cover
Contact Name
Ahmad Subhan Yazid
Contact Email
aplikasiajournal@gmail.com
Phone
+6289512005330
Journal Mail Official
aplikasia@uin-suka.ac.id
Editorial Address
Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jl. Marsda Adisucipto 55281 Yogyakarta Telp. 0274-550778, Fax. 0274-550776
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama is an online, open-access, peer-reviewed scientific journal that publishes original articles in the field of community service activities based on Islamic values. Aplikasia covers all disciplines including: - Dissemination of innovations, conceptual ideas, study and application of theory, and the development of community empowerment models; - Socio-economy and business, cultural and society, and educations based on Islamic values.
Articles 108 Documents
Metode Pendidikan Anak Berbasis Qishshah AL-Anbiyâ’ dan Kontekstualisasinya di Perguruan Tinggi Islam Muh Syamsuddin
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 17 No. 1 (2017)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/aplikasia.v17i1.1243

Abstract

The purpose of this paper is to make the children's stories of the Prophets in the Koran as a basic method of child education. The background of the lack of studies in children's education that makes the Koran as the basis for the development of education and learning theory. In addition, the College of Religious Islam is supposed to close by the Koran thus many choose Western- secular theory . The theory used in this paper is a story in the Quran and learning methodologies . Using data from the literature and discourse analysis, this paper found that the prophetic method of educating children in the Koran are prenatally using monologues and after birth using the method of dialogue with intuitive engineering - shar'ī , case studies , emotive and scientific debate.Tujuan tulisan ini adalah menjadikan kisah-kisah anak para Nabi dalam Alquran sebagai dasar metode pendidikan anak. Ini dilatarbelakangi dari minimnya kajian dalam pendidikan anak yang menjadikan Alquran sebagai dasar pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran. Selain itu, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang seharusnya dekat dengan Alquran justru banyak memilih teori Barat-sekuler. Teori yang digunakan dalam tulisan ini adalah qashâsh al-qur’ân dan metodologi pembelajaran. Dengan menggunakan data pustaka dan analisis wacana tulisan ini menemukan bahwa metode kenabian dalam mendidik anak dalam Alquran adalah sebelum lahir menggunakan metode monolog dan setelah lahir menggunakan metode dialog dengan teknik intuitif-syar‘i, studi kasus, emotif dan debat ilmiah.
DISCOVER THE BEAUTY AND THE ECONOMICS VALUE OF SAPTOSARI Dinik Fitri Rahajeng Pangestuti; Arum Nur Afifah; Wigati Restu Rahayu
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 20 No. 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/aplikasia.v20i1.2358

Abstract

Saptosari merupakan kecamatan yang terletak di kabupaten Gunungkidul propinsi DIY. Kecamatan Saptosari memiliki potensi alam yaitu pantai yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata. Namun untuk mengembangkan wilayah terebut menjadi objek wisata diperlukan beberapa infratruktur termasuk diantaranya pusat oleh-oleh dan kesenian tradisional. Untuk itu perlu dilakukan pembinaan terhadap masyarakat setempat agar memiliki jiwa entrepreneurship dan skill untuk mengembangkan produk agar dapat mendukung dan mengembangkan potensi yang ada. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan selama kurun waktu dua bulan dengan beberapa tahap pemberdayaan diawali dengan Focus Group Discussion untuk merumuskan tindakan bersama, kemudian pelatihan pembuatan produk dan pertanian terpadu, pelatihan marketing kemudian ditutup dengan festival yang sekaligus menjadi acara pembukaan wisata pantai Nguyahan di Saptosari. Hasil dari kegiatan pemberdayaan tersebut adalah terwujudnya produk daerah, meningkatnya hasil panen singkong dan terbukanya daerah wisata baru.
Gerakan Sosial Anti Riba sebagai Gerakan Fundamentalisme Keagamaan Rinaldi Isnawan P; Laily Sakina; Muhammad Bintang D
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 19 No. 1 (2019)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/aplikasia.v19i1.1912

Abstract

Abstrak.Artikel ini menunjukkan arti penting gerakan fundamentalisme keagamaan dalam mengurangi riba. Gerakan fundamentalisme kerap dimaknai secara pejoratif dalam aksi sosial nya. Namun dalam gerakan fundamentalisme untuk mengurangi riba ini tidak menggunakan cara-cara yang sifatnya kekerasan, namun lebih ke arah yang sifatnya produktif di masyarakat. Dalam agama Islam, riba telah dilarang karena memberikan dampak secara sosial, namun realita yang terjadi justru riba dianggap hal yang lazim oleh masyarakat dan pemerintah. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat strategi dalam upaya mengurangi riba di masyarakat, seperti dengan memberikan sosialisasi melalui media sosial serta pemberian beasiswa pendidikan bagi pengikut gerakan ini. Untuk itu, argumen utama dalam tulisan ini menggunakan kerangka konsep gerakan fundamentalisme keagamaan yang menekankan aksi sosial gerakan, cara pandang gerakan dalam melihat modernitas dan strategi penyebaran gerakan dalam mengurangi riba di masyarakat. Argumen tulisan akan diakhiri dengan uraian mengenai peluang untuk mengembalikan peran agama di masyarakat yang sebelumnya termarjinalisasi akibat riba, dibuktikan dengan implikasi gerakan di masyarakat. Artikel ini hasil riset kualitatif yang menggunakan studi kasus sebagai strategy of inquiry. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan pengamatan yang dianalisis dengan analisis data kualitatif yang diperkaya dengan studi literatur yang ekstensif. Hasil penelitian. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gerakan fundamentalisme keagamaan ini berupaya mengembalikan peran agama di masyarakat dengan cara meminimalisir riba di masyarakat.
Membedah Tingginya Angka Perceraian di Lingkungan Peradilan Agama dan Upaya Penanggulangannya Malik Ibrahim
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 17 No. 2 (2017)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/aplikasia.v17i2.1379

Abstract

Perceraian merupakan keputusan pasangan suami istri yang sangat berat karena dampaknya bukan hanya pada suami istri namun juga terhadap anak-anak dan keluarga besar. Peristiwa perceraian meskipun suatu yang sangat pahit dilakukan, namun hendaknya tidak menimbulkan kebencian dan permusuhan antara kedua belah pihak. Konflik antara suami dan istri bisa terjadi kapan dan di manapun tempatnya, sehingga suami istri hendaknya mampu memikirkan dampak yang akan terjadi jika konflik itu berkelanjutan.Tulisan di bawah ini berupaya memaparkan semakin tingginya angka perceraian di lingkungan PA dan beberapa tawaran alternatif penanggulangannya.
PENGUATAN EKONOMI DAN STRATEGI PEMASARAN UMKM BATU BATA DI DESA MUNGGUNG, KECAMATAN KARANGDOWO, KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH Amatullah Hanifalimah Marfuah; Kuntum Aulia Ningrum; Afdhally Syahida Noratirany; Iin Hana Rohmahtika
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 20 No. 2 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/aplikasia.v20i2.2395

Abstract

Pembuatan batu bata merupakan salah satu UMKM yang terdapat di Desa Munggung. Namun karena kurang efektifnya strategi pemasaran serta belum ada organisasi semacam koperasi yang mampu mengorganisasi dan menjadi wadah bagi perajin batu bata, sehingga kurang mampu mengoptimalkan UMKM batu bata untuk menjadi suatu komoditas unggul yang dapat menjadi salah satu ciri khas dari Desa Munggung. Metode untuk mengurai hal tersebut menggunakan metode community development yang menekankan usaha atau potensi yang dimiliki masyarakat diintegrasikan dengan sumber daya yang dimiliki pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi, sosial, dan kebudayaan masyarakat. Dalam upaya penguatan ekonomi masyarakat Desa Munggung, dilakukan pengembangan UMKM dan marketing berupa memasarkan produk dengan sistem yang jelas mulai dari pengaturan keorganisasian, mitra atau channel dalam pengembangan dan strategi pemasaran. Upaya pengembangan UMKM dilakukan dengan pembuatan video dan foto batu bata yang melibatkan pelaku UMKM dan mengunggahnya ke beberapa platform sosial media seperti Instagram, Facebook, WhatsApp, dan Youtube.
Pendidikan Moral Agama Melalui TPQ Al Muttaqien Dusun Turen Srumbung Magelang Sebagai Poros Pembangunan Generasi Umat Muhammad Taufiq; Rahmatullah Mufassir; Muhammad Iqbal Alfani; Anas Amrulloh; Muhammad Adlan Syah; Alhamdany Albar Syani; Endang Tri Utami; Atika Apriani; Riris Amelia; Lia Mamluatus Syarofah; Nur Zahida
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 18 No. 2 (2018)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/aplikasia.v18i2.1847

Abstract

M. Athiyah al-Abrasyi, salah satu pakar pendidikan Islam dari Mesir, mengatakan bahwa inti pendidikan Islam adalah budi pekerti. pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa pendidikan dalam Islam. Mencapai akhlak yang karimah (mulia) adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Hal ini tidak berarti bahwa pendidikan Islam tidak memperhatikan pendidikan jasmani, akal, ilmu, ataupun segi-segi praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa pendidikan Islam memperhatikan segi-segi pendidikan akhlak (pendidikan moral agama) maupun segi-segi lainnya. Khususnya dalam bidang pengembangan TPQ Al Muttaqien Dusun Turen Srumbung Magelang, masyarakat sangat berharap dan langsung meminta kepada mahasiswa KKN untuk membenahi terkait manajemen TPQ tersebut., dikarenakan belum memiliki standarisasi dan manajemen yang baik dan jelas dalam aplikasi kegiatan harian-hariannya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah pembenahan manajemen TPQ yang lebih baik, tertib, dan berkelanjyan serta memberikan penanaman nilai-nilai agama kepada lingkungan masyarakat. Metode yang digunakan adalah strategi dan pendekatan dengan konsep ABCD (Asset Based Community-driven Development). Yakni metode permberdayaan masyarakat dengan memaksimalkan potensi, aset, kekuatan, dan pendayagunaan secara mandiri. ABCD mengupayakan terwujudnya sebuah tatanan kehidupan sosial yang menjadikan masyarakat sebagai pelaku dan penentu pembangunan di lingkungannya atau yang sering disebut Community-Driven Develompment (CDD). Hasil pengabdian masyarakat berhasil dalam membenah TPQ Al Muttaqien baik manajemen, kurikulum dan metode pembelajaran, Job Discription yang jelas dan terstruktur, pembuatan buku profil TPQ, buku administrasi yang tertib dan lengkap, dan pendaftaran secara resmi lembaga TPQ ke Kementrian Agama Kabupaten Magelang.
Perilaku Masyarakat Desa Terpencil Menonton Tayangan Televisi Abdul Rozak
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 16 No. 2 (2016)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/aplikasia.v16i2.1179

Abstract

Pada tahun 2011, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak (Kemenneg PPPA) menginisiasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) sebagai suatu sistem pembangunan berbasis hak anak di level kabupaten atau kota melalui pengintegrasian komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak. Penelitian dengan mengambil setting keterlibatan masyarakat dalam implementasi mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA) di Kabupaten Slemanini dimaksudkan sebagai upaya merekam proses peran serta masyarakat dalam upaya-upaya pemenuhan hak anak yang secara kelembagaan diintegrasikan dalam sebuah sistem pembangunan dengan tajuk KLA. Artikel ini melihat bentuk partisipasi masyarakat dalam rangka melihat sejauh mana keberlanjutan kebijakan KLA dengan bertumpu pada aktor masyarakat
PENYULUHAN PENCEGAHAN “KLITIH” MELALUI PENGUATAN KETAHANAN KELUARGA DI YOGYAKARTA Casmini Casmini
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 20 No. 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/aplikasia.v20i1.2364

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan materi penyuluhan pencegahan klithih melalui penguatan ketahanan keluarga. Metode kegiatan yang dilakukan dengan mengadakan talkshaw yang dihadiri oleh Pimpinan Cabang‘Aisyiyah, pimpinan Muhammadiyah, anggota Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah serta simpatisan ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah di Moyodan yang berjumlah 400 orang. Kegiatan berjalan sangat interaktif dan materi yang disampaikan menggugah dan menyadarkan warga ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah untuk bahu membahu membangun keluarga yang memiliki ketahanan, baik ketahanan materi, fisik, emosional dan spiritual. Bentuk tindak lanjut kegiatan adalah pendampingan terhadap keluarga yang ditengarahi rentan klithih.
Reaktualisasi Nilai Pendidikan Islam Melalui Program 3C (Cultivating, Caring and Control) di TPA Masjid Sunan Kalijaga Piji Mertelu Gedangsari Gunung Kidul Nailul Falah; Tri Wahyuni Sami Rahayu; Estining Rahayu; Nola Yolanda Oktaviola; Moh. Ato'illah; Irkham Syahrul Rozikin; Fatin Nur Utami; Iin Hidayati; Muhamad Irfan Hari Siswanto; Ari Yudina Ramadhani; Abdul Rochman Apif
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 18 No. 2 (2018)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/aplikasia.v18i2.1842

Abstract

Penghidupan kembali nilai-nilai pendidikan Islam terhadap anak usia dini dan remaja dikembangkan di Dusun Piji Desa Mertelu Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunung Kidul. Anak-anak di Dusun Piji yang semuanya berstatus sebagai muslim sudah mendapatkan fasilitas belajar yang cukup baik di lingkup sekolah formal. Pada umumnya setiap dusun di desa Mertelu memiliki sekolah agama tambahan bagi anak-anak usia balita hingga menjelang remaja. Sekolah agama tersebut diselenggarakan di setiap masjid atau mushola yang terdapat di desa tersebut. Profesi sebagai buruh dan petani yang membuat para warga di desa Piji kurang memberikan perhatian terhadap berkembangnya nilai spiritual yang lahir dari Pendidikan Islam. Hal itu memebuat minimnya tingkat spiritual warga Piji terhadap nilai dan rutinitas ritual keagamaan. Hal ini secara tidak langsung menjadi tugas utama KKN Kelompok 134 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk dibenahi. Program 3C (Cultivating, Caring and Control) menjadi satu kesatuan sistem untuk kembali menghidupkan nilai-nilai pendidikan Islam terhadap anak-anak dusun Piji Mertelu yang menjadi sasarannya. Program ini dikembangkan guna tercipta satu atmosfer kemajuan peradaban Islam di dusun Piji Mertelu.
Potret Dakwah Kontroversial Tayangan Televisi Muhammad Zamroni
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 16 No. 1 (2016)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/aplikasia.v16i1.1173

Abstract

Salah satu tayangan Televisi bermuatan dakwah kontroversial adalah program acara Khazanah berdasarkan substansi, sistem pengemasan, dan jam tayang diproduksi oleh stasiun Trans7.Secara substansi dan tema lebih mengedepankan sisi kelompok masyarakat yang tidak suka tanpa memberikan ruang buat kelompok yang senang mengamalkannya. Padahal mereka tentulah juga  memiliki dalil dan argument yang kuat. Ujung-ujungnya bisa menggiring pada pembodohan masyarakat dan menjurus kearah konflik. Dalam pengemasan program acara Khazanah juga dianggap sudah baik, hanya saja gambar-gambar (feature) hanya diambil dari youtube bukan langsung produksi sendiri terkesan hanya dicocok-cocokkan. Durasi yang relatif tidak lama, yakni 30 menit adalah cukup, sehingga tidak membosankan.Respon khalayak NU, Muhammadiyah dan Syi’ah dengan jam tayang program acara Khazanah di Trans7 yang disiarkan mulai jam 05.30 sampai dengan jam 06.00 adalah prime time ditanggapi berbeda-beda. Paling tidak tercatat ada empat (4) episode yang dianggap kontroversial yaitu pertama, edisi 14 November 2012 menyalahkan praktek ziarah kubur yang dilakukan oleh mayoritas umat Islam Indonesia sebagai perbuatan syirik; Kedua, pada edisi 02 April 2013 menyalahkan praktek doa dan tawasul; Ketiga, edisi 04 April 2013 menyalahkan ajaran Ulama dan Kyai aliran (faham) Ahlussunnah wal Jamaah serta menyudutkan sosok seorang kyai sebagai sosok pelaku syirik; dan Keempat, edisi 31 Oktober 2013 berjudul mengenal Syiah.

Page 1 of 11 | Total Record : 108