cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
WIDYA LAKSANA
ISSN : 14104369     EISSN : 25496859     DOI : -
Core Subject : Education,
Widya Laksana is a scientific multidisciplinary journal published by Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha twice a year; January and August
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2012)" : 10 Documents clear
IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW) DI KECAMATAN GEROKGAK Ida Bagus Putu Mardana
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.592 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i1.9112

Abstract

Kegiatan  IbW  yang  dilakukan  pada  tahun  II  (Tahun  2011)  adalah  melakukan pemetaan asset di wilayah garapan   dan melaksanakan program ipteks peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pertanian-peternakan-perikanan, pendidikan life skill  dan  kewirausahaan,  dan  pembinaan  adat-istiadat,  keagamaan,  dan  lembaga sosial. Metode pelaksanaan IBW dalam pemberdayaan masyarakat miskin adalah metode PALS (participatory action learning system) yang bersendikan pada 3(tiga) tahapan kegiatan, yakni (1) tahap penyadaran (Awareness), (2) tahap pengkapasitasan/pendampingan (participating /scaffolding), dan (3) tahapan pelembagaan (institutionalization). Hasil kegiatan IbW pada tahun II (tahun 2011) adalah terwujudnya deplot setra industri pengolahan kelapa, demplot pertanian multikultur, demplot peternakan berbasis zero waste. Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan program IbW tahun II adalah adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk   meningkatkan  kualitas   hidup   melalui   pelipatgandaan  aktivitas   ekonomi produktif masyarakat berpijak pada potensi dan kearifan lokal yang ada, dan peningkatan penguasaan  IPTEKS  untuk  meningkatkan kapasitas  dan  diversifikasi produksi hasil tani-ternak-perikanan
IBM PENGERAJIN PANDAN BERDURI DI DESA TUMBU KARANGASEM BALI Dewa Nyoman Sudana
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.264 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i1.9113

Abstract

Desa Tumbu kabupaten Karangasem, ada pengerajin padan berduri,  pandan berduri baru hanya digunakan sebagai tikar dan sebagian kecil untuk barang kerajinan yang menunjang tradisi adat dan agama Hindu di Bali. Kondisi ini tidak akan meningkatkan pendapat pengerajin padan berduri secara keseluruhan, karena demand market kecil. Hal ini terlihat dari kondisi masyarakat Desa Tumbu yang masih banyak di bawah garis kemiskinan. Dan masih sedikit yang mampu menyekolahkan anaknya ke perguruan Tinggi. Padahal desa tumbu terletak dekat dengan obyek wisata taman Soka Ujung Karangasem. Inspirasi dari kegiatan ini adalah potensi   kerajinan dan daya dukung desa Tumbu yang belum termanfaatkan dengan baik, hal ini terlihat dari pengerajin, padan berduri kembang kempis dalam memasarkan produknya, karena desainnya monoton, maka ekspansi dan perluasan pasar enggan dikembangkan, sehingga penduduk Desa Tumbu tidak maksimal bergantung pada usaha kerajinan pandan berduri tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan terobosan yang dapat membantu yakni pengembangan desain produk dan juga bantuan dalam hal penyiapan teknologi pengolahan.Metode yang digunakan adalah pendampingan dengan membuat salah satu anggota kelompok pengerajin pandan berduri, setelah pendampingan dilakukan ekspose terhadap kelompok pengerajin lainnya. Karya utamanya adalah aneka desain, seperti berbagai jenis tas dengan motif yang beraneka ragam, termasuk tas untuk patung Ganesha. Hasilnya dipasarkan sebagai tempat patung Ganesha saat wisuda, kemudian alat /tikar solat unikUlasan karya utama adalah, produks desain antara lain tikar solat yang banyak diminati oleh para tamu domestik, kemudian tas untuk tempat cindera mata patung ganesha saat wisuda, Tas untuk laptop dan map untuk wisuda dan seminar. Desain produk ini sangat luas pemasarannya. Para pengerajin tampak antusias untuk melakukan diversifikasi usaha ini.Kegiatan ini berdampak pada kepedulian pengerajin untuk bekerja tambahan, serta para kios-kios yang ada di dekat Taman Soka Ujung Karangasem telah mulai memasarkan produk-produk hasil P2M ini. Dengan demikian berdampak pada akses pasar dan pendapatan pengerajin pandan berduri di Desa Tumbu Karangasem
IBM UNTUK PETANI ANGGUR DI DESA DENCARIK, KECAMATAN BANJAR. BULELENG BALI I Nyoman Tika
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.89 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i1.9114

Abstract

Desa Dencarik merupakan sentra anggur di kabupaten Buleleng. Kondisi petani anggur sering tidak menentu. Nasib petani anggur ditentukan oleh kondisi seperti berikut: (1)musim, (2) keberadaan modal, (3)pemasaran. Perkara musim sulit diprediksi, jika terjadi musim ekstrim maka kerap petani anggur gagal panen. Akibatnya petani anggur sering kekurangan modal untuk memenuhi ongkos produksi Dalam kondisi seperti  ini petani pada umumnya meminjam ke para tengkulak, sehingga terjalin hubungan yang melemahkan posisi tawar petani anggur. Para tengkulak mempermainkan harga buah anggur. Oleh karena buah anggur adalah komoditas yang cepat rusak maka, petani menjual buah anggurnya dengan harga yang sangat murah bisa sampai Rp 300-700, per kg. Pemutusan ketergantungan petani anggur terhadap para tengkulak, telah banyak dilakukan oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, namun sampai saat ini belum berhasil, karena kepedulian petani masih rendah, disamping program itu sifatnya temporal. Inspirasi dari kegiatan ini adalah perlunya perubahan nasib petani anggur, dengan meningkatkan keterampilan agar petani anggur tidak tergantung pada tengkulak, sehingga titik strategis penanganan petani Anggur Desa Dencarik saat ini  adalah dalam bentuk pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan buah anggur, sehingga eningkatkan nilai tawar petani Salah satu terobosan yang dibutuhkan oleh petani anggur desa Dencarik Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng ini untuk bisa mengatasi ketergantungan ini adalah, (1) membuat diversifikasi usaha petani anggur, membuat wine dari buah anggur dengan proses fermentasi; (2) memutuskan ketergantungan ekonomi kepada para tengkulak, dengan sesedikit mungkin meminjam sumber daya untuk ongkos produksi. Hal ini dilakukan dengan memproduksi pupuk organik berbahan baku dan biopestisida alami. Selain itu menggagas terbentuknya koperasi petani anggur Desa dencarik. Karya utama kegiatan ini adalah Wine, yang diproduksi oleh petani anggur desa Dencarik. Wine yang diproduksi menggunakan skala rumah tangga, dengan menggunakan Saccaromyces cereviceae  yang isolasi dari kota Singaraja (Isolat Lokal). Produk wine yang dihasilkan mengandung alkohol 12%, dengan  uji  panelis  menunjukkan 85%  merasakan  sangat enak, gurih dan harum. Kekhasan yang dimunculkan dari wine yang diproduksi adalah berwarna merah (red wine). (2) Pupuk organik dan biopestisida alami. Produk ini adalah produk yang digunakan untuk proses meningkatkan produksi anggur sehingga bisa merinankan beban petani. (3) Pembentukan koperasi untuk petani anggur di Desa Dencarik. Simpulan yang diperoleh adalah (1) petani anggur di Desa Dencarik dapat memproduksi wine (wine  merah), (2) petani anggur dapat memproduksi  pupuk organik dan biopestisida alami, (3)petani anggur memiliki koperasi untuk menampung kebutuhan akan pupuk organik, biopestisida dan wine. Kegiatan ini berdampak pada kepedulian petani untuk menggunakan bahan-bahan organik (sampah) dan kotoran untuk penggunaan pupuk, dan biopestisida. Serta merangsang untuk memproduksi wine sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani anggur. Dampak kegiatan ini adalah para petani telah mampu memproduksi pupuk organik dan biopestisida alami, serta wine anggur yang menambah geliat pariwisata di dekat Lovina
IbM BIOGAS I Made Mariawan
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.559 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i1.9115

Abstract

Krisis energi yang membuat harga minyak dunia melonjak semakin menghimpit kehidupan masyarakat tani di pedesaan. Dalam situasi seperti ini, pencarian, pengembangan, dan penyebaran teknologi energi yang ramah lingkungan menjadi hal yang sangat penting, terutama keluarga miskin sebagai golongan yang banyak terkena dampak kenaikan BBM. Salah satu teknologi energi yang sesuai dengan persyaratan tersebut adalah teknologi biogas. Kegiatan ini, membangun satu unit teknologi biogas yang dilakukan bersama masyarakat desa melalui kegiatan IbM. Kegiatan ini dilakukan di Desa Wongaya Betan dengan melibatkan 4 kelompok tani ternak yang masing-masing anggotanya terdiri dari 4 orang. Hasil yang diperoleh adalah rancangan satu unit biogas sederhana dengan memanfaatkan limbah ternak. Kegiatan ini diperkirakan bisa berkembang selanjutnya mengingat potensi desa yang cukup potensial
IBM UNTUK GURU IPA SD DI KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG-BALI I G.A. Tri Agustiana
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.424 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i1.9117

Abstract

Mata pelajaran IPA bertujuan membekali peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara  IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat putusan. Oleh karena itu guru diharapkan mampu menggunakan media atau sumber belajar yang sebaik mungkin untuk menanamkan konsep yang baik dan benar kepada siswa. Namun selama ini guru IPA SD di Kecamatan Banjar, Buleleng Bali belum banyak yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Proses pembelajaran menggunakan metode ceramah, sehingga prestasi belajar dan aktivitas siswa relatif rendah. Inspirasi kegiatan ini adalah, (1) peningkatan keterampilan guru-guru IPA SD di kecamatan Banjar untuk membuat dan menggunakan KIT IPA, (2) peningkatan keterampilan guru IPA SD dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan Permendiknas 41 Tahun 2007, (3) Peningkatan penggunaan assesmen dan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam mendiagnosa kesulitan belajar siswa.Metode yang digunakan adalah aplikasi ipteks khusus teknologi pendidikan dan pembelajaran, lewat workshop. Keberhasilan metode yang diterapkan diukur dengan menggunakan   pendekatan   proses   dan   produk   melalui   metode   observasi   dan wawancara setelah kegiatan berlangsung.Karya utama kegiatan ini adalah (1) KIT IPA berbahan baku lingkungan, (2) RPP pembelajaran inovatif, (3) assesment dan, (4) laporan penelitian tindakan kelas (PTK) dan artikel ilmiah bagi guru IPA SD. Ulasan karya utama adalah KIT IPA adalah media untuk belajar,yang dibuat untuk meningkatkan dan mempermudah pemahaman konsep IPA, KIT IPA yang dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar Sekolah Dasar. RPP yang dibuat oleh para guru IPA SD se kecamatan Banjar sesuai dengan Permendiknas No.41/2007. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan menerapkan KIT IPA, yang didahului dengan penyusunan proposal PTK. Hasil penelitian tindakan kelas dari mitra, yang berperan sebagai guru model untuk kecamatan Banjar ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa SD.Dampak dari kegiatan ini adalah para guru IPA SD di Kecamatan Banjar mulai kreatif membuat KIT IPA yang bersumber dari bahan-bahan yang ada di lingkungannya dan antusias untuk melakukan penelitian tindakan kelas bagi guru- guru IPA. Hasil penelitiannya, kemudian digunakan sebagai materi ajar, kemudian untuk dijadikan buku ajar. Ada beberapa guru telah menerima pesanan KIT IPA agar bisa diterapkan di sekolah yang berbeda. Kondisi kondusif ini harus tetap dipelihara untuk meningkatkan nilai tambah keterampilan guru dan sisi ekonomi guru sebagai sumber penghasilan baru
PROFIL DESA PAKRAMAN BULIAN I Wayan Rai
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.47 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i1.9118

Abstract

Program IPTEKSS bagi Masyrakat (IbM) di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng tahun 2011 yang mengambil lokasi pelaksanaan kegiatan di Desa Bulian bertujuan untuk membuat sebuah buku profil tentang Desa Pakraman Bulian. Desa Pakraman Bulian merupakan wadah sosio-religius umat Hindu yang terangkum dalam aktivitas tata palemahan, pawongan, dan parahyangan. Ketiga aktivitas ini telah berlangsung dengan baik sehingga perlu dilestarikan keberadaannya. Dalam tata palemahan misalnya, geliat pertumbuhan penduduk dapat memberikan ekses negatif bagi terjadinya alih fungsi lahan pertanian menyebabkan hilangnya sekaa subak akan berakibat  pada  hilangnya Dugul atau  Pura  Ulun  Carik.  Tata  Pawongan di  Desa Pakraman Bulian menunjukkan bahwa Desa Pakraman Bulian hanya didukung oleh lima banjar adat. Dengan jumlah krama  yang relatif banyak, hal ini  merupakan tantangan sekaligus peluang bagi eksistensi desa pakraman. Sementara itu, tata parahyangan di Desa Pakraman Bulian telah tertata dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pemetaan yang jelas mengenai kahyangan yang diempon serta tata cara upacara dan upakara yang mesti dilaksanakan.
IbM KELOMPOK USAHA TERNAK BABI DI DESA BANYUNING Anjuman Zukri
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.85 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i1.9119

Abstract

Permasalahan yang dihadapi kelompok ternak babi di desa Banyuning adalah rendahnya pengetahuan dan keterampilan peternak dalam pengolahan limbah babi menjadi produk yang bernilai ekonomis. Upaya pemecahan masalah yang diprogram dalam IbM (Ipteks bagi Masyarakat) adalah pemberdayaan kelompok ternak babi dalam penerapan teknologi tepat guna pengolahan sampah menjadi energi alternatif bio-gas, dan pupuk organik. Metode pelaksanaan IbM menggunakan metode PALS (participatory action learning system). Hasil yang diperoleh dari program IbM adalah (1) adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan sampah menjadi bio-gas dan   pupuk kompos, (2) kualitas dan kuantitas pupuk kompos dan biogas kelompok ternak babi di desa Banyuning relatif cukup baik.
IBM KERAJINAN PENGERAJIN LOGAM DI DESA BERATAN BULELENG BALI I Ketut Supir
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.628 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i1.9120

Abstract

Desa Beratan salah satu desa di kabupaten Buleleng yang menjadi pusat kerajinan logam (emas, perak, dan kuningan). Kerajinan logam desa Beratan pernah mengalami masa keemasan dan sejak bom Bali I dan bom Bali II, meledak, kerajinan ini mengalami kemerosotan seiring dengan lesunya industri pariwisata di Bali. Sebagian besar pengerajin beralih ke  pekerjaan  lain, dan saat  ini ada  tiga  orang pengerajin yang masih setia menggeluti kerajinan. Ketiganya menghadapi masalah yang sama, yaitu bidang produksi, manajemen, dan pemasaran. Peralatan yang dimiliki pengerajin masih tradisional dan sudah tua. Pengerajin tidak memiliki pembukuan dan dokumentasi produk yang telah dibuat. Pemasaran produk sangat terbatas.Solusi yang dapat dilakukan dalam menjawab permasalahan tersebut, yaitu: (1) memodifikasi alat peleburan/pencairan emas dan perak yang digerakkan dengan tenaga listrik; (2) pengadaan alat-alat pendukung proses produksi, antara lain: bor listrik yang dapat membantu percepatan dalam proses produksi; (3) pelatihan penganekaragaman desain produk kerajinan sesuai perkembangan pasar; (4) pelatihan manajemen usaha berbasis komputer, dan perancangan dan pembuatan website atau ecommerce. Peralatan elektik sangat membantu pengerajin dalam menhemat tenaga, waktu, dan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi. Pelatihan desain menambah wawasan pengerajin dalam menghadapi tren pasar.
LAYANAN TERHADAP GURU: PEMBELAJARAN SAINS ASPEK KIMIA PADA GURU-GURU IPA SMP Ida Bagus Nyoman Sudria
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.514 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i1.9121

Abstract

Hampir  semua  guru  mengalami  kesulitan  dalam  pembelajaran  kimia  untuk siswa SMP yang mulai memberdayakan kajian mikroskopik untuk menjelaskan fenomena kimia konkrit dan representasi simbol kimia (rumus kimia). Kegiatan pelatihan pembelajaran sains aspek kimia SMP ini bertujuan 1) meningkatkan penguasaan konsep-konsep dasar kimia, (2) meningkatkan kemampuan merancang, mengimplementasikan, dan menyempurnakan sejumlah model-model pembelajaran yang saling menguatkan dalam pembelajaran sains kimia,   dan (3)   meningkatkan apresiasi guru-guru IPA SMP dalam pemeblajaran sains aspek kimia, serta mengidentifikasi kendala-kendala dalam pelaksanaan program pelatihan. Strategi pencapaian tujuan melibatkan sosialisasi dan pembuatan kesepakatan jadwal pelaksanaan  program,  pembekalan  materi  aspek  kimia  SMP,  pelatihan  analisis konsep, pelatihan/pendampingan pengembangan tiga jenis model pembelajaran (RPP dan kelengkapannya) melalui workshop, pendampingan implementasi model pembelajaran di kelas, dan melakukan refelksi dan penyempurnaan model pembelajaran yang dihasilan berdasarkan data implemnetasi di kelas. Metode pengumpulan data hasil kegiatan disesuaikan jenis data yang diperlukan pada setiap tahapan kegiatan. Karya utama dari kegiatan ini berupa (1) program pelatihan, (2) hasil identifikasin dan analisis konsep, dan (3) tiga jenis model pembelajaran sains aspek  kimia  yang  merepresentasikan  variasi  karakteristik  konsep  sains.  Analisis semua data dilakukan secara deskriptif. Kegiatan P2M ini secara keseluruhan cukup berhasil dilihat dari antusiasme, tingkat partisifasi, peningkatan pengetahuan yang secara tidak langsung dapat dilihat dari produk analisis konsep dan RPP dari hasil kegiatan pelatihan, dan tanggapan positif dari guru peserta pelatihan dan siswa yang mengikuti pembelajaran di kelas  dengan model pembelajaran  yang dihasil dalam program pelatihan guru.
SINERGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN WISATA DESA, KERAJINAN DAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KECAMATAN KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG Ida Bagus Jelantik Swasta
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.992 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i1.9122

Abstract

Program Ipteks bagi Wilayah di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali adalah program yang bertujuan untuk memberdayakan potensi masyarakat secara partisipatif melalui pemberian bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam  mengembangkan potensi-potensi unggul  yang ada  di  Kecamatan Kubutambahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Bidang-bidang yang menjadi fokus perhatian dalam program ini adalah bidang pertanian dan peternakan, kerajinan dan wirausaha, pariwisata, lingkungan hidup, dan kesehatan. Sementara itu, beberapa desa yang menjadi sasaran dalam program ini adalah Desa Bukti, Desa Bulian, Desa Depeha, dan Desa Tunjung. Program ini dilaksanakan melalui metode PALS (Participatory Action and Learning System) yang diterjemahkan menjadi berbagai bentuk kegiatan seperti pendidikan dan pelatihan (diklat), penyuluhan, pembinaan dan pendampingan, pelayanan, pemberian bantuan modal, dan bakti sosial. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah; 1) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat petani dalam budidaya tanaman kelapa unggul, tanaman obat, tanaman bumbu / rempah dapur; 2) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat peternak sapi dan babi dalam melakukan pemeliharaan dan membiakkan ternak mereka; 3) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan   masyarakat pesisir di Desa Bukti dalam bidang budidaya perikanan laut; 4)   meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para pengrajin anyaman bambu dan kerajinan kertas dalam membuat disain dari kerajinan mereka; 5) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat wirausaha desa dalam meningkatkan kualitas minyak VCO hasil produksi mereka; 6) meningkatnya status kesehatan masyarakat sebagai hasil kegiatan safari kesehatan dan penyuluhan di bidang kesehatan; 6)tertatanya dengan baik lingkungan dan hijaunya kembali sejumlah lahan kritis yang ada di empat desa sasaran; 7) tertatanya dengan baik taman-taman sekolah khususnya di sekolah-sekolah dasar yang ada di empat desa sasaran ; 8) terbentuknya kelompok pemandu wisata spiritual yang siap mendukung berkembangnya wisata spiritual di Kecamatan Kubutambahan; dan 9) adanya pengetahuan  dan  keterampilan  di bidang kepemanduan wisata spiritual pada sejumlah pemuda desa sebagai hasil diklat dibidang kepemanduan wisata spiritual

Page 1 of 1 | Total Record : 10