cover
Contact Name
Neneng Siti Latifah
Contact Email
nenengmalahayati@gmail.com
Phone
+6281315863446
Journal Mail Official
neneng@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka NO 27 Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 24768944     EISSN : 2579726X     DOI : 10.33024
Core Subject : Health,
Jurnal Kebidanan Malahayati menyediakan platform untuk mempublikasikan bidang kebidanan dan jurnal juga berusaha untuk memajukan kualitas penelitian dengan memperkenalkan atau menguraikan metode baru di bidang kesehatan kebidanan untuk publikasi termasuk kebidanan dan ilmu kesehatan inti. Jurnal ini berisi naskah tentang Ilmu Kesehatan yang meliputi: asuhan Kebidanan, Gizi, Psikologi, kebidanan komunitas, kesehatan Reproduksi, Kesehatan Lansia, Kesehatan Masyarakat
Articles 24 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023" : 24 Documents clear
The Relationship Of Compliance With Aspilet Drinking In Pregnant Women, The Risk Of Preeclampsia And The Incident Of Eclampsia Riskana Ambarwati; Yessy Nur Endah Sari; Mega Silvana Natali
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.10519

Abstract

Latar Belakang Preeklamsia merupakan salah satu kelainan hipertensi pada kehamilan yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu hamil secara global. Preeklamsia memiliki definisi dan kriteria diagnostik yang beragam dalam upaya menegakkan diagnosis yang umumnya memiliki kesamaan antara satu dengan yang lain. Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang sangat perlu diperhatikan untuk mencegah komplikasi dan kematian saat melahirkan, serta menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Aspirin dosis rendah sebagai upaya preventif pada ibu yang berisiko tinggi mengalami preeklamsia dengan hasil penelitian bahwa pemberian Aspirin dapat menjadi upaya preventif terhadap kejadian preeklamsia. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan minum aspirin pada ibu hamil dan risiko preeklampsia dengan kejadian eklampsia. Metode Penelitian ini memiliki 85 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Desain penelitian ini menggunakan jenis korelasi dengan pendekatan cross sectional. Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian ini sebagian besar ibu hamil patuh minum aspirin 94,1%, sebagian besar tidak terjadi eklampsia sebesar 98,8% dan terdapat hubungan antara kepatuhan ibu hamil terhadap risiko preeklampsia minum aspirin dengan kejadian preeklampsia. kejadian eklampsia di wilayah kerja Puskesmas Ajung tahun 2022 dengan p value -value 0,000 (p<0,05).Saran Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan tambahan informasi data berbasis teori dalam ilmu penanganan ibu hamil berisiko preeklamsia. Kata Kunci: kepatuhan, kejadian eklamsia, preeklamsia. ABSTRACT BackgroundPreeclampsia is one of the hypertensive disorders in pregnancy that increases the morbidity and mortality of pregnant women globally. Preeclampsia has various definitions and diagnostic criteria in an effort to establish a diagnosis which generally have similarities between one another. Pregnancy care is one of the factors that really need to be considered to prevent complications and death during childbirth, as well as to maintain the growth and health of the fetus. Low-dose aspirin as a preventive effort for mothers who are at high risk of developing preeclampsia with the results of research that giving Aspirin can be a preventive effort against the incidence of preeclampsia. purpose oThis study aims to identify the relationship between adherence to aspirin for pregnant women and the risk of preeclampsia with the incidence of eclampsia. method This study has 85 respondents using a sampling technique that is purposive sampling. The design of this study uses a type of correlation with a cross sectional approach. Bivariate analysis in this study used Chi-Square. The results of this study were that most pregnant women were obedient to taking aspirin 94.1%, most of them did not occur 98.8% of eclampsia and there was a relationship between adherence of pregnant women to the risk of pre-eclampsia taking aspirin with the incidence of eclampsia in the working area of Ajung Public Health Center in 2022 with a p value -value 0.000 (p<0.05). . Conclusion This research is expected to be used as input and additional theory-based data information in the science of handling pregnant women at risk of preeclamsia. Keyword: compliance, incidence of eclampsia, preeclamsia. 
The Development Of A Plant-Based Diet As Midwifery Care Management For First-Trimester Pregnant Women With Hyperemesis Gravidarum Miftahul Hakiki; Yulifah Salistia Budi; Akhmad Yanuar Fahmi Pamungkas
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.12103

Abstract

Latar Belakang: Kehamilan merupakan suatu perubahan yang dialami oleh ibu selama kehamilannya. Oleh karena itu, asuhan yang diberikan kepada ibu hamil harus asuhan yang bisa meminimalkan intervensi. Bidan harus bisa memfasilitasi asuhan kepada ibu hamil yang bisa memberikan kenyamanan terhadap ibu hamil. Dimana peristiwa yang terjadi pada seorang wanita, dimulai dari proses fertilisasi (konsepsi) sampai bayi lahir. Proses ini menyebabkan perubahan fisik, mental, dan sosial yang memberikan efek maupun dampak yang berbeda pada setiap wanita hamil. Hiperemeses gravidarum merupakan suatu keadaan terjadinya mual muntah yang berlebihan, berlangsung kurang lebih 10 kali dalam 24 jam sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi ibu hamil muda bila terjadi terus menerus dapat mengakibatkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, serta dapat mengakibatkan cadangan, karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energy. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan energi maka ibu hamil memerlukan Plan Based Diet, dimana diet ini harus memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti : Asam folat, Kalsium, Zat besi, Protein, kacang – kacangan, menghindari makanan yang mengandung tinggi mercuri, dan harus mengetahui makanan apa yang harus dihindari / tidak boleh dikosumsi Ibu hamilTujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengembangan Plan Based Diet sebagai Manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu hamil trimester satu dengan Hiperemesis di Wilayah Kerja Puskesmas Paspan Kabupaten Banyuwangi.Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental dengan pendekatan post test only non equivalent control group dimana kelompok intervensi dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random dan pengukuran dilakukan pada pre dan post intervensi dengan Jumlah sampel 60 responden ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Paspan. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental dengan pendekatan post test only non equivalent control group dimana kelompok intervensi dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random dan pengukuran dilakukan pada pre dan post intervensi. Analisis yang digunakan univariate dan bivariate, dengan uji statistik menggunakan Uji Paired Sampel T Test /Uji Wilcoxon dengan SPSS versi 25.Hasil: Hasil analisis dari Post Test Control didapatkan skor Hiperemesis Ringan 70%, Sedang 20% dan Berat 10% sedangkan hasil dari Post Test Intervensi didapatkan skor Hiperemesis Ringan 33%, Sedang 30% dan Berat 11%. Dengan nilai analisis dari Post Control nilai Z = 3,162 dengan tingkat signifikan 0,002 dan Post Intervensi nilai Z = 4.443 dengan tingkat signifikan 0,000. Sehingga dari data yang sudah diperoleh maka terdapat pengaruh Pengembangan Plan Based Diet sebagai Manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu hamil trimester I dengan Hiperemesis.Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara Pengembangan Plan Based Diet sebagai Manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu hamil trimester I dengan Hiperemesis Sehingga diharapkan ibu hamil dengan hyperemesis dapat memahami kebutuhan nutrisinya dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi maka ibu hamil memerlukan Plan Based Diet, dimana diet ini harus memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti : Asam folat, Kalsium, Zat besi, Protein, kacang – kacangan, menghindari makanan yang mengandung tinggi mercuri, dan harus mengetahui makanan apa yang harus dihindari / tidak boleh dikosumsi Ibu hamil.Saran : Melakukan Kerjasama dengan Puskesmas – Puskesmas dalam melakukan Sosialisasi tentang Plan Based Diet guna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil yang mengalami Hiperemesis, sehingga ibu hamil dapat menjalani kehamilannya dengan sehat tanpa adanya keluhan mual dan muntah. Kata Kunci : Trimester I, Hiperemesis ,Diet ABSTRACT Background: Pregnancy is a change experienced by the mother during her pregnancy. Therefore, care given to pregnant women must be taken to minimize intervention. Midwives must be able to facilitate care for pregnant women who can provide comfort to pregnant women. Where events occur in a woman, starting from fertilization (conception) until the baby is born. This process causes physical, mental and social changes that affect and impact every pregnant woman. Hyperemesis gravidarum is a condition where excessive nausea and vomiting occur approximately 10 times in 24 hours so that daily work is disrupted and the general condition worsens. Hyperemesis gravidarum, a complication for young pregnant women, if it occurs continuously, can result in dehydration, electrolyte imbalance, and carbohydrate and fat reserves being used up for energy needs. So to meet energy needs, pregnant women need a Plan Based Diet, where this diet must meet the nutrients needed by the body such as Folic acid, calcium, iron, protein, and nuts, avoid foods that contain high levels of mercury and know what foods to eat, what should be avoided / should not be consumed by pregnant women.Objective: This study aimed to analyze the development of a Plan Based Diet as Management of Midwifery Care for first-trimester pregnant women with Hyperemesis in the Paspan Community Health Center Working Area, Banyuwangi Regency.Methods: The type of research used in this study was quasi-experimental with a post-test-only non-equivalent control group approach where the intervention group and control group were not randomly selected, and measurements were carried out at pre and post-intervention with a total sample of 60 pregnant women respondents in the Working Area of Paspan Community Health Center. The research method used in this study was quasi-experimental with a post-test-only non-equivalent control group approach where the intervention group and control group were not randomly selected, and measurements were made pre and post-intervention. The analysis was univariate and bivariate, with statistical tests using the Paired Samples T Test / Wilcoxon Test with SPSS version 25.Results: The results of the analysis from the Post Test Control obtained a Mild Hyperemesis score of 70%, Moderate 20% and Severe 10%, while the results of the Post Test Intervention obtained a Mild Hyperemesis score of 33%, Moderate 30% and Severe 11%. The analysis value of Post Control Z value = 3.162 with a significant level of 0.002 and Post Intervention Z value = 4.443 with a significant level of 0.000. So, from the data obtained, there is an influence on the Development of a Plan Based Diet as Midwifery Care Management for pregnant women in the first trimester with hyperemesis.Conclusion: There is a significant correlation between developing a Plan Based Diet as Midwifery Care Management for pregnant women in the first trimester and hyperemesis. So it is hoped that pregnant women with hyperemesis can understand their nutritional needs and to meet nutritional needs, pregnant women need a Plan Based Diet, where this diet must meet nutrients needed by the body such as Folic acid, calcium, iron, protein, nuts, avoiding foods that contain high levels of mercury, and you must know what foods pregnant women should avoid/not consume.Suggestion: Collaborate with Community Health Centers in outreach about Plan Based Diet to meet the nutritional needs of pregnant women who experience hyperemesis so they can carry out their pregnancies healthily without complaints of nausea and vomiting. Keywords: first-trimester, hyperemesis, diet 
Correlation Between Age And Education Level Of Compliance To Implementing The Health Protocol 6m Covid-19 Eko M. Atiq Alharomain; Khoidar Amirus; Dalfian Dalfian
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.10644

Abstract

Latar Belakang: COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan pada manusia. Dalam rangka mengatasi penularan COVID-19 maka dilakukan upaya pencegahan yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan 6M COVID-19. Namun berdasarkan hasil presurvei didapatkan 7 (70%) dari 10 (100%) orang tidak patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan usia dan tingkat pendidikan terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID – 19 pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian berupa survei analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 214 responden dengan pengambilan sampel mengunakan teknik accidental sampling, menggunakan alat ukur kuesioner.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa paling banyak responden yang patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19 yaitu dari kelompok usia dewasa sebanyak 50 (54,3%) responden dari total 92 (100%) responden, dan dari kelompok pendidikan tinggi yaitu sebanyak 67 (59,8%) responden dari total 112 (100%) responden.Kesimpulan: Dari hasil uji Chi-Square didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia (p=0,047) dan tingkat pendidikan (p=0,003) terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID – 19 pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung 2021. Saran: Disarankan bagi masyarakat, terutama pada usia lanjut tetap selalu menjaga jarak, membatasi bepergian ke tempat ramai dan ke luar daerah jika tidak memiliki keperluan mendesak, diusahakan juga membawa peralatan pribadi. Bagi kelompok pendidikan rendah diharapkan untuk tetap mencari informasi-informasi yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya dalam hal ini tentang COVID-19. Kata Kunci : Usia,Tingkat Pendidikan, Kepatuhan, Protokol Kesehatan 6M COVID-19 ABSTRACT Background: COVID-19 is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). This Virus can cause respiratory infections in humans To cope with the transmission of COVID-19 and preventive namely by applying the health protocol 6M COVID-19. However, based on the survey results, 7 (70%) of 10 (100%) people disobedience in implementing the health protocol 6M COVID-19.Purpose: To determine the correlation of age and education level of compliance to implement the health protocol 6M COVID – 19 in the community of the working area in Public Health Center Rajabasa Indah  Bandar Lampung 2021.Method: Quantitative research using a research design in the form of a observational analytic survey with cross sectional approach. The total of research sample as 214 respondents with sampling using accidental sampling technique. Using the measuring tool in the form of questionnaires.Results: Based on the results of this study found that most respondents who are obedient in carrying out the health protocol 6M COVID-19, namely from the group of adult age as 50 (54,3%) respondents from a total of 92 (100%) respondents, and from a group of higher education that as 67 (59.8%) respondents from a total of 112 (100%) respondents.Conclusion: From the results of the Chi-Square test showed that there was a significant connection between age (p=0.047) and education level (p=0.003) of compliance to implement the health protocol 6M COVID – 19 in the community of the working area in Public Health Center Rajabasa Indah  Bandar Lampung 2021.Advice: It is recommended for people, especially at an elderly age to always keep a distance, overcome traveling to crowded places and outside the area if they do not have urgent expertise, also try to bring personal equipment. For low education groups, it is expected to keep looking for information that can add insight and knowledge, especially in this case about COVID-19. Keywords : Age, Education Level, Compliance, Health Protocol 6M COVID-19 
The Effect Of Tui Na Massage With Weight Increase To Bgm Toddlers Ages 1-3 Years Old
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.7795

Abstract

Latar Belakang : Berat badan merupakan salah satu parameter pertumbuhan seorang anak, disamping faktor tinggi badan. Data dari Puskesmas Branti Raya pada tahun 2022 kasus balita BGM meningkat sebesar 24 kasus. Upaya untuk mengatasi kesulitan makan dapat dilakukan dengan cara non farmakologi seperti Pijat Tui na. Pijat Tu Ina ini merupakan teknik pijat yang lebih spesifik untuk mengatasi kesulitan makan pada balita dengan cara memperlancar peredaran darah pada limpa dan pencernaan, melalui modifikasi dari akupunktur tanpa jarum. Tujuan penelitian ini diketahui pengaruh pijat tui na dengan kenaikan berat badan balita BGM Di Wilayah Kerja Puskesmas Branti Raya Tahun 2022.Jenis penelitian: kuantitatif dengan rancangan pra eksperimen semu dengan one group pretest-postest. Populasi dalam penelitian adalah balita yang akan dilakukan Pijat Tui Na dengan sampel berjumlah 24 balita, teknik sampel yang digunakan total sampling. Penelitian ini telah dilaksanaan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Beranti Raya pada bulan Apil – Juni 2022. Pangambilan data dengan lembar observasi. Analisis data secara univariat dan bivariat (uji t test).Hasil : Diketahui rata-rata berat badan balita sebelum dilakukan pijat tui na adalah 9383.3 gram dan setelah dilakukan pijat tui na rata-rata berat badan adalah 9841,6 gram.Kesimpulan Ada Pengaruh Pijat Tui Na Dengan Kenaikan Berat Badan Balita BGM Di Wilayah Kerja Puskesmas Branti Raya Tahun 2022 dengan nilai (p-value = 0,000 < α = 0,05). Saran pada ibu balita agar dapat memanfaatkan teknik pijat tui na sebagai cara dalam mengatasi kesulitan makan pada anak balita dan mengaplikasikan terapi pijat tui na dalam kehidupan sehari-hari Kata Kunci : Berat Badan Balita, Gizi Kurang, Pijat Tui  Na ABSTRACT Background : Body weight is one of the growth parameters of a child, in addition to the height factor. Data from the Branti Raya Health Center in 2022 cases of BGM toddlers increased by 24 cases. Efforts to overcome eating difficulties can be done by non-pharmacological methods such as Tui na massage. Tu Ina massage is a more specific massage technique to overcome eating difficulties in toddlers by improving blood circulation in the spleen and digestion, through a modification of acupuncture without needles. The purpose of this study was to determine the effect of tui na massage with weight gain of BGM toddlers in the Branti Raya Health Center Working Area in 2022.Type of research: quantitative with a quasi-experimental design with one group pretest-posttest. The population in this study is toddlers who will have Tui Na massage with a sample of 24 toddlers, the sample technique used is total sampling. This research was carried out in the working area of the Rawat Beranti Raya Health Center in April – June 2022. The data were collected using observation sheets. Data analysis was univariate and bivariate (t test).Results: It is known that the average body weight of toddlers before tui na massage is 9383.3 grams and after tui na massage the average weight is 9841.6 grams.Conclusion  There is an Effect of Tui Na Massage with BGM Toddler Weight Gain in the Work Area of the Branti Raya Health Center in 2022 with a value (p-value = 0.000 < = 0.05). Suggestions for mothers of toddlers to be able to use tui na massage techniques as a way to overcome eating difficulties in toddlers and apply tui na massage therapy in daily life Keywords: Toddler Weight, Malnutrition, Tui Na Massage
The Effect Of Hypno-Breastfeeding And Oxytocin Massage On Breast Milk Production In Postpartum Mothers Ni Nyoman Sri Adnyanawati; Rosmiyati Rosmiyati; Ledy Octaviani Iqmy
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.11735

Abstract

Latar Belakang ASI merupakan sumber makanan utama pada bayi dan memiliki banyak manfaat untuk tumbuh dan berkembang secara optimal namun terlihat data capaian ASI di Kabupaten Lampung Tengah tahun 2021 sebanyak 71,83% dan di Puskesmas Seputih Banyak sebesar 69,2% belum memenuhi standar capaian ASI Provinsi Lampung sebesar 80%. Hal ini dikarenakan produksi ASI ibu kurang, Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI dengan cara hypnobreastfeeding dan pijat oksitosin. Tujuan penelitian untuk diketahui pengaruh hypnobreastfeeding dan pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2023.Metode Jenis penelitian kuantitatif, rancangan pra eksperimental dengan pendekatan one group pretest – posttest design. Populasi seluruh ibu nifas sebanyak 38 orang dengan sampel sebanyak 20 orang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. diberikan hypnobreastfeeding dan pijat oksitosin selama 4 hari berturut-turut dalam waktu 30 menit. Penelitian ini telah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Seputih Banyak pada bulan Januari s/d Juli 2023. Analisa univariat dan bivariat menggunakan uji t-tes dependen.Hasil Rata-rata pengeluaran ASI ibu post partum sebelum diberi pijat hypnobreastfeeding sebanyak 39,15ml dan sesudah diberi hypnobreastfeeding dan pijat oksitosin sebanyak 100,60ml. Hasil uji statistik menggunakan tes-dependen didapat nilai p-value  0,000 (α<0.05).Kesimpulan dapat disimpulkan terdapat pengaruh hypno-breastfeeding dan oxytocin massage terhadap produksi ASI pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2023.Saran Diharapkan ibu nifas mendapatkan pengetahuan dan informasi yang tepat mengenai ASI Eksklusif serta dapat menerapkan kombinasi hypno-breastfeeding dan oxytocin massage untuk meningkatkan produksi ASI. Kata Kunci : Hypnobreastfeeding, Pijat Oksitosin, Pengeluaran ASI ibu Post Partum. ABSTRACT Backgraound Breast milk is the main source of food for babies and has many benefits for their optimal growth and development. However, the data of the coverage achievement for exclusive breastfeeding in Central Lampung Regency in 2021 was 71.83% and in the Seputih Banyak Public Health Center, it was 69.2% which did not meet the coverage achievement standards of exclusive breastfeeding in Lampung Province by 80%. This is because the production of breast milk is lacking. The efforts that can be made to increase milk production are by using hypno-breastfeeding and oxytocin massage.This study aimed to determine the effect of hypno-breastfeeding and oxytocin massage on breast milk production in postpartum mothers in the work area of Seputih Banyak Public Health Center, Central Lampung Regency in 2023.Methods This study was quantitative research. A pre-experimental method with one group pretest–posttest design approach was used in this study. The population in this study were 38 postpartum mothers. The sample in this study were 20 postpartum mothers chosen using a purposive sampling technique. Hypno-breastfeeding and oxytocin massage were applied for 30 minutes for 4 consecutive days. This study was conducted in the work area of Seputih Banyak Public Health Center from January to July 2023. Univariate and bivariate analyses using the dependent t-test were applied to analyze the data.Result The mean score of breast milk production before being given hypno-breastfeeding and oxytocin massage was 39.15 ml. The mean score of breast milk production after being given hypno-breastfeeding and oxytocin massage was 100.60 ml. The results of the statistical test using the dependent t-test obtained a p-value of 0.000 (α<0.05).Conclusion it can be concluded that there was an effect of hypno-breastfeeding and oxytocin massage on breast milk production in postpartum mothers in the work area of Seputih Banyak Public Health Center, Central Lampung Regency in 2023Suggestion It is hoped that postpartum mothers gain proper knowledge and information about exclusive breastfeeding and can apply the combination of hypno-breastfeeding and oxytocin massage to increase their breast milk production. Keywords: Hypno-breastfeeding, Oxytocin Massage, Breast Milk Production, Postpartum Mothers 
Prenatal Yoga Can Reduces Back Pain And Helps Pregnant Women Sleep Better Maudy Ulfariana Mantika; Lili Anggraini
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.11691

Abstract

Latar Belakang: Perubahan fisiologis yang sering di alami ibu hamil trimester III sering menyebabakan ketidak nyamanan saat hamil seperti nyeri punggung dan kualitas tidur. Oleh sebab itu prenatal yoga sangat disarankan untuk ibu hamil sebagai salah satu cara mengurangi rasa nyeri, membuat ibu hamil merasa nyaman, tidur lebih nyenyak, dan rileks.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan prenatal yoga dengan pengurangan nyeri punggung dan kualitas tidur ibu hamil trimester III.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah Analitik Correlational dengan rancangan Cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di Desa Citeko Atas Kabupaten Bogor sejumlah 30 orang ibu hamil. Diambil secara Total Sampling sejumlah 30 responden dikarenakan jumlah populasi yang kurang dari 100. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan Editing, Coding, Scoring, Tabulating dan Uji statistik Chi Square. Yoga dilakukan pada bulan Juni 2023 selama 4 kali pertemuan, teknik dalam menghitung skala nyeripun dalam prenatal yoga menggunakan skala nyeri Bourbanais sama dengan kategori VDS yang memiliki 5 kategori dengan menggunakan skala 0-10.Hasil Penelitian: Berdasarakan hasil penelitian yang di uji menggunakan Chi Square dapat diketahui nilai signifikan (p value) 0,001<0,05 yang artinya adanya hubungan antara prenatal yoga dengan pengurangan nyeri punggung dan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III.Kesimpulan: Penelitian ini dapat diberi kesimpulan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara prenatal yoga dengan penguran nyeri puggung dan kualitas tidur ibu hamil trimester III.Saran: Diharapkan kepada ibu hamil trimester III dapat dilakukan penerapan prenatal yoga, dan lebih giat lagi mencari informasi dari mana saja termasuk tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan. Kata Kunci: Prenatal Yoga; Skala Nyeri; Kualitas Tidur; Ibu Hamil Trimester III ABSTRACT Background: Physiological changes that are often experienced by third trimester pregnant women often cause discomfort during pregnancy such as back pain and sleep quality. Therefore, prenatal yoga is highly recommended for pregnant women as a way to reduce pain, make pregnant women feel comfortable, sleep better, and relax.Objective : This study aims to determine whether there is a relationship between prenatal yoga and the reduction of back pain and the sleep quality of third trimester pregnant women.Methods: This type of research is Correlational Analytical with Cross sectional design. The population of this study were third trimester pregnant women in Citeko Atas Village, Bogor Regency with a total of 30 pregnant women. Total sampling was taken by 30 respondents because the population was less than 100. The research instrument used a questionnaire. Data processing uses Editing, Coding, Scoring, Tabulating and Chi Square statistical test. Yoga was carried out in June 2023 for 4 meetings, the technique in calculating the pain scale in prenatal yoga using the Bourbanais pain scale was the same as the VDS category which had 5 categories using a scale of 0-10.Result : This study can be concluded that there is a significant relationship between prenatal yoga and the reduction of back pain and sleep quality of third trimester pregnant women.Conclusions: This study can be concluded that there is a significant relationship between prenatal yoga and the reduction of back pain and sleep quality of third trimester pregnant women.Suggestions: It is hoped that pregnant women in the third trimester can apply prenatal yoga, and be more active in seeking information from anywhere, including health workers and non-health workers. Keywords: Prenatal Yoga; Pain Scale; Sleep Quality; Third Trimester Pregnant Women
The Relationship Of Maternal Knowledge And Attitude To Stunting Endah Dwi Pratiwi; Yeri Delsia Nenogasu
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.12436

Abstract

Latar belakang: Stunting adalah kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek dimana penyebab utamanya adalah kekurangan nutrisi. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), defisit stunting adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2SD (pendek) dan kurang dari -3SD (sangat pendek) (TNP2K, 2017). Berdasarkan data BPS tahun 2023 angka kejadian stunting tahun 2022 dan 2021 di Kabupaten Kupang adalah 22% dan 20%. Selanjutnya berdasarkan data dinas kabupaten kupang, angka kejadian stunting Kecamatan Nekamese sebesar 26,7% pada periode February 2023. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian stunting di kecamatan nekamese masih tinggi berdasarkan cut of Kementerian Kesehatan adalah >20%.Tujuan: untuk Mengetahui hubungan Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Stunting Di Desa Oben Kecamatan Nekamese tahun 2023.Metode: cross sectional yaitu menekankan waktu pengukuran atau observasi data kedua variable pada saat waktu pengkajian data.Hasil: Hasil dari penelitian ini yaitu nilai signifikansi melalui uji Chi-Square Test untuk variable pengetahuan dengan variabel stunting adalah sebesar (0.004). Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari (0.05), artinya ada hubungan yang signifikan antara  pengetahuan dengan kejadian stunting. Untuk variable sikap dengan variabel stunting adalah sebesar (0.018). Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari (0.05), artinya ada hubungan yang signifikan antara  sikap dengan kejadian stunting.KSimpulan: dari penelitan menunjukkan adanya hubungan signifikan pada pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian stunting di desa oben kecamatan nekamese kabupaten kupang.Saran: Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk bisa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang makanan bergizi yang dibutuhkan Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Stunting ABSTRACT Background: Stunting is a condition where children experience growth disorders that cause their bodies to be shorter where the main cause is nutritional deficiencies. According to the Ministry of Health (Kemenkes), the stunting deficit is children under five with a z-score of less than -2SD (short) and less than -3SD (very short) (TNP2K, 2017). Based on BPS data in 2023, the incidence of stunting in 2022 and 2021 in Kupang Regency is 22% and 20%. Furthermore, based on data from the Kupang Regency Office, the stunting rate of Nekamese District is 26.7% in the February 2023 period. This shows that the incidence of stunting in Nekamese sub-district is still high based on the cut of the Ministry of Health is >20%.Objective: to determine the relationship between knowledge and maternal attitudes towards stunting in Oben Village, Nekamese District in 2023.Method: cross sectional, which emphasizes the time of measurement or observation of data of both variables at the time of data review.Results: The result of this study is the significance value through the Chi-Square Test test for knowledge variables with stunting variables is (0.004). The significance value is smaller than (0.05), meaning that there is a significant relationship between knowledge and the incidence of stunting. For the attitude variable with the stunting variable is (0.018). The significance value is smaller than (0.05), meaning that there is a significant relationship between attitudes and the incidence of stunting.KConclusion: from research shows a significant relationship on the knowledge and attitudes of mothers towards stunting in Oben Village, Nekamese District, Kupang Regency.Suggestion: It is expected for health workers to be able to educate the public about the nutritious food needed Keywords: Knowledge, Attitude, Stunting 
The Dominant Factor Affecting Quality Of Life In High-Risk Postpartum Mothers Veni Andriyani; Aryanti Wardiyah; Muhammad Ricko Gunawan
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.12109

Abstract

Pendahuluan: Angka kematian ibu mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2020 yaitu dari 115 kasus menjadi 187 kasus. Angka kematian bayi di Provinsi Lampung tahun 2019 sebesar 10,25%/1.000 kelahiran hidup, angka kematian ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 9,17%/1.000 kelahiran hidup.Tujuan: Diketahui faktor dominan yang mempengaruhi kualitas hidup ibu postpartum berisiko tinggi di rumah sakit pertamina bintang amin tahun 2023.Metode: Jenis penelitian yang diguakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel 48 responden.Hasil: Hasil penelitian dengan hasil uji statistik Chi-Square dan uji korelasi kendall’s tau membuktikan bahwa ada hubungan antara variabel usia, pendidikan, penghasilan, paritas dan riwayat abortus terhadap kualitas hidup postpartum berisiko tinggi dengan p-value (0,010), (0,003), (0,040), (0,001)dan (0,005). Faktor  yang paling dominan yang mempengaruhi kualitas hidup postpartum beisiko tinggi adalah Pendidikan dengan  p-value 0,011 dan dengan nilai OR 7.512.Simpulan: Berdasarkan hasil anaisis multivariat dapat diambil simpulan bahwa faktor yang paling dominan atau berpengaruh terhadap kualitas hidup ibu postpartum di RS Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung adalah Pendidikan dengan nilai OR 7.512. Kata Kunci: Kualitas Hidup,Ibu Postpartum Berisiko Tinggi ABSTRACT Introduction: The maternal mortality rate has increased compared to 2020, namely from 115 cases to 187 cases.  The infant mortality rate in Lampung Province in 2019 was 10.25%/1,000 live births, this mortality rate increased when compared to 2017 of 9.17%/1,000 live births.Purpose: It is known that the dominant factors affecting the quality of life of high-risk postpartum mothers at the Pertamina Bintang Amin Hospital in 2023.Methods: The type of research used in this research is quantitative with an analytic survey design using a cross sectional approach.  In this study the sampling technique used was total sampling with a total sample of 48 respondents.Results: The results of the study using the results of the Chi-Square statistical test and the Kendall's tau correlation test prove that there is a relationship between the variables age, education, income, parity and history of abortion on the quality of life for high-risk postpartum with a p-value of (0.010), (0.003), (0.040), (0.001) and (0.005). Dominant factor affecting the quality of life at high risk postpartum is Education with a p-value of 0.011 and an OR of 7.512.Conclusions: Based on the results of multivariate analysis with multivariable logistic regression, it can be concluded that the most dominant factor or influence on the quality of life of postpartum mothers at Pertamina Bintang Amin Hospital Bandar Lampung is Education with an OR value of 7.512. Keywords: Quality Of Life, Postpartum Mothers are at High Risk 
Effect Of Serum Ferritin Levels On The Event Of Preeclampsia In Pregnant Women In First Trimester Dinah Inrawati Agustin; Moh Nasrum Massi; Andi Nilawati Usman; Veni Hadju; Prihantono Prihantono; Aryadi Arsyad
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.12699

Abstract

Latar Belakang Preeklamsia merupakan penyakit multisistem yang etiologinya belum diketahui, dengan manifestasi klinis yang beragam. Laporan terbaru dari WHO memperkirakan bahwa preeklampsia menyebabkan 70.000 kematian ibu setiap tahunnya di dunia. Society for the Study of Hypertension in Pregnant (ISSHP) mendefinisikan preeklamsia sebagai hipertensi de-novo dengan tekanan darah sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg pada dua pengukuran terpisah (antara 4-6 jam). terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Pemeriksaan kadar feritin serum untuk menyaring kejadian preeklamsia pada awal kehamilan sangat diperlukan karena tingginya jumlah penderita preeklamsia di Indonesia dan dampak negatif preeklamsia terhadap kehamilan.Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan kadar feritin serum terhadap kejadian preeklamsia pada ibu hamil trimester pertama.Metode Beberapa database elektronik dicari untuk mengidentifikasi studi yang relevan dengan Juli 2021: Scopus, Pubmed, Google Scholar Scholar, dan PubMed. Kata kunci yang dipilih dalam pencarian mencakup 'Serum Ferritin' (dan variasinya, misalnya Ferritin dalam serum, Ferritin), dikombinasikan dengan istilah-istilah yang terkait dengan Preeklamsia termasuk 'Preeklampsia dan Kehamilan', 'Preeklamsia ibu', dan 'preeklamsia hipertensi.' Kriteria inklusi yang digunakan adalah artikel full text, menggunakan rancangan randomized controlled trial, eksperimental dan quasi eksperimen, menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris, sampel ibu hamil dengan preeklamsia dan fokus literatur intervensi kadar feritin serum. Sebanyak 103 artikel teridentifikasi (Scopus=39; Google Scholar=23; PubMed=41).Hasil diperoleh 19 jurnal internasional dan 11 jurnal nasional relevan. Hasil analisis menunjukkan adanya perubahan kadar feritin serum pada ibu hamil dengan preeklampsia.Kesimpulan Kadar feritin serum yang lebih tinggi berhubungan dengan kejadian preeklamsia. Tinjauan menyeluruh ini mengkaji literatur untuk lebih memahami elemen-elemen ini, dan menggabungkan 30 artikel relevan untuk menjelaskan efektivitas pengujian serum feritin terhadap kejadian preeklamsia, serta beberapa rekomendasi untuk mengatasi masalah serius ini. Secara total, 30 artikel terkait serum feritin dan preeklampsia diidentifikasi.Saran Perlu dikembangkan studi literatur lebih lanjut mengenai kadar feritin serum terhadap kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Hal ini didasarkan pada beberapa temuan baru biomarker lain untuk mendeteksi kejadian preeklamsia pada ibu hamil  Kata Kunci Kadar Ferritin Serum, Preeklampsia, Ibu Hamil Trimester Pertama ABSTRACT Background Preeclampsia is a multisystem disease of unknown etiology, with diverse clinical manifestations. The latest report from WHO estimates that preeclampsia accounts for 70,000 maternal deaths annually in the world. The Society for the Study of Hypertension in Pregnancy (ISSHP) defines preeclampsia as de-novo hypertension with a systolic blood pressure higher than 140 mmHg or a diastolic blood pressure higher than 90 mmHg on two separate measurements (between 4-6 hours). occurs after 20 weeks of gestation. Examination of serum ferritin levels to screen for the incidence of pre-eclampsia in early pregnancy is very necessary because of the high number of patients with preeclampsia in Indonesia and the negative impact of preeclampsia on pregnancy.The purpose of this literature review is to determine the effect of examination of serum ferritin levels on the incidence of preeclampsia in first trimester pregnant women.Methods Several electronic databases were searched to identify studies relevant to July 2021: Scopus, Pubmed, Google Scholar Scholar, and PubMed. Keywords selected in the search included 'Serum Ferritin' (and its variations, eg Ferritin in serum, Ferritin), in combination with terms related to Preeclampsia including 'Preeclampsia and Pregnancy', 'Maternal preeclampsia,' and 'hypertension preeclampsia.' The inclusion criteria used were full text articles, using a randomized controlled trial design, experimental and quasi-experimental, using Indonesian and English, samples of pregnant women with preeclampsia and the focus of the intervention literature on serum ferritin levels. A total of 103 articles were identified (Scopus=39; Google Scholar=23; PubMed=41).Results  19 international journals and 11 relevant national journals were obtained. The results of the analysis showed that there was a change in serum ferritin levels in pregnant women with preeclampsia.Conclusions Higher serum ferritin levels are associated with the incidence of preeclampsia. This scoping review examines the literature to better understand these elements, and incorporates 30 relevant articles to describe the effectiveness of serum ferritin testing on the incidence of preeclampsia, as well as some recommendations to address this serious problem. In total, 30 articles related to serum ferritin and preeclampsia were identified.Suggestion There is a need to develop further literature studies on serum ferritin levels on the incidence of preeclampsia in pregnant women. This is based on several new findings of other biomarkers for detecting the incidence of preeclampsia in pregnant women Keyword : Serum Ferritin Levels, Preeclampsia, First Trimester Pregnant Women 
The Effect Of Warm Water Foot Soak On Back Pain In Third Trimester Pregnant Women Denada Novia Rizky; Firda - Fibrila; M - Ridwan
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.12438

Abstract

Latar Belakang: Rasa nyeri pada bagian punggung atau low back pain dialami oleh 20%-25% ibu hamil. Keluhan ini dimulai pada usia 12 minggu dan akan meningkat pada saat usia kehamilan 24 minggu hingga menjelang persalinan di akibatkan pembesaran uterus sehingga beban tarukan tulang punggung ke arah depan akan bertambah dan menyebabkan lordosis fisiologis. Dampakya pada ibu akan mengalami gangguan tidur, keletihan serta ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari akan membuat janin menjadi fetal distress. Terapi rendam kaki air hangat salah satu upaya untuk mengurangi nyeri punggung.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain Pra Eksperiment dengan rancangan one group pretest posttest design. Populasi semua ibu hamil trimester III dengan jumlah sampel berdasar perhitungan besar sampel diperoleh sebanyak 34 responden menggunakan teknik pengambilan sampel Quota sampling. Pengukuran nyeri punggung menggunakan NRS (Numeric Rating Scale) dengan tingkat nyeri skala 0-10. Pengukuran nyeri dilakukan sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Perendaman kaki dengan air hangat dilakukan sebanyak 2,5 L atau lebih dari 15 cm dengan suhu air 37-39◦C yang diukur menggunakan termometer air dalam waktu 15 menit selama 7x pemberian. Analisis menggunakan univariat dan bivariat dengan uji wilcoxon.Hasil: didapatkan rata-rata intensitas nyeri punggung sebelum dilakukan intervensi adalah 5,06 sedangkan rata-rata intensitas nyeri punggung sesudah dilakukan intervensi adalah 0,35. Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai p value = 0,000 (≤0,05).Simpulan: terapi rendam kaki air hangat berpengaruh dalam penurunan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III. Selain praktis dan mudah dilaksanakan oleh ibu hamil sendiriSaran: terapi rendam kaki dengan air hangat dapat dijadikan salah satu alternatif dalam penanganan nyeri punggung pada ibu hamil. Kata kunci: Nyeri punggung, Rendam Air Hangat ABSTRACT Background: Back pain or low back pain is experienced by 20%-25% of pregnant women. This complaint begins at the age of 12 weeks and will increase at 24 weeks gestation until before delivery due to enlargement of the uterus so that the burden of the spine to the front will increase and cause physiological lordosis. The impact on the mother will experience sleep disorders, fatigue and discomfort in carrying out daily activities will make the fetus become fetal distress. Warm water foot soak therapy is one of the efforts to reduce back pain. Objective: to determine the effect of warm water foot soak therapy on back pain in III trimester pregnant women.Methods: This research is a quantitative research using Pre-Experimental design with one group pretest posttest design. The population of all III trimester pregnant women with the number of samples based on the calculation of sample size was obtained as many as 34 respondents using the Quota sampling technique. The analysis used univariate and bivariate with the Wilcoxon test.Results: It was found that the average intensity of back pain before the intervention was 5.06 while the average intensity of back pain after the intervention was 0.35. Wilcoxon test results obtained p value = 0.000 (≤0.05), meaning that there is an effect of warm water foot soak therapy on reducing back pain in III trimester pregnant women.Conclusion:  Warm water foot soak therapy has an effect in reducing back pain in III trimester pregnant women. Besides being practical and easy to implement by pregnant women themselvesSuggestions: foot soak therapy with warm water can be used as an alternative in the treatment of back pain in pregnant women. Kata kunci: Back pain, warm water soak

Page 1 of 3 | Total Record : 24


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023 Vol 9, No 3 (2023): Volume 9 No. 3 Juli 2023 Vol 9, No 2 (2023): Volume 9 No.2 April 2023 Vol 9, No 1 (2023): Volume 9 No.1 Januari 2023 Vol 8, No 4 (2022): Volume 8 No.4 October 2022 Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022 Vol 8, No 2 (2022): Vol 8.No.2.April 2022 Vol 8, No 1 (2022): Vol. 8 No. 1, Januari 2022 Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021 Vol 7, No 3 (2021): Vol.7 No.3 Juli 2021 Vol 7, No 2 (2021): Vol.7 No.2 April 2021 Vol 7, No 1 (2021): Volume 7,Nomor 1,Januari 2021 Vol 6, No 4 (2020): Volume 6 Nomor 4 Oktober 2020 Vol 6, No 3 (2020): Volume 6 Nomor 3 Juli 2020 Vol 6, No 2 (2020): Volume 6 Nomor 2 April 2020 Vol 6, No 1 (2020): Volume 6,Nomor 1,Januari 2020 Vol 5, No 4 (2019): volume 5 Nomor 4 Oktober 2019 Vol 5, No 3 (2019): Volume 5 Nomor 3, Juli 2019 Vol 5, No 2 (2019): Volume 5 Nomor 2 April 2019 Vol 5, No 1 (2019): Volume 5 Nomor 1 januari 2019 Vol 4, No 4 (2018): Volume 4 Nomor 4 Vol 4, No 3 (2018): Volume 4 Nomor 3 Vol 4, No 2 (2018): Volume 2 Nomor 2 Vol 4, No 1 (2018): Volume 4 Nomor 1 Vol 3, No 4 (2017): Volume 3 Nomor 4 Vol 3, No 3 (2017): Volume 3 Nomor 3 Vol 3, No 2 (2017): Volume 3 Nomor 2 Vol 3, No 1 (2017): Volume 3 Nomor 1 Vol 2, No 4 (2016): Volume 2 Nomor 4 Vol 2, No 3 (2016): Volume 2 Nomor 3 Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Vol 2, No 1 (2016): Volume 2 Nomor 1 Vol 1, No 3 (2015): Volume 1 Nomor 3 Vol 1, No 2 (2015): Volume 1 Nomor 2 Vol 1, No 1 (2015): Volume 1 Nomor 1 More Issue