cover
Contact Name
Raja Saleh
Contact Email
jurnalmadahriau@gmail.com
Phone
+6285363844655
Journal Mail Official
jurnalmadahriau@gmail.com
Editorial Address
Balai Bahasa Riau Balai Bahasa Riau, Jalan H.R. Soebrantas Km. 12,5, Kampus Binawidya Kompleks Universitas Riau, Panam, Pekanbaru, Riau. Phone: 085363844655 Email: jurnalmadahriau@gmail.com
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Jurnal Madah
Published by Balai Bahasa Riau
ISSN : 20866038     EISSN : 25809717     DOI : https://doi.org/10.31503/madah.v11i1
Core Subject : Humanities, Art,
Madah is a journal published by Balai Bahasa Riau, with P-ISSN 2086-6038 and E-ISSN 2580-9717. This is a scientific journal of language and literature that publishes various reports of research results, literature studies, and scientific papers on language and literature. Madah is published periodically twice a year in April and October. This journal also serves as a medium for disseminating information on research results and language and literature studies.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Madah" : 10 Documents clear
REALISME DALAM CERITA PENDEK “BULAN GENDUT DI TEPI GANGSAL” KARYA WA ODE WULAN RATNA Yeni Maulina
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v4i1.153

Abstract

This article studies realisms in a short story entitled “Bulan Gendut di Tepi Gangsal” written by Wa Ode Wulan Ratna. The aim of this study is to know and to describe the characteristics in short story  “Bulan Gendut di Tepi Gangsal” written by Wa Ode Wulan Ratna. The use of content analysis method focusing on the text of the short story explains the meaning of the content of symbolic interaction taking place during the communication in the story so that the content could be well understood. The research findings show that there are 8 characteristics of realism in a short story entitled “Bulan Gendut di Tepi Gangsal”.  Tulisan ini mengkaji realisme dalam cerita pendek “Bulan Gendut di Tepi Gangsal” karya Wa Ode Wulan Ratna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan ciri-ciri aliran realisme yang terdapat dalam karya sastra Indonesia bergenre cerita pendek berjudul BGTG karya Wa Ode Wulan Ratna. Penggunaan metode analisis isi yang memberikan perhatian pada teks karya sastra menjelaskan makna isi interaksi simbolik yang terjadi dalam peristiwa komunikasi, sehingga dapat dipahami isi cerpen itu secara tepat.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tujuh karakteristik realisme dalam cerita pendek “Bulan Gendut di Tepi Gangsal”. 
DIKSI DALAM RETORIKA ANAS URBANINGRUM nfn Irfariati
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v4i1.144

Abstract

As a party leader who is good at rhetoric and vocabulary, Anas Urbaningrum has great ability to choose the most suitable words to deliver his opinion and ideas and to use effective, polite, and connotative words. The purpose of this study is to describe the rhetoric and diction at Anas Urbaningrum resignation speech as the chairman of the party. This study uses the qualitative research methods using the discourse analysis. The research findings of this study show that the speech delivered by Anas Urbaningrum when announcing his resignation as the chairman of Partai Demokrat contains connotation, denotation, scientific, popular, special, general, abstract and concrete diction.  Sebagai seorang pemimpin partai yang pandai beretorika dan luas kosakatanya, Anas Urbaningrum memiliki kemampuan yang tinggi untuk memilih setepat-tepatnya kata mana yang paling harmonis untuk mewakili maksud atau gagasannya serta menggunakan kata-kata yang efektif, santun, dan bermakna konotasi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan diksi dalam retorika Anas Urbaningrum dalam menyampaikan  pidato pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik analisis wacana. Penelitian ini menunjukkan bahwa pidato pengunduran diri Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggunakan diksi konotasi, denotasi, ilmiah, populer, khusus, umum, abstrak, dan diksi konkret. 
TOKOH DALAM NAMA-NAMA JALUR DI KUANTANSINGINGI Raja Saleh
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v4i1.149

Abstract

The problem in this research is how the naming system of long boat in Kuantansingingi is. The research, entitled "The Figures in Long Boat Names in Kuantansingingi" aims to describe the naming system in the long boat in Kuantansingingi. The data were collected by inventorying names of each long boat participating in the “Pacu Jalur” festival, Telukkuantan, 2012. The author focuses only on the long boat with the figures name. The data were analyzed by using the descriptive analytical method based on the theory of Dessausure. The research findings show that the names of the figures are used because the owners of long boats hope that their long boats also have superiority such as the figures. The figure’s names used are pendekar, dubalang, raja, pangeran, putra/putri, sutan, panglimo, juragan, and panji. The naming system of long boast in Kuantansingingi is done  through a village meeting by considering several things, including the geographical situation of the village such as lakes, rivers, and forests as well as legends or fairy tales, such as the legends about animals, figures, and so on that exist in their villages.  Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem penamaan jalur di Kuantansingingi. Penelitian yang berjudul “Tokoh dalam Nama-nama Jalur di Kuantansingingi” ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem penamaan jalur di Kuantansingingi. Data dikumpulkan dengan menginventarisasi setiap nama jalur yang ikut dalam festival pacu jalur di Telukkuantan tahun 2012. Penulis hanya memfokuskan kepada nama jalur yang memiliki nama tokoh. Penganalisisan data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis yang mengacu pada teori Dessausure. Penelitian ini menunjukkan bahwa nama-nama tokoh digunakan karena para pemilik jalur berharap agar jalur mereka juga memiliki keunggulan-keunggulan seperti tokoh tersebut. Nama-nama tokoh yang digunakan adalah pendekar, dubalang, raja, pangeran, putra/putri, sutan, panglimo, juragan, panji. Sistem penamaan jalur di Kuantansingingi adalah melalui rapat desa dengan mempertimbangkan beberapa hal, di antaranya keadaan geografis desa seperti danau, sungai, dan hutan yang ada di desa mereka serta legenda atau dongeng yang berkembang di desa tersebut, seperti legenda tentang binatang, tokoh, dan sebagainya. 
POLA BUNYI DALAM MANTRA PROSESI PACU JALUR DI KUANTAN SINGINGI: KAJIAN STILISTIKA Zainal Abidin
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v4i1.154

Abstract

This study aims to describe the sound patterns of magical words of Pacu Jalur procession through stylistics study. By using the descriptive method and interview of the respondents living at Koto Kombu, Kuantan Hulu, Kuantan Singingi, the data, in forms of the magical words, are analyzed through several satages; transcripting, translating, classifying and formulating the research findings. The research findings show that the sound patterns of magical words of Pacu Jalur contain /sipata/, /ma/, /ka/, /rang/, /ja/, /al/ dan /si/, and assonanse consisting the sound pattern of  /i/, /a-a-o/, and /a-a/. The rhemes include an initial position rheme with the pattern of a-a and sound pattern of  /nan/,  /un/, /di/, /ba/, /da/, /lah/, /no/, /ja/, /al/, /nan/, /di/, /ba/, /hai/, /nan/, and sound pattern of /un/, a middle position rheme with the pattern of a-a dan sound pattern of  /do/, /pah/, /nan/, /uo/, /ngan/, /li/, /do/, /ang/, dan /au/, a final position rheme with the pattern of a-a-a and sound pattern of /mo/, /to/, /yu/, /to/, dan /au/, a twin rheme of thre pattern of aa-bb and sound pattern of /nan/-/uak/ and /kan/-/kat/, the pattern of (aa-bb) with the sound pattern of /lam/-/yu/, the pattern of (aa-aaa) with the sound pattern of /nan/, the pattern of (aaa-bb) with the sound pattern of /uak/-kan/ and /kat/-/hai/, and cross rheme containing the pattern of ab-ab with the sound pattern of /o/ /h/-/o/ /h/. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola-pola bunyi dalam mantra prosesi pacu jalur melalui kajian stilistika. Dengan menggunakan metode deskriptif  dan teknik wawancara dari informan yang tinggal desa Koto Kombu, Kuantan Hulu, Kuantan Singingi data berupa mantra dianalisis dengan langkah-langkah mentranskripsikan, menerjemahkan, mengklasifikasikan, menginterpretasikan data, dan merumuskan hasil penelitian. Hasil yang diperoleh adalah mantra-mantra dalam prosesi pacu jalur terdiri atas MMK, MPK, MMPJ, dan MMJ dengan pola-pola aliterasi yang meliputi bunyi /sipata/, /ma/, /ka/, /rang/, /ja/, /al/ dan /si/, dan asonansi meliputi bunyi /i/, /a-a-o/, dan /a-a/. Rima mencakup pada posisi rima awal dengan pola a-a dan bunyi /nan/,  /un/, /di/, /ba/, /da/, /lah/, /no/, /ja/, /al/, /nan/, /di/, /ba/, /hai/, /nan/, dan bunyi /un/, rima tengah dengan pola a-a dan bunyi /do/, /pah/, /nan/, /uo/, /ngan/, /li/, /do/, /ang/, dan /au/, rima akhir memiliki pola a-a-a dan bunyi /mo/, /to/, /yu/, /to/, dan /au/, rima kembar pola (aa-bb) dan bunyi /nan//uak/ dan /kan/-/kat/, pola (aa-bb) dengan bunyi /lam/-/yu/, pola (aa-aaa) dengan bunyi /nan/, pola (aaa-bb) dengan bunyi /uak/-kan/ dan /kat/-/hai/, dan rima silang memiliki pola ab-ab dengan bunyi /o/ /h/-/o/ /h/. 
ISOLEK-ISOLEK DI KABUPATEN ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH: KAJIAN DIALEKTOLOGI Muhammad Toha
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v4i1.151

Abstract

This article is a research report about dialect of Tamiang Malay (BMT) in Kabupaten Aceh Tamiang of Aceh Province which employs synchronic dialectological analysis. This article aims at describing linguistic features of  BMT and to counts the percentage of variations of interisolects. For that purpose, dialectometry method by permutation technic is applied. The data collecting by recording and note-taking techniques. The analysis of data is executed by qualitative anda quantitative methods. The result of this analysis shows that BMT consist of 9 single vowels i.e [i, I, e, |, E , a, O , u, and U], 2 diftongs [aw, and Uy].. and 19 consonants i.e [b, c, d, h , g,  j, k, l, m , n, p, R, s, t, y, w, G ,  n~ , and ? ].Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang dialek Melayu Tamiang (BMT) di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh yang menerapkan analisis dialektologi sinkronis. Tujuan penelitian ini adalah  untuk menjelaskan ciri-ciri linguistik BMT dan menghitung persentase variasi antarisolek-isoleknya menggunakan metode dialektometri dengan teknik permutasi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekaman dan pencatatan. Analisis data dilakukan menerapkan metod-metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa BMT memiliki 9 bunyi vokal, yaitu [i, I, e, |, E, a, O, u, and U], 2 diftong, yaitu [aw dan Uy].. dan 19 konsonan, yaitu [b, c, d, h , g,  j, k, l, m , n, p, R, s, t, y, w, G,  n~, dan ?].  
GURU DALAM CERPEN “BINTANG-BINTANG JASA CIKGU MUSA, BA” DAN “GURU DUNGU” nfn Sarmianti
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v4i1.143

Abstract

A teacher is a character who plays an important role in the education world. His role is so hard and always becames the attention of various parties. This study discusses the characters of teachers in the short stories of “Bintang-Bintang Jasa Cikgu Musa, BA”and “Guru Dungu”. The data are analyzed by using theory of genetic structuralism with descriptive qualitative approach. The result (of the analysis) shows that all the intrinsic factors support the building of character. The background of the author influences  the making of  work’s factors as well.  Guru adalah tokoh yang berperan penting dalam dunia pendidikan. Perannya sangat berat dan selalu menjadi sorotan berbagai pihak. Pada tulisan ini dibahas tokoh guru yang berlakuan dalam cerpen “Bintang-Bintang Jasa Cikgu Musa, BA” dan “Guru Dungu”. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui penokohan tokoh utama dan kaitannya dengan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori strukturalisme genetik dan pendekatan deskriptif kualitatif. Dari analisis ditemukan bahwa seluruh unsur intrinsik mendukung penokohan tokoh guru. Latar belakang pengarang sangat memengaruhi pengolahan unsur-unsur karya. 
KEKERASAN PERSONAL DALAM CERPEN “JAKARTA, SUATU KETIKA” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA Ferdinandus Moses Tempo
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v4i1.147

Abstract

This study examines the personal violence in the short story "Jakarta, Suatu Ketika" by Seno Gumira Ajidarma. This Short story "Jakarta, Suatu Ketika" is part of his anthology Iblis Tidak Pernah Mati published in 2001 by Galang Press. The purpose of this study is to describe the intrinsic elements in the story. The approach used in this study is a literature sociological approach. The method used in this research is the descriptive method. Through this method, the researcher explained the facts of violence occurred which related to the problem studied. The reserach findings show if there is personal violence that dominates in the short story "Jakarta, Suatu Ketika" personal violence is violence focussing on the actual physical realization  Penelitian ini mengkaji kekerasan personal dalam cerpen “Jakarta, Suatu Ketika” karya Seno Gumira Ajidarma. Cerpen “Jakarta, Suatu Ketika” merupakan bagian dari kumpulan cerpen Iblis Tidak pernah Mati karya Seno Gumira Ajidarma yang terbit tahun 2001 oleh Galang Press. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik cerpen “Jakarta, Suatu Ketika”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Melalui metode ini, peneliti memaparkan fakta-fakta kekerasan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian menggambarkan apakah dalam cerpen “Jakarta, Suatu Ketika” terdapat kekerasan personal yang mendominasi, kekerasan personal yaitu kekerasan yang bertitik berat pada realisasi jasmani aktual
STRUKTUR NARASI NOVEL CA BAU KAN, KARYA REMY SYLADO ANALISIS SEMIOTIK Sri Sabakti
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v4i1.195

Abstract

This research is aimed to expose the narrative structure of the novel Ca Bau Kan by using semiotical theory. The source of the data is the novel Ca Bau kan written by Remy Silado and published by KPG, eight edition, 2004. The data is collected by doing the library research. The teory applied in this research is the semiotical theory, especially the literary analysis of Subur Laksono Wardoyo that the analysis of the text of prose can be applied by using three fases; the analysis of the basic scheme narrative, the analysis of mean signifier, and the analysis of syntagmatics and pragmatics. The result of this research showed that the narrative structure in the novel CBK that (1) the life of Tinung before being a ca bau kan, (2) the life of Tinung as a ca bau kan, and (3) the life of Tinung after not being a ca bau kan anymore. Based on the narrative structure, it was found that “ Love is only one. No measurement is needed” is the mean signifier and able to be clarified by  the analysis of syntagmatics-paradigmatics based on the biner oposition of weak x strong.
TINGKAT KEAKURATAN TERJEMAHAN BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA OLEH GOOGLE TRANSLATE Noezafri Amar
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v4i1.152

Abstract

This research was aimed at describing the accuracy level of Google Translate especially in translating English text into Indonesian based on language error analysis and the use of equivalence strategy. The data were collected by taking one paragraph from Johann Gottfried Herder’s Selected Writings on Aesthetics book as the source text. Then they were translated by Google Translate (GT). The data of GT translation were analyzed by comparing them with the measurement instrument of translation equivalence level and elaborating the equivalence strategy of GT. By doing so the language errors were seen thus the accuracy level of GT translation could be described. The result of this research showed that (1) out of 13 source data only 4 or 31% are accurate translation, 7 or 54% are less accurate translation, and 2 or 15% are inaccurate translation. Therefore it is implied that its reliability for accurate level is only 31%. Half of them is less understandable and a few are not understandable. (2) If the appropriate equivalence translation strategy is sufficiently transposition and literal, GT can produce an accurate translation. (3) If the appropriate equivalence translation strategy is combined strategy between transposition and modulation or descriptive, more difficult strategies, GT just produce less accurate translation because it kept using literal and transposition strategies. (4) But if the appropriate equivalence translation strategy is only modulation, GT just produce inaccurate translation which is not understandable because it can only use transposition strategy. Even if the appropriate equivalence translation strategy is just a transposition strategy, in one case, GT failed to translate and it produced inaccurate translation because its strategy is only literal. In conclusion, especially in this case study, Google Translate can only translate English source text into Indonesian correctly if the appropriate equivalence translation strategy is just literal or transposition.  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat keakuratan Google Translate khususnya dalam menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia berdasarkan analisis kesalahan bahasa and penggunaan strategi pemadanan. Data dikumpulkan dengan mengambil satu paragraf dari buku Johann Gottfried Herder yang berjudul ‘Selected Writings on Aesthetics’ sebagai teks sumber. Kemudian data tersebut diterjemahkan oleh Google Translate (GT). Data terjemahan GT itu dianalisis dengan cara membandingkannya dengan instrumen pengukur tingkat kesepadanan terjemahan dan menjelaskan strategi pemadanan yang digunakan. Dengan melakukan hal tersebut kesalahan bahasanya dapat terlihat sehingga tingkat keakuratan terjemahan GT dapat dideskripsikan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Dari 13 data sumber hanya 4 data atau 31% yang merupakan terjemahan akurat, 7 data atau 54% merupakan terjemahan yang kurang akurat, dan 2 data atau 15% merupakan terjemahan tidak akurat. Dengan demikian tingkat kehandalannya sampai pada tingkat akurat hanya sebesar 31% saja. Sementara sekitar setengahnya lagi kurang dapat dipahami. Sedangkan sisanya tidak bisadipahami. (2) Apabila strategi pemadanan yang seharusnya dipakai cukup transposisi dan terjemahan literal saja ternyata GT mampu menghasilkan terjemahan yang akurat. (3) Apabila strategi yang harus dipakai adalah strategi kombinasi antara transposisi dan modulasi atau deskriptif, strategi yang lebih sulit, GT hanya mampu menghasilkan terjemahan yang kurang akurat karena tetap menggunakan strategi penerjemahan literal dan transposisi saja. (4) Tetapi apabila strategi yang seharusnya dipakai hanya strategi modulasi saja GT hanya menghasilkan terjemahan tidak akurat, yang tidak bisa dipahami karena hanya mampu memakai strategi transposisi saja. Bahkan jika seharusnya strategi yang dipakai adalah sekedar transposisi, pada satu kasus, GT ternyata gagal menerjemahkan dan menghasilkan terjemahan tidak akurat karena strategi yang dipakainya adalah penerjemahan literal. Sebagai simpulan, khususnya dalam studi kasus ini, Google Translate hanya mampu menerjemahkan teks sumber berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia secara akurat jika strategi pemadanannya yang sesuai hanya sekedar literal atau transposisi. 
SISTEM SAPAAN MASYARAKAT KUANTAN MUDIK nfn Arpina
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v4i1.148

Abstract

This studydiscussesthe system of address used by Rantau Kuantan people in Kuantan Mudik district, Kuantan Singingi Regency, Riau Province. The purposeof this study is to describethe system of address and personal pronounsin Kuantan Mudik isolect. This studyis useful as references for vernacular studies, sociolinguistics literary, and preparation for vernacular dictionaryorbilingual dictionary, as well as documentation of system of address in vernacular. The method usedin this researchis the descriptive method. Based on its usages,thesystem of address in Kuantan Mudik community is grouped based on gender, age, status of speakersand listener, family relationship, contexts, birth order, terms of address, and personal pronouns.  Penelitian ini membahas sistem sapaan yang digunakan  oleh masyarakat  Rantau Kuantan di Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.  Tujuan penelitian ini  mendeskripsikan sistem sapaan dan pronomina persona yang digunakan di Kecamatan Kuantan Mudik. Penelitian ini bermanfaat sebagai  literatur pembelajaran bahasa daerah, literatur kajian  bidang sosiolinguistik, penyusunan kamus  bahasa daerah atau kamus dwibahasa, dan dokumentasi istilah sapaan dalam bahasa daerah.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.Berdasarkan  penggunaannya,  sistem sapaan dalam masyarakat  Kuantan Mudik dikelompokkan atas   jenis kelamin,   usia,  kedudukan penutur dan mitra tutur,    hubungan keluarga,   situasi pembicaraan,   urutan kelahiran,   sapaan dalam masyarakat, dan  pronomina persona. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10