cover
Contact Name
Moh. Bakir
Contact Email
mbakir490@yahoo.com
Phone
+6281990925680
Journal Mail Official
jurnal.stiu@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Pegantenan KM. 09 Plakpak Pegantenan
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman
ISSN : 2460383     EISSN : 24778249     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal EL-FURQANIA Vol.04 No.02 Agustus 2018 yang saat ini ada di tangan pembaca menampilkan sejumlah artikel yang merupakan bukti atau hasil “pencarian” para penulis untuk memahami hubungan Ushuluddin dan Ilmu-ilmu Keislaman dengan pranata sosial berdasarkan concern keilmuan masing-masing penulis di berbagai bidang. Jurnal ini menampilkan enam karya tulis ilmiah yang merupakan karya orisinal, tentang kajian al-Qur’an dan kajian keislaman
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 02 (2016): Agustus 2016" : 6 Documents clear
KONSEP METODOLOGIS PENAFSIRAN AL-QUR’AN “Kajian Metodologi Tafsir atas Konsep al-Ghazali>” Moh. Ali Wasik
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 02 (2016): Agustus 2016
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.742 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v2i02.2292

Abstract

Artikel ini menjelaskan Konsep Metodologis atas penafsiran al-Qur’an yang dibangun al-Ghaza>li>, Konsep Metodologis ini merupakan salah satu upaya dia dalam memproyeksikan peran dan nilai al-Qur’an di tengah-tengah masyarakat, sehingga al-Qur’an benar-benar menempati posisinya sebagai sumber pengetahuan dan kebenaran tertinggi. Al-Ghaza>li> memandang bahwa al-Qur’an memiliki dimensi penafsiran yang sangat luas, karenanya tidak bisa ditafsirkan hanya dalam satu aspek penafsiran saja. Penafsiran itu dapat dilakukan dari dimensi eksoterik (makna lahir) melalui pendekatan bi al-riwa>yah (ma’thu>r) dan bi al-ra’y (ijtihad-rasional) maupun dari dimensi esoterik (makna batin) melalui pendekatan irfa>ni>, yaitu dengan menggunakan pendekatan psikognosis melalui intuisi (kashf).
KEABADIAN BAYA>N KALAMULLAH AL-BALAGHI (Dirasah Baya>niyah) Zulfa al-Mukarromah
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 02 (2016): Agustus 2016
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.426 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v2i02.2294

Abstract

Ilmu Baya>n sebagai penggambaran imajinatif berbentuk Tashbi>h, maja>z, isti’a>rah dan kina>yah merupakan bagian terpenting dalam Ilmu Balaghah yang kemudian banyak menarik perhatian khalayak ketika ia dikaitkan langsung dengan ulumul Quran. Pun dalam memahami al-Qur’an kita mengenal beberapa instrument yang menggunakan Ilmu Baya>n sebagai lentera i’jaz. Seperti yang dikenal dengan Ilmu Badai’ al-Qur’an, Ilmu I’jaz al-Qur’an, ilmu Amtsal al-Qur’an, Ilmu Jidal al-Qur’an, Ilmu Semantik dan Stilistik al-Qur’an, ilmu teks al-Qur’an dll. Serta pengelompokkan i’ja>z yang terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya: I’ja>z Lughawi> (Baya>ni>, Balaghi>, Fanni>), Ilmi>, Ghaibi>, Tasyri>’i> dll. Secara umum kesemuanya memberi sebuah pemahaman tentang bagaimana keabadian al-Qur’an lewat Ilmu Baya>n mampu menciptakan kekuatan bahasa dari beragam sudut rasa agar sampai pada nadi kehidupan itu sendiri; baik di dunia maupun di akhirat.
ETIKA BERDIALOG DAN METODOLOGI DEBAT DALAM AL-QUR’AN Moh. Jufriyadi Sholeh
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 02 (2016): Agustus 2016
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.123 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v2i02.2296

Abstract

Melihat manusia sering melakukan pembantahan dalam hidupnya, maka al-Qur’an menjadikan debat sebagai salah satu pilar utama dari beberapa pilar dakwah, sebagaimana pula menjadikan debat sebagai bagian dari dialog. Istilah debat dan dialog digunakan oleh al-Qur’an dengan makna yang sama. Adapun metode perdebatan yang digunakan-nya, al-Qur’an menempuh berbagai macam metode yang dapat menyentuh sisi-sisi kejiwaan dari manusia, baik dari aspek logika, hati, perasaan dan inderanya. Dalam menyampaikan perdebatannya, al-Qur’an menggunakan susunan yang sangat kokoh, dalil-dalil yang sangat terang dan argumen-argumen yang sangat kuat dan dapat diterima oleh akal yang sehat, jiwa yang mulia dan hati yang suci. Debat yang qur’ani merupakan jalan dakwah kepada Allah dan dialog persuasive merupakan sunnah (ajaran) al-Qur’an yang harus dipegang erat oleh umat Islam dan harus diambil oleh mereka ketika berdebat dengan sesuatu yang lebih baik, dengan harapan lawan bicara mendapatkan petunjuk untuk kembali ke jalan yang benar. Langkah-langkah dialog dalam perdebatan tentunya harus tetap mematuhi etika dan ketentuan yang sudah ada.
PENDIDIKAN ISLAM BERBASISKAN ANTI KORUPSI Abdul Gaffar
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 02 (2016): Agustus 2016
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.451 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v2i02.2298

Abstract

Semangat antikorupsi yang patut menjadi kajian adalah penanaman pola pikir, sikap, dan perilaku antikorupsi melalui sekolah, karena sekolah adalah proses pembudayaan. Upaya pencegahan budaya korupsi di masyarakat terlebih dahulu dapat dilakukan dengan mencegah berkembangnya mental korupsi pada anak bangsa Indonesia melalui pendidikan Islam berbasiskan antikorupsi. Pendidikan Islam di Indonesia dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan pencegahan korupsi. Langkah preventif (pencegahan) tersebut secara tidak langsung bisa melalui dua pendekatan (approach), pertama: menjadikan peserta didik sebagai target, dan kedua: menggunakan pemberdayaan peserta didik untuk menekan lingkungan agar tidak permissive to corruption. Pendidikan Islam antikorupsi pada dasarnya adalah penguatan dan pembentukan agar selalu memegang teguh nilai keimanan, moral, dan etika. Sebab semakin kuat berpegang pada moral dan etika agama maka akan semakin berkurang kebobrokan sosial, ekonomi, dan budaya.
PENDEKATAN PSIKOLOGI DALAM KAJIAN ISLAM Milda Amalia
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 02 (2016): Agustus 2016
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.81 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v2i02.2300

Abstract

Manusia hidup sangat dipengaruhi pada perilaku, dan psikologi mendapatkan porsi lebih banyak dan hampir semua aspek kehidupan umat. Psikologi memiliki kapasitas yang kompleks pada masyarakat dalam memecahkan masalah umat manusia. Pengaruh psikologi dalam kehidupan, seperti di bidang hukum, pendidikan, diskriminasi, berbagai penyimpangan norma yang terjadi dalam masyarakat. Hal ini dapat dijelaskan dengan psikologi dan sesuai cara kerja pada berbagai ragam masalah. Sebagai sebuah disiplin ilmu, psikologi banyak diharapkan dapat menjelaskan adanya fenomena-fenomena atau problem-problem umat manusia, khususnya umat Muslim. Untuk itu, perlunya melakukan integrasi antara Psikologi dan Islam yakni dengan cara, Psikologi berguna sebagai pisau analisis masalah-masalah umat Islam; dan Islam digunakan sebagai pisau analisis untuk menilai konsep-konsep Psikologi. Pendekatan Psikologi dalam kajian Islam ini tidak lepas dari berbagai sumber Islam yang digunakan untuk membantu menganalisis suatu kondisi. Psikologi berwawasan Islami kurang lebih disebut seperti itu. Hal ini diharapkan berbagai masalah keislaman ketika dikaji dengan pendekatan psikologi, akan memberikan solusi yang bermanfaat bagi  kehidupan manusia masa depannya nanti.
PERILAKU MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM Yuriadi Yuriadi
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 02 (2016): Agustus 2016
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.607 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v2i02.2302

Abstract

Perilaku merupakan hasil dari proses akumulasi psikologis individu yang ditampilakan dalam ruang sosial. Landasan yang dijadikan prinsip utama dalam menuangkan perilaku itu bermacam-macam, salah-satunya berasal dari basis agama, yang dalam psikologi itu dikenal dengan spikologi Islam. Islam adalah sumber dari segala sumber dalam pendidikan akhlak termasuk di dalamnya adalah perilaku dalam hal ini adalah perilaku Islam. Seorang yang memahami Islam dengan benar serta menjalankan segala aturan agama tersebut, akan tercermin melalui kemuliaan perilaku yang ditunjukkan dalam bentuk akhlak sehari-hari. Kehidupan sehari-hari, kita masih sering melihat seseorang yang melakukan tindakan akhlak yang buruk meskipun kita lihat sehari-harinya ia adalah sosok yang tekun menjalankan ibadah. Menjalankan ibadah tanpa dibarengi dengan pemahaman dan upaya yang keras bisa merubah diri ke arah yang lebih baik akan menyebabkan seseorang hanya menjalankan ibadah secara fisik, namun hati dan pikirannya jauh meninggalkan rutinitas ibadah tersebut. Sehingga akhirnya, ibadah hanya tinggal ibadah secara fisik. Ruh dan pikiran tidak merasakan efek dari ibadah tersebut. Seseorang yang rutin menjalankan ibadah secara fisik tetap akan bisa menjalankan dosa, karena ia tidak pernah menghadirkan ibadah tersebut dalam hati dan pikirannya.

Page 1 of 1 | Total Record : 6