cover
Contact Name
Sih Ageng Lumadi
Contact Email
lumadi@ymail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jnc@stikesmaharani.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Nursing Care and Biomolecular
Published by STIKES Maharani Malang
ISSN : -     EISSN : 25486802     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 1, No 2 (2016)" : 8 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA POLA TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA WARGA USIA 30-60 TAHUN DI RT 05 RW 02 KELURAHAN KEDUNG-KANDANG KECAMATAN KEDUNG-KANDANG KOTA MALANG (The correlation Between Sleep Patterns and Blood Pressure In People With the age 30-60 years in Setiawan, Dimas; Purnomo, Agus Eko
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.091 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v1i2.30

Abstract

ABSTRAK Pada orang yang mempunyai pola tidur normal saraf simpatis dan parasimpatisnya bekerja dengan baik  sehingga jantung rileks dalam memompa darah tetapi pada orang yang mengalami gangguan pola tidur mempengaruhi keseimbangan antara pengaturan sistem simpatis dan sistem parasimpatis terganggu yang dapat menyebabkan tekanan darah abnormal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola tidur dengan tekanan darah pada usia 30-60 tahun di RT 05 RW 02 Kelurahan  Kedung-Kandang. Desain penelitian ini derkriptif korelasional dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur dengan kuisioner insomnia rating scale dimodifikasi dan observasi menggunakan spygnomanometer digital pada 80 sampel. Hasil penelitian ini menunjukan pola tidur normal 58 warga, gangguan pola tidur 22 warga, tekanan darah hipotensi 7 warga, normal 56 warga, normal tinggi 11 warga dan hipertensi 6 warga. Dari hasil uji spearmen mendapatkan nilai signifikansi (p) = 0,000 maka α < 0,05 artinya ada hubungan antara pola tidur dengan tekanan darah pada warga usia 30-60 tahun. Nilai kekuatan korelasi (r) 0,382 menunjukan hubungan yang lemah dan arah korelasi positif menunjukan searah atau semakin besar warga yang memilki pola tidur normal maka semakin besar warga yang memiliki tekanan darah normal. Saran penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan rancangan prospektif dan sampel yang lebih banyak.
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE DAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN kapti, rinik eko
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.057 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v1i2.1

Abstract

Pemberian ASI ekslusif merupakan hal yang penting bagi bayi. DalamASI terdapat zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk proses perkembangan salah satunya pematangan sistem imunitas. Bayi dengan system imunitas yang baik dapat mengurangi risiko bayi terkena diare ataupun ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberianASI ekslusif dengan kejadian diare dan ISPA. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Tehnik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling dan jumlah sample sebesar 58 responden. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pemberian ASI ekslusif, kejadian diare dan kejadian ISPA. Analisa hasil penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara ASI ekslusif dengan kejadian diare (p<0,000) dengan RP (13,9) dan adanya hubungan yang bermakna antara ASI ekslusif dengan ISPA (p<0,007) dengan PR (2). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pelaksanaan ASI ekslusif terhadap kejadian diare dan ISPA pada bayi usia 6-12 bulan.Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk meningkatkan pelaksanaan ASI eksklusi sehingga kejadian diare dan ISPA pada bayi 6-12 bulan bisa diturunkan.
GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN IBU DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 36 – 48 BULAN lumbantobing, valentina
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.529 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v1i2.18

Abstract

Keberhasilan cakupan pelaksanaan pemantauan atau deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang balita tidak terlepas dari peran tenaga kesehatan dan orangtua, khususnya ibu. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang sering dijumpai di masyarakat, tetapi terkadang kurang mendapatkan penanganan yang tepat. Kendala yang ditemui di lapangan adalah kurangnya pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang anak usia 36 – 48 bulan, terutama dalam tes perkembangan yang dilakukan setiap 6 bulan sekali. Anak pada usia tersebut sudah jarang atau tidak pernah datang ke posyandu lagi karena anak sudah masuk PAUD dan persepsi ibu bahwa anak telah diberikan imunisasi wajib sehingga tidak perlu ke posyandu, sehingga tidak jarang ditemukan permasalahan dalam tumbuh kembang pada usia tersebut. Melihat fenomena diatas, peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan ibu dalam melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia 36-48 bulan.Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian non eksperimen dengan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 36 – 48 bulan, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah multistage random sampling dengan 2 tahap. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas X Kota Bandung pada bulan Oktober sampai November 2016 dengan jumlah sampel 76 ibu.Hasil penelitian ditemukan dari 76 responden yang memiliki anak usia 36-48 bulan, didapatkan data bahwa 59 responden (77.63%) ibu berada dalam kategori tidak patuh dalam melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak. Perlu adanya upaya yang dapat membantu memfasilitasi ibu dalam melakukan upaya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak, baik dengan menggunakan perkembangan tehnologi maupun meningkatkan kinerja dari petugas puskesmas serta para kader.  Kata Kunci : Kepatuhan, Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 36 – 48  bulan.
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI KELURAHAN TANJUNGREJO RW 01 KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG (Correlation Between Clean and Healthy Life Style Household and Di rohadi, fahrur; handian, feriana ira
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.9 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v1i2.31

Abstract

Diare dapat menyebar melalui praktik-praktik yang tidak higienis seperti menyiapkan makanan dengan tangan yang belum dicuci, setelah buang air besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) rumah tangga dengan kejadian diare pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Kelurahan Tanjungrejo RW 01 Kecamatan Sukun Kota Malang, desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasional dengan rancangan penelitian case control. Besar sampel sebanyak 56 orang yang diambil dengan cara incidental sampling yang disesuaikan dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data di lakukan pada bulan Maret sampai Mei 2012. Didapatkan hubungan yang signifikan antara PHBS rumah tangga dengan kejadian diare pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Kelurahan Tanjungrejo RW 01 Kecamatan Sukun Kota Malang dengan ρ value 0,000, r = - 0,564. Koefisien korelasi negatif ini menunjukkan semakin rendah PHBS maka akan semakin tinggi kejadian diare dan begitupun sebaliknya. Saran dari penelitian ini diharapkan petugas kesehatan dapat membantu untuk memberikan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat, tentang peranan sarana dasar kesehatan lingkungan dalam melindungi masyarakat khususnya balita dan anak-anak dari penyakit diare, yaitu dengan memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang bagaimana membiasakan mencuci tangan, penggunaan air bersih untuk di konsumsi, dan kebiasaan BAB di jamban.
KEEFEKTIFAN METODE DIRECT INSTRUCTION TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN MENGISI KARTU MENUJU SEHAT DAN DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING TEST PADA KADER KESEHATAN hariyanti, tanti budhi
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.18 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v1i2.35

Abstract

Sebagai penggerak utama dan ujung tombak didalam upaya meningkatkan  kesejahteraan keluarga dan tercapainya progam perbaikan gizi di masyarakat bahwa setiap kader kesehatan dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita. Dalam pembelajaran mengisi KMS dan DDST bukan hanya dituntut untuk sekedar memahami konsep teori,  tetapi juga harus dapat mengembangkan kreativitas, keaktifan, dan keterampilan.Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan metode pembelajaran direct instruction terhadap penguasaan keterampilan mengisi KMS dan DDST pada kader kesehatan. Desain penelitian ini adalah analisis quasi eksperiment dengan rancangan one group pretest-posttest dengan populasi 30 orang dan sampel 30 orang yang diambil secara total sampling. Pengumpulan data menggunakan checklist KMS dan DDST. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode pengajaran direct instruction efektif terhadap penguasaan keterampilan mengisi KMS pada kader kesehatan, dengan thitung = 5,869 dan ttabel  = 2,045 (5,869 > 2,045). Sedangkan metode pengajaran direct instruction efektif terhadap penguasaan keterampilan mengisi DDST pada kader kesehatan, dengan thitung = 11,689 dan ttabel  = 2,045 (11,689 > 2,045). Dari hasil penelitian ini, direkomendasikan bahwa institusi pendidikan yang terkait agar senantiasa berusaha menyediakan fasilitas (buku-buku dan alat peraga) yang mendukung pelaksanaan model-model pengajaran karena dapat meningkatkan hasil pengajaran, dan institusi kesehatan hendaknya untuk menggunakan direct instruction karena telah terbukti meningkatkan keterampilan mengisi KMS dan DDST.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PARTISIPASIDALAM MENGIKUTI SENAM DIABETES DI KARANG WERDA SADEWA KELURAHAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG. (Factors Affecting Low Participation in Joining Diabetic Gymnastics at Karang Werda Sadewa Kedung Kandang Village trihana, kiki nurul; lumadi, sih ageng
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.342 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v1i2.32

Abstract

Diabetes Melitus adalah kelainan metabolisme yang disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan senam diabetes, yaitu senam yang dirancang menurut usia dan status fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi rendahnya partisipasi dalam mengikuti senam diabetes di Karang Werda Sadewa Kelurahan Kedung Kandang Kota Malang. Penelitian deskriptif eksploratif ini melibatkan. 27 responden yang partisipasinya rendah dalam mengikuti senam diabetes di bulan Desember tahun 2014 sampai bulan Januari tahun 2015. Hasil prosentase menunjukkan faktor usia (33%), pendidikan (41%),  pekerjaan (44%), informasi (44%), pengetahuan (67%), kebutuhan (93%), jarak (55%), dan ekonomi (52%). Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah faktor usia, pendidikan, dan ekonomi cukup mendukung rendahnya partisipasi dalam mengikuti senam diabetes dan didukung dengan hasil prosentase yang didapatkan serta dengan teori yang ada. Kesimpulan nya sebagian besar tingkat pengetahuan responden berkategori baik, hampir seluruhnya tingkat kebutuhan responden tinggi,  sebagian besar jarak antara karang werda dengan rumah sangat dekat, dan sebagian besar responden memiliki ekonomi rendahPerlu dilakukan penelitian lanjutan tentang faktor ekonomi yang mempengaruhi rendahnya partisipasi dalam mengikuti senam diabetes di Karang Werda Sadewa Kelurahan Kedung Kandang Kota Malang.
PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERIKAN SUSU FORMULA DI POSYANDU KELURAHAN TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG (Differences between Exclusive Breast feeding recipients and Fo trigantara, regista
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.321 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v1i2.33

Abstract

Diare merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak, dengan perkiraan 1,3 miliar episode dan 3,2 juta kematian setiap tahun pada balita. Daerah kota malang bulan Januari-Juli terdapat 870 kasus diare untuk bayi berusia dibawah 1 tahun. Kejadian diare pada bayi disebabkan karena kesalahan dalam pemberian makan, dimana bayi sudah diberi makan selain ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan angka kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan antara yang diberikan ASI eksklusif dengan yang diberikan susu formula.Penelitian menggunakan desain Studi Komparasi pendekatan cross sectional.Terdiri dari dua kelompok sampel yaitu  yang diberikan ASI Eksklusif  berjumlah 16 responden dan yang diberikan Susu Formula berjumlah 26 responden di Posyandu Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang, dengan teknik pengambilan sampel yaitu Insidental Sampling dan analisa data dilakukan dengan uji Independent T-test. Dimana didaptkan nilai signifikansi sebesar 0,315 lebih besar dari P value sebesar 0,05, artinya tidak ada  perbedaan angka kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan antara yang deberikan ASI Eksklusif dengan yang diberikan Susu Formula.Hal tersebut menunjukkan perbedaan antara literatur dengan hasil penelitian. Kemungkinan hal yang membuat masih tingginya kejadian diare pada bayi yang diberikan ASI eksklusif adalah faktor lain diluar protektifitas yang terkandung dalam ASI, yaitu kurangnya kebersihan diri pada ibu, pemberian MP-ASI dini pada bayi berupa bubur, dan ibu mengkonsumsi makanan berserat tinggi. Saran perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menambah jumlah sampel dan mengendalikan confinding variable yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DALAM MONITORING TERAPI OBAT TB DENGAN PENYEMBUHAN PENYAKIT SEKUNDER (TB) DARI PASIEN DM TIPE-2 DI RUMAH SAKIT PARU BATU (The correlation of Family Role in Monitoring TB Drug Therapy and Secondary Disease Treatment (TB) From T adinata, ryan; agustina, wiwik
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.552 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v1i2.34

Abstract

Peran keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam konteks keluarga didalamnya terdapat peran keluarga sebagai pemelihara kesehatan. Pengidap Diabetes melitus (DM) memiliki resiko 2-3 kali lebih tinggi untuk terjangkit TB. Perlu diperhatikan peran keluarga dalam pemantauan pengkonsumsian obat TB pada pasien dengan riwayat DM. Sehingga hal terpenting bagi kesembuhan TB adalah pengontrolan gula darah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peran keluarga dalam monitoring terapi obat dengan penyembuhan penyakit sekunder (TB) dari pasien DM tipe 2 di RS Paru Kota Batu. Penelitian ini merupakan Rancangan corelational dengan melalui pendekatan retrospektif. Sampel sebanyak 30 responden. Analisa data yang digunakan adalah Uji Spearman Rank dengan hasil p=0,716>α=0,05 sehingga menunjukkan H0 diterima  artinya tidak terdapat hubungan antara peran keluarga dalam monitoring terapi obat dengan penyembuhan penyakit sekunder (TB) dari pasien DM tipe 2 di RS Paru Kota Batu. Kesimpulanya adalah dimungkinkan bahwa jika menginginkan terjadinya kesembuhan TB harus memantau gula darah pada kondisi yang normal dan minum obat TB secara teratur. Saran dari penelitian ini adalah keluarga maupun pasien harus benar-benar memonitoring keadaan gula darah pasien disamping tugas keluarga yang menjadi PMO TB.

Page 1 of 1 | Total Record : 8