Articles
8 Documents
Search results for
, issue
"Vol 6, No 1 (2008)"
:
8 Documents
clear
KERANGKA DAN PROSES PENDIDIKAN KEIMANAN KEPADA ALLAH
Abdullah, Burhanuddin
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 6, No 1 (2008)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18592/khazanah.v6i1.3070
Dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap realitas pencapaian tujuan pendidikan nasional di Indonesia, terutama sekali berkenaan dengan usaha menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada kenyataannya dirasakan adanya ketimpangan; unsur keimanan tampaknya kurang mendapat perhatian, sehingga pendidikan nasional banyak terfokus pada pendidikan iptek saja, padahal iptek sendiri punya watak yang kadang-kadang kontradiksi dengan pendidikan keimanan. sebagai tujuan pendidikan keimanan kepada Allah adalah bagian fundamental tujuan pendidikan Islam. Ada tiga dimensi keimanan yaitu: mengetahui dan mempercayai Allah (kognisi), menyenangi atau mencintai Allah (afeksi), dan melakukan atau mempraktikkan apa yang diperintahkan dan meninggalkan yang dilarang Allah sebagai unsur pengabdian kepada-Nya (psikomotor). Proses pendidikan keimanan kepada Allah, dimulai dengan memperkenalkan Tuhan sebagai Rabb, kemudian Allah, dan Ilah pada tahap yang terakhir.
MUKTAZILAH: KEKUATAN DAN KELEMAHANNYA
Sahriansyah, Sahriansyah
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 6, No 1 (2008)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18592/khazanah.v6i1.3067
Secara metodologis maupun materi aliran Muktazilah mempunyai kekuatan dan kelemahan. Adapun kekuatan yang dimiliki Muktazilah terletak pada pemberdayaan aka! secara maksimal untuk mempelajari teologi kalam dan memberikan kebebasan manusia untuk berbuat secara liberal, sehingga manusia menjadi kreatif dan dinamis. Sedangkan kelemahan yang terdapat pada Muktazilah ada dua, yaitu: Pertama, metode rasional dan dialektik yang digunakan Muktazilah membawa implikasi negatif dan tidak bisa diterima kalangan awam. Kedua, materi? materi tauhid yang menjadi trade mark Muktazilah sudah dianggap ketinggalan zaman karena bersifat spekulatif
ANALISIS WACANA DALAM KAJIAN AGAMA
Mujiburrahman, Mujiburrahman
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 6, No 1 (2008)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18592/khazanah.v6i1.3068
Analisis wacana merupakan salah satu metode analisis yang dikembangkan dalam ilrnu-ilrnu sosial dan humaniora. Analisis ini telah digunakan pula oleh para ilmuan dalam kajian-jaian terhadap agama, khususnya agama sebagai fenomena sosial. Analisis wacana mencoba melihat berbagai pemyataan keagamaan yang muncul di masyarakat, baik di masa lalu atau di masa sekarang, dalam kerangka relasi-relasi kuasa, kepentingan pribadi atau kelompok, dan dampaknya pada kehidupan nyata. Penerapan analisis wacana yang dikembangkan para ilrnuwan dalam kajian literatur, antropologi dan ilrnu kalam menunjukkan bahwa analisis ini cukup membantu bagi pengembangan kejian keislaman. Di sisi lain, kekuarangan analisis wacana adalah kecenderungannya untuk mengeabaikan makna agama sebagai suatu pengalaman batin yang mendalam
BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG HISTORIOGRAFI BANJAR
Ipansyah, Nor
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 6, No 1 (2008)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18592/khazanah.v6i1.3069
Masalah penulisan sejarah (historiografi) Banjar sepertinya kurang mendapat perhatian. Karenanya sejarawan Banjar di daerah ini sangat langka. Untuk menulis sejarah Banjar yang lengkap bahannya bukan tidak ada, umpamanya yang ditulis oleh Belanda. Sumber-sumber sejarah baik Iisan, tulisan, atau benda-benda peninggalan yang ada di daerah ini sangat banyak dan perlu digali, terutama kisah-kisah sejarah yang tersebar dari mulut ke mulut para tecuha masyarakat Banjar. Historiografi Banjar akan lebih bermakna kalau mengikuti perkembangan metodologi penulisan sejarah modem. Oleh karenanya penggunaan metodologi dan teori penting dilakukan dalam historiografi, agar sejarah yang dihasilkan tidak sekadar kisah, tetapi mempunyai nilai historitas
BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG HISTORIOGRAFI BANJAR
Nor Ipansyah
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 6, No 1 (2008)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18592/khazanah.v6i1.3069
Masalah penulisan sejarah (historiografi) Banjar sepertinya kurang mendapat perhatian. Karenanya sejarawan Banjar di daerah ini sangat langka. Untuk menulis sejarah Banjar yang lengkap bahannya bukan tidak ada, umpamanya yang ditulis oleh Belanda. Sumber-sumber sejarah baik Iisan, tulisan, atau benda-benda peninggalan yang ada di daerah ini sangat banyak dan perlu digali, terutama kisah-kisah sejarah yang tersebar dari mulut ke mulut para tecuha masyarakat Banjar. Historiografi Banjar akan lebih bermakna kalau mengikuti perkembangan metodologi penulisan sejarah modem. Oleh karenanya penggunaan metodologi dan teori penting dilakukan dalam historiografi, agar sejarah yang dihasilkan tidak sekadar kisah, tetapi mempunyai nilai historitas
KERANGKA DAN PROSES PENDIDIKAN KEIMANAN KEPADA ALLAH
Burhanuddin Abdullah
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 6, No 1 (2008)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18592/khazanah.v6i1.3070
Dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap realitas pencapaian tujuan pendidikan nasional di Indonesia, terutama sekali berkenaan dengan usaha menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada kenyataannya dirasakan adanya ketimpangan; unsur keimanan tampaknya kurang mendapat perhatian, sehingga pendidikan nasional banyak terfokus pada pendidikan iptek saja, padahal iptek sendiri punya watak yang kadang-kadang kontradiksi dengan pendidikan keimanan. sebagai tujuan pendidikan keimanan kepada Allah adalah bagian fundamental tujuan pendidikan Islam. Ada tiga dimensi keimanan yaitu: mengetahui dan mempercayai Allah (kognisi), menyenangi atau mencintai Allah (afeksi), dan melakukan atau mempraktikkan apa yang diperintahkan dan meninggalkan yang dilarang Allah sebagai unsur pengabdian kepada-Nya (psikomotor). Proses pendidikan keimanan kepada Allah, dimulai dengan memperkenalkan Tuhan sebagai Rabb, kemudian Allah, dan Ilah pada tahap yang terakhir.
MUKTAZILAH: KEKUATAN DAN KELEMAHANNYA
Sahriansyah Sahriansyah
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 6, No 1 (2008)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18592/khazanah.v6i1.3067
Secara metodologis maupun materi aliran Muktazilah mempunyai kekuatan dan kelemahan. Adapun kekuatan yang dimiliki Muktazilah terletak pada pemberdayaan aka! secara maksimal untuk mempelajari teologi kalam dan memberikan kebebasan manusia untuk berbuat secara liberal, sehingga manusia menjadi kreatif dan dinamis. Sedangkan kelemahan yang terdapat pada Muktazilah ada dua, yaitu: Pertama, metode rasional dan dialektik yang digunakan Muktazilah membawa implikasi negatif dan tidak bisa diterima kalangan awam. Kedua, materiā¢ materi tauhid yang menjadi trade mark Muktazilah sudah dianggap ketinggalan zaman karena bersifat spekulatif
ANALISIS WACANA DALAM KAJIAN AGAMA
Mujiburrahman Mujiburrahman
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 6, No 1 (2008)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18592/khazanah.v6i1.3068
Analisis wacana merupakan salah satu metode analisis yang dikembangkan dalam ilrnu-ilrnu sosial dan humaniora. Analisis ini telah digunakan pula oleh para ilmuan dalam kajian-jaian terhadap agama, khususnya agama sebagai fenomena sosial. Analisis wacana mencoba melihat berbagai pemyataan keagamaan yang muncul di masyarakat, baik di masa lalu atau di masa sekarang, dalam kerangka relasi-relasi kuasa, kepentingan pribadi atau kelompok, dan dampaknya pada kehidupan nyata. Penerapan analisis wacana yang dikembangkan para ilrnuwan dalam kajian literatur, antropologi dan ilrnu kalam menunjukkan bahwa analisis ini cukup membantu bagi pengembangan kejian keislaman. Di sisi lain, kekuarangan analisis wacana adalah kecenderungannya untuk mengeabaikan makna agama sebagai suatu pengalaman batin yang mendalam