cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
AT-TAHDIS: Journal of Hadith Studies
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
KONTRIBUSI PEMIKIRAN 'ALA' AD-DIN IBN AHMAD AL-IDLIBI DALAM METODE KRITIK MATAN HADIS Ahmadi Ritonga
AT-TAHDIS: Journal of Hadith Studies Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.714 KB)

Abstract

Abstrak: Dalam menjaga dan memilihara hadis agar senantiasa terpelihara dari syaz dan ‘illah, maka perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang telah ada sejak periode Rasulullah saw, Sahabat, tabi‘ at-tabi‘in dan sampai pada ulama hadis (muhadditsin). Pada masa rasul kritik matan (intern) hadis telah ada, walaupun masih dalam bentuk konfirmasi, pada masa sahabat metode kritik matan yang dilakukan dengan membandingkan antar riwayat demi mendapatkan akurasi matan hadis, dan pada masa tabi‘in lebih berorientasi terhadap bagaimana ‘illah dan syaz-nya redaksi hadis, sedangkan masa muhadditsin cenderung kritik matan itu pada tingkat persoalan ditolak atau diterimanya. Metode kritik matan yang dilakukan al-Idlibi menjadi satu sorotan khusus terhadap peneliti hadis di abad modern terutama pada kritik matan hadis, bahkan metode kritik matan hadis yang sangat komprehensif menurut hipotesa berdasarkan literatur, Salah ad-Din ibn Ahmad al-Idlibi lah tokohnya, di abad modern yang membahas secara spesialis terhadap matan, makanya kontribusi al-Idlibi dalam metode kritik matan melalui karyanya yang penomenal (Manhaj Naqd al-Matn ‘Ind ‘Ulama’ al-Hadis an-Nabawi) yang diterbitkan di Beirut pada Dar al-Afaq al-Jadidah pada tahun 1983 sebagai terbitan pertama yang banyak menginspirasi terhadap bermunculannya kitab-kitab yang berkaitan dengan metode kritik matan hadis sesudahnya.
METODOLOGI PEMIKIRAN HADIS AHMAD HASSAN DALAM TARJAMAH BULUG AL-MARAM Faisal Amri Al-Azhari
AT-TAHDIS: Journal of Hadith Studies Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.22 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis asumsi terhadap Ahmad Hassan yang dipandang kurang mendalami ilmu hadis disebabkan karena tidak ada karya khususnya tentang hadis. Banyak hal yang patut diketahui pemikirannya dalam memahami hadis. Sosoknya yang sangat berbeda jauh dari banyak ulama sezamannya yang pada waktu itu lebih berpegang teguh kepada pemahaman ulama dan mazhab. Sehingga tampaklah dengan sendirinya berbeda dalam memahami istimbat hukum syariat islam, terkhusus dalam memahami hadis. Ketegasan dan keberaniannya dalam melawan arus pemikiran agama yang berbeda dengan kaum tradisioanal yang saat itu disebut kaum tua, sehingga Hassan dianggap kaum muda dan sosok pembaharu yang gigih melawan siapa saja yang berseberangan dengan pemikirannya. Taqlid kepada ulama dan bid’ah yang dianggap Hassan sebagai faktor kemuduran umat Islam. Tidak mau kembali kepada sumber Islam Alquran dan al-Hadis menyebabkan pemikiran islam menjadi beku (jumud), pemahaman ayat Alquran dan Hadis dianggap mati tidak hidup karena sikap umat islam yang jumud dan dianggapnya wajib bermazhab. Kata Kunci: hadis, Ahmad Hassan, taqlid, pembaharu
KONTROVERSI PEMAHAMAN HADIS T. M. HASBI ASH-SHIDDIEQY DENGAN JUMHUR ULAMA Sawaluddin Sawaluddin
AT-TAHDIS: Journal of Hadith Studies Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.976 KB)

Abstract

Abstrak: T. M. Hasbi ash-Shiddieqy bisa dikatakan sebagai seorang ulama yang produktif. Karena ia telah menghasilkan pelbagai cabang ilmu keislaman. Di dalam buku Koleksi Hadis-Hadis Hukum, tidak jarang Hasbi berlaianan pendapat dengan ulama. Dalam memahami buku tersebut, ada beberapa metode yang dipergunakan Hasbi dalam memahami hadis. Metode tersebut adalah dengan membandingkannya dengan Alquran dan hadis, melihat asbab al-wurud-nya, melihat perbedaan pendapat ulama, melihat dari segi kesehatan, dengan qiyas, melihat situasi (masa) dan kondisi, dan menggunakan logikanya. Kata Kunci: hadis, hukum, jumhur ulama
PEMAHAMAN HADIS MUHAMMAD ARSYAD THALIB LUBIS Fadlan Khoiri
AT-TAHDIS: Journal of Hadith Studies Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.203 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dibuat untuk mengenalkan sebuah metodologi pemahaman Hadis yang ditawarkan oleh Muhammad Aryad Thalib Lubis. Ia adalah seorang ulama terkemuka yang lahir di bumi Sumatera Utara. Karyanya banyak dipakai oleh Siswa/i Madrasah Al Washliyah di Sumatera Utara khususnya dalam kajian Hadis yaitu buku Istilahat al-Muhadditsin. M. Arsyad memiliki metodologi yang unik dalam mengkaji Hadis, hal ini dapat dilihat dalam buku Fatwa: Beberapa Masalah yang ditulis oleh Muhammad Arsyad Thalib Lubis yang banyak memaparkan Hadis-hadis Nabi Saw., yang berkualitas dha’if namun dengan metode ta’addud al-thuruq sebuah Hadis dha’if dapat menjadi Hadis hasan li ghairih, sehingga fatwanya dapat menjadikan pemersatu umat yang berbeda pemahaman dalam mengamalkan Hadis. Metodologi yang ditawarkan Muhammad. Arsyad Thalib Lubis juga didasari oleh kesepakatan para ulama atau mujtahid terdahulu. Jadi fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh Muhammad Arsyad Thalib Lubis tidak diragukan untuk diamalkan.  Kata Kunci: hadis, Muhammad Arsyad Thalib Lubis, Al Washliyah, Medan
METODE KRITIK MATAN MUSHTHAFA AS-SIBA'I DALAM KITAB AS-SUNNAH WA MAKANATUHA FI AT-TASYRI‘ AL-ISLAMI Juriono Juriono
AT-TAHDIS: Journal of Hadith Studies Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.432 KB)

Abstract

Abstrak: manhaj dalam kritik matan bertujuan untuk memelihara hadis dari segala bentuk upaya yang melemahkannya dari sisi matan. Namun sayangnya, golongan orientalis memanfaatkan kritik ini menjadi hal yang negatif. A¥mad ²m³n adalah salah seorang yang melakukan kritik tersebut dengan menimbulkan kontroversial karena terkontaminasi dari pemikiran kalangan orientalis. Sosok sarjana muslim lainnya menanggapi apa yang dilakukan Ahmad Amin (w. 1954 M) dengan tulisan ilmiyahnya berjudul as-Sunnah wa Makanatuha fi at-Tasyri‘ al-Islami, ia adalah Mushthafa as-Siba‘i (w. 1964 M). Bagaimana metode dan kritikannya terhadap Ahmad Amin akan menjadi perbincangan dalam tulisan ini. Kata Kunci: hadis, matan, Mustafa as-Siba’i
KONSEP TABARRUJ DALAM HADIS: Studi Tentang Kualitas dan Pemahaman Hadis Mengenai Adab Berpakaian Bagi Wanita Firmansyah Firmansyah
AT-TAHDIS: Journal of Hadith Studies Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.061 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman tabarruj dalam hadis, meneliti kualitas hadis, dan  untuk mengetahui bagaimana pemahaman hadis dalam kitab syarh hadis mengenai adab berpakaian bagi wanita. Hasil penelitian menerangkan bahwa tabarruj dalam hadis adalah merupakan gaya berbusana ataupun sikap wanita yang sengaja menarik perhatian orang lain ketika ia keluar dari rumahnya, memperlihatkan kecantikan wajah, tubuh dan perhiasannya, memakai wewangian untuk mendapat pujian dari orang lain. Diantara hadis-hadis tentang tabarruj ini ada yang saḥiḥ, ḥasan, ḍaῑf bahkan mauḍu` kualitasnya karena salah satu sanadnya ada yang dinilai każāb berdusta, seperti Jabir bin Yazid yang dianggap ulama hadis sebagai orang yang telah memalsukan hadis ini. Dari segi matan saḥiḥ karena tidak bertentangan dengan Alquran, hadis yang lebih saḥiḥ, akal dan sejarah yang ada. Pemahaman hadis tabarruj dalam kitab syarh hadis adalah syariat melarang menggunakan pakaian syuhrah (ketenaran) yang membuat sombong pemakainya, tidak mengenakan pakaian tipis dan  ketat sehingga membentuk lekukan tubuh yang membuat orang tertarik bila melihatnya, tidak membuka sebagian aurat, menggunakan pakaian yang menyerupai pakaian wanita atau sebaliknya, serta tidak memakai wewangian yang berlebihan yang niatnya untuk mencari perhatian orang lain.  Kata Kunci: hadis, tabarruj, kualitas, kitab syarh
MANHAJ ALIRAN SALAFI DALAM MEMAHAMI HADIS-HADIS MUTASYABIHAT: Studi terhadap Fatwa MPU Aceh Nomor Tahun 2014 Ataillah Ataillah
AT-TAHDIS: Journal of Hadith Studies Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.167 KB)

Abstract

Abstrak: MPU Aceh telah mengeluarkan fatwa “sesat dan menyesatkan” kepada kelompok salafi yang termuat dalam fatwa MPU Aceh Nomor 09 Tahun 2014,  bahwa hadis jariyah yang dijadikan dalil keberadaan Allah di langit oleh aliran salafi, dikategorikan sebagai hadis mudhtharib. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manhaj aliran salafi dalam memahami hadis-hadis mutasyabihat, dan juga untuk mengetahui fatwa MPU Aceh Nomor 09 Tahun 2014 tentang pemahaman aliran salafi, dan bagaimana respon masyarakat Aceh serta ilmuan Islam terhadap fatwa MPU Aceh Nomor 09 Tahun 2014. Penelitian ini tergolong library research, sumber data primer diambil dari Naskah Sidang Paripurna–V MPU Aceh. Manhaj  yang dipakai oleh salafi dalam memahami hadis mutasyabihat sangat tekstual, menolak adanya takwil, dalil yang diwajibkan syara’ untuk diikuti hanyalah Alquran dan Sunnah saja, dan mengarah  kepada tajsim.               Kata Kunci: manhaj, salafi, mutasyabihat
HADIS-HADIS SEPUTAR AHLUL BAIT: Analisis Pandangan Syiah dan Sunni Terhadap Fatimah Rizqa Amelia
AT-TAHDIS: Journal of Hadith Studies Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.756 KB)

Abstract

Abstrak: Problem utama yang didiskusikan dalam tulisan ini adalah adanya pandangan di kalangan mazhab imamiyah yang terlampau mengkultuskan posisi ahlul bait Nabi saw., bahkan pengkultusan itu sampai pada kesesatan yang berlebihan (ghuluw). Mereka menganggap ahlul bait Nabi saw. adalah orang yang ma’sum dari dosa dan kesalahan. Sementara sunni atau ahlus sunnah wa al-jamȃ’ah menganggap ahlul bait Nabi saw. adalah orang-orang yang mulia, wajib dicintai dengan segala kebaikan yang dimiliki, namun bukan berarti mereka suci dari dosa, kesalahan, serta terbebas dari neraka. Banyak hadis Nabi saw. yang bebicara seputar ahlul bait baik dari jalur imamiyah maupun tidak, dan kesemuanya itu dijadikan dalil-dalil untuk melegitimasi tindakan superioritas mereka. Terdapat dua jalur periwayatan hadis yang akan menjadi objek penulisan ini, jalur imamiyah dan non imamiyah. Tulisan ini akan mendeskripsikan secara analitis pandangan syiah dan sunni dalam memahami hadis-hadis seputar ahlul bait yang menjadi rujukan mereka. Penulisan ini difokuskan pada keutamaan Fatimah yang dianggap sebagai ummul aimmah dan maksum dari segala dosa dan kesalahan. Kata Kunci: Syiah, Sunni, hadis-hadis ahlul bait, Fatimah, maksum
KONTRIBUSI PEMIKIRAN YUSUF AL-QARADAWI DALAM KITAB KAIFA NATA’AMAL MA’A AS-SUNNAH NABAWIYAH Amir Hamzah Nasution
AT-TAHDIS: Journal of Hadith Studies Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.689 KB)

Abstract

Abstrak: Permasalahan Hadis, jika diurai, meliputi banyak hal, dari mulai otentisitas yang banyak digugat oleh orientalis, melebar pada pentransmisian (isnad), sejarah perubahan tradisi verbal pada kodifikasi menjadi teks hadis, hingga pada problem understanding dan meaning. Problem ini menempati posisi penting sekaligus secara substantive memberi spirit, reevaluatif dan reinterpretatif terhadap berbagai pemahaman dan penafsiran hadis. Selain itu terjadi perbedaan dalam memahami Hadis baik di Indonesia maupun di dunia. Oleh sebab itu penyatuan pemahaman umat menjadi pusat perhatian penulis yang terus diberikan solusi untuk mencerahkan pemahaman umat tentang hakikat As-Sunnah yang satu sehingga penerapan ajaran Islam yang sebenarnya dapat terwujud. Kesimpulan yang dapat diambil dari tesis yang saya uraikan tersebut adalah pemikiran yang ditawarkan oleh Yusuf al-Qardawi mengindikasikan bahwa metode yang yang ditawarkannya telah menimbulkan dialog yang marak baik yang pro maupun yang kontra, yang pada akhirnya membuka peluang adanya upaya pengembangan dalam wawasan studi pemikiran Hadis.Kata Kunci: hadis, al-Qaradawi, sunnah

Page 2 of 2 | Total Record : 19


Filter by Year

2017 2017