cover
Contact Name
Trias Mahmudiono, SKM., MPH (Nutr), GCAS., PhD
Contact Email
amertanutr@fkm.unair.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
amertanutr@fkm.unair.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Amerta Nutrition
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 25801163     EISSN : 25809776     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Amerta Nutrition (p-ISSN:2580-1163; e-ISSN: 2580-9776) is a peer reviewed open access scientific journal published by Universitas Airlangga. The scope for Amerta Nutrition include: public health nutrition, community nutrition, clinical nutrition, dietetics, food science and food service management. Each volume of Amerta Nutrition is counted in each calendar year that consist of 4 issues. Amerta Nutrition is published four times per year every March, June, September, and December.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION" : 14 Documents clear
Hubungan Konsumsi Camilan dan Durasi Waktu Tidur dengan Obesitas di Permukiman Padat Kelurahan Simolawang, Surabaya Azizah Ajeng Pratiwi; Triska Susila Nindya
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.646 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i3.2017.153-161

Abstract

Background: Obesity in women with low socioeconomic status is easily found in slum area. Low socioeconomic status can have an impact on dietary changes, such as snacking that are known to be the cause of obesity. In addition to dietary changes, lifestyle changes such as sleep deprivation can also occur due to environmental conditions and job demands. Reduced bedtime will have an impact on health. Objectives: The purpose of this study was to analyze the association of sleep duration and snacking to obesity. Methods: This research was an observational analytical with cross sectional design. The sample was 70 married women aged 20-55 years in Simolawang, Simokerto Distict, Surabaya. Selection of smaple was using multistage random sampling. The data were collected by interview method with questionnaire to collect respondent characteristics data and sleep duration. Food Frequency Questionnaire (FFQ) was conducted to determine the snacking habits. Chi square test was used in the statistical analysis (a=0.05).Results: The data showed that  54.3% of respondents rarely consumed snack and 50% of them had sleep less time. The sleep duration had a significant association with obesity (p=0.009). In addition, snacking habits and obesity also showed a significant relationship (p=0.004).Conclusions: It is necessary to reduce the consumption of snacks and improve sleep time which is 7 hours per night to prevent obesity.ABSTRAK Latar Belakang: Obesitas pada wanita dengan status sosial ekonomi rendah banyak ditemui di permukiman padat. Rendahnya status sosial ekonomi dapat berdampak pada perubahan pola makan, seperti kebiasaan konsumsi camilan yang diketahui menjadi penyebab obesitas. Selain perubahan pola makan, perubahan gaya hidup seperti berkurangnya waktu tidur juga dapat terjadi karena kondisi lingkungan maupun tuntutan pekerjaan. Berkurangnya waktu tidur akan berdampak pada kesehatan.Tujuan: Untuk menganalisis hubungan kebiasaan konsumsi camilan dan durasi waktu tidur dengan obesitas pada ibu rumah tangga di permukiman padat penduduk. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian adalah 70 wanita yang sudah menikah berusia 20-55 tahun di Kelurahan Simolawang Kecamatan Simokerto, Surabaya. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan multistage random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data karakteristik responden dan durasi waktu tidur. Food Frequency Questionnaire (FFQ) dilakukan untuk mengetahui kebiasaan konsumsi camilan. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji chi square (a=0,05).Hasil: Hasil menunjukkan bahwa 54,3% responden jarang mengonsumsi camilan dan 50% responden memiliki waktu tidur yang kurang. Durasi waktu tidur memiliki hubungan yang signifikan dengan kondisi obesitas (p=0,009). Selain itu kebiasaan konsumsi camilan dan obesitas juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p=0,004).Kesimpulan: Diperlukan adanya pembatasan konsumsi camilan dan tidur dengan durasi waktu cukup, yaitu 7 jam per malam untuk mencegah terjadinya obesitas.
Pengaruh Substitusi Susu Kedelai dan Mocaf (Modified Cassava Flour) Terhadap Daya Terima, Kandungan Serat dan Nilai Ekonomi Produk Es Krim Naga Merah Santi Kusumastuti; Merryana Adriani
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.504 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i3.2017.252-260

Abstract

Background: Ice cream is one of the favourite desserts made from a mixture of milk. Commercial ice cream contains energy, carbohydrates, protein, fat and fiber. The fiber content in it is usually 1 gram per 50 grams serving. The fiber content is relatively low because food categorized as high fiber if it has 5 grams per 100 gram products. Therefore, a new innovation to improve its fiber content is required. Soymilk and Mocaf Flour are type of food with high fiber content that possible to be added in ice cream. Objective: The purpose of this research was to determine the acceptability, fiber content and food cost in ice cream. Methods: This was true experimental research with Complete Random Design (CRD) and there are 7 formulas to be tested to 3 limited panelists and 3 best formulas to 30 non trained panelists. Fiber content was calculated using Indonesia Food Composition Database and also analyzed by proximate test in laboratory. Results: The result showed that formula 4 had the highest score than other formulas. Laboratory result showed fiber content in formula 4 was 18.2 grams per 50 grams ice cream.  Conclusion: The ice cream with proportion of soymilk and Mocaf flour has a good acceptability and higher fiber content compared to commercial ice cream.ABSTRAK Latar Belakang: Es krim merupakan salah satu makanan selingan favorit masyarakat yang terbuat dari campuran susu. Es krim yang terdapat di pasaran (komersil) umumnya mengandung energi, karbohidrat, protein, lemak dan serat. Kandungan serat pada es krim rata-rata hanya 1 gram per kemasan. Suatu produk dikatakan mengandung serat yang tinggi jika mengandung 5 gram per 100 gram bahan padat sehingga diperlukan inovasi baru pada produk es krim untuk meningkatkan kandungan gizinya terutama serat. Susu kedelai dan tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) merupakan bahan pangan yang kaya serat. Substitusi susu kedelai dan dan tepung Mocaf diharapkan dapat meningkatkan kandungan serat yang ada dalam formula es krim dibandingkan dengan es krim di pasaran.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima, kandungan serat dan nilai ekonomi es krim naga merah dengan proporsi susu kedelai dan dan tepung Mocaf.Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL dan terdapat 7 formula yang akan diuji organoleptik kepada 3 panelis terbatas dan 3 formula terbaik kepada 30 panelis tidak terlatih. Kadar serat diperoleh dari hasil perhitungan DKBM dan uji laboratorium dengan menggunakan uji proximat.Hasil: Berdasarkan hasil uji organoleptik, formula es krim terbaik (F4) memiliki daya terima panelis yang lebih tinggi dibandingkan formula es krim lainnya. Hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan serat pada formula es krim F4 sebesar 18,2 gram/50 gram es krim.Kesimpulan: Es krim dengan proporsi susu kedelai dan tepung mocaf memiliki daya terima yang baik dan memiliki kandungan serat lebih tinggi bila dibandingkan dengan es krim komersil.
Perbedaan Kepuasaan Pasien Terhadap Makanan Dengan Sistem Penyelenggaraan Outsourcing Dan Swakelola Di RS Islam Jemursari Surabaya Susila Rusdiana Dewi; Merryana Adriani
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.641 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i3.2017.209-219

Abstract

Background : Patient satisfaction is one of expected outputs of food provision. Food service system selection, especially in the hospital, will influence food and foodservice quality, which can influence patient’s acceptance and food intake. Objectives: The Purpose of this study was to analyze the difference between food satisfaction on foodservice as outsouching and self operated based on food quality and foodservice quality which had been held in RS Islam Jemursari Surabaya. Method : The study was a description research with cross sectional design. The study used two kinds of data, which were secondary data (to know the patient satisfaction of food by outsourcing system) and primaly data (to know the patient satisfaction of food by self operated system). Measures of food and foodservice quality by outsourcing system was same by self operated system. Population of the study were all of patient which in 2 and 3 class at Azzahra 1’room, Azzahra 2’room, and Mawar’room so that sampels of the study in each food service system were 43 patients. Analysis test used was Mann Whitney test.Results : The result of the statistical analysis showed that there was no significant difference in food quality (p<0.100) and total food satisfaction (p>0.100), but there was significant difference in foodservice quality (p<0.100).Conclusion : Patient satisfaction of food by outsourcing system was no difference from the patient satisfaction of food by self operated system.ABSTRAK Latar belakang : Kepuasan makan pasien merupakan salah satu output yang diharapkan oleh suatu penyelenggara makanan. Pemilihan dalam sistem penyelenggaraan makanan khususnya di rumah sakit akan mempengaruhi kualitas dan pelayanan makanan yang nantinya juga akan berpengaruh pada daya terima dan asupan makan pasien.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kepuasan makanan pasien pada penyelenggaraan makanan secara outsourcing dan swakelola berdasarkan kualitas makanan dan kualitas pelayanan makanan yang telah dilaksanakan di RS Islam Jemursari Surabaya.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini menggunakan dua jenis data yakni data sekunder (untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap makanan pada saat sistem outsourcing) dan data primer (untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap makanan pada sistem swakelola). Ukuran kualitas makanan dan kualitas pelayanan makanan yang digunakan pada saat survey outsourcing sama dengan yang digunakan saat swakelola. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien kelas 2 dan 3 yang ada di Ruang Azzahra 1, Azzahra 2, dan Mawar dengan sampel penelitian masing-masing sistem penyelenggaraan sebanyak 43 pasien. Uji analisis yang digunakan adalah uji Mann Whitney.Hasil : Hasil analisis statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna pada kualitas makanan (p>0,100) dan kepuasan makanna total (p>0,100), namun ada perbedaan bermakna pada kualitas pelayanan makanan (p<0,100).Kesimpulan : Kepuasan makan pasien pada penyelenggaraan makanan sistem outsourcing tidak berbeda dengan kepuasan makan pada penyelenggaraan sistem swakelola.
Hubungan Usia Gestasi dan Kadar Hemoglobin Trimester 3 Kehamilan dengan Berat Lahir Bayi Denna Rahinda Yulia Fanni; Merryana Adriani
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.653 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i3.2017.162-171

Abstract

Background: The incidence of LBW is one of the health issues in Indonesia that still needs to be handled properly. This can be happen because of several factors which are gestational age and the 3rd trimester Hb level of pregnancy that the mother had during pregnancy. LBW may cause some health issues for infants such as infectious diseases, respiratory disorders, and central nervous system disorders. Objectives: This research has purpose to analyze relationship between gestational age and 3rd trimester Hb level of pregnancy with infant birth weight in working area of Tambak Wedi Surabaya Community Health Center. Method: This study used cross sectional design with 60 respondents as sample of research where chosen by simple random sampling system. The instruments that used were mother and baby characteristic questionnaire sheets and FFQ sheets for interviewing pregnancy consumption patterns. Data analysed using chi square statistic test. Results: There was a relationship between gestational age (p-value = 0.002) and 3rd trimester hemoglobin levels of pregnancy (p-value = 0.044) with infant birth weight. Conclusion: The variable of gestational age and the 3rd trimester Hb level of pregnancy has a relationship with the birth weight of infants in the working area of Tambak Wedi Surabaya Community Health Center. Gestational age which isn’t considered risky to give birth to LBW infants are gestational age >38 weeks while the 3rd trimester Hb level of pregnancy that isn’t classified risky to give birth to LBW baby is >11g / dl.ABSTRAK Latabelakang: Kejadian BBLR merupakan salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia yang masih harus ditangani dengan baik. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor salah satunya adalah usia gestasi dan kadar Hb trimester 3 kehamilan yang dimiliki ibu saat kehamilan. BBLR dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan pada bayi seperti penyakit infeksi, gangguan pernafasan, dan gangguan sistem saraf pusat.Tujuan: Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis hubungan usia gestasi dan kadar Hb trimester 3 kehamilan dengan berat lahir bayi di wilayah kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan besar sampel sebanyak 60 responden dimana dipilih dengan sistem simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuisioner karakteristik ibu dan bayi serta lembar FFQ untuk wawancara pola konsumsi kehamilan. Analisis data menggunakan uji statistik chi square.Hasil: Terdapat hubungan antara usia gestasi (p-value = 0,002) dan kadar hemoglobin trimester 3 kehamilan (p-value = 0,044) dengan berat lahir bayi.Kesimpulan: Variabel usia gestasi dan kadar Hb trimester 3 kehamilan memiliki hubungan dengan berat lahir bayi di wilayah kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya.Usia gestasi yang tergolong tidak berisiko untuk melahirkan bayi BBLR adalah usia gestasi >38 minggu sedangkan kadar Hb trimester 3 kehamilan yang tergolong tidak berisiko untuk melahirkan bayi BBLR adalah > 11g/dl. 
Hubungan Pengeluaran Rumah Tangga, Asupan Protein, Dan Asupan Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Pekerja Tambang Pasir Tradisional Syahid Kinayung Widyaji; Trias Mahmudiono
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.625 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i3.2017.220-226

Abstract

Background: Anemia is one of the nutritional problem in society with low socioeconomic status. Low socioeconomic associated with lower nutritional intake do to limited access to a variety of foods.Objective: the aim of this study was to analyze the relationship netween household expenditure and intake protein with hemoglobin level among sand miner.Method: this was a cross sectional study with 51 sample sand miner was selected by simple random sampling. The data were collected through interview using questionnaire, 2x24 hours food recall, and hemoglobin level measured by Easy Touch GCHb. Data were analyzed using Pearson correlation.Result: The result showed that there were associations between household expenditure (p = 0.016) and intake protein (p = 0.037) to hemoglobin level. Conversely, there was no association between intakes of iron to hemoglobin level.Conclusion: Household expenditure and intake protein related to the hemoglobin level among sand miner.Conclusion : Patient satisfaction of food by outsourcing system was no difference from the patient satisfaction of food by self operated system.ABSTRAK Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu masalah gizi pada masyarakat dengan status sosial ekonomi yang rendah. Pada sosial ekonomi yang rendah cenderung asupan zat gizinya rendah karena terbatasnya akses ke pangan yang beragam.Tujuan: Untuk menganalisis hubungan antara pengeluaran rumah tangga, asupan protein, dan asupan zat besi dengan kadar hemoglobin pada pekerja tambang pasir tradisional.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan besar sampel 58 pekerja tambang pasir tradisional yang dipilih menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner, 2x24 hours food recall, dan kadar hemoglobin diukur dengan alat Easy Touch GCHb. Uji statistik yang digunakan adalah korelasi pearson.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan pengeluaran rumah tangga (p = 0,016) dan asupan protein (p = 0,037) dengan kadar hemoglobin. Sebaliknya tidak terdapat hubungan  asupan zat besi (p = 0,258) dengan kadar hemoglobin.Kesimpulan: Pengeluaran rumah tangga dan asupan protein berhubungan dengan kadar hemoglobin pada pekerja tambang pasir tradisional.
Front Matter Vol 1 No 3 Front Matter Vol 1 No 3
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.362 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i3.2017.%p

Abstract

Keragaman Pangan dan Tingkat Kecukupan Energi serta Protein Pada Balita Dwi Putri Pangesti Suryo Andadari; Trias Mahmudiono
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.989 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i3.2017.172-179

Abstract

Background: Childrens needs adequacy nutrients to support the growth process. Nutritional needs in children period can be fullfiled by consuming a variety of foods. Agricultural and pond dominated area can to provide adequate food availability. Objectives: The purpose of this study is to analyze the differences of dietary diversity and the level of energy and protein adequacy in children in agricultural and pond dominated areas. Method: This cross sectional study design and samples are 55 children under five years with the mothers/babysitters as respondents. Samples are taken using proportional random sampling. Dietary diversity are assessed using Individual Dietary Diversity Score (IDDS) with the criteria considered to consume if the amount minimum 10 grams. Adequacy energy and protein is assessed using food recall 2×24 hours and continued by compared with AKG. The differences of dietary diversity, energy ad protein adequacy rates are analyzed using Mann Whitney Test. Results: The results shows that  children in agricultural area classified low dietary diversity and middle dietary diversity in children pond dominated area (p=0.024). Children in agricultural and pond dominated areo classified less energy adequate (0.588) and more protein adequacy (0.459). Conclusion: There is difference of dietary diversity at children in agricultural and pond dominated area and ther is no difference of energy and protein adequacy in children in agricultural and pond dominated area.ABSTRAK Latar Belakang: Pada masa balita membutuhkan asupan gizi yang mencukupi untuk menunjang proses tumbuh kembang tersebut. Kebutuhan gizi pada balita dapat dipenuhi dengan mengonsumsi makanan yang beragam. Pemenuhan pangan yang cukup tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup. Sumber daya pertanian dan perikanan seperti tambak memiliki potensi untuk menyediakan sumber pangan.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan keragaman pangan dan tingkat kecukupan energi dan protein pada balita di wilayah pertanian dan tambak.Metode: Penelitian cross sectional ini menggunakan sampel sebanyak 55 balita dengan ibu/pengasuh sebagai responden. Sampel diambil menggunakan proportional random sampling. Keragaman pangan dinilai menggunakan Individual Dietary Diversity Score (IDDS) dan dinilai dengan kriteria minimum konsumsi 10 gram. Data konsumsi pangan dikumpulkan menggunakan food recall 2×24 jam kemudian dikonversi dibandingan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk mendapatkan Tingkat Kecukupan Energi dan Tingkat Kecukupan Protein. Data dianalisis menggunakan Mann Whitney Test.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita di wilayah pertanian tergolong keragaman pangan rendah dan balita di wilayah tambak tergolong keragaman pangan sedang (p=0,024). Balita di wilayah pertanian maupun tambak tergolong tingkat kecukupan energi kurang (p=0,588) dan tingkat kecukupan protein (p=0,459).Kesimpulan: Terdapat perbedaan keragaman pangan minimum konsumsi 10 gram diterapkan pada balita di wilayah pertanian dan tambak dan tidak terdapat perbedaan kecukupan energi serta protein pada balita di wilayah pertanian dan tambak. 
Hubungan Kebiasaan Sarapan dan Asupan Zat Gizi dengan Status Gizi Siswi SMAN 3 Surabaya Whenny Irdiana; Triska Susila Nindya
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.583 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i3.2017.227-235

Abstract

Background: Eating habit in adolescence will give an impact on health, especially nutritional problems in the next phase of life that is in adulthood and old age. Many teenagers are still skipping meals and eating imbalance foods. Objectives: This study is aimed to determine the relationship between breakfast habit and nutrient intake with nutritional status of female students in SMAN 3 Surabaya. Method: Research design used was cross sectional. Population of this research is all female students of class X and XI SMAN 3 Surabaya as many as 444 people. Eighty students was choosen using simple random sampling method. The data that had been collected included breakfast habits which gained by direct interview using questionnaire, nutrient intake that was obtained by 2x24 hours food recall method, and nutritional status was determined based on BMI for Age measurement. Results: It is known that most of the respondents do not have daily breakfast habit and macronutrient intake on the average of respondent still not in accordance with the suggestion. In addition, there were respondents with overweight dan underweight, although most of them had normal nutritional status. Results of Spearman correlation test showed no significant relationship between breakfast habit and nutritional status (p=0.402), but female students who skipped breakfast tend to be overweight. The result of this research showed that no correlation between nutrient intake of energy (p=0.811), carbohydrates (p=0.696), protein (p=0.970) and fat (p=0.816) with nutritional status. Conclusion: The unsignificant results between breakfast habit and macronutrient intake with nutritional status could be caused by several factors, such as the number of family members, income and health issue.ABSTRAK Latar Belakang: Kebiasaan makan pada masa remaja dapat berdampak pada kesehatan terutama masalah gizi pada fase kehidupan yang akan datang yaitu saat dewasa dan berusia lanjut. Banyak remaja masih melewatkan waktu makan dan mengkonsumsi makanan yang tidak seimbang.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dan asupan zat gizi dengan status gizi pada siswi SMAN 3 Surabaya.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas X dan XI SMAN 3 Surabaya yang berjumlah 444 orang. Sebanyak 80 siswi dipilih menjadi sampel dengan menggunakan Simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi kebiasaan sarapan dengan wawancara langsung menggunakan kuisioner, asupan zat gizi diperoleh dengan metode food recall 2x24 jam, dan status gizi ditentukan berdasarkan pengukuran IMT/U.Hasil: berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar dari responden belum memiliki kebiasaan sarapan setiap hari dan asupan gizi makro pada responden rata-rata masih belum sesuai dengan anjuran. Selain itu, terdapat responden dengan gizi lebih dan gizi kurang meskipun sebagai besar dari mereka memiliki status gizi normal. Hasil dari uji korelasi Spearman, menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi (p=0,402), namun siswi yang tidak sarapan cenderung memiliki gizi lebih. Hasil pada penelitian ini juga menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi energi (p=0,811), karbohidrat (p=0,696), protein (p=0,970) dan lemak (p=0,816) dengan status gizi.Kesimpulan: Tidak adanya hubungan antara kebiasaan sarapan dan asupan zat gizi dengan status gizi dapat disebabkan oleh faktor lain seperti jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga dan penyakit.  
Back Matter Vol 1 No 3 Back Matter Vol 1 No 3
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.259 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i3.2017.%p

Abstract

Hubungan ASI Eksklusif dengan Kejadian Underweight di Jawa Timur Tahun 2016 Mahmudah Wati Sugito; Agus Sri Wardoyo; Trias Mahmudiono
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.586 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i3.2017.180-188

Abstract

Background: Underweight is a public health problem caused by many factors. The prevalence of underweight in East Java in 2016 was 17.3%, wich was higher than the program’s targetted (12.9%). Breast milk is the best food to support the growth and development of the baby. Coverage of Exclusive Breast Milk in East Java in 2015 decreased (68.8%), compared to 2014 (72.89%). Early supplementary feeding in infants under 6 months may affect nutritional status. Objectives: The purpose of this study was to analyze the relationship of Exclusive Breast milk with the incidence of underweight in infants aged 0-23 months in East Java Province in 2016. Method: This study is a secondary data analysis of Nutrition Status Monitoring in East Java Province. The study population was all babies in East Java. Total sample is 4738. The data were analyzed using Chi-square test and Logistic Regression, with 95% CI (α = 0.05). Results: The results showed there was a significant relationship between exclusive breastfeeding only from birth until before the last 24 hours in infants aged 0-23 months with the incidence of underweight, with (p=0.000010;OR=1.654;95%CI=1.319–2.052), there was a significant  relationship of first to provide a food other than breast milk in infants aged 0-23 months  with the occurrence of underweight, (p = 0.000;OR=0.272; 95%CI=0.217–0.341).Conclusion: In conclusion, breastfeeding only in infants from birth until before the last 24 hours and first provide food other than breast milk in infants aged 0-23 months associated with underweight. Because breast milk is sufficient nutritional needs of infants aged 0-6 months.ABSTRAK Latar Belakang: Masalah gizi kurang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh banyak faktor. Prevalensi underweight di Jawa Timur tahun 2016 sebesar 17,3%, lebih tinggi dari target program Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebesar 12,9%. ASI merupakan makanan terbaik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Cakupan ASI Eksklusif di Jawa Timur tahun 2015 menurun (68,8%), dibandingkan tahun 2014 (72,89%). Pemberian makanan pendamping ASI dini pada bayi di bawah 6 bulan dapat mempengaruhi status gizi. Tajuan: Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan ASI Ekslusif dengan kejadian underweight pada bayi usia 0-23 bulan di Provinsi Jawa Timur tahun 2016.Metode: Penelitian ini merupakan analisis data sekunder survei Pemantauan Status Gizi Provinsi Jawa Timur. Populasi penelitian adalah semua bayi berusia 0-59 bulan yang ada di Jawa Timur. Total sampel sebanyak 4738 bayi.  Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square dan Regresi Logistik.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pemberian ASI saja sejak lahir sampai sebelum 24 jam terakhir pada bayi usia 0-23 bulan dengan kejadian underweight (p=0,000010;OR=1,654;95%CI=1,319–2,052), ada hubungan pertama kali memberikan makanan selain ASI pada bayi usia 0-23 bulan dengan kejadian underweight,  (p = 0,000;OR=0,272; 95%CI=0,217–0,341).Kesimpulan: Simpulan yaitu pemberian ASI saja pada bayi sejak lahir sampai sebelum 24 jam terakhir dan pertama kali memberikan makanan selain ASI pada bayi usia 0-23 bulan berhubungan dengan kejadian underweight. Pemberian ASI saja sudah mencukupi kebutuhan nutrisi bayi usia 0-6 bulan.

Page 1 of 2 | Total Record : 14


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 8 No. 1 (2024): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 2SP (2023): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 3rd Amerta Nutrition Conferenc Vol. 7 No. 4 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 3 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 3SP (2023): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Vol. 7 No. 2 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 1SP (2023): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Big Data Seminar Vol. 7 No. 1 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 6 No. 1SP (2022): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 2nd Amerta Nutrition Conferenc Vol. 6 No. 4 (2022): AMERTA NUTRITION Vol. 6 No. 3 (2022): AMERTA NUTRITION Vol. 6 No. 2 (2022): AMERTA NUTRITION Vol. 6 No. 1 (2022): AMERTA NUTRITION Vol. 5 No. 4 (2021): AMERTA NUTRITION Vol. 5 No. 3 (2021): AMERTA NUTRITION Vol. 5 No. 2SP (2021): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Vol. 5 No. 2 (2021): AMERTA NUTRITION Vol. 5 No. 1SP (2021): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Vol. 5 No. 1 (2021): AMERTA NUTRITION Vol. 4 No. 4 (2020): AMERTA NUTRITION Vol. 4 No. 3 (2020): AMERTA NUTRITION Vol. 4 No. 2 (2020): AMERTA NUTRITION Vol. 4 No. 1SP (2020): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Vol. 4 No. 1 (2020): AMERTA NUTRITION Vol. 3 No. 4 (2019): AMERTA NUTRITION Vol. 3 No. 3 (2019): AMERTA NUTRITION Vol. 3 No. 2 (2019): AMERTA NUTRITION Vol. 3 No. 1 (2019): AMERTA NUTRITION Vol. 2 No. 4 (2018): AMERTA NUTRITION Vol. 2 No. 3 (2018): AMERTA NUTRITION Vol. 2 No. 2 (2018): AMERTA NUTRITION Vol. 2 No. 1 (2018): AMERTA NUTRITION Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION Vol. 1 No. 2 (2017): AMERTA NUTRITION Vol. 1 No. 1 (2017): AMERTA NUTRITION More Issue