cover
Contact Name
Ratih Oktarina
Contact Email
jurnal.eki@cheps.or.id
Phone
+6281235134100
Journal Mail Official
jurnal.eki@cheps.or.id
Editorial Address
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 25278878     EISSN : 25983849     DOI : 10.7454
Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia, Jurnal EKI, presents scientific writings on information and updates of health economic in collaboration with Centre for Health Economic and Policy Studies (CHEPS) Universitas Indonesia and INAHEA (indonesian Health Economic Association). Jurnal EKI is published four times (four number) annually (per volume) in two languages (Bahasa Indonesia and English) electronically and printed. It includes research findings, case studies, and conceptual fields, namely: health economic, health insurance, health administration/policy, pharmaco-economic, and Health Technology Assessment (HTA).
Arjuna Subject : -
Articles 103 Documents
DAMPAK GUNCANGAN KESEHATAN TERHADAP KONSUMSI RUMAH TANGGA DI INDONESIA: ADAKAH PERAN ASURANSI KESEHATAN DAN KREDIT MIKRO? Rodhiah Umaroh; Listiono Listiono
Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/eki.v8i1.6227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh guncangan kesehatan terhadap konsumsi rumah tangga dan bagaimana peran kepemilikan asuransi dan akses kredit mikro dalam menanggulangi dampak gucangan. Variabel utama yansg digunakan sebagai proksi guncangan kesehatan adalah gangguan aktifitas fisik sehari-hari (ADL) yang dialami oleh kepala rumah tangga. Metode evaluasi dampak Propensity Score Matching (PSM) digunakan untuk mengestimasi dampak guncangan kesehatan terhadap konsumsi rumah tangga di Indonesia dengan data Indonesian Family Life Survey (IFLS-5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa guncangan kesehatan secara signifikan berpengaruh terhadap penurunan konsumsi rumah tangga baik pada konsumsi makanan dan bukan makanan. Temuan penting lainnya adalah rumah tangga yang memiliki asuransi kesehatan dan akses pada pinjaman mikro mampu mengurangi dampak negatif dari guncangan kesehatan. Asuransi kesehatan dan akses kredit mikro dapat disimpulkan memiliki peran sebagai coping risk mechanism rumah tangga saat menghadapi krisis guncangan kesehatan.
MENAKAR KESIAPAN PUSKESMAS DALAM PENUNTASAN PENANGANAN PENYAKIT: ANALISA DATA RISET FASILITAS KESEHATAN 2019 Harimat Hendrawan; Elfys Ferdynan; Junaedi Junaedi; Halimah Mardani; Nadhila Adhani; Nirwan Maulana; Suparmi Suparmi; Tety Tejayanti; Thihono trihono
Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/eki.v8i1.6222

Abstract

Penanganan penyakit yang seharusnya dapat tuntas ditangani di puskesmas menjadi sangat penting terkait pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan (KBPKP) dan salah satu indikatornya adalah Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik (RRNS). Tujuan penelitian ini mengidentifikasi kemampuan puskesmas dalam penanganan penyakit-penyakit yang ditetapkan dalam Kepmenkes nomor 514 tahun 2015. Penelitian ini menggunakan data Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) tahun 2019 dengan jumlah observasi sebanyak 9831 Puskesmas. Analisis dilakukan dengan membandingkan kesesuaian ketersediaan alat, laboratorium, serta obat-obatan dengan ketetapan yang ada. Kesiapan puskesmas dalam pemenuhan ketuntasan penanganan penyakit berbeda menurut aspek geografis, status akreditasi dan pengelolaan keuangannya. Puskesmas yang berada di Pulau Jawa, berstatus terakreditasi, dan memiliki pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) memiliki kesiapan penanganan penyakit yang lebih baik. Pemenuhan ketuntasan penyakit masih mengalami kendala dalam hal ketersediaan dan kecukupan peralatan, pemeriksaan penunjang, dan obat-obatan di puskesmas. Oleh sebab itu, perlu dilakukan sinkronisasi dan penguatan regulasi penetapan jenis penyakit yang harus dapat ditangani secara tuntas di puskesmas; meninjau kembali jenis penyakit yang dapat ditangani; serta melengkapi syarat minimal ketersediaan alat, kemampuan laboratorium, dan ketersediaan obat-obatan.
Analisis Kinerja FKTP Pemerintah di Era JKN dengan Metode Balanced Scorecard: Studi Kasus di Puskesmas Bandar Baru Tahun 2022 Hanifah Hasnur; Alma Aletta; Febyolla Presilawati; Dedy Saputra
Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/eki.v8i1.6409

Abstract

Upaya kesehatan di fasilitas kesehatan telah memasuki babak baru di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini. Puskesmas Bandar Baru, sebagai salah satu Puskesmas terbesar di Kabupaten Pidie Jaya dengan pendapatan terbesarnya bersumber dari JKN, dituntut untuk memiliki mutu pelayanan kesehatan berkualitas sekaligus mampu melakukan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pemerintah dalam hal ini Puskesmas Bandar Baru di era JKN saat ini dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif guna mengumpulkan data primer dan data sekunder untuk perspektif finansial, pelanggan, bisnis internal dan pengembangan. Hasil studi menunjukkan antara lain bahwa Puskesmas Bandar Baru kurang bertumbuh dari perspektif finansial dikarenakan adanya pemekaran puskesmas pembantu di bawahnya. Di sisi lain, Puskesmas tersebut memiliki nilai tingkat ekonominya yang ekonomis (Tek < 100%) di tahun 2019-2020, namun di tahun 2021 tidak ekonomis (Tek =100%). Sementara, nilai tingkat efektivitas-nya tidak efektif (Tev < 100%; 2019-2021), dan nilai tingkat efisiensinya tidak efisien (Tef =100%;2019-2020), dan efisien pada tahun 2021(Tef < 100%). Dari sisi perspektif pelanggan indeks kepuasan terendah pada sarana dan prasarana Puskesmas. Sedangkan, pada perspektif bisnis internal, turn over pegawai tidak tinggi meskipun pelatihan pegawai masih kurang. Diperlukan upaya peningkatan program kesehatan inovatif yang dapat memperbaiki capaian puskesmas, di mana hal ini dalam waktu bersamaan juga dapat meningkatkan jumlah pasien baru guna mencapai pertumbuhan keuangan maksimal Puskesmas Bandar Baru.

Page 11 of 11 | Total Record : 103