cover
Contact Name
Khoirul Muslimin
Contact Email
muslimin@unisnu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.annida@unisnu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. jepara,
Jawa tengah
INDONESIA
An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam
ISSN : 20853521     EISSN : 25489054     DOI : -
Core Subject : Education,
An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam is a journal published by the faculty of da'wah and communication at Unisnu Jepara, aimed at creating and expanding innovations in the concepts, theories, paradigms, perspectives and methodologies of da'wah and communication, by publishing the results of research and other scientific papers, including the results of adaptations and books. -review related to Islamic da'wah and communication.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2014)" : 7 Documents clear
MENUJU DAKWAH HUMANIS; ASIMILASI HORIZON SEBAGAI ISTIMDA Abdul Wahab
An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.567 KB) | DOI: 10.34001/an.v6i1.170

Abstract

Abstract This paper was seeking to rediscover the fundamental view of al-Qur??an about who exactly had the responsibility to preach. Furthermore, what should be preached, including the procedures used.in QS. An (3): 104 and an-Nah}l (16): 125 had been considered representative verses to represent the views of al-Qur??an relating to those questions. Horizon assimilation belongs to H.G Gadamer used as a theoretical framework that was expected to place the classical spectrum interpretation and contemporary needs proportionately. Through unification between the classical and contemporary horizon to those verses, it was not only finding the answer of those questions, but also revealing a meeting point that preaching did not need to show the rigid and horrible face of Islam but humanist preaching was based on universal values that not eliminate the various cultural wisdom and not refuse the developing era. Keyword: assimilation, horizon, humanist, preaching Tulisan ini berupaya menemukan kembali pandangan fundamental al-Qur??an tentang siapa sebenarnya yang memiliki tanggungjawab untuk berdakwah, lebih jauh atas apa yang harus didakwahkan, berikut juga tata cara yang digunakan di dalamnya. QS. An (3): 104 dan an-Nah}l (16): 125 dipilih karena diasumsikan cukup representatif mewakili pandangan al-Qur??an terkait dengan beberapa pertanyaan itu. Adapun asimilasi horizon milik H.G Gadamer digunakan sebagai kerangka berpikir yang diharapkan mampu mendudukkan spektrum penafsiran klasik dan kebutuhan kontemporer secara proporsional. Melalui penyatuan cakrawala penafsiran klasik dan horizon saat ini terhadap kedua ayat itu, selain jawaban atas beberapa pertanyaan di atas, terungkap juga satu benang merah bahwa tidak seharusnya dakwah menampilkan wajah Islam yang kaku dan mengerikan, melainkan dakwah humanis berbasis nilai-nilai universal yang tidak membunuh ragam kearifan budaya serta tidak menolak perkembangan zaman. Kata kunci: asimilasi, horizon, humanis, dakwah
IMPLIKASI OBAT KUAT ??EXLA? TERHADAP KEBIJAKAN MEDIA DAN KONSTRUKSI BUDAYA POPULER-GENDER Supadiyanto Supadiyanto
An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.589 KB) | DOI: 10.34001/an.v6i1.176

Abstract

Abstract Advertising had become an integral part of the mass media industries (including print media). The rise of strong potion advertisement were displayed in a variety of "yellow newspapers" attracted the interest of researchers to conduct studies. This study was conducted by reviewing the literature on the strong potion advertisement brand "Exla" contained in SKH Merapi Pembaruan of August 13, 2013 edition. As a result, the content of this advertisement just made women as a tool of capitalism and patrialism in cemented the man power. The woman in the advertisement, "Exla" was only used as an object for the benefit attention devoted for men in the strong potion industry. Conceptually, the purpose of making strong potion, "Exla", was not really to satisfy the sexual needs of their wives or women. But it was to satisfy the sexual needs of the men themselves. This showed that the domination of men over women was implemented in "Exla", a strong potion advertisement. Keywords: advertisement, media policy, culture construction Iklan sudah menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dalam industri media massa (termasuk media cetak). Maraknya iklan obat kuat yang terpajang di berbagai ??koran kuning? menarik minat peneliti untuk melakukan kajian. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan kajian pustaka terhadap iklan obat kuat merek ??Exla? yang termuat di SKH Merapi Pembaruan edisi Selasa Wage, 13 Agustus 2013. Hasilnya, konten iklan obat kuat "Exla" sekadar menjadikan kaum wanita sebagai alat kapitalisme dan patrialisme dalam mengokohkan kekuasaannya. Sosok wanita dalam iklan obat kuat "Exla" hanya dijadikan sebagai alat penarik perhatian bagi kepentingan industri obat kuat yang dikhususkan bagi kaum pria. Secara konseptual, tujuan pembuatan obat kuat "Exla", sesungguhnya bukan untuk memuaskan kebutuhan seksual para istri atau kaum wanita. Namun lebih bertujuan untuk memuaskan kebutuhan seksual dari kaum pria sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa dominasi kekuasaan pria atas wanita, terimplementasikan dalam iklan obat kuat merk ??Exla?. Kata kunci: iklan, kebijakan media, konstruksi budaya
METODE DAN STRATEGI DAKWAH MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN DEMAK Mahfudlah Fajrie
An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.43 KB) | DOI: 10.34001/an.v6i1.171

Abstract

Abstract Since the Muhammadiyah proselytizing reform era in Demak began to receive positive response. To improve the proselytizing activities, it needed strategy, management and good proselytizing management in order to make it succeed and the message was received by the public. The purpose of this study was to determine the methods and strategies of Muhammadiyah proselytizing in Demak in 2006-2011. This study used a qualitative approach which the data collection methods were observation, interview and documentation. Data analysis in this study used descriptive qualitative method by using sociological approach technique. Based on the results of the study, it showed that the method of Muhammadiyah proselytizing in Demak included bi al-ḥikmah (way of wisdom), al-mau??i?ah al-ḥasanah (giving good advice) and al-mujādalah bi al-latī hiya aḥsan (having good dialogue). Muhammadiyah proselytizing strategies in Demak was to promote the Islamic teaching in accordance with the shari'ah, established guidance foundation of Hajj rituals, built a dialogue culture and youth coaching, mass media proselytizing, cultural and empowerment proselytizing of the people in the fields of education, economics, social and health. Keywords: Methods, Strategies, Proselytizing, Muhammadiyah Sejak era reformasi dakwah Muhammadiyah di Kabupaten Demak mulai mendapat tanggapan positif, untuk meningkatkan kegiatan dakwah maka perlu adanya strategi, manajemen dan pengelolaan dakwah dengan baik, agar dakwahnya berhasil dan pesan yang disampaikan diterima oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui metode dan strategi dakwah Muhammadiyah di Kabupaten Demak periode 2006-2011. Penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan sosiologis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa metode dakwah Muhammadiyah di Kabupaten Demak meliputi metode dakwah bi al-ḥikmah (cara hikmah), al-mau??i?ah al-ḥasanah (nasehat yang baik) dan al-mujādalah bi al-latī hiya aḥsan (berdialog dengan baik). Strategi dakwah Muhammadiyah di Kabupaten Demak yaitu dengan mengedepankan ajaran Islam sesuai dengan syari??at, membentuk lembaga bimbingan manasik haji, membangun budaya dialog dan pembinaan generasi muda, dakwah media massa, dakwah kultural dan dakwah pemberdayaan umat di bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan kesehatan. Kata kunci: Metode, Strategi, Dakwah, Muhammadiyah
DAKWAH PERUBAHAN MASYARAKAT; QUR??ANIC PERSPECTIVE Misbahul Ulum
An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.527 KB) | DOI: 10.34001/an.v6i1.172

Abstract

Abstract Social change would always occur in the community, because the social changes determined the value of a civilization and the condition of society, regardless of whether the change encouraged the establishment of an ideal society or on the contrary. Therefore, as agents of change, the actors of preaching were challenged to explore al-Qur??an to find the conceptual basis which was expected to be the foundation that drove the process of change in society. As phenomena, preaching should be able to transform the purpose of human freedom, progress and justice. While as a science, preaching had to have a theoretical framework and strong conceptual foundation. As a revelation, the Qur'an was understood as a guide, but on the other side al-Qur'an could not be separated from the reality of people's lives. Therefore, as the basis for revolution and social-change, al-Qur'an would live in accordance with the change and development of the society. Keyword: community, change, al-Qur??an, taghyi>r Perubahan sosial akan selalu terjadi dalam masyarakat, karena perubahan sosial itu yang menentukan nilai suatu peradaban dan kondisi masyarakat, lepas dari apakah perubahan itu mendorong terwujudnya masyarakat yang ideal atau justru sebaliknya. Dalam pada itu, sebagai agen perubahan, para pelaku dakwah ditantang untuk menggali kandungan al-Qur??an untuk menemukan landasan konseptual, yang diharapkan mampu menjadi pijakan yang mendorong proses terjadinya perubahan dalam masyarakat. Dakwah sebagai fenomena, harus mampu mentransformasikan cita-cita manusia yang merdeka, berkemajuan dan berkeadilan. Sementara sebagai ilmu, dakwah harus memiliki kerangka berpikir dan landasan konseptual yang kuat. Sebagai wahyu, al-Qur??an dipahami sebagai petunjuk, namun di sisi lain al-Qur??an tidak bisa lepas dari realita kehidupan masyarakat. Dalam pada itu, sebagai alat revolusi dan rekaya sosial, al-Qur??an akan tetap hidup sesuai dengan perubahan serta perkembangan masyarkat. Kata kunci: masyarakat, perubahan, al-Qur??an
DAKWAH PENGENTASAN KEMISKINAN; QUR??ANIC SOCIAL-ENGINEERING Muhammad Nashrul Haqqi
An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.527 KB) | DOI: 10.34001/an.v6i1.173

Abstract

Abstract This paper highlighted the empowerment of the community as the goal preaching. Preaching in this context was no longer technocratic, but participatory, were preaching in accordance with the conditions, changes and needs, including problems solving in society such as poverty. As an epistemology of preaching, the Qur'an was a guide for the preachers. But often the preachers were unable to reveal the values of the Qur'an that was supposed to be a solution to society's problems. This paper departed from 9 terms in the Qur'an about poverty, namely: miski>n, faqr, ba>??is, ??ailah, imla>q, mah}ru>m, sa>??il, qa>ni?? and mu'tar. In the process of uncovering the Qur??an view related to the poverty, it was revealed that the Qur'an further highlight about poverty elimination from the perspective of an outsider or apart with the poor, although the responsibility was also on people with poverty itself. Based on the analysis of the various terms, it was revealed that many solutions such as infaq, s}adaqah, zakat, fa??i and ghanimah which no longer could be understood as religious orders that could not be contextualized in modern management and institutionalization. Keyword: al-Qur??an, poverty, solution, social-engineering Tulisan ini menyoroti pemberdayaan masyarakat sebagai muara dari dakwah. Dakwah dalam konteks ini tidak lagi teknokratis, melainkan partisipatif, yaitu dakwah yang sesuai dengan kondisi, perubahan dan kebutuhan, termasuk memecahkan problem dalam masyarakat seperti kemiskinan. Sebagai epistemologi dakwah, al-Qur??an adalah panduan bagi para pelaku dakwah. Namun seringkali para pelaku dakwah itu tidak mempu menguak nilai-nilai Qur??ani yang seharusnya menjadi solusi persoalan masyarakat. Tulisan ini berangkat dari 9 terma dalam al-Qur??an tentang kemiskinan, yaitu: miski>n, faqr, ba>??is, ??ailah, imla>q, mah}ru>m, sa>??il, qa>ni?? dan mu??tar. Dalam proses mengungkap pandangan Qur??ani terkait dengan kemiskinan, terungkap bahwa al-Qur??an lebih menonjolkan pengentasan kemiskinan dari sudut pandang outsider atau selain penyandang kemiskinan, meskipun tanggungjawab tersebut juga berada pada penyandang kemiskinan itu sendiri. Berdasarkan analisa, terungkap bahwa solusi pengentasan kemiskinan seperti infaq, s}adaqah, zakat, fa??i dan ghanimah tidak lagi bisa dipahami sebagai perintah agama yang tidak dapat dikontekstualisasikan dalam pengelolaan dan pelembagaan modern. Kata kunci: al-Qur??an, kemiskinan, solusi, rekayasa-sosial.
ETIKA MEDIA MASSA ERA GLOBAL Silvia Riskha Fabriar
An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.278 KB) | DOI: 10.34001/an.v6i1.174

Abstract

Abstract The mass media was a means of delivering information simultaneously and could be accessed by the public at large. As a means of fulfilling people??s right to information, media should have rules as standardizations and commitments in accordance with the values and norms. The mass media had a lot of influence in the daily life today. Audiences were highly correlated and depended on the media that was consumed by a lot of people. Many of the issues were raised and packaged in such a way by the media to create new things. Thus, ethics became an important thing to keep the media and media actors were on the right track. Self-control of media actors through the existing ethics would be more solid if it was based on religious teachings. The Qur??an discussed each issue in all aspects of life, one of them was about how perceived the concept of mass media ethics. Keyword: media, ethics, global era, the Islamic perspective Media massa merupakan sarana penyampaian informasi secara serentak dan dapat diakses masyarakat secara luas. Sebagai sarana pemenuhan hak masyarakat atas informasi, media massa harus memiliki aturan sebagai standarisasi dan komitmen sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Media massa memiliki banyak pengaruh di dalam kehidupan saat ini. Khalayak sangat berhubungan dan bergantung terhadap media yang dikonsumsi orang banyak. Banyak hal yang diangkat dan dikemas sedemikian rupa oleh media untuk menciptakan hal-hal baru. Dengan demikian, etika menjadi satu hal penting untuk menjaga media massa dan para pelaku media berada dalam jalur yang benar dan semestinya. Kontrol diri insan media melalui etika yang ada akan lebih mantap apabila dilandasi dengan ajaran agama. Al-Qur??an membahas setiap masalah dalam segala aspek kehidupan, salah satunya tentang bagaimana memandang konsep etika media massa. Keyword: Media massa, etika, era global, perspektif Islam
IKLAN KOMERSIAL DI RADIO DAN PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT Suhariyanto Suhariyanto
An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.684 KB) | DOI: 10.34001/an.v6i1.175

Abstract

Abstract The purpose of this study was to determine the effect of commercial advertisement on radio to consumptive behavior of the listener/ society. SOR theory, the theory based the assumption that the cause of the behavior changes were depending on the quality of the stimulus that communicated with the organism. This meant that the quality of communication sources e.g. credibility, of leadership. Speaking style would determine the success of behavior change of a person, group or community. Based SOR theory associated with the AIDA theory, in which the advertisement was as a stimulus to attract the attention of people who were further interested in purchasing a product that had been advertised. It showed that there was a clear relationship between listening to commercials advertisement on the radio gave effects on consumptive behavior owned by the public/ radio listeners. Keyword: commercial advertisement, consumptive-behavior, listeners, radio Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan komersial di radio terhadap perilaku konsumtif pendengar radio/masyarakat. Teori S-O-R, teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources) misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Berdasarkan teori S-O-R yang dihubungkan dengan teori AIDA, di mana iklan sebagai stimulus mampu menarik perhatian dari masyarakat yang selanjutnya tertarik untuk membeli produk yang sudah diiklankan jelas hubungannya antara iklan komersial yang di dengar melalui radio berpengaruh terhadap perilaku konsumtif yang dimiliki oleh masyarakat/pendengar radio. Kata kunci: iklan komersial, konsumtif, pendengar, radio

Page 1 of 1 | Total Record : 7