cover
Contact Name
Treny Hera
Contact Email
jurnalsitakaraupgripalembang@gmail.com
Phone
+6285357344704
Journal Mail Official
jurnalsitakara@univpgripalembang.ac.id
Editorial Address
Street. Jendral A. Yani Lorong Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang South Sumatera
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Sitakara
ISSN : 25026240     EISSN : 26203340     DOI : https://dx.doi.org/10.31851/sitakara
Core Subject : Education, Art,
Sitakara Journal provides a forum to publish original research-based articles related to art education dan culture. Those scientific articles are the ones which discusses culture art and philosophy of art, curriculum, methodology, teaching and learning media, learning approaches, comparison, character education, teachers/lecturers, students, evaluation in art education, and the relationship between art and culture in human.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sitakara" : 10 Documents clear
FUNGSI TARI PERSEMBAHAN TEPAK SIRIH DALAM MEMERIAHKAN ACARA HBD INDONESIA DI BKB PALEMBANG Treny Hera
Jurnal Sitakara Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i2.2344

Abstract

ABSTRAKApresiasi penonton dinilai berpengaruh terhadap pertunjukan tari ketika suatu tarian berfungsi sebagai tontonan dan hiburan yang memberikan pengalaman estetis bagi yang menyaksikan pertunjukannya. Pengalaman estetis tersebut dapat dicapai dan dirasakan oleh penonton sebagai apresiator melalui indera visualnya saat penonton menyaksikan pertunjukan tari dari awal hingga akhir pertunjukan. Di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan tari berfungsi sebagai hiburan dan tontonan dalam sebuah konteks pertunjukan. Elemen pertunjukan tari perlu diapresiasi diantaranya gerak tari, musik tari, pola lantai, dan tata busana sehingga elemen pertunjukan sebuah tarian akan memiliki fungsi dalam memperoleh apresiasi penonton yang nantinya akan menentukan kualitas sebuah pertunjukan. Beragamnya elemen tari yang dipertunjukkan akan menunjukkan nilai estetis sebuah pertunjukan tari dan memberi suatu pengalaman seni bagi penonton sebagai penikmat yang terhibur melalui tontonan yang dipertunjukkan.Kata Kunci : Fungsi, Pertunjukan, Tari
ANALISIS BENTUK GERAK TARI PUTRI BERIAS DI SANGGAR STUDIO LINGGA KOTA LUBUKLINGGAU Lia Paputri
Jurnal Sitakara Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i2.2340

Abstract

ABSTRAKPermasalahan  dalam  penelitian  ini adalah “ Bagaimana  Analisis  Bentuk Gerak   tari   Putri   Berias  Di   Sanggar  Studio  Kota  Lubuklinggau,” Tujuannya   untuk  mengetahui  Analisis  Bentuk  Gerak tari  Putri  Berias Di  Sanggar   Studio    Kota Lubuklinggau  dengan  menggunakan  Analisis bentuk  gerak  dalam  Kajian    Tari Teks dan Konteks Y. Sumandiyo Hadi   yang berisi 7 prinsip  bentuk. Metode   penelitian  yang  digunakan   oleh  peneliti   adalah    metode   deskriptif   kualitatif    Dengan   teknik   pengumpulan               data    observasi,   wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan konsep  Y. Sumandiyo Hadi yang berisi 7 prinsip bentuk yaitu kesatuan, variasi, repitisi atau ulangan, transisi atau perpindahan, rangkaian, perbandingan dan klimaks,diketahu bahwa (1) Kesatuan merupakan unsur satu kesatuan dalam tari yakni unsur gerak, ruang, dan waktu.  Dalam  gerak  pasti  akan  menggunakan  tenaga,  karena  dengan  adanya tenaga dalam sebuah gerak tari akan mempermudah penonton untuk memahami maksud dan makna dari apa yang ingin disampaikan penari. (2) Variasi terdapat ragam gerak Pakai Anting kaena melakukan gerakan ukel tangan kedalam dan keluar. (3) Repetisi atau Ulangan terdapat ragam gerak Tabur, Meliuk Penuh, Pakai Bedak, Pakai Alis, Pakai Lipstik, Sisir Rambut atau Gelungke Rambut, Pakai Gelang, dan Pakai Anting. (4) Transisi atau Perpindahan terdapat ragam gerak Meliuk Penuh, Tabur, Dan Ukel Tunduk. (5) Rangkaian pada rrangkaian terdapat ragam gerak keseluruhan dari awal hingga akhir. (6) Perbandingan dalam analisis bentuk gerak tari Putri Berias tidak dibahas atau dilakukan (7) Klimaks terdapat gerakan Meliuk Penuh, Ukel Tunduk , Lenggang Duduk, Pakai Bedak, Pakai Alis, Pakai Lipstik, Sisir Rambut atau Gelungke Rambut dan Sembah Akhir. Kata Kunci: Analisis Bentuk Gerak, Tari Putri Berias
BENTUK GERAK TARI SRIMPI KADANG PREMATI SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH SEJARAH DAN ANALISIS TARI DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG Rully Rochayati
Jurnal Sitakara Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i2.2345

Abstract

Abstrak Sejarah dan Aanalisis Tari, adalah salah satu mata kuliah yang ada di semester 6 (enam) di Program Studi Pendidikan Sendratasik Jurusan Pendidikan Kesenian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Palembang. Mata kuliah teori yang berisi tentang pengetahuan sejarah dan analisisnya. Salah satu pembahasannya tentang analisis tekstual. Salah satu yang akan dibahas adalah analisis bentuk gerak dengan materi tari Srimpi Kadang Premati. Pemilihan tari Srimpi Kadang Premati sebagai materi ajar karena dalam konsep bentuk gerak, tari Srimpi Kadang Premati memiliki kompleksitas yang dapat dikaji, dianalisa, dan dapat juga dipelajari. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi langsung, dan kajian dokumen. Sedangkan Validitas data guna memperoleh hasil data yang maksimal terjabarkan dalam proses pemaparan hasil penelitian, pembahasan dan penarikan simpulan. Dengan adanya validitas data triangulasi yang digunakan: triangulasi data, triangulasi metode.  Hasil penelitian yang dicapai adalah adanya relevansi materi dengan mata kuliah yang ada. Pemilihan materi tersebut dengan berbagai pertimbangan yang matang sehingga dengan begitu semua proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan materi pembelajaran dapat diterima serta dipahami oleh mahasiswa.Kata Kunci: Bentuk Gerak, Tari Srimpi kadang Premati, Materi Pembelajaran
DESKRIPSI KARYA “DEK RANG MI” INTERPRETASI DEMOKRASI MINANGKABAU DALAM SEBUAH KARYA KOMPOSISI MUSIK Auzy Madona Adoma
Jurnal Sitakara Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i2.2341

Abstract

ABSTRAK Demokrasi dalam masakat Minangkabau selalu berpedoman kepada ungkapan duduak surang basampik-sampik, duduak basamo balapang-lapang, duduak samo randah tagak samo tinggi. Dari ungkapan falsafah di atas pengkarya terjemahkan ke dalam sebuah garapan karya komposisi musik yang berjudul “Dek Rang Mi” yang diambil dari penggalan kata Demokrasi Rang Minangkabau.Karya musik ini akan menyampaikan tiga buah penjelasan, pertama menjelaskan tentang makna duduak surang basampik-sampik maksudnya adalah proses bagaimana kita bisa serta menghargai pendapat orang lain. Kedua menjelaskan tentang makna duduak basamo balapang-lapang maksudnya adalah hidup berdemokrasi dalam masyarakat, menginterpretasikan kepentingan individu yang melebur menjadi kepentingan kelompok/masyarakat. Ketiga menjelaskan tentang makna duduak samo randah tagak samo tinggi maksudnya dalam musyawarah semua berhak dan bebas untuk mengeluarkan pendapat tanpa ada pengecualian.  Proses penciptaannya melalui tahapan-tahapan, cara/metode yang digunakan  meliputi eksplorasi, penafsiran individu, dan pembentukan. Dengan metode penciptaan tersebut, komposisi musik “Dek Rang Mi” disusun dan disajikan dalam tiga bentuk repertoar musik.  Kata kunci           : "Dek Rang Mi",Interpretasi Demokrasi.
DESKRIPSI KONTEKS ISI TARI PIRING GELAS DI SANGGAR SILAMPARI KABUPATEN MUSI RAWAS WIKE WIKE
Jurnal Sitakara Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i2.2346

Abstract

AbstrakKonteks isi tari Piring Gelas adalah sebuah bentuk yang nampak secara empirik struktur luarnya yang mengandung makna dan isi tari. Oleh karena itu, kesulitan yang sering muncul dalam melihat dan mendeskripsikan makna tari Piring Gelas. Berdasarkan hal tersebut maka masalah penelitian ini adalah bagaimanakah deskripsi konteks isi tari Piring Gelas di Sanggar Silampari Kabupaten Musi Rawas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi konteks isi tari Piring Gelas di Sanggar Silampari Kabupaten Musi Rawas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Sanggar Silampari Kabupaten Musi Rawas, dengan data yang berupa kata-kata, uraian dan gambar yang mengenai tari Piring Gelas sebagai konteks isi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tari Piring Gelas adalah salah satu tari tradisonal yang ada di Kabupaten Musi Rawas dengan menginjak tumpukan piring dan gelas. Tari Piring Gelas memiliki konteks isi sebagai tema gerak adalah kesabaran gerak-gerak pada tari Piring Gelas gerak hormat, salam, selyang, selayang, main seledang, mengangkat piring, berputar, transisi dan naik piring, konteks isi sebagai tema cerita lebih dekat dengan tipe dramatik dan konteks isi sebagai tema simbolik terlihat dari tata rias dan busana, tempat panggung, penari, properti serta gerak dalam tari Piring Gelas di Kabupaten Musi Rawas.Kata kunci: Tari Piring Gelas, Konteks Isi
SPIRITUALITAS HINDU DALAM MENARI DAN MENATA TARI Ni Wayan Widiantari
Jurnal Sitakara Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i2.2337

Abstract

ABSTRAK                                                                          Spiritualitas Hindu dalam menari (menampilkan hasil akhir sebuah tatanan koreografi) dan menata tari (mengkonsep dan menyusun berbagai elemen dasar tari menjadi satu bentuk tari) adalah sebuah daya atau spirit berkarya yang lahir dari pemahaman dan penghayatan konsep Siwa Nataraja. Sebuah konsep yang memposisikan peran dwi tunggal Dewa Úiwa sebagai Úiwa Nataraja sekaligus Nrtyamurti, dimana kekuatan menari dan menata tari tergabung dalam satu sosok yang sama. Melihat data dan fakta di lapangan, kemampuan menari seseorang (bahkan dari mahasiswa Jurusan Seni) belum tentu disertai dengan kemampuannya menata tari, apalagi mahir dalam keduanya. Jurusan Seni Tari pada Perguruan Tinggi Seni pun dibagi secara terpisah antara Seni Tari dengan Komposisi Tari, padahal keduanya merupakan satu kesatuan dalam konsep Siwa Nataraja. Berdasarkan fakta tersebut tulisan ini perlu disebarluaskan, sebagai sebuah pembaharuan dalam pengetahuan seni menari dan menata tari. Secara deskriptif kualitatif, konsep tersebut akan dipaparkan sesuai data empiris, kajian pustaka, wawancara, dan observasi, yang telah diolah sampai pada tahapan akhir abstraksi data yang melahirkan pandangan. Kata Kunci : Spiritualitas Hindu, Menari, Menata Tari.
TATA RIAS DAN BUSANA TARI SERASAN SEANDANAN DI KABUPATEN OKU SELATAN Nurdin Nurdin
Jurnal Sitakara Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i2.2342

Abstract

ABSTRAKTata rias dan busana merupakan salah satu unsure pendukung yang sangat penting dalam sebuah seni pertunjukan tidak terkecuali pada pertunjukan seni tari. Bukan sekedar untuk memperindah dan mempercantik sebuah karya seni bahkan lebih dari itu,tata rias dan busana dijadikan media untuk untuk mengungkapkan dan mengimplementasikan keunikan sejarah dan kekayaan setiap daerah yang ada di Indonesia. Nusantara memiliki ribuan kebudayaan dan kearifan lokal (local genius) yang setiap daerahnya menandung persepektif keindahan yang berbeda satu sama lainnya. Berdasarkan bagian tubuh manusia yang terdiri dari kepala, badan/torso, lengan dan kaki, terdapat perbedaan penggunaan tat arias dan busana setiap daerah yang dapat dilihat berdasarkan topografi, sosial, budaya dan kepercayaan masing-masing. Dalam tari serasan Seandanan tata rias dan busana yang digunakan memiliki makna dan filosopi tersendiri yang melambangkan keunikan Kabupaten OKU Selatan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan metode obdervasi,wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan yang dipilih adalah triangulasi data yang bertujuan untuk menjabarkan hasil penelitian yang akurat dan valid. Hasil penelitian yang dicapai adalah deskripsi tata rias busana tari Serasan Seandanan di Kabupaten OKU Selatan.Kata Kunci: Tata Rias, Busana, Seni Pertunjukan
PENGARUH KESURUPAN PADA KESENIAN TRADISIONAL KUDA LUMPING TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA PGRI PALEMBANG Novdaly Fillamenta
Jurnal Sitakara Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i2.2338

Abstract

ABSTRAKKuda Lumping di Palembang bukan Kesenian Tradisional dari Palembang , kesenian tradisional kuda lumping  datang karena akulturasi dari jawa . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kesurupan di Seni Tradisional Kuda Lumping terhadap persepsi mahasiswa Universitas Bina Darma. Subyek penelitian adalah 30 siswa laki-laki dan perempuan , usia berkisar 20-22 tahun mahasiswa mahasiswa semester kelima Universitas PGRI Palembang, tahun ajaran 2009/2010 . Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah menggunakan skala persepsi berdasarkan skala Likert . Data dianalisis menggunakan teknik t-test . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap persepsi mahasiswa Universitas Bina Darma antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Kata kunci: Kesurupan pada Kesenian Tradisional Kuda Lumping, Persepsi
BENTUK PENYAJIAN TARI RODAT DI JAMA’ATUL IHSAN 35 ILIR KOTA PALEMBANG Qumala Sari
Jurnal Sitakara Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i2.2343

Abstract

ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk penyajian tari Rodat di Jama’atul Ihsan 35 ilir kota Palembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk penyajian tari Rodat di Jama’atul Ihsan 35 ilir kota Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Jama’atul Ihsan 35 Ilir kota Palembang. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kgs. Muhammad Azmi Makmur MA dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tari Rodat merupakan kesenian tari tradisional yang bernapaskan Islam, dimana tari ini digunakan untuk misi berdakwah dan menyebarkan agama Islam karena dalam tari ini terdapat syair-syair pujian kepada Allah Swt dan Rasul-Nya. Tari ini berkembang seiring dengan tradisi memperingati Maulid Nabi di kalangan umat Islam di kota Palembang. Tari Rodat ditarikan dengan Leyek (menari sambil duduk). Tari ini biasanya ditarikan oleh kaum laki-laki yang berdominan anak-anak remaja. Penari tari Rodat berjumlah 12 orang atau penarinya harus berjumlah genap. Sedangkan pemusik dalam tari Rodat terdapat tiga bagian yaitu: penabuh umak, penabuh ningka, pengiring ningka. Tari Rodat ini biasanya tergabung dalam PPSA (Perkumpulan Pelajar Syarofal Anam). PPSA Jama’atul Ihsan sudah ada sebelum Indonesia mendapatkan kemerdekaannya yang didirikan oleh yang biasanya disapa dengan Anang Bintang yang merupakan orang asli dari Palembang. Tari Rodat ditampilkan pada acara memperingati Maulid Nabi, acara khitanan, acara peresmian nama dan hari-hari besar Islam.Kata Kunci : Bentuk Penyajian, Tari Rodat,Palembang
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 31 PALEMBANG Tri Maetasari
Jurnal Sitakara Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v3i2.2339

Abstract

ABSTRAK Permasalahan   dalam   penelitian   ini   adalah   apakah   penggunaan   metode   demonstrasi   denganmedia   audio   visual   memberikan  pengaruh  terhadap  pembelajaran tari Sigeh Penguten kepada siswa kelasVIII   SMP   Negeri   31   Palembang. Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui   pengaruh  penggunaan metode demonstrasi dengan media audio visual terhadap pembelajaran tari Sigeh Penguten kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 31 Palembang. Populasi   dalam   penelitian  ini   adalah   seluruh   siswa   kelas   VIII   di   SMP  Negeri   31  Palembang.Sampel  dalam penelitian ini adalah  siswa kelas VIII.1 yan g berjumlah  31 orang   siswa  SMP  Negeri  31Palembang.  Hipotesis   dalam  penelitian  ini  adalah  ada  pengaruh  penggunaan  metode  demonstrasi dengan media audio visual terhadap pembelajaran tari Sigeh Penguten kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 31 Palembang. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Pada pengumpulan data menggunakan tes kerja. Teknik analisis data berbentuk deskriptif kuantitatifmenghitung dengan statistik. Teknik analisis data adalah tes unjuk kerja dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa, kemudian hasil tes unjuk kerja akan dianalisis oleh peneliti guna mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode demonstrasi dengan media audio visual terhadap pembelajaran tari Sigeh Penguten terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 31 Palembang Kata Kunci: Pengaruh, Demonstrasi, Audio Visual, Sigeh Penguten

Page 1 of 1 | Total Record : 10