cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science
ISSN : 24431249     EISSN : 23551313     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue " Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018" : 15 Documents clear
Pengaruh Aromaterapi Minyak Sereh (Cymbopogon citratus) Terhadap Pencegahan Postpartum Blues Pada Ibu Primipara Di RSUD Kabupaten Sukoharjo The Effect Of Aromatherapy Oils Of Lemongrass (Cymbopogon citratus) On Prevention Of Postpartum Blues In Primipara Septiana Sari, Defie; - Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo, Nova Rahma Widyaningrum
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.738 KB)

Abstract

Abstract : Puerperal (puerpurium) is a critical period for the mother and baby, which lasted for approximately 40 days. During the post partum mother and baby should get four visits during childbirth; with the aim to prevent, detect and manage complications that can occur in the mother and baby. Complications that can occur in women, one of which is a psychological complications. This psychological complications can be the mothers unwillingness to take care of her own baby during childbirth. This condition can be called postpartum blues. To prevent the occurrence of postpartum blues, early detection can be done so that no negative impact on the relationship of husband, wife, and the development of her baby. Interventions such as relaxation therapy with the use of aromatherapy oils which serves to relax or antidepressants, using aromatherapy oils from lemon grass to help mothers during childbirth primiparity on that mother feel relaxed both in body and mind. The purpose of this study, to determine the effect of aromatherapy oils of lemongrass (Cymbopogon citratus) on the prevention of postpartum blues in the mother primipara. This type of research, quasi-experimental design with pre and posttest. Sampling technique used is total sampling, with a sample of 15 mothers primiparous. Analysis of the data used is the paired t test. The results of this study show the influence of aromatherapy oils of lemongrass (Cymbopogon citratus) on the prevention of postpartum blues in the mother primipara, with ap value of 0.01 (p <0.05).Keywords: citronella oil, postpartum blues Abstrak : Masa nifas (puerpurium) merupakan masa kritis bagi ibu dan bayi yang berlangsung selama kurang lebih 40 hari. Selama masa nifas ibu dan bayi sebaiknya mendapatkan empat kali kunjungan masa nifas ; dengan tujuan untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dan bayi. Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu, salah satunya adalah komplikasi secara psikologis. Komplikasi psikologis ini dapat berupa ketidaksediaan ibu untuk mengurus bayinya sendiri dalam masa nifas. Kondisi ini bisa disebut postpartum blues. Untuk mencegah terjadinya postpartum blues,dapat dilakukan deteksi awal sehingga tidak berakibat buruk pada hubungan suami, istri, dan perkembangan bayinya. Intervensi terapi relaksasi seperti dengan penggunaan minyak aromaterapi yang berfungsi untuk relaksasi atau antidepresan, menggunakan minyak aromaterapi dari tanaman sereh untuk membantu ibu primipara pada masa nifas agar ibu merasa rileks baik badan maupun pikirannya. Tujuan penelitian ini,untuk mengetahui pengaruh aromaterapi minyak sereh (Cymbopogon citratus) terhadap pencegahan postpartum blues pada ibu primipara. Jenis penelitian ini, quasi experimental dengan desain pre and posttest design. Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling, dengan jumlah sampel 15 ibu primipara. Analisa data yang digunakan yaitu uji t berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh aromaterapi minyak sereh (Cymbopogon citratus) terhadap pencegahan postpartum blues pada ibu primipara, dengan nilai p sebesar 0,01 (p<0,05).Kata Kunci : minyak sereh, postpartum blues
Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dengan Berat Badan Bayi Usia 6 Bulan di Posyandu Desa Mulur, Bendosari, Sukoharjo Relation The Provision Of Exclusive Breastfeeding to Baby Weight Age 6 Months at Posyandu Village Of Mulur, Bendosari, Sukoharjo Endarwati, Dewi; - Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo, Tri Suwarni
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.435 KB)

Abstract

Abstract: Exclusive breastfeeding is giving breastfeeding course in infants to the age of 6 months without more fluid or other food. Breastfeeding exclusive impact good for babies that is as food single to meet all needs, increase endurance, anti allergies, increase intelligence and interwoven love. There are significant differences between the baby growth given breastfeeding exclusive and will not be breastfeeding exclusive, where babies who are usually dont breastfeeding exclusive growth the weight faster than babies are breastfed. On  central java breastfeeding exclusive scope of 61,59% This is still far from the national program target of 80%. This study aims to examine the relation of exclusive breastfeeding on infant weight at 6 months of age at Posyandu Village of Mulur, Bendosari, Sukoharjo. This study used an observational analytic design with a retrospective approach. The sampling technique used was purposive sampling with 43 baby samples. The result of the research was analyzed by using chi square test, the result of exclusive breastfeeding has significant or significant effect on infant weight of 6 months, this is indicated from the probability value (p value = 0.015) which means at the level of accuracy α = 0,05, got value X2 ≥ X2 table (6,467 ≥ 5,991). There is relation of Exclusive breastfeeding to baby weight Age 6 months in Posyandu Village Mulur, Bendosari, Sukoharjo.Keywords: Exclusive breastfeeding, babyWeight  Abstrak: ASI eksklusif adalah pemberian ASI  saja  pada  bayi  sampai  usia 6 bulan tanpa tambahan cairan  atau makanan  lain. ASI eksklusif  berdampak baik bagi bayi yaitu sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhannya, meningkatkan daya tahan tubuh, anti alergi, meningkatkan kecerdasan dan jalinan  kasih. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pertumbuhan bayi yang diberikan ASI eksklusif dan yang tidak diberi ASI eksklusif, dimana bayi yang mendapat non ASI eksklusif biasanya mengalami pertumbuhan berat badan yang lebih cepat dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Pada provinsi Jawa Tengah cakupan ASI eksklusif sebesar 61,59%, hal ini masih jauh dari target program nasional sebesar 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan pemberian ASI eksklusif dengan berat badan bayi usia 6 bulan di posyandu Desa Mulur, Bendosari, Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan retrospektif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan 43 sampel bayi. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil pemberian ASI Eksklusif memiliki hubungan yang signifikan terhadap berat badan bayi Usia 6 bulan, hal ini ditunjukkan dari nilai probabilitas (p value= 0,015) yang berarti pada taraf ketelitian α = 0,05, didapatkan Nilai X2 ≥ X2 tabel (6,467 ≥ 5,991). Ada hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan berat badan bayi Usia 6 bulan di Posyandu Desa Mulur, Bendosari, Sukoharjo.Kata kunci : ASI eksklusif, Berat badan bayi
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Caring Mahasiswa Keperawatan Stikes ‘Aisyiyah Surakarta The Relationship between the Level of Knowledge with the Caring Behavior of Nursing Students STIKES Aisyiyah Surakarta ., Mulyaningsih; - STIKES Aisyiyah Surakarta, Eska Dwi Prajayanti
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.307 KB)

Abstract

Abstract: Caring is a different way from humans to be present, caring, conscious and deliberate. Caring is an effort to protect, promote and preserve humanity by helping others seek meaning in pain, suffering and existence, helping others to increase knowledge and self-control. Ones caring behavior is influenced by several factors such as level of knowledge, education level, gender etc. This study aims to prove the relationship between the level of knowledge with the caring behavior of nursing students STIKES Aisyiyah Surakarta. This research is a descriptive research. Sampling in this study using the technique of Stratified Sampling with the number of sample research of 105 respondents, research instruments using questionnaires. Bivariate analysis using chi square, and multivariate analysis using logistic regression. The results of the research there can be a significant relationship (p value: 0.000) between the level of knowledge with caring behavior of nursing students STIKES Aisyiyah Surakarta. The results of this study also proves that the variable level of knowledge is the most related factor to caring behavior of nursing students STIKES Aisyiyah Surakarta (OR = 0.166). Caring behavior of nursing students STIKES Aisyiyah Surakarta is dominated by good category and the most related factor is the level of knowledge.Keyword: Caring, level of knowledge Abstrak: Caring adalah cara yang berbeda dari manusia untuk hadir, penuh perhatian, sadar dan dilakukan dengan disengaja. Caring merupakan upaya melindungi, meningkatkan dan menjaga/ mengabadikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain mencari arti dalam sakit, penderitaan dan keberadaannya, membantu orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian diri. Perilaku caring seseorang dipengaruhi oleh bebrapa faktor seperti tingkat pengetahuan, Tingkat pendidikan, Jenis Kelamin dll. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku caring mahasiswa keperawatan STIKES ’Aisyiyah Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Stratified Sampling dengan jumlah sample penelitian 105 responden, instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa bivariat menggunakan chi square, dan analisa multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian di dapat ada hubungan yang signifikan (p value: 0.000)antara tingkat pengetahuan dengan perilaku caring mahasiswa keperawatan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta. Hasil Penelitian ini juga membuktikan bahwa variabel tingkat pengetahuan merupakan faktor yang paling berhubungan terhadap perilaku caring mahasiswa keperawatan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta (OR=0,166). Perilaku caring mahasiswa keperawatan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta di dominasi oleh kategori baik dan faktor yang paling berhubungan adalah tingkat pengetahuanKata Kunci: Caring, Tingkat Pengetahuan.
Hubungan Aktivitas Fisik dan Obesitas terhadap Peak Expiratory Flow pada Siswa SMAN 1 Candiroto Temanggung Jawa Tengah Kinasih, Angkit; Puspita, Dhanang; - UKSW Salatiga, Naftalione Efata Kristnanda
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.822 KB)

Abstract

Abstract: Obesity is a world health problem caused by abnormalities or diseases by the accumulation of fat tissue in an excessive body. The maximum expiratory velocity of a person can achieve in liters per minute (L / min) or liters per second (L / sec). Body Mass Index (BMI) affects maximum expiratory velocity. A person with BMI 18.5-24.9 (normal category) has low vital pulmonary capacity compare to a person with BMI >25 (obesity category) who has vital lung capacity. Research aim was to determine the relationship between obesity and maximum expiratory velocity among students in SMA Negeri 1 Candiroto Temanggung. The study was conducted on 66 respondents aged 15-18 years. Research measurement for maximum expiratory velocity used spirometer while body mass index used weight divide to height (meters). Result showed there was a positive relationship between body mass index and maximum expiratory velocity. Majority respondents showed body mass index and maximum expiratory velocity results above average. Conclusion was daily routine physical activity affects body mass index and maximum expiratory velocity. Vital capacity of the lungs of obesity people who did daily routine physical activity had better than who did not do daily routine physical activity. Daily routine physical activity takes effect of body mass index, maximum expiratory velocity and keep healthy body.Keywords: body mass index, cardio respiration, physical activity, obesity, maximum expiratory velocity Abstrak: Obesitas merupakan masalah kesehatan dunia disebabkan suatu kelainan atau penyakit ditandaii oleh penimbunan jaringan lemak di tubuh secara berlebihan. PEF adalah kecepatan arus puncak ekspirasi maksimal yang bisa dicapai oleh seseorang, dinyatakan dalam  liter per menit (L/menit) atau liter per detik (L/detik). IMT sangat berpengaruh pada PEF dikarenakan IMT yang >25 kategori obesitas akan memiliki kapasitas vital paru-paru yang sangat rendah dibandingan yang memiliki IMT 18,5-24,9 kategori normal yang memiliki kapasitas vital paru-paru yang besar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan obesitas terhadap PEF pada siswa di SMA Negeri 1 Candiroto Temanggung. Penelitian dilakukan pada 66 partisipan siswa SMA Negeri 1 Candiroto Temanggung usia 15–18 tahun, hasil dari IMT dengan presentase BB/ TB2 (m) yang hasilnya >25 dan pengukuran PEF dengan spirometer. Peningkatan IMT dengan peningkatan fungsi paru pada pemeriksaan spirometri bahwa IMT menunjukan hubungan yang positif dengan PEF. Hasil grafik dilihat dari beberapa sampel yang IMT dan PEF tinggi diatas rata-rata. Kesimpulannya aktivitas fisik dengan rutin memengaruhi IMT dan PEF dikarenakan hasil kapasitas vital orang obesitas yang rutin melakukan aktivitas fisik akan lebih baik dibandingan yang tidak melakukan aktivitas fisik sama sekali. Rutin melakukan aktivitas fisik berpengaruh pada IMT, PEF dan menjaga tubuh tetap sehat, terjauh dari penyakitKata kunci : Aktivitas fisik, IMT, Kardiorespirasi, Obesitas, PEF.
Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur pada Mahasiswi Asrama Universitas Kristen Satya Wacana Idolla Nenobanu, Adi; D. Kurniasari, Maria; - UKSW Salatiga, Monika Rahardjo
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.418 KB)

Abstract

Abstract: Fruit and vegetable consumption In teenagers are still many who do not meet the tumpeng balanced nutrition recommendation that is still less than 3-5 servings per day. Low fruit and vegetable consumption in teens can cause a variety of degenerative diseases in adulthood and seniors. This research aims to identify factors that are associated with the availability of fruit and vegetables, preferences, pocket money, fast food, the influence of pears, mass media/advertising and nutritional knowledge with behavior fruit and vegetable consumption on coed dorm SWCU. The design of this research is quantitative descriptive using the correlation study with a total sample of research as many as 50 people. Data collection conducted include the characteristics of the students (the availability of fruit and vegetables, preferences, pocket money, fast food, the influence of peers, the mass media and knowledge of nutrition). Results of the study showed that 66% of the Sorority are consuming less fruit and vegetables. Factors associated with consumption of fruits and vegetables is fast food.Keywords: Student, fast food, eating behavior                                  Abstrak: Konsumsi buah dan sayur pada remaja masih banyak yang belum memenuhi anjuran Tumpeng Gizi Seimbang yaitu masih kurang dari 3-5 porsi per hari. Rendahnya konsumsi buah dan sayur pada remaja dapat menyebabkan berbagai penyakit degeneratif di masa dewasa dan lanjut usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan ketersediaan buah dan sayur, kesukaan, uang saku, fast food, pengaruh teman sebaya, media massa/iklan dan pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada mahasiswi asrama UKSW. Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dengan correlation study dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 50 orang. Pengumpulan data yang dilakukan meliputi karakteristik mahasiswa (ketersediaan buah dan sayur, prefalensi/kesukaan, uang saku, fast food, pengaruh teman sebaya, media massa dan pengetahuan gizi). Hasil penelitian menunjukan bahwa sebesar 66% mahasiswi kurang mengonsumsi buah dan sayur. Faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur yaitu fast food. Kata Kunci: Mahasiswi, fast food, perilaku makan
Dukungan Anggota Keluarga dan Activity Of Daily Living (ADL) pada Penderita Post Stroke di Klinik Utama Graha Medika Salatiga Eva Rayanti, Rosiana; Pambuka Putra, Kukuh; - UKSW Salatiga, Meldy Enggelina Nenobanu
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.635 KB)

Abstract

Abstract: Indonesia Basic Health Research Data shows that the number of stroke patients diagnosed by health care practitioner increased from 8.3/1000 (2007) to 12.1/1000 (2013). After the stroke, the patient experiences physical, psychological, and social weakness in a long-term recovery process. As a result, the patient becomes partially or even completely dependent on others in performing daily activities. The member of family would accompany and care for the patient during their recovery period. This study aims to identify the relationship between family support and activity of daily living (ADL) in post-stroke patients at Graha Medika Salatiga Clinic. Correlation bivariate quantitative with random sampling technique is used in this research. The sample size was determined by the slovin formula. Data were analyzed using Spearman Rank correlation test. The results showed that family support (0.005) and ADL (0.009) normality test was significant. Majority of family members support (53.28%) and ADL post-stroke patients (67.21%) were quite good. The relationship between the two variables above is strong with a correlation value of 0.730 and the correlation coefficient interval rs value 0.60-0.80 (strong relationship). The higher the support of family members, the more fulfilled the needs of ADL in patients with post-stroke.Keywords: Activity of Daily Living (ADL), Family Membership Support, Post-Stroke Patient Abstrak: Data Riset Kesehatan Dasar menunjukkan jumlah penderita stroke yang pernah di diagnosis oleh layanan kesehatan dan gejala meningkat dari 8,3 per1000 (2007) menjadi 12,1 per1000 (2013). Setelah mengalami stroke, penderita mengalami kelemahan fisik, psikis, dan sosial dengan proses pemulihan yang membutuhkan waktu panjang. Akibatnya, penderita menjadi sebagian atau bahkan sepenuhnya ketergantungan pada orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Keluarga adalah orang yang mendampingi dan merawat penderita selama masa pemulihan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dengan activity of daily living (ADL) pada penderita paska stroke di Klinik Utama Graha Medika Salatiga. Metode yang digunakan ialah kuantitaf  bivariat  kolerasi dengan teknik random sampling. Sampel ditentukan dengan rumus slovin. Data dianalisa dengan uji korelasi Spearman Rank. Hasil menunjukkan uji normalitas dukungan keluarga (0,005)  dan ADL (0,009) adalah signifikan. Mayoritas dukungan anggota keluarga (53,28%) dan ADL penderita paska stroke ialah (67,21%) adalah cukup baik. Hubungan antara kedua variabel di atas ialah kuat dengan nilai korelasi 0,730 dengan interval koofisien korelasi nilai rs 0,60-0,80 (hubungan kuat). Semakin tinggi dukungan anggota keluarga, maka semakin terpenuhi kebutuhan ADL pada penderita paska stroke.Kata kunci : Dukungan Anggota Keluarga,  Activity of Daily Living (ADL), Penderita Paska Stroke
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenorea dengan Sikap Menghadapi Dismenorea di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Sukoharjo The relationship between the level of knowledge of Dysmenorrhoea with the caring behavior of Junior High School student 4 Suk Wulandari, Suci; - Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo, Sri Setiyo Ningrum
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.209 KB)

Abstract

Abstract: Dysmenorrhoea is abdominal pain that comes from the uterine cramping and occurs during menstruation can interfere with daily activities. Behavior that indicated young women depending on their knowledge. Knowledge of dysmenorrhoea very influential towards the attitude in addressing the dysmenorrhoea. The effort faced dysmenorrhoea conducted by students are medically and non-medically. The purpose of this research is to know the relation between the level of knowledge of dysmenorrhoea with attitude faced the first middle school in the disminorea Junior High School student affairs 4 Sukoharjo. This research method using analytic survey research with cross sectional approach. The subject is a Junior High School student affairs 4 Sukoharjo class VIII as much as 99 people by using purposive sampling technique. Data analysis techniques using the test statistic Chi Square. The results showed that knowledge about the disminorea retrieved value X2 countdown (51.606) > X2 table (22.368) and the attitude of the retrieved value X2 countdown (58.727) > X2 tables (23.685), so that knowledge and attitudinal values obtained p value (0.000 < 0.05). There is a significant relationship between the level of knowledge about disminorea against the attitude of facing disminorea.Keywords: Knowledge, Attitude, Dysmenorrhoea Abstrak: Dismenorea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Perilaku yang ditunjukkan remaja putri tergantung pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan tentang dismenorea sangat berpengaruh terhadap sikap dalam mengatasi dismenorea. Upaya menghadapi dismenorea yang dilakukan oleh siswi adalah secara medis dan non medis. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui  hubungan antara tingkat pengetahuan tentang dismenorea dengan sikap menghadapi disminorea di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Sukoharjo. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah siswi SMP Negeri 4 Sukoharjo Kelas VIII sebanyak 99 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan uji statistic Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang disminorea diperoleh nilai X2 hitung (51,606) > X2 tabel (22,368) dan sikap diperoleh nilai X2 hitung (58,727) > X2 tabel (23,685), sehingga pengetahuan dan sikap didapatkan nilai p value (0,000 < 0,05). Ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan tentang disminorea terhadap sikap menghadapi disminorea.Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Dismenorea
Upaya Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum Melalui Penggunaan Air Rebusan Sirih Hijau Yuliaswati, Enny; Kamidah, .
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.808 KB)

Abstract

Abstract: The majority of births occur in the world is a type of vaginal deliveries. Almost every process of vaginal delivery avoid injury on the perineum. Injury to the perineum during childbirth caused the need for a proper treatment so that the injured recover soon. Perineal wound healing in post partum takes an average of 7-10 days. This time is enough time for micro-organisms can multiply within 48 hours (2 days), plus the condition of the perineum during childbirth are always moist by lokhea that can cause infection. During this time, to prevent infection of the perineal wound by applying an antiseptic on the wound material. In fact antiseptic drugs mempuyai weakness, which cause allergies and long enough healing time is 7-10 days. The method is very simple and has been done by the community stout is to wash the wound with betel leaf immersion topically on wound care.To know the effectiveness of green betel in accelerating wound healing of the perineum. This study design with Quasi experiment. a long perineal wound healing in the experimental group average of 5.85 + 1.226, while the control group average of 6.85 + 0.988. Use of green betel perimium can accelerate wound healing. The value of p = 0.010 (p <0.05), which means that there are significant differences between the old wound healing perimium experimental and control groups.Key word: perineal wound, green betelAbstrak: mayoritas persalinan yang terjadi di dunia merupakan jenis persalinan pervaginam. Hampir setiap proses persalinan pervaginam terjadi perlukaan pada perineum. Perlukaan pada daerah perineum yang ditimbulkan saat persalinan perlu suatu perawatan yang tepat agar luka tersebut segera pulih. Penyembuhan luka perineum pada masa nifas rata-rata membutuhkan waktu 7-10 hari. Waktu ini dirasa cukup lama karena mikro organisme dapat berkembang biak dalam waktu 48 jam (2 hari), di tambah dengan kondisi perineum dalam masa nifas yang selalu lembab oleh lokhea sehingga dapat menimbulkan infeksi. Selama ini, untuk mencegah infeksi pada luka perineum dengan cara mengoleskan  bahan antiseptic pada luka tersebut. Pada kenyataanya obat-obat antiseptic mempuyai  kelemahan, yaitu  menimbulkan alergi dan waktu penyembuhan cukup lama yaitu 7-10 hari. Metode yang sangat sederhana dan sudah bayak dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan membasuh luka dengan rendaman daun sirih sebagai obat luar pada perawatan luka. mengetahui efektifitas sirih hijau dalam mempercepat penyembuhan luka perineum. Desain penelitian ini dengan Quasi eksperimen. Hasil: lama penyembuhan luka perineum pada kelompok eksperimen rata-rata 5,85 + 1,226, sedangkan kelompok kontrol rata-rata 6,85 + 0,988. penggunaan sirih hijau dapat mempercepat penyembuhan luka perimium. Nilai p=0,010 (p<0,05), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan lama penyembuhan luka perimium antara kelompok eksperimen dan kontrol.Kata Kunci:  luka perineum, sirih hijau
Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap Mencit dengan Metode Natatory Exhaustion Miftah Mafitri, Hanifah; - Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo, Anom Parmadi
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.696 KB)

Abstract

Abstract : The use of chemical medicine as a tonic in the society was increased, so it was necessary to research on the use of natural ingredients which had a small amount of effect. Pandan wangi leaf (Pandanus amaryllifolius Roxb) was a herbaceous plant that has properties such as dyes, flavour, tonic, and appetite enhancer. The contain of chemicals pandan wangi leaf were alkaloids, flavonoids, polyphenols, and tannins. These study aimed to examine the effects of tonics and determine the optimum dose of the extract gave a tonic effect EDPW. The test conducted tonic effect to male mice Swiss by using Natatory exhaustion method. Giving oral treatment were did by divided into five treatment groups namely VCO 0,5 ml/g, caffeine 13 mg/kg, with variations EDPW extract dose of 300 mg/kg, 600 mg/kg, and 1200 mg/kg. The results showed that the extract EDPW with variations in dose of 300 mg/kg, 600 mg/kg, and 1200 mg/kg has a tonic effect (35,71 ± 5,05) %, (71,42 ± 5,05) % and (114,28 ± 5,05) %. The resulting value was the test statistic One way ANOVA with Post Hoc Test namely LSD at the highest dose of the extract EDPW 1200 mg/kg caffeine has a significant value of p > 0,05 is 0,155. These means that of extract EDPW dose of 1200 mg/kg was the most optimum dose provides a tonic effect because it had a value nearly equal to caffeine as a comparison. So, the results of the study EDPW extract these study could be developed to create a stamina stimulus because it potentially had a tonic effect.Keywords : Pandanus amaryllifolius, Tonic effect, Mice, Natatory exhaustion. Abstrak : Penggunaan obat kimia sebagai tonikum di masyarakat semakin meningkat, sehingga hal ini perlu adanya penelitian terhadap penggunaan bahan alam dengan efek samping ringan. Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) merupakan tanaman perdu yang memiliki khasiat diantaranya sebagai pewarna, pengaroma, tonikum, dan penambah nafsu makan. Kandungan kimia daun pandan wangi yaitu alkaloid, flavonoid, polifenol, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya efek tonikum dan menentukan dosis yang paling optimum memberikan efek tonikum dari ekstrak EDPW. Pengujian efek tonikum dilakukan terhadap mencit jantan galur Swiss dengan menggunakan metode Natatory exhaustion. Pemberian perlakuan dilakukan secara peroral dengan dibagi menjadi lima kelompok perlakuan yaitu VCO 0,5 ml/g, kafein 13 mg/kg BB, ekstrak EDPW dengan variasi dosis  300 mg/kg BB, 600 mg/kg BB, dan 1200 mg/kg BB. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak EDPW dengan variasi dosis 300 mg/kg BB, 600 mg/kg BB, dan 1200 mg/kg BB memiliki efek tonikum berturut-turut yaitu sebesar (35,71 ± 5,05)%, (71,42 ± 5,05)%, dan (114,28 ± 5,05)%. Nilai hasil statistik uji One way ANOVA dengan Post Hoc Test yaitu LSD pada dosis tertinggi ekstrak EDPW 1200 mg/kg BB dengan kafein memiliki nilai signifikansi p > 0,05 adalah 0,155. Hal ini berarti bahwa ekstrak EDPW dosis 1200 mg/kg BB merupakan dosis yang paling optimum memberikan efek tonikum karena memiliki nilai yang hampir sama dengan kafein sebagai pembanding. Sehingga hasil dari penelitian ekstrak EDPW ini dapat dikembangkan sebagai obat baru penambah stamina karena berpotensi memiliki efek tonikum.Kata kunci : Pandanus amaryllifolius, Efek tonikum, Mencit, Natatory exhaustion.
Uji Aktivitas Hipoglikemik Kombinasi Sirsak (Annona muricata) Dan Kelor (Moringa oleifera) Pada Tikus Diabetes Mellitus Yang Diinduksi Aloxan Activity test of Hypoglycemic of combination of sourson (Annona muricata) and moringa (Moringa oleifera) in Mi ., Hartono; - STIKES Nasional Surakarta, Agil Novianto
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.16 KB)

Abstract

Abstract: Increase level of glucose can lead oxidative sress which is sign by anormaly level of free radical on the body. Research from the past, soursop and moringa extract can reduce glucose level on the single dose.The study was conducted to determine the dose of optimal from a combination of extracts ethanol leaves soursop and moringa  more effective decrease of blood glucose levels in male mice wistar strain induced alloxan as compared to the provision of a single.The test as much as 36 mouse that were divided into eight groups, namely : normal, negative (CMC-Na), positive (glibenklamid), soursop extract 100 mg/bw (S 100), moringa extract 200 mg/bw (K100), SK 75:25, SK 50:50 and SK 25:75. All the test animals, except the normal induced aloxan on the day zero, followed by the test animals of the day 1st to 14th day. The data collected in the form of blood sugar levels of serum taken on the day zero, the 7th day and the 14th day and be measured using the method of GOD-PAP and measured of glucose level and analyzed to ge % hypoglycemic level. All data then analyzed with ANOVAextrac (Analysis of Varians) with (α = 0,05). A combination of extracts soursop and moringa  extract more effectively decreasing blood glucose levels significantly (p<0,05). Both extract single or combination can reduce glucose level. Dosages of optimal from a combination of extracts soursop and moringa  extract to decrease blood glucose levels, doses SK 50:50  with the percentage of a hypoglycemic level by 36,56 %> This combination more effectively decreasing blood glucose levels compared to each  single dose.Key word: sourson, morina, diabetic mellitus, aloxan Abstrak: Kenaikan kadar gula dalam darah akan memicu terjadinya kondisi stress oksidatif yang ditandai dengan ketidakseimbangan antara jumlah radikal bebas dan antioksidan. Penelitian yang terakhir dilakukan ekstrak sirsak dan kelor efektif untuk menurunkan kadar gula dalam darah namun penelitian yang ada masih dilakukan dalam bentuk tunggalnya dan belum pernah dilakukan kombinasi antar kedua ekstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak sirsak dan kelor terhap kadar glukosa pada tikus yang diinduksi aloxan. Hewan uji sebanyak 36 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu: kelompok normal (aquadest), kontrol negatif (CMC Na 0,5 %), kontrol positif (glibenclamide dosis 1,26 mg/kgBB), ekstrak sirsak 100 mg/kg BB, ekstrak kelor dosis 200 mg/kg BB dan kombinasi I (75:25), II (50:50)dan III (25:75) dalam persen. Semua Kelompok hewan uji, kecuali kelompok normal diinduksi aloksan dosis 150mg/kgBB pada hari ke-0, dilanjutkan dengan perlakuan hewan uji dari hari ke-1 sampai hari ke-14. Dilakukan pengambilan sampel darah pada hari ke-0, 7, dan 14 untuk anallisis kadar gula darah dan selanjutnya ditentukan besar % daya hipoglikemik. Penggunaan ekstrak daun kelor dan sisrsak baik itu tunggal dan kombinasi mampu menurunkan kadar glucose darah. Aktivitashipoglikemik optimal pada kombinasi sirsak kelor 50:50 dengan aktivitas hipoglikemik 36,56 %. Kombinasi ini memeberikan hasil yang lebih bagus dibandingkan bentuk tunggalnyaKata kunci : Sirsak, Kelor, Diabetes Mellitus, aloxan

Page 1 of 2 | Total Record : 15