat yang kadaluarsa atau rusak serta beberapa item obat yang mengalami stok mati, padahal tahap penyimpanan merupakan tahap yang penting dalam pemeliharaan mutu obat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengelolaan obat BPJS pada tahap penyimpanan di gudang IFRSUD Ratu Zalecha berdasarkan tiga indikator yaitu persentase kesesuaian antara barang dengan kartu stok, persentase stok mati dan persentase obat kadaluarsa atau rusak menggunakan metode deskriptif observasional. Semua data primer dan sekunder obat-obatan BPJS di gudang IFRSUD Ratu Zalecha lalu dianalisis menggunakan indikator pengelolaan obat yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan nilai standar Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa presentase kesesuaian antara jumlah obat di kartu stok terhadap jumlah obat yang sebenarnya 100 %, persentase stok mati 1,7%, dan persentase obat kadaluarsa atau rusak yaitu 0%. Pengelolaan obat pada tahap penyimpanan di Gudang IFRSUD Ratu Zalecha belum dapat dikatakan efektif dan efisien karena masih terdapat indikator yang belum memenuhi standar pengelolaan obat. Kata kunci : Penyimpanan, Obat BPJS, Indikator pengelolaan obat, RSUD Ratu Zalecha
AKU APOTEKER CILIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 SUNGAI BESAR BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Nurul - Mardiati; Lisa - Andina; Helmina - Wati; Yaumi - Musfirah; Depy Oktapian Akbar
Jurnal Pengabdian Sriwijaya Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Lembaga Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37061/jps.v9i3.4143

Abstract

Dewasa ini, pembinaan program pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan di usia sekolah terutama di tingkat sekolah dasar sudah mulai berkembang. Untuk menyempurnakan pembinaan pendidikan kesehatan dan pelayanan tersebut perlu juga adanya apoteker cilik yang nantinya bisa saling berdampingan. “Aku Apoteker Cilik” merupakan suatu kegiatan pengenalan profesi kefarmasian kepada anak-anak usia dini sehingga dapat mengenal dan menumbuhkan minat kepada profesi kefarmasian. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 4 Sungai Besar, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan pengisian materi seputar pengenalan sosok profesi Apoteker serta tugasnya. Media yang digunakan adalah LCD, banner, alat peraga apoteker, dan perangkat aplikasi kefarmasian. Setelah pengisian materi, dilakukan juga games dan kegiatan aplikasi kefarmasian untuk mengetahui pemahaman peserta didik. Peserta didik paling aktif dijadikan sebagai maskot apoteker cilik. Kegiatan telah dilaksanakan pada hari Jumat/02 September 2016 pada pukul 08.00 WITA. Rundown kegiatan diawali dialog pengantar dengan menggunakan alat peraga profesi kesehatan dokter dan apoteker. Selanjutnya dilakukan penyajian video“Tahu Nggak Sih?” seputar sosok dan tugas apoteker. Disesi berikutnya dilakukan penyampaian materi terkait dunia kefarmasian dan sosok & tugas apoteker serta games. Dilanjutkan penyajian video “Peracikan Obat” dan kegiatan aplikasi kefarmasian. Disesi akhir dilakukan pemilihan peserta didik paling aktif sebagai maskot apoteker cilik.