cover
Contact Name
iqbal
Contact Email
khazanah@uin-antasari.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
iqbalassyauqi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota banjarbaru,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora
ISSN : 0215837X     EISSN : 24607606     DOI : -
Khazanah : Jurnal Studi Islam dan Humaniora ISSN 0215-837X and E-ISSN 2460-7606 is peer-reviewed national journal published biannually by the State Islamic University (UIN) of Antasari Banjarmasin. The journal is published biannually in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2009)" : 12 Documents clear
AL DIRASAH AL NADHARIYAH FI AL TARJAMAH MIN AL ARABIYAH ILA INDONESIA Noor, Muhammad Syamsuddin
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/khazanah.v7i2.3038

Abstract

????? ????? ????? ?? ?????? .???? ??? ??? ?? ?????? ??? ???  ??????  ????  ??  ?????  ??????  ??  ??????  ????  ??????  ???  ?????  ??  ????????  ???????  ??????  ??  ?????  ????  ?????  ?????????? ??????? ?? ??????? ?????? ??? ?? ?? ?? .?????
PLURALISME AGAMA DAN MASA DEPAN ISLAM Ilhami, Hamidi
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/khazanah.v7i2.3048

Abstract

Pluralisme atau keanekaragaman atau perbedaan merupakan kehendak Tuhan dalam mencipta, fitrah kemanusiaan dan hukum alam yang dibuktikan oleh perbedaan budaya, bahasa, tradisi dan lingkungan manusia itu sendiri. Jadi, pluralisme tidak mungkin dihapus, karena ia bagian dari kehidupan manusia. Oleh karena itulah, Islam ?melalui pemeluknya? harus mampu memaknai pluralisme, sehingga Islam benar-benar menjadi rahmatan lil 'alamin, di antaranya adalah dengan memahami Alquran secara objektif, seperti menempatkan secara proporsional ayat-ayat yang mengandung ambivalensi antara pro dan anti-pluralisme; memaknai perbedaan sebagai tantangan untuk saling kerja sama; agama memang berbeda, tapi tujuannya sama, yaitu sama-sama mencari keselamatan dan kebahagian; dan bahwa agama-agama sesungguhnya memiliki hubungan genitis yang saling mendukung, terbukti pengakuan Alquran tentang adanya para nabi sebelum nabi Muhammad.
KONSEP SHIDQ DALAM PERSPEKTIF TASAWUF Basrian, Basrian
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/khazanah.v7i2.3040

Abstract

Dalamkajiantasawuf,istilah"shidq"(kejujuran,kebenaran) tidak difahamisecarasempitsebagaisalahsatu sifat (karakter) seorangmuslimyang baik,melainkanmendapatluasan-luasan maknayang mendalam.Shidq merupakan salah satu bentuk pendakianparas?lik(sufi) yanginginmendekatkandirikepada Allah untuk selanjutnyasecaraberjenjang menujumaqam makrifah,suatu maqamyang menjadidambaan kaumsufi. Bagiorang-orang sufi,shidq(kejujuran,kebenaran)adalah pilar semuaperkara,karenanyashidqmemilikisuatukekuatan sehingga DzunNun al-Mishrimengatakan bahwa, shidq (kebenaran)adalahpedang Allah;tidak adasesuatupunyang ditempatinyamelainkan diputusnya. Dalam memberikanrumusanhakekatshidq(kebenaran, kejujuran) ini,diantaraparasufisendiricukupbervarisi.Meski demikian, beberapa ungkapan sufi yang menerangkannya terdapat hal yang menarik, yaitu bahwa di dalam shidq (kebenaran)ituterdapat jiwakeberanianyangdidasarkanatas kebenaran tersebut serta tidak merasa ketergantungan dengan yanglain, selain Allah.tidak difahamisecarasempitsebagaisalahsatu sifat (karakter) seorangmuslimyang baik,melainkanmendapatluasan-luasan maknayang mendalam.Shidq merupakan salah satu bentuk pendakianparas?lik(sufi) yanginginmendekatkandirikepada Allah untuk selanjutnyasecaraberjenjang menujumaqam makrifah,suatu maqamyang menjadidambaan kaumsufi. Bagiorang-orang sufi,shidq(kejujuran,kebenaran)adalah pilar semuaperkara,karenanyashidqmemilikisuatukekuatan sehingga DzunNun al-Mishrimengatakan bahwa, shidq (kebenaran)adalahpedang Allah;tidak adasesuatupunyang ditempatinyamelainkan diputusnya. Dalam memberikanrumusanhakekatshidq(kebenaran, kejujuran) ini,diantaraparasufisendiricukupbervarisi.Meski demikian, beberapa ungkapan sufi yang menerangkannya terdapat hal yang menarik, yaitu bahwa di dalam shidq (kebenaran)ituterdapat jiwakeberanianyangdidasarkanatas kebenaran tersebut serta tidak merasa ketergantungan dengan yanglain, selain Allah.
PERANAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENAMKAN NILAI ANTI KORUPSI PADA SISWA SMA DI KOTA BANJARMASIN Mizani, Hilmi
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/khazanah.v7i2.3049

Abstract

Fenomena korupsi yang terjadi di Indonesia sudah menjadi penyakit yang kronis dan sulit disembuhkan. Walaupun begitu banyak usaha yang dilakukan pemerintah hasilnya belum begitu maksimal. Salah satu lembaga yang cukup signifikan dalam rangka membentuk watak dan kepribadian adalah lembaga pendidikan. Institusi pendidikan diyakini sebagai tempat terbaik untuk menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai anti korupsi. Murid yang akan menjadi tulang punggung bangsa di masa mendatang sejak dini harus diajar dan dididik untuk membenci serta menjauhi praktek korupsi. Bahkan lebih dari itu, diharapkan dapat turut aktif memeranginya. Masalahnya adalah apakah penanaman nilai-nilai anti korupsi sudah dilakukan di sekolah, khususnya oleh guru Pendidikan Agama Islam. Untuk itulah melalui penelitian ini diharapkan dapat mengungkap peran Guru Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi pada siswanya.
RIDHA DALAM PERSPEKTIF SUFI: (PERKEMBANGAN DAN PERGESERAN MAKNANYA) Mulyani, Mulyani
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/khazanah.v7i2.3041

Abstract

Setiap bagian dari konsep ajaran Islam selain memiliki basis normatifnya dari teks keagamaan atau nash, baik Alquran maupun hadis, juga memiliki aspek historis atau kesejarahan dalam pengertian bahwa ajaran wahyu dijabarkan atau dijelaskan oleh para tokoh Islam yang berkembang dalam proses sejarahnya yang panjang. Aspek kesejarahan ini ?karena menyangkut pemahaman, tafsiran, penjabaran oleh manusia karena sifatnya sebagai bagian dari produk kesejarahan? mengalami pergeseran dan perbedaan pemahaman antartokoh. Ini juga terjadi pada setiap konsep ajaran para sufi, termasuk konsep ridha, meskipun masing-masing tokoh mengklaim bahwa pemahaman sufistiknya tentang ridha ditarik dari pemahaman dari kitab suci dan hadits. Berikut dikemukakan uraian perkembangan konsep ridha di kalangan tokoh-tokoh tasawuf, terjadinya pergeseran konsep tersebut, latar belakang terjadi perbedaan pemahaman tersebut.
PARTISIPASI MAHASISWA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BANJARMASIN Shalihah, Siti
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/khazanah.v7i2.3044

Abstract

Mahasiswa sebagai anggota masyarakat yang berpendidikan seharusnya berperan aktif dalam pengelolaan sampah sebagaimana yang dimaksud pasal 28 Undang-Undang No.18 tahun 2008 tentang Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) mahasiswa dapat mendefinisikan sampah, jenis sampah organik dan organik, tetapi belum mengenal sampah B3 karena kurangnya interaksi dengan sampah B3. (2) Sebagian mahasiswa berpartisipasi dalam penempatan sampah pada tempatnya, tetapi masih ada yang suka buang sampah sembarangan. Partisipasi mahasiswa untuk memperbaiki wadah sampah yang rusak juga tidak ada, apalagi untuk menyediakan wadah sampah sendiri. (3) Sistem pengumpulan sampah yang dilakukan oleh mahasiswa adalah sistem individual dan komunal, dengan pola individual tidak langsung dan komunal tidak langsung. Tidak ada kreativitas mahasiswa untuk memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna karena kesibukan dan keterbatasan pengetahuan serta pemahaman mahasiswa tentang manfaat sampah
AL DIRASAH AL NADHARIYAH FI AL TARJAMAH MIN AL ARABIYAH ILA INDONESIA Muhammad Syamsuddin Noor
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/khazanah.v7i2.3038

Abstract

ﻖﺋﺎﻗد ءرﻣﻟا ﮫﻠﮭﺟﯾ ﺎﻣ ارﯾﺛﻛو .ىرﺧأ ﻰﻟإ ﺔﻐﻟ نﻣ رﺎﻛﻓﻷا لﻘﻧ ﻲھو  ﺔﻣﺟرﺗﺑ  موﻘﯾ  نأ  ذﺋدﻧﻋ  ﻊﯾطﺗﺳﯾ  ﻼﻓ  ،فدﮭﻟا  ﺔﻐﻟو  ردﺻﻣﻟا  ﺔﻐﻟ  ﺔﻐﻠﻟا  ﻲﻓ  ةدوﺟوﻣﻟا  ﺔﯾرﻛﻔﻟا  زوﻧﻛﻟا  نﻋ  ﮫﻣوﻘﻟ  فﺷﻛﺗ  ﺔﺣﯾﺣﺻ  ﺎﮭﺗاءارﺟإو ﺎﮭﻘﺋارط نﻣ ﺔﻣﺟرﺗﻟا تﺎﯾرظﻧ مﮭﻓ نﻣ دﺑ ﻼﻓ .ىرﺧﻷا
PLURALISME AGAMA DAN MASA DEPAN ISLAM Hamidi Ilhami
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/khazanah.v7i2.3048

Abstract

Pluralisme atau keanekaragaman atau perbedaan merupakan kehendak Tuhan dalam mencipta, fitrah kemanusiaan dan hukum alam yang dibuktikan oleh perbedaan budaya, bahasa, tradisi dan lingkungan manusia itu sendiri. Jadi, pluralisme tidak mungkin dihapus, karena ia bagian dari kehidupan manusia. Oleh karena itulah, Islam –melalui pemeluknya– harus mampu memaknai pluralisme, sehingga Islam benar-benar menjadi rahmatan lil 'alamin, di antaranya adalah dengan memahami Alquran secara objektif, seperti menempatkan secara proporsional ayat-ayat yang mengandung ambivalensi antara pro dan anti-pluralisme; memaknai perbedaan sebagai tantangan untuk saling kerja sama; agama memang berbeda, tapi tujuannya sama, yaitu sama-sama mencari keselamatan dan kebahagian; dan bahwa agama-agama sesungguhnya memiliki hubungan genitis yang saling mendukung, terbukti pengakuan Alquran tentang adanya para nabi sebelum nabi Muhammad.
PERANAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENAMKAN NILAI ANTI KORUPSI PADA SISWA SMA DI KOTA BANJARMASIN Hilmi Mizani
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/khazanah.v7i2.3049

Abstract

Fenomena korupsi yang terjadi di Indonesia sudah menjadi penyakit yang kronis dan sulit disembuhkan. Walaupun begitu banyak usaha yang dilakukan pemerintah hasilnya belum begitu maksimal. Salah satu lembaga yang cukup signifikan dalam rangka membentuk watak dan kepribadian adalah lembaga pendidikan. Institusi pendidikan diyakini sebagai tempat terbaik untuk menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai anti korupsi. Murid yang akan menjadi tulang punggung bangsa di masa mendatang sejak dini harus diajar dan dididik untuk membenci serta menjauhi praktek korupsi. Bahkan lebih dari itu, diharapkan dapat turut aktif memeranginya. Masalahnya adalah apakah penanaman nilai-nilai anti korupsi sudah dilakukan di sekolah, khususnya oleh guru Pendidikan Agama Islam. Untuk itulah melalui penelitian ini diharapkan dapat mengungkap peran Guru Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi pada siswanya.
RIDHA DALAM PERSPEKTIF SUFI: (Perkembangan dan Pergeseran Maknanya) Mulyani Mulyani
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/khazanah.v7i2.3041

Abstract

Setiap bagian dari konsep ajaran Islam selain memiliki basis normatifnya dari teks keagamaan atau nash, baik Alquran maupun hadis, juga memiliki aspek historis atau kesejarahan dalam pengertian bahwa ajaran wahyu dijabarkan atau dijelaskan oleh para tokoh Islam yang berkembang dalam proses sejarahnya yang panjang. Aspek kesejarahan ini –karena menyangkut pemahaman, tafsiran, penjabaran oleh manusia karena sifatnya sebagai bagian dari produk kesejarahan– mengalami pergeseran dan perbedaan pemahaman antartokoh. Ini juga terjadi pada setiap konsep ajaran para sufi, termasuk konsep ridha, meskipun masing-masing tokoh mengklaim bahwa pemahaman sufistiknya tentang ridha ditarik dari pemahaman dari kitab suci dan hadits. Berikut dikemukakan uraian perkembangan konsep ridha di kalangan tokoh-tokoh tasawuf, terjadinya pergeseran konsep tersebut, latar belakang terjadi perbedaan pemahaman tersebut.

Page 1 of 2 | Total Record : 12