cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP)
ISSN : 26154587     EISSN : 26206382     DOI : -
Core Subject : Education,
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) adalah Jurnal yang memuat karya ilmiah pendidik dan praktisi pendidikan sebagai hasil usaha dan kreatifitas mereka dalam mengembangkan pembelajaran. Karya ilmiah tersebut berupa artikel sepanjang 5 hingga 10 halaman yang merupakan hasil penelitian atau hasil kajian pustaka yang disusun berdasarkan kaidah artikel ilmiah. Jurnal ini diterbitkan dalam bentuk cetak dan online, memuat minimal 3 (tiga) artikel dari luar kota Madiun untuk memenuhi syarat sebagai jurnal tingkat provinsi.Terbit 4 (empat) bulan sekali.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021" : 12 Documents clear
Peningkatan Hasil Belajar Menganalisis Perkembangan Kehidupan Politik Dan Ekonomi Bangsa Indonesia Masa Orde Baru Pada Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Dengan Penerapan Model Think-Pair-Square Siswa Kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Barat Kabupaten Magetan Indrah Wahyuni Seminarwati
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang muncul di Kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Barat Kabupaten Magetan adalah siswa kurang menguasai beberapa kompetensi dasar yang diajarkan. Berdasarkan data yang ada bahwa sejumlah 42,86% atau 12 siswa Kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Barat Kabupaten Magetan belum memahami sepenuhnya materi Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru. Hal ini didukung dengan adanya nilai ulangan harian dengan rerata 58,13 dan 43,75% atau 14 siswa memiliki nilai di bawah rata-rata kelas. Atas dasar data hasil observasi bahwa siswa kurang tertarik terhadap materi Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru, karena mungkin menganggap bahwa materi ini adalah materi yang membosankan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 3 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 45 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru melalui metode Think-Pair-Square Siswa Kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Barat Kabupaten Magetan Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Peranan Model Pembelajaran Think-Pair-Square dalam meningkatkan kemampuan materi ajar Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : pada siklus I 73,75; siklus II 76,88, dan siklus III 79,06. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu siklus I hanya 68,75%, siklus II meningkat menjadi 81,25%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Peningkatan Kemampuan Profesional Guru Melalui Supervisi Akademik Teknik Individual Conference (IC) Oleh Kepala Sekolah Di SMA Negeri 1 Ngoro Kabupaten Mojokerto Rino Indaru Kuswemi
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari hasil observasi di lapangan khususnya di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngoro meskipun pemerintah melalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai program antara lain penataran-penataran, penyempurnaan kurikulum, pengadaan sarana prasarana dan alat belajar, peningkatan manajemen sekolah, dan sebagainya. Namun demikian upaya-upaya tersebut kurang mempunyai dampak yang nyata dalam kegatan pembelajaran di kelas apabila tidak diikuti dengan pembinaan profesional bagi para guru. Sebagai upaya membantu memecahkan masalah tersebut, maka peneliti menawarkan suatu bentuk supervisi dengan teknik Individual Conference (IC). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan dalam 4 siklus. Tiap siklus melalui penatahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mendeskripsikan peranan supervisi teknik IC dalam upaya meningkatkan kemampuan profesional para guru, 2) Memberikan arahan atau pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor sekolah dalam membina guru dan staf sekolah agar dapat meningkatkan kemampuan dan profesinya secara berdaya guna dan berhasil guna. Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan kemampuan profesional guru SMA Negeri 1 Ngoro melalui penerapan supevisi akademik teknik IC. Hal ini ditandai adanya peningkatan kategori kemampuan profesional guru dalam setiap siklusnya yaitu pada siklus I berada pada kategori kurang dan pada siklus terakhir meningkat dan berada pada kategori tinggi. Berikut adalah data hasil penelitian : Siklus I: Rata-rata skor 142,75. Skor tertinggi 166. Skor terendah 122. Siklus II: Rata-rata skor 160,50. Skor tertinggi 180. Skor terendah 142. Siklus III: Rata-rata skor 179,25. Skor tertinggi 200. Skor terendah 164. Siklus IV: Rata-rata skor 202,75. Skor tertinggi 220. Skor terendah 180. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Supervisi Akademik dengan Teknik Individual Conference (IC) dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru.
Meningkatkan Mutu Guru Mengajar Di SDN Bulungkobid Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun Pelajaran 2018/2019 Dengan Gagasan Konseptual Supervisor Pendidikan Tentang Pembelajaran Inovatif Model Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Fatma Fatma
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran inovatif model lingkungan sekitar sebagai sumber belajar sehingga muara akhirnya yang berupa peningkatan proses pembelajaran yang berpengaruh terhadap mutu pendidikan dapat tercapai. Layaknya Penelitian Tindakan dengan urutan siklus mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang berbeda-beda, penyusun menggunakan 2 siklus dalam penelitian ini. Subyek penelitian ini adalah guru kelas SDN Bulongkobit Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan. Permasalahan yang ingi dikaji dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah: (a) Apakah kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dapat ditingkatkan melalui diskusi Kelompok Kerja Guru di SDN Bulungkobit Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepualauan Tahun Pelajaran 2018/2019 (b) Apakah terjadi peningkatan kemampuan guru dalam PBM dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar SDN Bulungkobit Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepualauan Tahun Pelajaran 2018/2019. Teknik analisa data yang menjadi pedoman pengolahan data dengan menggunakan kreteria penilaian acuan patokan skala lima dengan rentang nilai 90 – 100 = A = Baik Sekali, 80 – 89 = B = Baik, 65 – 79 = C = Cukup , 55 – 64 = D = Kurang dan 0 – 54 = E – Sangat Kurang. Hasil penelitian secara rinci diperoleh peningkatan kemampuan guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yaitu nilai rata-rata observasi hasil kegiatan diskusi 79,38 di siklus I memnjadi 84,88 di siklus II ada peningkatan 5,5 . Kegiatan penyusunan skenario pembelajaran nilai rata-rata 78,75 di siklus I menjadi 82,50 di siklus II ada peningkatan 3,75, kegiatan pembelajaran atau dalamproses belajar mengajar nilai rata-rata 78,33 di siklus I menjadi 82,08 II, ada peningkatan 3,75
Penerapan Model Pembelajaran Convensional Learning Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Perpangkatan Dan Bentuk Akar Pada Siswa Kelas IX B Di SMP Negeri 2 Ngawi Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020 Sri Sunarsih
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan Model Pembelajaran Convensional Learning dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi perpangkatan dan bentuk akar pada Siswa Kelas IX B, SMP Negeri 2 Ngawi Kabupaten Ngawi, Tahun Pelajaran 2019/2020? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: mengetahui penerapan Model Pembelajaran Convensional Learning dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi perpangkatan dan bentuk akar pada Siswa Kelas IX B, SMP Negeri 2 Ngawi Kabupaten Ngawi, Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas IX B di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Penggunaan Model Pembelajaran Convensional Learning dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi perpangkatan dan bentuk akar pada Siswa Kelas IX B, SMP Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi, Tahun Pelajaran 2019/2020terbukti dari nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa sebesar 72,81 pada siklus I, menjadi 79,22 pada siklus II, dan pada siklus III menjadi 87,03, sedangkan ketuntasan secara klasikal meningkat pada siklus I (71,88%), pada siklus II (81,25%) dan pada siklus III (87,50%) sehingga pada siklus III ketuntasan secara klasikal tercapai. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan Model Pembelajaran Convensional Learning dapat berpengaruh positif terhadap prestasi dan motivasi belajar Siswa Kelas IX B di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Matematika.
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Membandingkan Bilangan Bulat Melalui Metode Blended Learning Pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 2 Ngawi Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020 Susiana Dwiningrum
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Matematika siswa Kelas VII E di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi, dengan diterapkannya Metode Blended Learning (b) Bagaimanakah pengaruh Metode Blended Learning terhadap motivasi belajar siswa siswa Kelas VII E di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa Kelas VII E di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi setelah diterapkannya Metode Blended Learning. (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa siswa Kelas VII E di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi setelah diterapkan Metode Blended Learning. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas VII E di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar secara klasikal meningkat dari sklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 78,13%, 81,25%, dan 87,50%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Pelaksanaan Kegiatan Pembawa Acara/Mc Pada Mata Pelajaran Otomatisasi Dan Tata Kelola Humas Keprotokolan Dengan Metode Smart Learning Siswa Kelas XII OTKP 4 SMK Negeri 1 Ponorogo Sri Agustiani
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan kenyataan yang ada, hasil belajar siswa Kelas XII OTKP 4 dalam hal menguasai materi Menerapkan pelaksanaan kegiatan pembawa acara/MC dalam kategori kurang. Hal ini didukung adanya mean skor hanya mencapai 54,41. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM 52,94% atau 18 siswa saja dari KKM yang telah ditetapkan 75. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 5 x 45 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Otomatisasi dan Tata Kelola Humas Keprotokolan kompetensi dasar Menerapkan pelaksanaan kegiatan pembawa acara/MC melalui strategi pembelajaran SMaRT Learning pada siswa Kelas XII OTKP 4, SMK Negeri 1 Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran 2020/2021. Peranan model pembelajaran SMaRT Learning dalam meningkatkan hasil belajar Otomatisasi dan Tata Kelola Humas Keprotokolan pada kompetensi dasar Menerapkan pelaksanaan kegiatan pembawa acara/MC ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 72,35; siklus II 75,62; dan siklus III 83,59. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 70,59%, siklus II 79,41%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%. Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan metode pembelajaran SmaRT Learning dalam proses pembelajaran dapat meningkatan hasil belajar Otomatisasi dan Tata Kelola Humas Keprotokolan pada kompetensi dasar Menerapkan pelaksanaan kegiatan pembawa acara/MC.
Peningkatan Kemampuan Profesional Guru Melalui Supervisi Teknik Diskusi Refleksi Kasus (DRK) Oleh Kepala Sekolah Di SMK Negeri 2 Nawangan Surtini Surtini
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai program antara lain penataran-penataran, penyempurnaan kurikulum, pengadaan sarana prasarana dan alat belajar, peningkatan manajemen sekolah, dan sebagainya. Namun demikian upaya-upaya tersebut kurang mempunyai dampak yang nyata dalam kegatan pembelajaran di kelas apabila tidak diikuti dengan pembinaan profesional bagi para guru. Sebagai upaya membantu memecahkan masalah tersebut, maka peneliti menawarkan suatu bentuk supervisi dengan teknik Diskusi Refleksi Kasus (DRK). Hasil dari pelaksanaan DRK ini ditengarai dapat dijadikan pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dalam membina guru dan tenaga kependidikan di sekolah agar dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya secara nyata. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan dalam 4 siklus. Tiap siklus melalui penatahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mendeskripsikan peranan supervisi teknik DRK dalam upaya meningkatkan kemampuan profesional para guru, 2) Memberikan arahan atau pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugas sebagai supervisor sekolah dalam membina guru dan staf sekolah agar dapat meningkatkan kemampuan dan profesinya secara berdaya guna dan berhasil guna. Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan kemampuan profesional guru SMK Negeri 2 Nawangan Kabupaten Pacitan melalui penerapan supervisi teknik DRK. Hal ini ditandai adanya peningkatan kategori kemampuan profesional guru dalam setiap siklusnya yaitu pada siklus I berada pada kategori kurang dan pada siklus terakhir meningkat dan berada pada kategori tinggi.
Peningkatan Hasil Belajar Materi Pokok Khalayak Humas Pada Mata Pelajaran Otomatisasi Tata Kelola Humas Dan Keprotokolan Melalui Pembelajaran Improve Siswa Kelas XI OTKP 1 SMK Negeri 1 Ponorogo Susilowati Susilowati
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembelajaran memegang peranan penting dalam konteks persekolahan yang merupakan suatu institusi formal yang mendayagunakan berbagai komponen atau sumber daya pendidikan secara maksimal. Guru ditantang untuk dapat menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal sehingga hasil belajar yang memuaskanpun dapat dicapai. Dari data yang diperoleh peneliti diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam bidang Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan khususnya pada kompetensi dasar Memahami khalayak humas sangat rendah dengan nilai rerata yang dicapai 57,29. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 5 x 45 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan melalui metode Model Pembelajaran IMPROVE pada siswa Kelas XI OTKP 1 SMK Negeri 1 Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan Model Pembelajaran IMPROVE dalam meningkatkan hasil belajar Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan kompetensi dasar Memahami khalayak humas ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) mulai dari siklus pertama sampai siklus terakhir, yakni : pada siklus I 73,47; siklus II 79,16; dan siklus III 83,47. Selain ditandai adanya peningkatan mean skor juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 63,89%, siklus II meningkat menjadi 80,56%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Penggunaan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Materi Interaksi Antarnegara Asia Dan Negara Lainnya Pada Siswa Kelas IX G Di SMP Negeri 2 Ngawi Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020 Sri Murni
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan metode Model Pembelajaran Creative Problem Solving diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar itu aktivitas belajar mengajar tidak terjadi kejenuhan, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan konsep perubahan pemahaman yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dalam interaksi antarnegara asia dan negara lainnya pada siswa Kelas IX G, di SMP Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi dengan diterapkannya Model Pembelajaran Creative Problem Solving ? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dalam interaksi antarnegara asia dan negara lainnya pada siswa Kelas IX G, di SMP Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi dengan diterapkannya Model Pembelajaran Creative Problem Solving. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas IX G, Di SMP Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi. hal ini terbukti peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I (71,72), menjadi pada siklus II (80,63) dan meningkat pada siklus III (87,19), sedangkan prosentase ketuntasan secara klasikal pada siklus I (68,75%), pada siklus II (81,25%), dan pada siklus III (90,63%), sehingga pada siklus III ketuntasan secara klasikal melampaui kriteria dari 85% dan tercapai. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan Model Pembelajaran Creative Problem Solving dapat berpengaruh positif terhadap prestasi dan motivasi belajar siswa Kelas IX G, Di SMP Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Reproduksi Pada Tumbuhan Dan Hewan Melalui Metode Student Facilitator And Explaining (SFE) Pada Kelas IX F Di SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020 Maulidah Fitriyah
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Materi pelajaran Reproduksi Pada Tumbuhan Dan Hewan yang urut dan logis sebenarnya sangat penting diberikan kepada murid untuk melatih menggunakan bahasa secara aktif. Ada beberapa faktor penyebab yaitu, (1) sistem ujian yang biasanya menjabarkan soal-soal yang sebagian besar bersifat teoritis, (2) kelas yang terlalu besar dengan jumlah murid berkisar antara empat puluh sampai lima puluh orang. Oleh sebab itu peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang penggunaan Pembelajaran Metode Student Facilitator And Explaining (SFE) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IX F, SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi. Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah (1) “Seberapa jauh peningkatan prestasi belajar siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Alam khususnya reproduksi pada tumbuhan dan hewan yang urut dan logis pada siswa kelas IX F, SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi? (2) Apakah Metode Student Facilitator And Explaining (SFE) dapat meningkatkan motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam dalam bidang reproduksi pada tumbuhan dan hewan yang urut dan logis siswa kelas IX F, SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi? Hasil penelitian siklus 1 sampai dengan siklus 3 dari data yang dikumpulkan menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan melului Metode Student Facilitator And Explaining (SFE) terdapat peningkatan prestasi belajar siswa kelas IX F, SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi, khususnya reproduksi pada tumbuhan dan hewan yang urut dan logis, hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya rata-rata hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan guru (rata-rata hasil belajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 71,67, 81,88, dan 87,71, sedangkan ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 75,00%, 83,33%, dan 87,50%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

Page 1 of 2 | Total Record : 12