cover
Contact Name
JURNAL AGRONIDA
Contact Email
agronida@unida.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agronida@unida.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL AGRONIDA
ISSN : 24079111     EISSN : 25793225     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Merupakan jurnal yang berisi tentang hasil-hasil penelitian yang berkaitan bidang teknologi budidaya pertanian yang ramah lingkungan. khususnya dalam bidang produksi dan pengelolaan benih, produksi dan pengelolaan agen hayati, pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman , nutrisi tanaman dan pasca panen tanaman hortikultura.
Arjuna Subject : -
Articles 142 Documents
PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR CAMPURAN KULIT PISANG DAN URINE SAPI TERHADAP KANDUNGAN N, P DAN K TANAH GAMBUT Ervina Aryanti; Dina Novitri Rahayu; Oksana; Zumarni
JURNAL AGRONIDA Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersedian hara yang rendah akibat bahan organik yang belum melapuk sempurna menyebabkan tanah gambut memerlukan hara yang cepat larut dalam tanah. Pupuk organik cair (POC) merupakan salah satu alternatif yang dapat meningkatkan hara tersedia di tanah gambut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dosis terbaik POC campuran kulit pisang dan urine sapi yang dapat meningkatkan kandungan unsur hara N, P dan K pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 sampai Januari 2020 di lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau. Penelitian ini disusun dengan rancangan acak lengkap (RAL). Faktor yang dicobakan adalah dosis POC campuran kulit pisang dan urine sapi yaitu 0 mL/polybag, 125 mL/ polybag, 250 mL/polybag, dan 375 mL/polybag. Peubah yang diamati adalah pH, kadar nitrogen, fosfor dan kalium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis POC campuran limbah kulit pisang dan urine sapi pada tanah gambut berpengaruh sangat nyata terhadap  kadar kalium dan pH. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis POC campuran limbah kulit pisang dan urine sapi 250 mL/polybag merupakan dosis terbaik terhadap perubahan kandungan hara K dan pH pada tanah gambut. Kata kunci: kalium, pH, tanah gambut
DETEKSI BAKTERI PATOGEN TERBAWA BENIH KEDELAI DENGAN METODE LIQUID ASSAY Qonitah Fauziyah; Evan Purnama Ramdan; Amyarsi Mustika Yukti
JURNAL AGRONIDA Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan  salah satu komoditas pangan penting, sehingga perlu ditingkatkan produksinya. Diantara  upaya untuk meningkatkan produksi kedelai adalah melalui penggunaan benih bermutu,  tetapi keberadaan patogen tular benih sering menurunkan mutu benih. Patogen terbawa benih kedelai yang jarang dilaporkan antara lain adalah bakteri patogen, sehingga perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri terbawa benih kedelai secara morfologi dan fisiologi dengan metode liquid assay. Benih kedelai yang digunakan pada penelitian  adalah varietas Anjasmoro, Detam 4, dan Dering 1. Sebanyak 1000 butir benih dari masing-masing varietas dicuci dengan NaOCl 1% dan dibilas aquades steril. Masing-masing benih ditambah aquades steril dan dihancurkan menggunakan grinder. Ekstrak benih yang diperoleh diencerkan secara berseri dan dituang pada media Nutrient Agar. Koloni yang tumbuh dikelompokkan berdasarkan warna dan dihitung jumlah koloninya. Setiap koloni bakteri dimurnikan pada media selektif King’s B dan Yeast Dextrose Calcium Agar (YDCA). Karakterisasi fisiologi meliputi uji reaksi gram, uji katalase, uji fluoresen, uji oksidase, uji hidrolisis pati, dan uji aktivitas arginin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih kedelai varietas Anjasmoro memiliki jumlah populasi bakteri yang lebih banyak dibandingkan varietas lain. Bakteri yang berhasil diidentifikasi dari ketiga varietas benih adalah Pseudomonas sp., Pseudomonas glumae, dan Xanthomonas sp. Kata kunci: karakter fisiologi, mutu benih, Pseudomonas sp., Xanthomonas sp.
KARAKTERISASI BIJI LIMA AKSESI BUNGA MATAHARI DI DATARAN TINGGI ALAHAN PANJANG SUMATERA BARAT Rachmad Hersi Martinsyah; Jamsari; Nugraha Ramadhan
JURNAL AGRONIDA Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunga matahari merupakan tanaman yang stategis karena selain dapat digunakan sebagai bahan pangan, juga dapat menghasilkan minyak terutama minyak makan yang menempati posisi terbesar ketiga dunia setelah kedelai dan kelapa sawit. Pengembangan budidaya bunga matahari di Indonesia masih kurang optimal terutama produksi bunga matahari. Dalam peningkatan hasil produksi salah satunya perlu benih unggul. Identifikasi keragaman biji perlu dilakukan agar mendapatkan karakter genotipe tanaman yang berbeda dalam proses perakitan kultivar untuk mencegah duplikasi. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakter dan variabilitas karakter biji bunga matahari. Aksesi tanaman yang digunakan yaitu Ha1, Ha15, Hu1, Hu2, dan Hu3. Metode penelitian ini terdiri atas kegiatan pengolahan lahan, penanaman, perawatan, pengendalian OPT, dan pemanenan bunga matahari. Setelah diperoleh biji hasil panen, dilakukan karakterisasi benih dengan peubah kuantitatif yaitu panjang biji, diameter biji, bobot 100 biji, persentase biji hampa. Peubah kualitatif terdiri atas warna biji, bentuk biji, garis tepi dan warna garis. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif sederhana. Analisis data melalui perbandingan varians fenotipe dengan standar deviasi varians fenotipe, varians, standar deviasi. Hasil yang didapatkan pada karakter kualitatif dan kuantitatif menunjukkan adanya keragaman. Peubah yang memiliki nilai variabilitas luas adalah karakter diameter biji, warna biji, bentuk biji, garis tepi dan warna garis biji, sedangkan peubah panjang biji, bobot 100 biji dan persentase biji hampa menunjukkan variabilitas sempit. Kata kunci: aksesi, bunga matahari, karakterisasi, variabilitas
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH KERITING KULTIVAR PM 999 PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK SP-36 darudriyo darudriyo; Anna Sulistyaningrum
JURNAL AGRONIDA Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabai merupakan salah satu komoditas strategis yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dan bernilai ekonomis. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas cabai dengan melakukan aplikasi pemupukan. Penggunaan pupuk P berfungsi untuk mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, serta memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah/biji. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dosis pemupukan P terhadap pertumbuhan vegetatif dan produktivitas cabai keriting PM 999. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan enam ulangan. Faktor yang dicoba meliputi dosis pupuk SP-36, yaitu0 kg/ha (tanpa penambahan pupuk P), 77,5 kg/ha ; 155 kg/ha , 232,5 kg/ha , 310 kg/ha , 387,5 kg/ha . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk SP-36 tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif, tetapi mempengaruhi pertumbuhan generatif tanaman cabai varietas PM 999 (pembentukan bunga kuncup, bunga mekar dan produksi tanaman cabai).. Pemberian pupuk SP-36 sebesar 387,5 kg/ha menghasilkan produktivitas tertinggi yaitu 7,92 ton/ha. Kata kunci: cabai keriting, varietas PM 999, pemupukan, SP-36, unsur P, produksi, generatif
ANALISIS KORELASI DAN SIDIK LINTAS KARAKTER AGRONOMI BUNCIS TEGAK (Phaseolus vulgaris L.) Kartini Dian Lestari; Setyono; Yuliawati
JURNAL AGRONIDA Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buncis merupakan anggota famili kacang-kacangan yang memiliki banyak manfaat dan peningkatan produksinya masih dibutuhkan. Produksi buncis dipengaruhi oleh penampilan karakter agronominya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keeratan hubungan antar karakter agronomi untuk mencari karakter penentu produksi buncis berdaya hasil tinggi berdasarkan nilai korelasi, pengaruh langsung, dan pengaruh tidak langsung. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan korelasi Pearson dilanjutkan dengan analisis lintas berdasarkan persamaan simultan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman 4 MST dan jumlah daun 4 MST berkorelasi positif dan nyata dengan karakter jumlah polong. Jumlah daun 4 MST berkorelasi positif dan nyata dengan karakter bobot polong dan bobot polong berkorelasi positif dan nyata dengan bobot 100 biji. Jumlah daun 4 MST memiliki pengaruh langsung yang positif dan nyata terhadap jumlah polong dan karakter jumlah polong memiliki pengaruh langsung yang positif dan nyata terhadap bobot 100 biji. Jumlah daun 4 MST dan bobot polong dapat dijadikan kriteria seleksi yang efektif karena memiliki nilai korelasi dan koefisien lintas yang nyata terhadap jumlah polong dan bobot 100 biji. Pengaruh tidak langsung tertinggi terhadap bobot polong diberikan oleh umur berbunga melalui karakter jumlah bunga. Kata kunci: karakter agronomi, pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI NUTRISI PADA SISTEM HIDROPONIK NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT) Arifah Rahayu; Indah Ayu Lestari; Yanyan Mulyaningsih
JURNAL AGRONIDA Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman selada tergolong sayuran yang memiliki kandungan gizi dan nilai ekonomi tinggi, serta prospek yang baik untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nutrisi AB mix dan media tanam tehadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada pada sistem nutrient film technique (NFT). Penelitian ini menggunakan rancangan perlakuan petak terbagi (split plot design) dan rancangan lingkungan acak kelompok. Petak utama berupa konsentrasi nutrisi AB mix yang terdiri atas 2,5 ml/l, 5,0 ml/l, 7,5 ml /l. Anak petak berupa media tanam yang terdiri atas rockwool dan skerwool. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan terbaik tanaman selada diperoleh pada konsentrasi nutrisi AB mix 5ml/l di semua peubah, kecuali bobot kering pucuk dan bobot segar dan kering akar tanaman selada. Pertumbuhan dan produksi tanaman selada pada media tanam skerwool dan rockwool tidak berbeda nyata, sehingga skerwool dapat menggantikan rockwool pada budidaya selada dengan sistem hidroponik NFT. Kata kunci: selada, skerwool, rockwool, petak utama
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens) TERHADAP KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) Chairunnisak Chairunnisak; Yefriwati; Darmansyah
JURNAL AGRONIDA Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan salah satu komoditi tanaman hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat untuk dibudidayakan.. Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan dalam budidaya tanaman cabai rawit sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi dengan optimal diantaranya adalah dengan menggunakan input bahan organik berupa pupuk kandang sapi dan pupuk kandang ayam, serta penggunaan teknologi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA). Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui pengaruh pengaplikasian bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit; 2) Mengetahui pengaruh FMA terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit; 3) Mengetahui interaksi antara bahan organic dan dosis FMA terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yang berlangsung dari bulan Juli sampai Oktober 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Faktor pertama adalah penggunaan bahan organic yang terdiri dari tiga taraf yaitu : tanpa bahan organik, tanah + pupuk kandang ayam (1:1), dan tanah +pupuk kandang sapi (1:1). Faktor kedua yaitu dosis mikoriza yang terdiri dari 4 taraf : 0 g, 5 g, 10 g, dan 15 g. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah cabang (cabang),umur berbunga (hst),umur panen (hst), dan berat segar buah per tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik dan dosis mikoriza berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara bahan organik dan dosis mikoriza. Kombinasi perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan tanah + pupuk kandang ayam (1:1) dengan dosis mikoriza 5 g. Kata kunci : Bahan Organik, Cabai Rawit, Fungi Mikoriza Arbuskular ABSTRACT Cayenne pepper (Capsicum Frutescens) is one of the horticultural crop commodities that are in great demand by the community for cultivation. The factors that support the success of cayenne pepper cultivation so that plants can grow well and produce optimally include using organic material input in the form of cow manure and chicken manure, as well as the use of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) technology. The aims of this study were: 1) To determine the effect of the application of organic matter on the growth and yield of cayenne pepper; 2) Knowing the effect of AMF on the growth and yield of cayenne pepper; 3) Knowing the interaction between organic matter and AMF dose on the growth and yield of cayenne pepper. This research was conducted for 4 months which lasted from July to October 2022. This study used a completely randomized factorial design. The first factor is the use of organic matter which consists of three levels, namely: without organic matter, soil + chicken manure (1:1), and soil + cow manure (1:1). The second factor is the mycorrhizal dose which consists of 4 levels: 0 g, 5 g, 10 g, and 15 g. The variables observed were plant height (cm), number of leaves (strands), number of branches (branches), flowering time (DAP), age of harvest (DAP), and fresh weight of fruit planted (g). The results showed that the application of organic matter and the dose of mycorrhizae affected the growth and yield of cayenne pepper. There is a very significant interaction between organic matter and mycorrhizal dosage. The best treatment combination was obtained in soil treatment + chicken manure (1:1) with a mycorrhizal dose of 5 g. Keywords : Organic Ingredients, Cayenne Pepper, Arbuscular Mycorrhizal Fungi
PENGARUH KOMPOSISI PUPUK N-ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS BEBERAPA AKSESI KATUK {Sauropus androgynus (L.) Merr.} ASAL BOGOR Arifah Rahayu; Yudi Maulana; Nur Rochman
JURNAL AGRONIDA Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Katuk merupakan tanaman sayuran dan biofarmaka, sehingga perlu dibudidayakan menggunakan pupuk yang ramah lingkungan, untuk menghasilkan produk bebas dari residu bahan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan agronomi tanaman katuk asal Bogor pada berbagai komposisi pupuk N-organik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri atas dua faktor, yaitu aksesi katuk (Dramaga, Cinangneng1, Cinangneng2, dan Katulampa) dan komposisi pupuk N (100% N-Urea, 100% N-urine sapi, 100% N-kipahit, 75% N-Urea + 25% N-urine sapi, 75% N-Urea + 25% N-kipahit, 50% N-Urea + 50% N-urine sapi, 50% N-Urea + 50% N-kipahit, 25% N-Urea + 75% N-urine sapi, 25% N-Urea + 75% N-kipahit, 0% N-Urea + 0% N-urine sapi + 0% N-kipahit). Hasil penelitian menunjukkan katuk aksesi Katulampa memiliki hasil terbaik pada peubah jumlah daun, jumlah anak daun, bobot segar, bobot kering, kandungan nitrat, dan kandungan padatan terlarut total (PTT) dibandingkan dengan ketiga aksesi Bogor lainnya. Perlakuan komposisi pupuk N nyata berpengaruh pada semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman katuk, kecuali pada peubah diameter batang dan jumlah anak daun. Penggunaan komposisi pupuk 75% Urea + 25% kipahit nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah tunas, total panjang tunas, bobot segar, bobot kering, kandungan nitrat, dan kandungan PTT. Kualitas tanaman katuk terbaik ditunjukkan pada katuk aksesi Dramaga dengan perlakuan komposisi pupuk 50% Urea + 50% Urine sapi dan 50% Urea + 50% Kipahit yang berturut-turut memiliki kandungan klorofil dan karoten serta vitamin C tertinggi.
Perbandingan pertumbuhan dan produksi kedelai edamame (Glycine max (L.) Merr.) pada berbagai dosis pupuk organik dan pupuk buatan Khaerunnisa, Anis; Rahayu, Arifah; Adimihardja, Sjarif Avitidjadi
JURNAL AGRONIDA Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.746 KB) | DOI: 10.30997/jag.v1i1.122

Abstract

The study was aimed at assesing the effects of the aplication of organic and syntheticfertilizer on the growth and production of soybean. Four levels of organic fertilizer, namely noorganic fertilizer (0 ton ha -1), 0,5 x recomended rate (10 ton ha -1), 1 x recomended rate (20 tonha -1) and 1,5 recomended rate (30 ton ha -1). The second factor was sinthetic fertilizer in fourlevels, namely no synthetic (0 ton ha -1), 0,5 x recomended rate (Urea 75 kg ha -1, SP-36 75 kg ha -1, KCl 50 kg ha -1), 1 x recomended (Urea 150 kg ha -1, SP-36 150 kg ha -1, KCl 100 kg ha -1), and1,5 x recomende (Urea 225 kg ha -1, SP-36 225 kg ha -1, KCl 150 kg ha -1). Result show that theaplication of both organic and synthetic fertilizer gave significant effect on plant height, number ofleaves, number of flowers, number of branches, leaf widht, number of total pods, number of pods containing 1, 2 and 3 seeds, fresh and dry weight of pods, fresh weight of roots, number of nodes,fresh weight of nodes, and fresh and dry weight of canopy. Interaction effect of organic andsynthetic fertilizer were found on dry weight of root, dry weight of nodes and dry weight ofbiomass.Keywords: edamame, organic fertilizer, synthetic fertilizer, pods
Perbandingan pertumbuhan dan produksi kedelai edamame (Glycine max (L.) Merr.) pada berbagai dosis pupuk organik dan pupuk buatan Anis Khaerunnisa; Arifah Rahayu; Sjarif Avitidjadi Adimihardja
JURNAL AGRONIDA Vol. 1 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.746 KB) | DOI: 10.30997/jag.v1i1.122

Abstract

The study was aimed at assesing the effects of the aplication of organic and syntheticfertilizer on the growth and production of soybean. Four levels of organic fertilizer, namely noorganic fertilizer (0 ton ha -1), 0,5 x recomended rate (10 ton ha -1), 1 x recomended rate (20 ton ha -1) and 1,5 recomended rate (30 ton ha -1). The second factor was sinthetic fertilizer in fourlevels, namely no synthetic (0 ton ha -1), 0,5 x recomended rate (Urea 75 kg ha -1, SP-36 75 kg ha - 1, KCl 50 kg ha -1), 1 x recomended (Urea 150 kg ha -1, SP-36 150 kg ha -1, KCl 100 kg ha -1), and1,5 x recomende (Urea 225 kg ha -1, SP-36 225 kg ha -1, KCl 150 kg ha -1). Result show that theaplication of both organic and synthetic fertilizer gave significant effect on plant height, number of leaves, number of flowers, number of branches, leaf widht, number of total pods, number of pods containing 1, 2 and 3 seeds, fresh and dry weight of pods, fresh weight of roots, number of nodes,fresh weight of nodes, and fresh and dry weight of canopy. Interaction effect of organic andsynthetic fertilizer were found on dry weight of root, dry weight of nodes and dry weight ofbiomass.Keywords: edamame, organic fertilizer, synthetic fertilizer, pods

Page 1 of 15 | Total Record : 142