cover
Contact Name
Trias Mahmudiono, SKM., MPH (Nutr), GCAS., PhD
Contact Email
amertanutr@fkm.unair.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
amertanutr@fkm.unair.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Amerta Nutrition
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 25801163     EISSN : 25809776     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Amerta Nutrition (p-ISSN:2580-1163; e-ISSN: 2580-9776) is a peer reviewed open access scientific journal published by Universitas Airlangga. The scope for Amerta Nutrition include: public health nutrition, community nutrition, clinical nutrition, dietetics, food science and food service management. Each volume of Amerta Nutrition is counted in each calendar year that consist of 4 issues. Amerta Nutrition is published four times per year every March, June, September, and December.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION" : 20 Documents clear
Citra Tubuh Pada Remaja Perempuan Gemuk Dan Tidak Gemuk: Studi Cross Sectional Dewi Kartika Wati; Sri Sumarmi
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.375 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i4.2017.398-405

Abstract

Background: Adolescents are one of the vulnerable age groups who are overweight and obese. Physical changes influence psychological development, and will have an impact on body image. The lack of satisfaction on body image and the desire to be thinner are the factors related to the reason why adolescents do certain diets.Objectives: The objective of the study was to analyze the differences of body image between overweight adolescent girls and non overweight adolescent girls. Methode: This is an observational research using cross sectional design, conducted in Santa Agnes junior high school Surabaya. The sample size was 36 adolescent girls, and randomly selected from student’s list. The observed variables were body image, body dissatisfaction and fear of fatness. Measurement of data using modification from Multidimensional Body Self Questionnaire-Appearance Scales (MBSRQ-AS). The data were analyzed by Chi-square test with α=0.05. Result: The result of the research showed that there was difference of perception about body shape and body weight  between overweight and non overweight adolescent girls with value p=0.044. Coclusion: It was concluded that  overweight girls tend to have negative body image, whereas non overweight girls tend to have positive body image.ABSTRAK Latar Belakang: Remaja adalah salah satu kelompok umur yang rentan mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Perubahan fisik sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis seseorang, serta akan membawa dampak pada citra tubuh. Ketidakpuasan citra tubuh dan keinginan menjadi lebih kurus merupakan faktor yang berhubungan dengan alasan remaja melakukan diet. Tujuan: Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan citra tubuh antara remaja putri overweight dengan remaja putri non overweight. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional, yang dilakukan di SMP Santa Agnes Surabaya. Besar sampel adalah 36 remaja putri, dan dipilih secara acak dari daftar siswa. Variabel yang diamati adalah citra tubuh, remaja yang tidak puas dengan bentuk tubuhnya sendiri dan rasa takut menjadi gemuk pada remaja perempuan. Pengukuran data dari modifikasi Multidimensional Body Self Questionnaire-Appearance Scales (MBSRQ-AS). Analisis data menggunakan uji statistik Chi-square  dengan nilai α= 0,05.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan persepsi mengenai bentuk dan berat tubuh yang dimiliki antara kelompok remaja putri overweight dan non overweight dengan nilai p = 0,044 (p < 0,05). Kesimpulan: Simpulan dari hasil yaitu remaja putri overweight cenderung memiliki citra tubuh yang negatif, sedangkan remaja putri non overweight cenderung memiliki citra tubuh yang positif.
Hubungan Pengetahuan Gizi dan Pekerjaan Ibu Terhadap Pemberian MP-ASI Dini di Puskesmas Telaga Biru Kota Pontianak Tahun 2014 Eriza Wahyuhandani; Trias Mahmudiono
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.428 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i4.2017.300-307

Abstract

Background : Giving the complementary foods is the determinant of optimal growth in children. A preliminary study in Telaga Biru Health centre showed that 10 out of 15 mothers has given her baby complementary food in early time, due to unknown factors, 3 out of 10 mothers who did were caused by working. It can be assumed that there is an influence of knowledge and mother’s work with early  complimentary food giving. Objective : The goal of this research was to examine the relationship between the knowledge and the work of the mothers of 0-6 months aged babies towards giving early complementary foods in Telaga Biru Health centre, Pontianak.Methods: This is an observational analytic study with cross-sectional study design. The research population was all mothers whose babies ranged between 0-6 months in age within the work area of Telaga Biru Community Health Center of Pontianak City. Samples were obtained using simple random sampling technique with total 64 respondents. Statistic test used was linier regression with (α=0.05).Results: The result of the research showed that there was no relationship between the mother’s work through early complementary foods giving ( p=0.525), but in addition, there was a relationship between the knowledge through with early complementary feeding giving (p=0.003). This situation is evidence by the mother who has low knowledge, 69.2% giving thier baby complementary food in early time. The mother who has moderate knowledge, 33.3% giving their baby complementary food in early time, and the mother who has good knowledge was only 12.5% giving their baby complementary food in early time. Conclusion: The knowledge of mothers affects the early giving of complimentary food in breastfeeding. The higher the mother’s knowledge, the lesser likely the mother will give the early food complimentary in breastfeeding because mothers will apply their knowledge in giving the right food pattern for the babies. Therefore, it is needed to increase the level of knowledge of mothers to give the right complimentary food suited to the babies’ growth.ABSTRAKLatar Belakang: Pemberian makanan pendamping ASI merupakan salah satu faktor yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Hasil  studi  pendahuluan di puskesmas Telaga Biru Kota Pontianak menunjukan bahwa 10 dari 15 ibu telah memberikan MP-ASI secara dini kepada bayi karena faktor ketidaktahuan serta 3 diantara 10 ibu tersebut merupakan ibu bekerja. Dapat diasumsikan bahwa pengetahuan dan pekerjaan ibu mempengaruhi pemberian MP- ASI dini.Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan pemberian makanan pendamping ASI secara dini di wilayah kerja Puskesmas Telaga Biru kota Pontianak.Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Telaga Biru Kota Pontianak. Sample diambil dengan teknik simple random sampling dengan besar sampel sebanyak 64 orang. Uji statistik yang digunakan adalah regresi linier (α=0,05).Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian MP-ASI dini(P = 0,525 > 0,05), namun terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian MP-ASI dini (P = 0,003 < 0,05). Hal ini dilihat dari ibu yang berpengetahuan kurang   69,2%   memberikan MP-ASI dini. Ibu yang berpengetahuan cukup 33,30% memberikan MP-ASI dini, dan ibu yang berpengetahuan baik hanya 12,5% memberikan MP-ASI dini.            .Kesimpulan: Pengetahuan ibu berpengaruh terhadap pemberian MP-ASI dini. Semakin baik pengetahuan maka ibu tidak akan memberikan MP-ASI dini karena ibu akan menerapkan pengetahuannya dalam membentuk pola makan yang benar pada bayi. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan pengetahuan kepada ibu mengenai cara pemberian MP-ASI yang tepat.
Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Besi Dan Seng Dengan Kejadian Stunting Pada Balita 6-23 Bulan Enggar Kartika Dewi; Triska Susila Nindya
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.54 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i4.2017.361-368

Abstract

Background: Stunting is a cronic malnutrition that affects linear growth. The main cause of malnutrition is the adequacy of micronutrients in the process of linear growth. Micronutrients that relate to stunting are iron and zinc, because both of that micronutrient have necessary role in linear growth of toddlers age 6 -23 months. Objectives: The purpose of this study was to analyze correlation between iron and zinc adequacy level with stunting incidence in toddlers age 6 -23 months. Methods:  This study was an analytical study with cross sectional design. The sample size were 55 children spread over 25 Posyandu in Suci Village. The data collected using of food recall 3x24 hours, height measurement with microtoice for stunting status, and the questionnaire characteristics of children and mothers. The data were analyzed by using Fisher's Exact test. Result: The results showed 14.5% of toddlers age 6 – 23 months were stunted. 33.3% of children were given inadequate iron intake and 35.7% of children were given inadequate zinc intake. The analysis test showed there was a significant correlation between levels of iron and zinc adequacy with the incidence of stunting with p=0.02 and p=0.018. Conclusion: The proportion of stunting will increase if the toddler were given inadequate of iron and zinc. Education about the adequacy levels of iron and zinc for toddler age 6-23 months were adjusted to reduce and avoid stunting.ABSTRAK Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi akibat kekurangan gizi jangka panjang yang berdampak pada pertumbuhan linier. Salah satu zat gizi mikro yang erat kaitannya dengan stunting adalah zat besi dan seng, sebab kedua zat mikro tersebut memiliki peran penting dalam pertumbuhan linier balita 6-23 bulan.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat asupan zat besi dan seng dengan kejadian stunting pada balita 6-23 Bulan.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel terdiri dari 55 anak yang tersebar di 25 Posyandu di Desa Suci. Pengumpulan data menggunakan food recall 3x24 jam, pengukuran tinggi badan dengan mikrotoa untuk mengetahui status stunting, dan kuesioner karakteristik anak dan ibu. Data dianalisis menggunakan uji Fisher’s Exact.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 14,5% balita usia 6-23 bulan mengalami stunting, 33,3% anak memilliki tingkat kecukupan zat besi yang kurang dan 35,7% anak memiliki tingkat kecukupan seng yang kurang. Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan zat besi dan seng dengan kejadian stunting dengan p=0,02 dan p=0,018.Kesimpulan: Proporsi stunting akan meningkat jika tingkat kecukupan zat besi dan seng inadekuat. Sebaiknya dilakukan peningkatan edukasi tentang tingkat kecukupan zat besi dan seng untuk balita usia 6-23 bulan yang bertujuan untuk mengurangi dan mencegah stunting.
Bagaimana Gizi Sejak Massa Konsepsi Dapat Mempengaruhi Kesehatan Biologis Anak? Trias Mahmudiono
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.922 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i4.2017.261-265

Abstract

Background: good nutrition for mothers since pre-conception and conception is an important preparation for the health of the fetus and the child in the future.Objective: The purpose in writing this literature review is to explain argumentatively how nutrition from the time of conception can affect the child's biological health.Discussion: The results of the literature review show evidence that nutrition from the time of conception can affect the child's biological health. Several articles show a mechanism that explains the possible mechanisms of nutritional influence as conception on the child's biological health as in the future as Barker Hyphothesis or fetal programming. However, the data obtained to date is still not fully convincing. It is necessary to develop a long or longitudinal and experimental research that can guarantee the truth of the theory. Conclusion: the argument that nutrition from the time of conception is believed to affect the biological health of children in the future is increasingly stronger in the current literature although evidence of experimental research results still need to be accumulated to ensure the truth.ABSTRAK Latar Belakang: gizi yang baik bagi ibu sejak masa pra konsepsi dan konsepsi merupakan persiapan yang penting untuk kesehatan janin dan anak dimasa dating. Tujuan: tujuan dalam penulisan literature review ini adalah untuk menjelaskan secara argumentative bagaimana gizi sejak masa konsepsi dapat mempengaruhi kesehatan biologis anak. Pembahasan: hasil literature review menunjukkan bukti bahwa gizi sejak masa konsepsi dapat mempengaruhi kesehatan biologis anak. Beberapa artikel menunjukkan mekanisme yang menjelaskan kemungkinan mekanisme pengaruh gizi saat konsepsi terhadap kesehatan biologis anak dimasa datang seperti halnya Barker Hyphothesis atau fetal programming. Namun begitu, data yang diperoleh hingga saat ini masih belum meyakinkan sepenuhnya. Untuk itu perlu dikembangkan penelitian yang panjang atau longitudinal dan eksperimental yang dapat menggaransi kebenaran teori tersebut.Kesimpulan: argumentasi bahwa gizi sejak masa konsepsi diyakini berpengaruh terhadap kesehatan biologis anak dimasa depan semakin menguat dalam literature terkini walaupun bukti hasil penelitian eksperimental masih perlu banyak diakumulasikan untuk memastikan kebenarannya. 
Perbedaan Tingkat Konsumsi dan Aktivitas Fisik pada Wanita (20-54 Tahun) Obesitas Sentral dan Non Sentral Ajeng Putri Rahmandita; Merryana Adriani
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.767 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i4.2017.266-274

Abstract

Background: Central obesity cases in Indonesia gradually increase time to time. Central obesity is a situation when there is excess fat in abdomen. It can be triggered by over consumption of high calories food, less consumption of fiber, and lack of physical activities. Objective: This study aimed to analyze the differences of intake level and physical activity on women (20-54 years) with central and non central obesity. Methods: This study was an observational analytic comparative using cross sectional design, 58 women (29 women with central obesity and 29 women with non-central obesity) 20-54 years were selected using simple random sampling technique. Data were collected by measuring weight, height, abdominal circumference, 2x24 hours recall for intake level, and interview using the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Results: the results showed that there was differences in intake level of energy (p=0.000), intake level of carbohydrate (p=0.001), intake level of protein (0.000), intake level of fat (p=0.000), and physical activity (0.041) between women with central obesity and non central. Meanwhile, there was no difference in intake level of fiber (p=0.076) between women with central and non central obesity. Conclusion: Women with central obesity had higher intake of energy, carbohydrate, protein, and fat compared to women with non central obesity. Meanwhile, fiber intake and physical activity were low in women with central obesity. So, women with central obesity were needed to improve energy, carbohydrate, protein, and fat intake as recommended in the AKG and increased physical activity at least three times a week to reduce abdominal fat.ABSTRAKLatar Belakang: Kejadian obesitas sentral di Indonesia terus mengalami peningkatan. Obesitas sentral merupakan kondisi kelebihan lemak pada daerah perut. Gaya hidup seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak, rendahnya konsumsi serat, dan rendahnya aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas sentral.Tujuan: tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik pada wanita (20-54 tahun) obesitas sentral dan non sentral.Metode: penelitian ini dilaksanakan dengan metode observasional analitik komparasi menggunakan desain penelitian cross sectional pada 58 wanita (29 obesitas sentral dan 29 obesitas non sentral) berusia 20-54 tahun dan dipilih menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data terdiri dari pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar perut, recall 2x24 jam untuk mengetahui tingkat konsumsi, dan wawancara dengan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ).Hasil: penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat konsumsi energi (p=0,000), tingkat konsumsi karbohidrat (p=0,001), tingkat konsumsi protein (p=0,000), tingkat konsumsi lemak (p=0,000), dan aktivitas fisik (p=0,041) pada wanita obesitas sentral dan non sentral. Akan tetapi, tidak ada Xperbedaan tingkat konsumsi serat (p=0,076) pada wanita obesitas sentral dan non sentral. Kesimpulan: wanita obesitas sentral memiliki asupan energi, karbohidrat, protein, dan lemak yang lebih tinggi dibandingkan wanita obesitas non sentral. Namun, asupan serat dan aktivitas fisik masih rendah pada wanita obesitas sentral. Dengan demikian maka wanita obesitas sentral diharapkan dapat memperbaiki asupan energi, karbohidrat, protein, dan lemak sesuai anjuran pada AKG dan meningkatkan aktivitas fisik minimal tiga kali seminggu untuk mencegah penumpukan lemak dalam perut.
Monitoring Proses Pengolahan Makanan Moslem Meal Di PT. Aerofood Indonesia, Tangerang, Banten Anisa Nindyasari; Trias Mahmudiono; Sri Sumarmi
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.883 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i4.2017.318-330

Abstract

 Background: PT. Aerofood Indonesia is an international flight catering company that specializes in Asian, Japanese, Korean, and Western cuisines, as well as pastry and bakery for airline passengers. PT. Aerofood Indonesia also offers special service to its diverse customers by providing special menu, such as moslem meal (MOML). To create MOML menu, there are several procedures that need to be fulfilled, i.e. ingredient and product delivery, storage, preparation production, portioning, packaging, and distribution. Food quality control is needed in each of the procedure to maintain the quality of the beverages. Good quality beverage will prevent physical, chemical, and biological contamination, thus averting the risk of customer health issues. Objectives: This study aimed to gain in-depth knowledge about food production process in in-flight catering, especially in special meal/moslem meal product from delivery, storage, preparation production, portioning, packaging, until the final distribution process to customer inside the airplane. Methods: This study used descriptive method with qualitative approach to achieve the objective. Results: The results showed that quality monitoring for MOML was applied for basic ingredients delivery, storage, preparation, production, portioning, meal tray setup and meal distribution into the airplane. Halal and non halal ingredients were separated by containers and equipments from hot kitchen through portioning area. Monitoring process in each of the production step was focused on critical control point established by PT. Aerofoof Indonesia.Conclusion: Monitoring on moslem meal have been done from food acceptance, storage,through cooking, processing, portioning, meal tray set up and distribution inside the plane.ABSTRAK Latar Belakang: PT. Aerofood Indonesia adalah perusahaan layanan katering penerbangan bertaraf internasional. Jenis makanan yang dibuat seperti Asian cuisine, Japanese/Korean cuisine, Western cuisine, pastry and bakery, dan lain-lain untuk para penumpang pesawat. PT. Aerofood Indonesia membuktikan perhatiannya kepada customer yang memiliki kebutuhan khusus dengan mengadakan menu special meal, salah satunya adalah menu khusus untuk muslim, yaitu Moslem Meal (MOML). Untuk memproduksi menu MOML, membutuhkan proses yang dimulai dari penerimaan bahan, penyimpanan, persiapan, pengolahan, portioning, pengemasan sampai dengan distribusi. Dalam setiap tahapan pengolahan makanan diperlukan monitoring kualitas pangan untuk menjaga kualitas produk makanan dan minuman. Kualitas makanan yang baik akan terhindar dari bahaya kontaminasi makanan baik secara fisik, kimia, dan biologi sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan.  Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses produksi penyelenggaraan makanan di inflight catering, khususnya pada produk special meal (moslem meal) dari penerimaan bahan, penyimpanan, persiapan, pengolahan, portioning, pengemasan hingga pendistribusian makanan ke dalam pesawat di PT. Aerofood Indonesia.Metode: Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Hasil: Hasil penelitian meliputi monitoring pada menu moslem meal dilakukan dari penerimaan bahan baku, penyimpanan, persiapan, pengolahan produk, portioning, meal tray set up hingga pendistribusian ke dalam pesawat. Dalam proses pengolahannya, produk halal dengan produk non halal dipisahkan tempat dan equipmentnya dari area hot kitchen hingga di-dishing. Monitoring disetiap area produksi difokuskan pada critical control point yang telah ditetapkan oleh PT. Aerofood Indonesia.Kesimpulan: Monitoring pada menu moslem meal dilakukan dari penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, persiapan bahan baku, pengolahan produk, portioning, meal tray set up hingga pendistribusian ke dalam pesawat.
Pengaruh Pendidikan Gizi Berbasis Theory of Planned Behavior untuk Mempromosikan Pembatasan Konsumsi Fast Food pada Siswi Wuri Rizki Handarbeny; Trias Mahmudiono
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.371 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i4.2017.351-360

Abstract

 Background: The incessant promotion of fast food make a perception that fast food is a trend among teenager.  Fast food consumption habits that have high calorie but low nutrients will causes nutritional problems in adolescents. Objectives: The purpose of this study aimed to determine effect of nutritional education based on theory of planned behavior to change knowledge, attitude, subjective norms, perceived behavioral control, intention, and limited fast food consumption among female students in Sidoarjo. Methods: This study was interventional quasi-experimental research. 32 female students (each 16 female students for interventional group and 16 female students for control group), were selected by simple random sampling. The education was provided based on theory of planned behavior in four sessions. The researcher-made questionnaire based on theory of planned behavior used for data collection.The questionnaire was completed by the students twice, before and three weeks after the implementation of nutritional education. Data were analyze using descriptive statistics, Mann-Whitney, and Wilcoxon Signed Ranks. Result: The results of this study show nutrition education based on theory of planned behavior influence knowledge (p<0.001), attitude (p<0.001), subjective norms (p=0.002), perceived behavioral control (p<0.001),intention (p<0.001), but doesn’t influence limited fast food consumption (p=0.570). Conclusion: Nutritional education based on the theory of planned behavior influence knowledge, attitude, subjective norms, perceived behavioral control, and intention, but not effect to limited fast food consumption. So, nutrition education designed based on TPB effective to be implementation of health promotion.ABSTRAK Latarbelakang: Gencarnya promosi fast food  menimbulkan persepsi bahwa makanan cepat saji merupakan tren dikalangan remaja. Kebiasaan konsumsi makanan cepat saji yang mempunyai tinggi kalori namun rendah zat gizi menimbulkan masalah gizi lebih dan defisiensi zat gizi mikro pada remaja.Tujuan: Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendidikan gizi berbasis Theory of Planned Behavior terhadap perubahan pengetahuan, sikap, norma subyektif, perceived behavioral control, intensi, dan konsumsi membatasi fast food pada siswi di SMA Negeri 2 Sidoarjo.  Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan metode quasy experimental pada 32 siswi (16 siswi kelompok kontrol dan 16 siswi kelompok perlakuan) dipilih menggunakan simple random sampling. Pendidikan gizi berbasis TPB dilakukan selama 4 sesi yiatu sesi sikap, norma subyektif, PBC, dan intensi. Kuesioner penelitian yang digunakan untuk meneliti berbasis TPB. Penilaian dilakukan dua kali, yaitu sebelum dan 3 minggu setelah edukasi. Data dianalisis secara deskriptif, uji Mann Whitney dan Wilcoxon Signed Ranks.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian bahwa pendidikan gizi berbasis theory of planned behavior mempengaruhi pengetahuan (p<0,001), sikap (p<0,001), norma subyektif (p<0,002),  perceived behavioral control (p<0,001), dan intensi (p<0,001) tetapi tidak mempengaruhi perilaku siswi untuk membatasi fast food (p=0,570).Kesimpulan: Pendidikan gizi berbasis TPB dapat mempengaruhi sikap, norma subyektif, PBC, dan intensi tetapi tidak merubah perilaku membatasi fast food. Dengan demikian maka diperlukan pendidikan gizi yang berkelanjutan agar dapat merubah suatu perilaku pembatasan fast food.
Efektivitas Buku Edukatif Berbasis Games Terhadap Perubahan Pengetahuan Serta Sikap Tentang Sayur Dan Buah Anja Farahyani Ferwanda; Lailatul Muniroh
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.994 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i4.2017.389-397

Abstract

 Background: school-age children is a child’s growth and development period so that the optimal nutrient intake is needed both in quality and quantity. Low intake of vegetables and fruits as a source of micronutrients is one of the dietary deviation problems in school-age children. Objective: The purpose of this research was to analyze the effect of nutrition education by a game-based educational book to the changes of knowledge and attitude of fruit and vegetable consumption in the fifth-grade student. Methods: this research was a quantitative used pre-experiment research design of one group pre-post test. The samples were 34 students of fifth grade from the Elementary School of Suko 1 Sidoarjo, selected by simple random sampling. This research conducted for a month, consisted of 4 sessions of the lesson, each session hold for about 60 minutes. Data were collected by questionnaires and game-based educational book media. The bivariate data were analyzed by paired t-test. Result: the result showed that there was a significant different of knowledge (p=0.000) and attitude (p = 0.038) after nutrition education by game-based educational book about vegetables and fruit consumption. Conclusion: the conclusion of this study is nutrition education by a game-based educational book can improve the knowledge and changes in attitude of consumption of vegetables and fruit in elementary school students.ABSTRAK Latar Belakang: Usia anak sekolah merupakan masa tumbuh kembang anak sehingga dibutuhkan asupan zat gizi secara optimal baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Rendahnya asupan sayur dan buah sebagai sumber zat gizi mikro merupakan salah satu kesalahan pola makan pada anak usia sekolah adalah.Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan pengetahuan serta sikap konsumsi sayur dan buah siswa kelas 5 SDN Suko1 Sidoarjo setelah diberi pendidikan gizi melalui media buku edukatif berbasis games.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pra-experiment with one group pre-post test. Sampel penelitian sebesar 34 siswa kelas 5 SDN Suko 1 Sidoarjo yang dipilih secara simple random sampling. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan dengan penyampaian materi sebanyak 4 kali selama kurang lebih 60 menit untuk tiap pertemuan.  Instrumen penelitian yang digunakan dalam proses pengumpulan data meliputi kuesioner dan buku edukatif berbasis games. Analisis data bivariat yang digunakan pada penelitian ini adalah uji paired t-test.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan (p=0,000) dan sikap (p=0,038) yang signifikan antara sebelum dan setelah diberi pendidikan gizi.Kesimpulan: pendidikan gizi melalui media buku edukatif berbasis games mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa tentang sayur dan buah. 
Hubungan Kecukupan Asupan Energi dan Status Gizi dengan Tingkat Kelelahan Kerja Pekerja Bagian Produksi (Studi di PT. Multi Aneka Pangan Nusantara Surabaya) Arini Rahmatika Sari; Lailatul Muniroh
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.042 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i4.2017.275-281

Abstract

Background: Work Fatigue is the common condition experienced by most worker but if this condition occured continously, it will affect of the worker’s health condition. Work fatigue can be affected by several factors, some of which are energy intake and nutritional status. Objective: The aim of this research was to analyze the correlation between the adequacy of energy intake and nutritional status with the level of work fatigue. Methods: This study was an analytic observational, used cross sectional study with 33 sample from 48 workers of cocoa powder production PT. Multi Aneka Pangan Nusantara Surabaya selected by simple random sampling. Data were collected by food recall 2X24 hours for energy intake, measuring weight and height for nutritional stastus and Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) questionnaire for the level of fatigue. Data were analyzed by ranks spearman correlation test. Results: Most of workers were <25 years old (42.4%), the adequacy of energy intake were deficit (66.7%), the nutritional status were normal (54.5%), and the work fatigue were moderate (63.6%). The result of this research showed that there were corellation between the adequacy of energy intake (p-value=0.001) and nutritional status (p-value=0.018) with the level of work fatigue. Conclussion: In conclusion, lower energy intake and high BMI would increase the level of fatigue.ABSTRAKPendahuluan: Kelelahan kerja menjadi keadaan umum yang dialami hampir semua tenaga kerja, namun jika hal ini terjadi secara terus menerus dapat mempengaruhi kondisi kesehatan pekerja. Kelelahan kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, beberapa diantaranya yaitu asupan energi dan status gizi pekerja.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kecukupan asupan energi dan status gizi dengan tingkat kelelahan kerja pekerja.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebesar 33 pekerja dari 48 pekerja bagian produksi cocoa powder PT. Multi Aneka Pangan Nusantara Surabaya yang dipilih menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan food recall 2X24 hours untuk asupan energi, pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk status gizi, serta kuesioner Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) untuk tingkat kelelahan kerja. Analisis data menggunakan uji statistik ranks spearman. Hasil: Sebagian pekerja besar responden berusia <25 tahun (42,4%), kecukupan asupan energi yang tergolong kurang (66,7%), status gizi normal (54,5%), dan tingkat kelelahan kerja yang tergolong sedang (63,6%). Terdapat hubungan antara kecukupan asupan energi (p=0,001) dan status gizi (p=0,018) dengan tingkat kelelahan kerja pekerja.Kesimpulan:. Semakin kurang asupan energi dan semakin tinggi IMT maka akan semakin tinggi tingkat kelelahan kerja pada pekerja.
Studi Deskriptif Program Suplementasi Tablet Besi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kalijudan Kota Surabaya Nadia Kenyo Peni Dewantoro; Lailatul Muniroh
Amerta Nutrition Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.378 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v1i4.2017.308-317

Abstract

Background: Supplementation of iron tablet is one of the government program that aims to decrease prevalence of-anemia on pregnant-women. The average corevage of iron tablet program on pregnant women in the work area of-Distric-Health-Government of Surabaya over past three years has decrease. If coverage value is reviewed by each public-health-center, there are some public-health-center whose coverage is increased one of-them is Kalijudan Public-Health-Center but is not followed by a-decrease number of anemia in pregnant women. Objectives: This research aims was to describe the implementation of-iron tablet program in Kalijudan-Public Health-Center and used system approach. Methods: The type of- this research was qualitative and involved 8-health workers and 15 pregnant-women as informants. Determination of informant involvement used purposive sampling and accidental sampling technic. Results: Health workers that involved came from various profession and were sufficient in terms quantity and qualification. The funds used for iron tablet purchases came from National-Health-Insurance. The hemoglobin examination tool was hematology analyzer and operated by laboratory worker. The availability of-iron tablets was deficience. The process stage, iron tablets planning was done once per year and its procurement followed schedule from Distric-Health-Government. The number of tablets was given to pregnant-women in a-single visit followed a-control schedule or 15-tablets. The monitoring of iron tablet consumption compliance was done with simple interview. Special organizing of-health workers for program did not yet exist. The output stage, recording coverage percentages were performed at the end of each year. The outcome stage, prevalence of-anemia in pregnant-women could not be known.Conclusion: The implementation of-program can be said not run well, because there are still some obstacles.ABSTRAK Latar belakang: Suplementai Tablet Besi merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil. Nilai rata-rata cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil di wilayah kerja Dinas-Kesehatan-Kota Surabaya selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Bila nilai cakupan ditinjau pada tiap puskesmas, maka terdapat beberapa puskesmas yang cakupannya mengalami peningkatan salah satunya yakni Puskesmas Kalijudan tetapi belum diikuti dengan penurunan prevalensi anemia ibu hamil.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program suplementasi tablet besi di Puskesmas Kalijudan dengan menggunakan pendekatan sistem.Metode: Jenis penelitian ini ialah kualitatif yang melibatkan 8 orang tenaga kesehatan dan 15 orang ibu hamil sebagai informan. Penentuan keterlibatan informan menggunakan teknik purposive sampling dan accidental sampling.Hasil: Tahap input, tenaga kesehatan dalam program berasal dari berbagai profesi dan sudah cukup dari segi jumlah dan kualifikasi. Dana pembelian tablet berasal dari Jaminan Kesehatan Nasional. Alat periksa hemoglobin adalah hematology analyzer dan dioperasikan oleh petugas laboratorium. Ketersediaan tablet besi mengalami kekurangan. Segi tahap proses, perencanaan tablet besi dilakukan satu tahun sekali dan pengadaan mengikuti jadwal Dinas-Kesehatan-Kota-Surabaya. Banyaknya tablet yang diberi pada ibu hamil dalam satu kali kunjungan mengikuti jadwal kontrol atau 15 tablet. Monitoring kepatuhan konsumsi tablet dilakukan dengan wawancara sederhana. Pengorganisasian tenaga kesehatan khusus pelaksana program tablet besi belum ada. Segi tahap output, pencatatan persentase cakupan hanya dilakukan setiap akhir tahun. Segi tahap outcome, prevalensi anemia ibu hamil tidak dapat diketahui.Kesimpulan: Pelaksanaan program suplementasi tablet besi dapat dikatakan belum berjalan dengan baik, dikarenakan masih terdapat kendala di beberapa tahapan. 

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 8 No. 1 (2024): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 2SP (2023): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 3rd Amerta Nutrition Conferenc Vol. 7 No. 4 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 3 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 3SP (2023): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Vol. 7 No. 2 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 1 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 1SP (2023): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Big Data Seminar Vol. 6 No. 1SP (2022): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 2nd Amerta Nutrition Conferenc Vol. 6 No. 4 (2022): AMERTA NUTRITION Vol. 6 No. 3 (2022): AMERTA NUTRITION Vol. 6 No. 2 (2022): AMERTA NUTRITION Vol. 6 No. 1 (2022): AMERTA NUTRITION Vol. 5 No. 4 (2021): AMERTA NUTRITION Vol. 5 No. 3 (2021): AMERTA NUTRITION Vol. 5 No. 2 (2021): AMERTA NUTRITION Vol. 5 No. 2SP (2021): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Vol. 5 No. 1SP (2021): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Vol. 5 No. 1 (2021): AMERTA NUTRITION Vol. 4 No. 4 (2020): AMERTA NUTRITION Vol. 4 No. 3 (2020): AMERTA NUTRITION Vol. 4 No. 2 (2020): AMERTA NUTRITION Vol. 4 No. 1SP (2020): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Vol. 4 No. 1 (2020): AMERTA NUTRITION Vol. 3 No. 4 (2019): AMERTA NUTRITION Vol. 3 No. 3 (2019): AMERTA NUTRITION Vol. 3 No. 2 (2019): AMERTA NUTRITION Vol. 3 No. 1 (2019): AMERTA NUTRITION Vol. 2 No. 4 (2018): AMERTA NUTRITION Vol. 2 No. 3 (2018): AMERTA NUTRITION Vol. 2 No. 2 (2018): AMERTA NUTRITION Vol. 2 No. 1 (2018): AMERTA NUTRITION Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION Vol. 1 No. 2 (2017): AMERTA NUTRITION Vol. 1 No. 1 (2017): AMERTA NUTRITION More Issue