cover
Contact Name
Zuliati
Contact Email
zuliati@isi-ska.ac.id
Phone
+6281804209909
Journal Mail Official
texture@isi-ska.ac.id
Editorial Address
FSRD Institut Seni Indonesia Surakarta Jalan Ring Road Mojosongo Km. 5,5 Jebres, Surakarta, Jawa Tengah
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Texture : Art and Culture Journal
ISSN : 2655676     EISSN : 26556758     DOI : 10.33153
Texture art and culture journal, memuat artikel hasil penelitian ilmiah dalam spektrum penciptaan dan pengkajian seni rupa dan budaya. Lokus seni rupa berfokus pada praktik artistik dalam beragam medium ungkap, baik dua dimensi, tiga dimensi, hingga ragam praktik seni intermedia. Budaya dilihat dalam konteks praksis, berikut ragam produk budaya visual yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Kajian terkait seni rupa dan budaya dalam jurnal ini menggunakan pendekatan kritis dalam perspektif keilmuan interdisipliner.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2020)" : 8 Documents clear
EMOSI SEORANG PEREMPUAN SAAT PREMENSTRUAL SYNDROME DALAM SENI LUKIS DIGITAL Shofa Amaniswati
Texture:Art and Culture Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.2 KB) | DOI: 10.33153/texture.v3i2.3349

Abstract

Tulisan ini mencakup imajinasi, ekspresi dan gagasan penulis yang kemudian digambarkan ke dalam karya seni rupa dua dimensi. Tema yang diangkat pada karya tulisan ini adalah Perempuan dan Gejala Premenstrual Syndrome. Permasalahan sekaligus sumber ide pada tulisan ini merupakan pengalaman pribadi penulis ketika mengalami gejala premenstrual syndrome. Sebelum siklus menstruasi dimulai, premenstrual syndrome merupakan permasalahan yang sering dialami penulis sebagai perempuan setiap bulan. Emosi-emosi yang keluar dirasakan di setiap gejala yang dialami oleh penulis, sehingga membuatnya tertarik untuk membuat karya tentang keresahan dirinya. Relasi antara emosi dan premenstrual syndrome yang keluar dalam diri penulis divisualisasikan secara kreatif dalam media digital painting. Media berbasis digital digunakan karena merupakan latar belakang dan pengalaman estetis penulis. Proses kekaryaan terbantu dengan menggunakan perangkat elektronik seperti PC, Tablet Grafik dan aplikasi penunjang. Selama proses, tekstur cat lukis minyak ditonjolkan agar terlihat seperti teknik seni lukis konvensional dengan menggunakan variasi brush dan setting di dalam aplikasi tersebut. Karya pada tulisan ini diharap mampu memberikan referensi, kesadaran, serta inspirasi pada khalayak luas.
PENGARUH MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP KESEHATAN MENTAL SEBAGAI IDE PENGKARYAAN Bagus Condro Baskoro
Texture:Art and Culture Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1950.032 KB) | DOI: 10.33153/texture.v3i2.3295

Abstract

Tugas akhir ini mencoba untuk menceritakan gagasan penulis tentang dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan sosial media, terinspirasi dari pengalaman pribadi yang mengganggu kesehatan mental penulis maupun pengguna media sosial. permasalahan yang ingin dibahas yaitu; 1)Apakah yang dimaksud dengan Media sosial instagram dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental, 2) Pengaruh negatif Instagram menjadi sumber ide dalam penciptaan seni grafis, 3) Bagaimana bentuk visualisasi dari Pengaruh media sosial instagramberdasarkan pengalaman penulis Manfaat dari karya Tugas Akhir yaitu 1) Memberikan pengaruh kepada pembaca dan penikmat karya untuk mengontrol dan mengenali Pengaruh media sosial Instagram terhadap keehatan mental, 2) Menceritakan dan membagi pengalaman kepada penikmat karya dan pembaca, 3) Sebagai tolok ukur dari perkembangan pemikiran pribadi saat ini dan memberikan pembelajaran bagi diri sendiri. aTeknologi telah menyelesaikan masalah kita tentang komunikasi, ekonomi dimasa lampau dengan memberikan kita masalah psikologis baru, Internet dan sosial media menjadi sumber informasi yang dapat diakses oleh siapa saja dan menjadi sumber ketidaknyamanan, keraguan diri, dan rasa malu bagi siapa saja. Kata kunci : Sosial media, dampak negatif, kesehatan mental
MAKNA SIMBOLIS BATIK SIDOMUKTI PADA BUSANA PENGANTIN JAWA DALAM PROSESI IJAB KABUL DI SURAKARTA Dita Yuliana Anggraini; Tiwi Bina Affanti
Texture:Art and Culture Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.939 KB) | DOI: 10.33153/texture.v3i2.2810

Abstract

ABSTRAKDita Yuliana Anggraini. C0915016. “Makna Simbolis Batik Sidomukti pada Busana Pengantin dalam Prosesi Ijab Kabul”. Skripsi: Program Studi Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian adalah bagaimana makna simbolis batik Sidomukti di prosesi Ijab Kabul pada masyarakat Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan makna simbolis dari batik Sidomukti pada prosesi Ijab Kabul dimasyarakat Jawa.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif diskriptif. Pendekatan yang digunakan untuk menkaji batik Sidomukti yaitu menggunakan pendekatan simbolisme dari Budiono Herusatoto. Lokasi penelitian di wilayah Surakarta. Sumber data yang digunakan berasal dari: informan, literatur, peristiwa, lokasi, dan artefak. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: wawancara, mencatat dokumen, observasi, artefak atau benda. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik cuplikan purposive sampling. Validasi data yang digunakan pada penelitian ini yaitu trianggulasi data. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model analisis interaktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna simbolis yang terkandung dalam batik Sidomukti pada busana pengantin Jawa dalam prosesi Ijab Kabul yaitu harapan mendapatkan kemulyaan. Batik Sidomukti terdapat unsur ornamen yang terdiri dari unsur utama, pelengkap, dan isen-isen. Kata Kunci: Makna Simbolis, Batik Sidomukti, Ijab Kabul ABSTRACT Dita Yuliana Anggraini. C0915016. "The Symbolic Meaning of Batik Sidomukti on Bridal Costumes in the Procession of Ijab Kabul". Thesis: Textile Kriya Faculty of Arts and Design Sebelas Maret University. The problems that are addressed in this research is how the symbolic meaning of batik Sidomukti in the procession of Ijab Kabul in Javanese society. This research aims to describe the symbolic meaning of Sidomukti batik in the procession of Ijab Kabul in Javanese society.This research used descriptive qualitative research methods. The approach that is used to analyze batik Sidomukti was the symbolism approach of Budiono Herusatoto. The research location was in Surakarta region. Sources of data used came from : informants, literature, events, locations, and artifacts. Data collection techniques that were used include : interviews, recording documents, observations, artifacts or objects. Retrieval of samples that were used were purposive sampling technique. Validation of the data used in the study was triangulation data. The data analysis technique used was interactive analysis model.The results of the research indicate that the symbolic meaning contained in batik Sidomukti on Javanese bridal costumes in the procession of Ijab Kabul that is the hope to get glory. In Batik Sidomukti contained an element of ornamentation that consists of primary, complementary, and isen-isen elements. Keywords : Symbolic Meaning, Batik Sidomukti, Ijab Kabul
Kajian Visual Hinggi Dan Lau Untuk Upacara Kematian Suku Sumba Ashri Eka Rizki; Theresia Widyastuti
Texture:Art and Culture Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.106 KB) | DOI: 10.33153/texture.v3i2.2979

Abstract

ABSTRAKHinggi dan lau merupakan Kain Sumba yang digunakan dalam berbagai upacara, salah satunya dalam upacara kematian. Di dalam hinggi dan lau mengandung cerita tersendiri yang menggambarkan Sumba. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana keterkaitan motif hinggi dan lau dengan budaya Sumba? (2) Bagaimana visual dari hinggi dan lau untuk upacara kematian.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan Teori Kebudaya milik Clifford Greetz. Lokasi penelitian dilakukan di Sumba. Berfokus pada analisis Kain Sumba khususnya hinggi dan lau untuk upacara kematian sebagai salah satu hasil kebudayaan dari masyarakat Sumba dapat dibaca untuk memahami budaya masyarakat Sumba. Hinggi dan lau untuk upacara kematian dianggap sakral dan memiliki makna filosofis yang menceritakan mengenai daur kematian, memiliki nilai lebih sebagai wujud penghormatan kepada leluhur serta sebagai wujud simbolis bagi kepercayaan adat.Hasil dari penelitian ini adalah penjelasan mengenai kaitan motif pada hinggi dan lau dengan budaya masyarkat Sumba dalam hal kepercayaan, adat serta sosial dalam tatanan hidup masyarakat Sumba, gambaran dan penjelasan akan visual dari kain hinggi dan lau untuk upacara kematian yang meliputi bentuk kuda, ayam, tau (manusia), udang, dan ular. ABSTRACT  Hinggi and lau are Sumba’s traditional sheet (Kain Sumba) used for ceremonial purposes, one of them is funeral. Hinggi and lau containts its own story that describe Sumba. This research is consisted of following topics : (1) How hinggi and lau’s motive are related to Sumba culture? (2) How hinggi and lau’s visual representation appear on funeral. The approach of this qualitative research utilize the Culture Theory purposed by Clliford Greetz. Research was conducted in Sumba. Focusing on the analysis of Kain Sumba especially hinggi and lau for funeral as one of tangible heritage of Sumba’s people, that can be read, studied and comprehended. Hinggi and lau considered sacred and contais the philosophy that describe the Cyrcle of Death, has the extra virtue of respect to the ancestors and also as a symbolic representation of traditional faith.The result of this research is to describe how hinggi and lau are related to the culture of Sumba people, in faith, social and tribal life of Sumba people. Also as visual description of hinggi and lau for funeral 
KAJIAN BUSANA TOKOH DRUPADI WAYANG KULIT PURWA GAGRAK SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ESTETIKA Dewi Rama; Adji Isworo
Texture:Art and Culture Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.029 KB) | DOI: 10.33153/texture.v3i2.2808

Abstract

ABSTRAKWayang  merupakan salah satu hasil kebudayaan Jawa yang memilikicerita serta tokoh yang beranekaragam. Wayang sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia memiliki keistimewaan, bahwa budaya adiluhung dalam wujud pergelaran wayang kulit ini penuh dengan ajaran dan falsafah hidup yang sangat tinggi tarafnya. Drupadi sebagai tokoh wayangkulit Purwa dalam cerita Mahabharata memiliki banyak falsafah dan tuntunan dalam perjalanan hidupnya. Memiliki keistimewaan seperti kelahiran yang berasal dari sesaji, serta busana yang tidak habis-habis saat dilucuti Dursasana.  Setiap bagian busana dikenakan Drupadi tersebut memiliki makna yang menarik untuk dikaji lebih mendalam. Bagian tersebutseperti, Gelung Keling, Sumping Waderan, Rambut Gendhong, Jamang Sada Saeler, Kemben, Dodot, Samparan, Cincin Sesupe Tajuk, Gelang, Kalung, Kelat Bahu. Bagian-bagian busana akan dikaji menggunakan pendekatan Estetika melalui simbol, makna, daya dari Agus Sachari. Melalui pemahaman tersebut, akan menyingkap simbol makna dan daya yang berkaitan dengan jalan hidup Drupadi yang mengalami banyak cobaan dan kebudayaan masyarakat Jawa melingkupi. Busana Drupadi masa dewasa wayang kulit purwa gagrak Surakarta pada hakekatnya merupakan perlambangan dari seorang wanita Jawa yang sederhana.Kata Kunci: Wayang Kulit Purwa, Drupadi, Kajian Busana Drupadi, Estetika, Simbol, Makna, Daya.ABSTRACTPuppet is one of the results of Javanese culture that has a many story and character. Puppet as part of Indonesian culture has a feature, that the valuable culture in the form of shadow puppet shows is full of teachings and philosophies of life that are very high level. Drupadi as Purwa puppet character in the Mahabharata story has many philosophies and guidance in his life journey. It has uniqueness such as births that come from offerings, clothing that is not inexhaustible when stripped by Dursasana. Every part of the clothes worn by Drupadi has interesting meanings for deeper study. The sections are like, Gelung Keling, Sumping Waderan, Gendhong Hair, Jamang Sada Saeler, Kemben, Dodot, Samparan, Sesupe TajukRing, Bracelets, Necklaces, Shoulder Bands. The parts of cloths will be studied using Aesthetic approach through symbols, meanings, power from Agus Sachari. Through this understanding, it will reveal the symbols of meaning and power related to the way of life of Drupadi who experienced many trials and the culture of the Javanese people surrounds. Drupadi's costume in adult puppets purwa gagrak Surakarta is essentially a symbol of a humble Javanese woman.Keywords: Purwa Puppet, Drupadi, Study of Drupadi Clothing, Aesthetics, Symbols, Meanings, Power.
PERANCANGAN INTERIOR HONEY SPA DI SURAKARTA sela Merigrin Setyowati; Siti Badriyah
Texture:Art and Culture Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3878.969 KB) | DOI: 10.33153/texture.v3i2.3531

Abstract

ABSTRACT The city of Surakarta has cultural and economic potential that has been known to come out of the region, especially in the fields of tourism, business and trade, so that the opportunity for the establishment of infrastructure in the field of skin care has the opportunity. The design of the Honey Spa Interior in Surakarta is an alternative honey-based beauty and body treatment facility with a smooty and shinny theme, which has a contemporary-style interior. The design of the Honey Spa Interior in Surakarta uses a practical function approach, ergonomics and themes. The design method refers to the design process.Keywords: Interior Designing, Honey Spa, Contemporary Style, SurakartaABSTRAK Kota Surakarta memiliki potensi budaya dan ekonomi yang telah dikenal sampai keluar daerah terutama di bidang pariwisata, bisnis dan perdagangan sehingga berpeluang untuk berdirinya infrastruktur di bidang perawatan kulit. Perancangan Interior Honey Spa di Surakarta ini adalah suatu alternatif sarana perawatan kecantikan dan tubuh berbahan dasar madu dengan tema smooty and shinny yang interiornya bergaya Kontemporer. Perancangan Interior Honey Spa di Surakarta menggunakan pendekatan fungsi praktis, ergonomi, dan tema. Metode desain mengacu pada proses desain.Kata kunci: Perancangan Interior , Honey Spa, Gaya Kontemporer, Surakarta
pergeseran fungsi seni grafis dari karya seni murni menjadi karya seni terapan Nova Agung Prasetya; Setyo Budi
Texture:Art and Culture Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.215 KB) | DOI: 10.33153/texture.v3i2.3275

Abstract

abstractthe purpose of this research is to understand the changes that occur in graphic art. especially the shift in fuction from graphic art from the dysnatic era to the present era.the development of pure graphic artwork into applied work is based on the need of the widdercommunity that are processed and integrated together with fuctional product.reference from graphic art, especially for high print techniques than began with woodenboard, to gouge, as it expanded into the media of rubber, screen, hardoard, stone, andmetal. The research is more focused and processing graphic arts to become an appliedart that can add economic value to artist. these changes will be reviewed by the author.And what is the cause of the change of graphic art to applied art
ANGSA SEBAGAI IDE DASAR PENCIPTAAN MOTIF BATIK YANG DIAPLIKASIKAN PADA BUSANA LUARAN WANITA Cindy Novita Alfidianti Alfidianti
Texture:Art and Culture Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1024.978 KB) | DOI: 10.33153/texture.v3i2.3273

Abstract

ABSTRAK1 Tugas akhir kekaryaan bertujuan untuk: (1) melakukan eksplorasi desain motif batik dengan sumber ide angsa, (2) mewujudkan karya busana luaran wanita dengan motif batik angsa berdasarkan desain terpilih yang telah dirancang. Karya yang dihasilkan adalah busana luaran wanita dengan menggunakan tema angsa. Angsa tidak hanya merupakan hewan yang indah namun juga memiliki filosofi disetiap tingkah lakunya. Bagi agama Hindu, angsa adalah hewan yang dianggap suci. Bahkan angsa merupakan tunggangan dari Dewi Saraswati. Angsa merupakan simbol kesetiakawanan, simbol kesetiaan dan simbol cinta sejati. Proses pembuatan karya menggunakan teknik batik tulis, teknik pewarnaan colet dengan warna sintetis jenis remasol, dan teknik jahit. Bahan utama yang digunakan adalah kain primisima. Karya busana wanita yang dibuat berfungsi sebagai busana luaran yang dapat digunakan baik formal maupun non-formal. Estetika atau keindahan karya busana luaran wanita dapat diuraikan berdasarkan teori Monroe Bardsley yaitu kesatuan, kerumitan dan kesungguhan. (1) Unsur kesatuan dapat dilihat dari bahan yang digunakan, bentuk motif dan warna yang tersusun secara harmonis, (2) kerumitan karya busana wanita dapat dilihat dari proses pembuatan yanng begitu rumit, (3) kesungguhan dapat dilihat berdasarkan makna yang terkandung di dalam setiap karya.Kata Kunci: angsa, busana wanita, estetika  ABSTRACTThe final task aims to : (1) do explore batik motif design with swan source idea, (2) Create women’s outwear fashion with swan batik motif based on selected design that have been designed. The produced creation is women’s outwear using swan themes. Swan are not only beautiful animals but also have a philosophy in each of their behavior. For Hinduism, swan are animals that are considered sacred. Even the swan is the ride of Saraswati Goddess. The swan is a loyal symbol of friends, symbol sorrow and true love. The making process of creation using batik tulis technique , coloring technique with synthetic colors of remazol and sewing technique. The main materials use is primisima cloth. Women’s fashions creation made to funcyion as outwear that can be used both formal and non formal. The aesthetics of beauty of women’s outwear can be described based on Monroe Bardsley theory of unity, compexity and intensity. (1) the element if unity can be seen from the materials used, the design of motif and colur arranged in harmoni, (2) the complexity of women’s fashion creation can be seen from the making process is cp complicated, (3) the intensity can be seen based on the meaning contained in each creation.Keywords : Swan, Women’s Fashion, Aesthetics

Page 1 of 1 | Total Record : 8