cover
Contact Name
Ismail
Contact Email
ismailmarzuki@uinsu.ac.id
Phone
+6285296443326
Journal Mail Official
jisa@uinsu.ac.id
Editorial Address
Prodi Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan Jl. Williem Iskandar Pasar V Pancing Medan Estate 20371
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA)
ISSN : -     EISSN : 26208059     DOI : https://dx.doi.org/10.30829/jisa
Core Subject : Religion, Social,
Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA) adalah Jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Sosiologi Agama, Fakultas Ilmu Sosial, UIN Sumatera Utara Medan sejak tahun 2017. Subjek mencakup studi testual dan field research berdasarkan perspektif sosiologi agama seperti kajian agama dan masyarakat, kajian konflik sosial keagamaan. kajian agama dan media, serta hasil penelitian yang berkaitan dengan tema-tema ilmu sosial.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2018)" : 5 Documents clear
Konflik Etnis Dan Agama Di Indonesia Suheri Harahap
Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Sosiologi Agama FIS Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.309 KB) | DOI: 10.30829/jisa.v1i2.5096

Abstract

Artikel ini berusaha menguraikan bagaimana konflik etnis dan agama di indonesa kontemporer. Dibeberapa wilayah di Indonesia konflik bernuansa etnis dan agama muncul sebagai respon atas dinamika politik, sosial dan ekonomi yang turut serta mengitari kehidupan sosial masyarakat. belajar adalah manusia yang tidak jatuh pada lubang yang sama. Konflik yang terjadi yang berwujud wilayah rusuh di Indonesia merupakan akumulasi dari kerapuhan persatuan dan  kesatuan warga masyarakat heterogen dalam satuan-satuan wilayah kebudayaan dengan kepentingan konspirasi kelompok-kelompok tertentu di dalam negeri serta pihak asing. Kepentingan itu dilaterbelakangi tujuan politik, ekonomi dan agama. Upaya itu tidak mencapai sasaran puncak karena ditingkat elit dan pelaksana pihak keamanan dan birokrasi mayoritas masih komit dengan negara kesatuan sehingga serius memperkecil zona konflik dan kefatalan pelbagai dampaknya. Masyarakat dari berbagai suku dan agama juga tidak memiliki basic yang kuat memasuki kancah konflik bahkan sebaliknya dari semula sudah terbiasa hidup rukun dan damai dalam pelbagai perbedaan. Namun begitu karena masyarakat telah semakin berpendidikan dan cerdas, ditambah dengan nuansa reformasi secara mencuatnya konsep HAM, mereka menginginkan agar pelbagai pihak yang terkait dengan pembangunan.
Gunung Kawi: Menengok Wisata Religi Dan Ritual Pesugihan Fridi Yanto
Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Sosiologi Agama FIS Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jisa.v1i2.5105

Abstract

Gunung Kawi adalah situs ritual di mana berbagai orang percaya mengunjungi banyak orang keperluan seperti perjalanan religius dan pesugihan. Ada dua tempat keramat di Gunung Kawi yaitu Kraton Kawi dan Pesarean. Di tempat-tempat ini para peziarah membuat berbagai ritual sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan mereka. Gunung Kawi tidak hanya sebagai tempat suci tetapi juga menjadi ruang publik di mana berbagai orang percaya melakukan dialogKawi Mountain is a ritual site where various believers visit it for many purposes such as religious travelling and pesugihan. There are two sacred places in Kawi Mountain those are Kraton Kawi and Pesarean. In these places the pilgrims make various rituals as efforts to realize their goals. Kawi Mountain not only as a sacred place but also to be a public sphere where various believers making a dialogue
POLITIK GLOBAL DAN ISU TERORIS Irwansyah Irwansyah
Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Sosiologi Agama FIS Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.279 KB) | DOI: 10.30829/jisa.v1i2.5303

Abstract

Politik Global dan Isu Terorisme dua hal yang pada mulanya tidak mumpunyai kaitan sama sekali, karena “Politik Global” terkait dengan satu era yang disebut “Global” atau “Globalisasi” yakni proses marketing dari sebuah hasil product yang transnasional, yang gejalanya dimulai tahun 1990-an, sedangkan “Isu Terorisme” muncul belakangan, yakni sepuluh tahun kemudian.Kata Kunci : Politik, Global, Globalisasi, Transnasional Global Politics and Terrorism Issues two things that at first did not mump Participation at all, because "Global Politics" is related to an era called "Global" or "Globalization" which is the marketing process of one transnational product, whose symptoms began in 1990- a, while the "Terrorism Issue" appears, which is ten years later.Keywords: Politics, Global, Globalization, Transnational
TERORISME DAN ISLAM FUNDAMENTALISME Zulkarnain Nasution
Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Sosiologi Agama FIS Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.493 KB) | DOI: 10.30829/jisa.v1i2.5334

Abstract

Terorisme adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk meraih tujuan yang tidak manusiawi dan buruk (mufsid) dan mengancam segala macam jenis keamanan, dan pelanggaran atas hak azasi yang ditegaskan oleh agama atau manusia. Terorisme menyentuh beberapa aspek kehidupan manusia termasuk peradaban, politik, ekonomi, hingga agama. Akbar S. Ahmad menganalisis fundamentalisme sebagai sesuatu yang identik dengan golongan radikal (salah satu dari analisis segi tiga kesarjanaan Muslim), dan tampaknya pemikir postmodern ini menambah satu lagi ciri kaum fundamentalisme ini, yaitu vulgaritas, cenderung menggunakan kata-kata kotor dan kasar untuk menyudutkan lawan-lawan polemiknya, bahkan mereka sering kali tidak menyadari bahwa mereka telah membela kebenaran dengan cara kasar dan menjijikkan. Terrorism is an action taken to achieve a goal that is inhuman and bad (mufsid) and threatens all types of security, and violations of human rights that are affirmed by religion or humans. Terrorism touches several aspects of human life including civilization, politics, economics, and religion. Akbar S. Ahmad analyzed fundamentalism as something identical to the radical group (one of the analysis of the Muslim scholarship triangle), and it seems that this postmodern thinker added another characteristic of this fundamentalism, namely vulgarity, tending to use dirty and rude words to corner his polemic opponents, even they often do not realize that they have defended the truth in a rude and disgusting way
PARADIGMA ISLAM RASIONAL HARUN NASUTION: MEMBUMIKAN TEOLOGI KERUKUNAN Muhammad Irfan
Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Sosiologi Agama FIS Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.499 KB) | DOI: 10.30829/jisa.v1i2.5434

Abstract

Harun Nasution (1919-1998) dikenal luas oleh kaum intelegensia Indonesia sebagai salah seorang ilmuan yang tekun mendalami berbagai bidang kajian keislaman, seperti ilmu kalam, falsafah, dan tasawuf. Salah satu dari kontribusinya adalah pengenalan pendekatan baru dalam studi Islam, yaitu. pendekatan filsafat dengan titik tekan pada rasio, “Rasionalisme” (akal) atau yang lebih dikenal dengan Islam Rasional. Perhatian Harun Nasution bukan saja terfokus pada bidang keilmuan Islam, tetapi juga terhadap permasalahan yang dihadapi umat Islam, khususnya di Indonesia. Di tengah maraknya isu-isu disharmonis, ketidakrukunan, kekerasan bahkan konflik, yang mengatasnamakan agama, maka pemikiran Islam rasional yang digagas oleh Harun Nasution merupakan solusi tawaran dalam memahami agama dalam rangka menwujudkan kerukunan umat beragama. Pemikran Islam rasional tidak hanya terbatas bagi umat Islam dalam mamahami agama secara rasional, tetapi dapat diterapkan pada agama lain dalam memahami agama secara rasional. Dengan pemahaman agama secara rasional, maka dapat membangun kerangka berpikir yang rasional dalam menyikapi persoalan umat manusia dan pemahaman agama secara rasional memberi kontribusi yang besar bagi terwujudnya kerukunan umat beragama.

Page 1 of 1 | Total Record : 5