cover
Contact Name
Tori Rihiantoro
Contact Email
toririhiantoro@poltekkes-tjk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkeperawatan@poltekkes-tjk.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. lampung selatan,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
ISSN : 19070357     EISSN : 26552310     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Fokus jurnal adalah informasi tentang penelitian dan kajian di bidang keperawatan dan kesehatan. Jurnal ini diterbitkan setiap 6 bulan (April dan Oktober) dalam Bahasa Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 335 Documents
PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM Andriyani Andriyani; Nurlaila Nurlaila; R. Pranajaya
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.637 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.349

Abstract

Senam nifas sangat penting dilakukan pada masa nifas, senam  nifas dapat mempercepat proses involusi uteri dan pemulihan alat kandungan. Masalah penelitian ini  masih tingginya angka penurunan TFU yang tidak sesuai pada ibu post partum tahun 2012 di BPS Lia Maria yaitu sebesar 60,4%.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh senam  nifas terhadap  penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di BPS Lia Maria Sukarame Bandar Lampung tahun 2013. Jenis penelitian Eksperimental dengan desain penelitian pra Eksperiment. Populasi penelitian ini seluruh ibu nifas di BPS Lia Maria bulan Juni 2013 berjumlah 33 orang. Jumlah sampel 30 ibu nifas. Pengumpulan data dengan cara mengobservasi ibu yang melakukan senam nifas dan mencatatnya ke dalam lembar check list. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan, dari 15 ibu nifas yang melakukan senam nifas terdapat 13 orang (86,7%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai. Sedangkandari 15 ibu nifas yang tidak melakukan senam nifas terdapat 4 orang (26,7%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai dengan nilai p value 0,03≤ (0,05). Kesimpulan ada pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Saran agar petugas kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan secara berkelanjutan kepada ibu-ibu nifas tentang manfaat senam nifas untuk mencegah berbagai macam komplikasi pada masa nifas.
Penanganan Awal Kejadian Preeklamsia Berat dan Eklampsia Salah Satu Rumah Sakit di Provinsi Lampung Ajeng Dwi Imelda; Yeyen Putriana
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.538 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.930

Abstract

Preeklampsia berat dan eklampsia merupakan komplikasi dalam kehamilan  dan persalinan yang meningkatkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Peningkatan gejala dan tanda tersebut jika tidak cepat ditangani akan dapat membahayakan keadaan ibu dan bayi. Hasil pre survey di pada tahun 2016 diRSUD H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung  sebanyak 46 kasus kematian ibu di sebabkan oleh eklamsia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penanganan awal kejadian preeklampsia berat dan eklampsia.Rancangan Penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross sectional.Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalahAccidental Sampling yang populasi seluruh ibu bersalin yang mengalami Preeklmpsia Berat dan Eklamsia pada Tahun 2017.Pengumpulan data menggunakan chek list dengan analisa univariat.Populasi yang di dapatkan saat penelitian berjumlah 25 responden.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ruangan Kebidanan RSUD. Dr. Hi Abdul Moeloek tahun 2017 diperoleh bahwa diantara yang mengalami preeklampsia berat 17 responden, terdapat 14 (82.4%)  responden yang mendapatkan penatalaksanaan sesuai protap, sedangkan 3 (17.6%)  responden tidak mendapatkan penatalaksanaan sesuai protap. Dan yang mengalami eklampsia 8 responden, terdapat 6 (75.0%) responden yang mendapatkan penatalaksanaan sesuai protap sedangkan 2 (25.0%)  responden tidak mendapatkan penatalaksanaan sesuai protap.Saran yang diberikan peneliti agar petugas kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memberikan penatalaksanaan preeklampsia berat dan eklampsia sesuai protap, sehingga dapat menurunkan angka kematian disebabkan eklamsia baik di tingkat provinsi maupun secara nasional.
HUBUNGAN FAKTOR STRES DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG Anita Puri; Suyanto Suyanto
Jurnal Keperawatan Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.344 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v8i1.145

Abstract

Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung. Penyebabnya bisa karena penderita makan tidak teratur, terdapat Helycobacter pylori, obat-obatan, atau sebab lain misalnya beban pikiran yang berat yang menimbulkan stres. (Tjokronegoro,2001). Pada tahun 2010 dilakukan penelitian terhadap 1.645 responden di Medan, Jakarta, Surabaya dan Denpasar terungkap bahwa 60%  responden menderita gastritis. Data penderita dikalangan mahasiswa dapat dilihat pada data  laporan  Klinik Terpadu Poltekkes Tanjungkarang tahun 2010 yang menyebutkan  bahwa penyakit Gastritistis yang dialami oleh mahasiswa masuk dalam  10 penyakit terbesar. Khususnya mahasiswa Jurusan Keperawatan 20 orang mengalami gastritis 13 orang diantaranya menderita gasterits disebabkan pola makan yang tidak teratur,  7 mengatakan disebabkan oleh stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  hubungan antara factor stres dan kejadian gastritis pada mahasiswa penghuni asrama Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang. Mahasiswa tingkat I dijadikan sebagai sampel sebanyak 71 orang  karena memenuhi criteria. Sedagkan peneltian ini dirancang menggunakan desain korelasi dan dilakukan di asrama mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekes TanjungkaranHasil penelitian menyatakan bahwa p value > 0,05 sehingga hipotesis  tidak ada hubungan antara faktor stres dengan kejadian gastritis pada mahasiswa penghuni asrama  Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang diterima. Saran bagi Institusi yaitu:  Meskipun dalam penelitian ini tidak terbukti stres berhubungan dengan gastritis tetapi secara teori berhubungan maka guna mencegah kejadian gastritis pada mahasiswa penghuni asrama kiranya perlu dikembangkan  metode pembinaan di asrama yang tidak menimbulkan stres pada mahasiswa. Demikian halnya dengan peran pembimbing akademik kiranya perlu dioptimalkan dan dilaksanakan dengan sebaik baiknya. Sedangkan bagi peneliti lain kiranya dapat melanjutkan dengan meneliti faktor lain yang berhubungan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa seperti faktor pola makan, jenis makanan dan meneliti faktor ketepatan pilihan jurusan yang diinginkan mahasiswa.
HUBUNGAN KONDISI GIGI BERJEJAL DENGAN TERJADINYA GINGIVITIS PADA SISWA SDN BUMISARI KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN Avoanita Yosa; Sri Wahyuni
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.92 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i1.518

Abstract

Masalah kesehatan gigi mulut menjadi perhatian yang sangat penting pada masa pertumbuhan anak, hal ini ditunjukkan oleh rentannya kelompok anak usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi.Gigi berjejal erat kaitanya dengan kebersihan gigi dan mulut serta gingivitis, karena gigi berjejal dapat menjadi tempat akumulasi sisa – sisa makanan dan tempat pembentukan plak.Pemeriksaan gigi  dikelas III SD N Bumisari Kecamatan Natar Lampung Selatan pada 3 kelas, terdapat 37 siswa memiliki giginya berjejal 21 orang (56,75%) mengalami gingivitis, dan 16 orang (43,25%) gigi sehat. Tujuan penelitian mengetahui hubungan gigi berjejal terhadap terjadinya gingivitis pada siswa SD N Bumisari Kecamatan Natar Lampung Selatan.metode penelitian deskriptif populasi.89, sampel total populasi 89 responden, waktu penelitian April 2014, uji statistik Chi Square. Hasil penelitian 89 responden15,6%siswa memiliki gigi berjejal dengan 59,6% mengalami gingivitis.uji statistik didapatkan p-value 0,02 <0.05,disimpulkan ada hubungan signifikan kondisi gigi berjejal terhadap terjadinya gingivitis. Kesimpulan gingivitis yang terjadi pada gigi berjejal disebabkan oleh penimbunan plak atau sisa makanan yang sulit untuk dibersihkan terutama pada daerah interdental, sehingga terjadi akumulasi plak membentuk kalkulus dan cara menyikat gigi yang salah dapat menjadi penyebabnya.. Saranpetugas  Puskesmas dan petugas UKS, intensif memberikan penyuluhan  sehingga berdapak positif pada perilaku siswa dalam menjaga kebersihan gigi mulutnya
HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASUPAN MAKANAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI Bertalina Bertalina; Bintang Simbolon
Jurnal Keperawatan Vol 10, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.241 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v10i2.270

Abstract

Asupan makanan erat kaitannya dengan perilaku ibu dalam pemberian asupan makanan dan gizi kepada anak balita. Anak balita adalah kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Kelompok ini merupakan kelompok umur yang paling menderita akibat kekurangan gizi dan jumlahnya dalam populasi besar. Demikian juga hal ini diperkuat dengan teori menurut Johannson dkk (1998) yang menyatakan bahwa malnutrisi dapat meningkatkan resiko terjadinya karies. (Moynihan PJ, 1995). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi anak balita dan perilaku ibu dalam pemberian asupan asupan makanan dengan kejadian karies gigi di Puskesmas kota Bandar Lampung.. Jenis penelitian adalah dengan metode analitik  dengan pendekatan kasus kontrol (case control). Populasi adalah ibu-ibu yang mempunyai anak balita yang datang mengunjungi Puskesmas di kota Bandar Lampung untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan kesehatan anaknya. Sampel adalah sebesar 182 responden dimana 91 responden ibu dengan kasus karies gigi pada anak dan 91 responden ibu dengan tidak terdapat karies gigi pada anak. Teknik pengambilan sampel dengan random sampling.Dari hasil analisis univariat diperoleh keterangan bahwa status gizi buruk (pendek) terdapat sebesar 37 anak (20,3%) dan status gizi normal sebesar 145 anak (79,7%). Perilaku ibu dalam pemberian asupan makanan anak balita yang kurang baik terdapat sebesar 86 orang (47,3%) dan perilaku ibu yang baik sebesar 96 orang (52,7%). Dari hasil analisis bivariat diperoleh keterangan bahwa status gizi anak balita mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian karies gigi anak balita yang datang mengunjungi Puskesmas di kota Bandar Lampung tahun 2013
HUBUNGAN PENDAMPINGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PROSES PERSALINAN Eka Kartikasari; Hernawily Hernawily; Abdul Halim
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.949 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i2.579

Abstract

Ibu yang pertama kali bersalin  akan menghadapi ketidaktahuan dan sering mengalami perubahan psikologis seperti kecemasan. Kecemasan ini semakin lama akan semakin meningkat seiring dengan semakin seringnya kontraksi muncul sehingga keadaan ini akan membuat ibu semakin tidak kooperatif. Stress persalinan secara refleks menyebabkan peningkatan kadar katekolamin ibu jauh diatas kadar  normal. Stress psikologis dan hipoksia yang berkaitan dengan nyeri dan rasa cemas meningkatkan sekresi adrenalin. Peningkatan sekresi adrenalin dapat menyebabkan kontraksi uterus berlebihan sehingga terjadi vasokonstriksi akibatnya aliran darah uterus menurun. Sehingga,  mengakibatkan terjadinya hipoksia dan bradikardi janin yang akhirnya akan terjadi kematian janin Aspek psikologis tersebut dapat dipengaruhi oleh dukungan yang diterima di lingkungan tempatnya melahirkan, termasuk dari mereka yang mendampinginya. Dukungan persalinan juga berperan dalam mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk proses persalinan dan mengurangi kebutuhan akan proses pelahiran operatif pervagina. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pendampingan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu primigravida dalam menghadapi proses persalinan kala I di Rumah Bersalin Kartini Bandar Lampung Tahun 2015.  Rancangan penelitian ini menggunakan design cross sectional, dan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling. Dengan sampel sebanyak 32 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi kecemasan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS) dan lembar obervasi pendampingan persalinan. Hasil penelitian didapatkan 17 responden yang didampingi keluarga dengan tingkatan kurang baik sebanyak 15 orang (88,2%) mengalami kecemasan berat, sedangkan dari 15 orang yang didampingi keluarga dengan tingkatan baik hanya empat orang (26,7%) yang mengalami kecemasan berat. Setelah dilakukan uji statistik Chi Square dihasilkan ρ-value 0,001 < (0,05) yang menunjukkan ada hubungan pendampingan keluarga dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan kala I. Odd Ratio sebesar 0,048. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendampingan persalinan dengan tingkat kecemasan ibu primigravida pada proses persalinan kala I di RB Kartini Bandar Lampung. 
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ Idawati Idawati; Helmi Yenie
Jurnal Keperawatan Vol 10, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.662 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v10i1.316

Abstract

Mudah atau sulitnya suatu proses persalinan tergantung oleh banyak faktor, salah satunya adalah dukungan yang cukup dari pihak suami dan keluarga, serta adanya perasaan nyaman saat melahirkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuihubungan dukungan keluarga  dengan kelancaran proses persalinan.Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh ibu bersalin di BPS Muksinin bulan Agustus sampai dengan Oktober2013 berjumlah 172 orang. Jumlah sampel 121 ibu bersalin dengan tehnik pengambilan sampel accidental sampling.Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji Chi-square.Hasil penelitian didapatkan dari 15 Ibu bersalin yang tidak mendapat dukungan keluarga, terdapat 8,26 % (10 orang) ibu bersalin yang mengalami proses persalinan tidak lancar.Proses persalinan ibu bersalin yang mendapat dukungan keluarga, 106 (87,61 %) ibu mengalami kelancaran saat bersalin. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kelancaran proses persalinan. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR 6.833 yang artinya Ibu bersalin yang tidak mendapat dukungan keluarga beresiko tidak lancar 6.833 dibandingkan dengan ibu bersalin yang mendapat dukungan keluarga.Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kelancaran proses persalinan. Peneliti menyarankan untuk dapat mensosialisasikan tentang pentingnya dukungan keluargadalam proses persalinan untuk mengurangi tingkat kecemasan pada ibu bersalin sehingga dapat memperlancar proses persalinan. 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI WILAYAH LAMPUNG TIMUR Sinta Dewi Astuti; Efa Trisna
Jurnal Keperawatan Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.905 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v12i2.611

Abstract

Waktu remaja merupakan era atau masa yang menghubungkan masa kanak-kanak sampai dewasa, mulai dari usia 9-18. Ini adalah waktu yang penting karena merupakan saat perubahan psikologis dan fisik langsung. Masalah penelitian ini adalah tingginya angka anemia yang dialami oleh siswa perempuan, sekitar 70%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penyebab anemia terjadi pada siswi SMA Negeri 1 Purbolinggo, Lampung Timur. Desain penelitian ini menggunakan metode Survey Analytical; subyek penelitian adalah 47 responden yang diambil secara acak sebagai wakil. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan systematic random sampling dari 47 responden. Dan, dalam menganalisis data univariat, penulis menggunakan bivariat dan distribusi frekuensi dengan Chi kuadrat. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi bersama dengan latar belakang orang tua pendidikan dan pendapatan, uang saku mahasiswa ini, kehilangan darah, kebiasaan makan dan memakan darah tambahan meja (TTB) dapat dianggap sebagai faktor yang berhubungan dengan penyebab anemia terjadi pada siswa. Dengan kata lain, ada korelasi yang signifikan antara pendapatan orang tua, kehilangan darah, kebiasaan makan dan mengkonsumsi TTB, dan anemia yang dialami oleh siswa perempuan. Disarankan bahwa kita memberikan upaya peningkatan promosi kesehatan melalui konseling dan penyuluhan kesehatan kepada siswa perempuan, melakukan beberapa survei dan melakukan berkala kesehatan rutin memeriksa untuk siswa perempuan di bidang Puskesman, pusat kesehatan masyarakat setempat. Oleh karena itu, diharapkan ada peningkatan pengetahuan siswa perempuan 'tentang terutama anemia, gizi remaja dan kesehatan reproduksi
HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi Sutarmi; Mardiana Zakir
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.348 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.340

Abstract

WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali lebih tinggi dibandingkan perempuan yang berusia 20 sampai 24 tahun. Making Pregnancy Safer (MPS) Indonesia 2001-2010 merupakan salah satu strategi dalam konteks Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan primigravida di wilayah kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji tahun 2013. pisain Penelitian ini adalah cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil pertama di wilayah kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji tahun 2013 yaitu sebanyak 285 orang, dengan sampel 167 responden. Teknik sampling adalah simple random sampling. Pengumpulan data dengan melihat rekam medik di puskemas poskesdes dan BPS. Analisa univariat menggunakan prosentase dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini diperoleh komplikasi kehamilan primigravida sebanyak 40,3 %, usia ibu yang beresiko sebanyak 58,1%, Hasil analisa bivariat didapatkan ada  hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan (p value = 0,000,) Maka disarankan petugas kesehatan untuk dapat memberikan bimbingan dan konseling kepada setiap ibu untuk dapat menunda kehamilan dengan  tidak hamil pertama diusia yang beresiko yaitu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun dan bila sudah terjadi kehamilan untuk menjaga kesehatan diri dan janinnya dengan rajin memeriksakan kehamilannya sehingga menghindarkan dari terjadinya komplikasi yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya dan persalinannya nanti.
Hubungan Pengetahuan dan sikap mahasiswa keperawatan gigi terhadap Menerapkan Komunikasi Teraupetik di Poliklinik Jurusan Keperawatan Gigi Arianto Arianto
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.115 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i1.864

Abstract

Pelayanan yang baik akan dirasakan oleh pasien sebagai rasa percaya, rasa aman dan puas. Kualitas pelayanan bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan akan terkait pada dimensi ketanggapan mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan pasien dan kelancaran komunikasi mahasiswa dengan pasien. Jenis peneliitian ini adalah analitik dan metode penelitian yang di gunakan adalah metode eksplanatory reseach. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yaitu semua populasi dijadikan sampel  penelitian, yaitu sebanyak 78 sampel mahasiswa tingkat II dan Ringkat III.  Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square . Analisis Bivariat ini untuk melihat Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Keperawatan Gigi Dalam Menerapkan Komunikasi Teraupetik. Hasil  uji Chi Square menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa dalam menerapkan komunikasi teraupetik dengan nilai p=0,000, sikap mahasiswa dalam menerapkan komunikasi teraupetik dengan nilai p=0,000. Dengan demikian untuk meningkatkan penerapan komunikasi terapeutik dalam pelayanan di polikklinik perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dan sikap mahasiswa tentang komunikasi terapeutik melalui kegiatan kurikuler, ko kurikuler maupun ekstrakurikuler.

Page 1 of 34 | Total Record : 335