cover
Contact Name
Didik Efendi
Contact Email
di2kefendi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
di2kefendi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP)
ISSN : 25283669     EISSN : 2655638     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ini memuat karya ilmiah pendidik sebagai hasil usaha mengembangkan pembelajaran. Karya ilmiah tersebut berupa artikel sepanjang 5 hingga 10 halaman yang merupakan hasil penelitian atau hasil kajian pustaka yang disusun berdasarkan kaidah artikel ilmiah.Jurnal ini memuat minimal 3 (tiga) artikel dari luar kota Madiun.Terbit 4 (empat) bulan sekali.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No.2 Tahun 2019" : 12 Documents clear
Peningkatan Hasil Belajar Membedakan Berbagai Bunyi Bahasa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Pembelajaran Model Elaborasi (EB) Siswa Kelas I SDN Pesawahan Kecamatan Porong Sulihah Sulihah
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No.2 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.202 KB)

Abstract

Pengajaran berkompetensi dasar Membedakan berbagai bunyi bahasa yang diharapkan adalah pengajaran yang dapat membuat siswa benar-benar mampu menerapkan, bukan hanya menguasai teori saja. Pada kenyataannya hasil belajar pada saat ini tidak seperti yang diharapkan. Siswa belum dapat menerapkan secara maksimal, hal ini terjadi karena guru seringkali hanya mengevaluasi pengajaran dari segi teorinya saja. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa keterampilan siswa untuk bidang Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar Membedakan berbagai bunyi bahasa sangat rendah, yakni hanya 53,33% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas belajar dan nilai rerata yang dicapai hanya 57,67. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Elaborasi. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Elaborasi diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa terampil dalam pembelajaran berkompetensi dasar Membedakan berbagai bunyi bahasa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan kompetensi dasar Membedakan berbagai bunyi bahasa melalui metode Elaborasi pada siswa Kelas I, maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut : Meningkatkan hasil belajar Membedakan berbagai bunyi bahasa melalui metode Elaborasi Siswa Kelas I SDN Pesawahan Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan Model Pembelajaran Elaborasi dalam meningkatkan hasil belajar Membedakan berbagai bunyi bahasa ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) yakni : pada siklus I 67,33; siklus II 73,67, dan siklus III 80,50. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 66,67%, siklus II meningkat menjadi 73,33%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Peningkatan Hasil Belajar Mengungkapkan Tanggapan Terhadap Pembacaan Cerpen Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Strategi Pembelajaran Inquiry Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Kecamatan Mlarak Endang Soenari
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No.2 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.204 KB)

Abstract

Strategi pembelajaran yang kurang melibatkan siswa akan menurunkan minat siswa, sehingga prestasi belajarnyapun akan mengalami penurunan. Strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas siswa merupakan metode belajar mengajar yang mengutamakan peran siswa aktif, baik fisik, mental maupun sosial. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa kemampuan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada standar kompetensi Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen sangat rendah. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan strategi pembelajaran Inquiry. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Inquiry diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa memahami konsep Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 40 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dalam Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi pembelajaran Inquiry pada siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Peranan strategi pembelajaran Inquiry dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi ajar Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) mulai dari siklus pertama sampai siklus terakhir, yakni : pada siklus I 72,05; siklus II 75,68, dan siklus III 80,45. Selain ditandai adanya peningkatan mean skor juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 63,64%, siklus II meningkat menjadi 77,27%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 90,91%.
Peningkatan Hasil Belajar Menyelesaikan Sistem Persamaan Linier Dengan 2 Variabel Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Penerapan Model Think-Pair-Square Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Mlarak Suwito Suwito
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No.2 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.856 KB)

Abstract

Menyelesaikan sistem persamaan linier dengan 2 variabel merupakan salah satu kompetensi dasar yang diajarkan dalam kurikulum bagi siswa SMP Negeri 1 Mlarak khususnya Kelas VIII D yang perlu mendapat perhatian yang serius. Permasalahan yang muncul di Kelas VIII D SMP Negeri 1 Mlarak adalah siswa kurang menguasai beberapa kompetensi dasar yang diajarkan. Seharusnya siswa Kelas VIII D pada Semester I telah memahami materi ajar Menyelesaikan sistem persamaan linier dengan 2 variabel. Berdasarkan data yang ada bahwa sejumlah 42,86% atau 12 siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Mlarak belum memahami sepenuhnya materi Menyelesaikan sistem persamaan linier dengan 2 variabel. Hal ini didukung dengan adanya nilai ulangan harian dengan rerata 58,13 dan 43,75% atau 14 siswa memiliki nilai di bawah rata-rata kelas. Atas dasar data hasil observasi bahwa siswa kurang tertarik terhadap materi Menyelesaikan sistem persamaan linier dengan 2 variabel, karena mungkin menganggap bahwa materi ini adalah materi yang membosankan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 40 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Menyelesaikan sistem persamaan linier dengan 2 variabel melalui metode Think-Pair-Square Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Mlarak Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan Model Pembelajaran Think-Pair-Square dalam meningkatkan kemampuan materi ajar Menyelesaikan sistem persamaan linier dengan 2 variabel ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : pada siklus I 73,75; siklus II 76,88, dan siklus III 79,06. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu siklus I hanya 68,75%, siklus II meningkat menjadi 81,25%, pada siklus III mencapai 100%.
Peningkatan Hasil Belajar Membuat Herbarium Dan Insektarium Pada Mata Pelajaran Ipa Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Kecamatan Mlarak Moh. Taofik
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No.2 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.056 KB)

Abstract

Melalui kegiatan belajar mengajar yang menekankan pada aktivitas siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar yang sesuai dengan harapan. Pemahaman konsep Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam pada mata pelajaran IPA mutlak diperlukan para siswa kelas VII. Ironisnya justru di kelas VII E pemahaman konsep terhadap materi ajar tersebut masih jauh dari harapan, yakni dengan rerata 55,00 dan termasuk pada kategori kurang. Beberapa alasan peneliti menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching dengan media realia dalam mengajarkan materi ajar IPA diantaranya: (1) asas aktivitas digunakan dalam semua jenis metode mengajar baik di dalam maupun di luar kelas, (2) asas aktivitas bertujuan mengembangkan ide-ide atau merealisasikan suatu ide dalam suatu bentuk tertentu, (3) asas aktivitas dapat menikmati pengalaman-pengalaman estetis, (4) memecahkan suatu kesulitan intelektual, dan (5) memperoleh pengalaman dan keterampilan tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus.Tiap siklus terdiri atas 2 kali pertemuan. Dalam setiap siklus mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan Reciprocal Teaching mampu meningkatkan hasil belajar Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam. Terbukti dari peningkatan mean skor dalam setiap siklusnya yakni siklus I memperoleh 73,18, siklus II meningkat menjadi 80,91, dan siklus III meningkat lagi menjadi 87,05. Selain itu juga ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar tiap siklus yaitu siklus I sebanyak 72,73%, siklus II meningkat menjadi 90,91% dan siklus III mencapai ketuntasan menjadi 100%.
Peningkatan Hasil Belajar Memilih Dan Menerapkan Aturan Eksponen Dan Logaritma Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Bowling Kampus Siswa Kelas X A3 SMA Negeri 1 Pulung Sri Puji Rahayu
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No.2 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.99 KB)

Abstract

Pengelolaan kurikulum diarahkan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa. Upaya untuk mendorong guru dalam menetapkan strategi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, guru perlu didorong untuk terus menyempurnakan strategi tersebut misalnya dengan menetapkan kaji tindak dalam pembelajaran. Fenomena yang terjadi di Kelas X A3 diperoleh data rendahnya pemahaman konsep Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma, yakni 50,00% siswa memiliki nilai di bawah standar ketuntasan dengan nilai rerata yang dicapai 64,71. Masalah ini perlu segera ditangani agar tidak menimbulkan akibat yang fatal pada siswa. Penerapan model pembelajaran Bowling Kampus, merupakan sebuah penawaran peneliti dalam memecahkan masalah dengan harapan minimal 75% dari jumlah siswa memahami konsep Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 45 menit yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrumen tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma pada mata pelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Bowling Kampus Siswa Kelas X A3 SMA Negeri 1 Pulung Kabupaten Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Peranan Model Pembelajaran Bowling Kampus dalam meningkatkan pemahaman konsep Matematika materi ajar Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) yakni : pada siklus I 73,05; siklus II 75,27, dan siklus III 79,44. Selain itu ditandai pula adanya peningkatan prosentase ketuntasan belajar yaitu pada siklus I hanya 66,67%, siklus II menjadi 80,55%, pada siklus III mencapai 94,44%. Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan Model Pembelajaran Bowling Kampus dalam proses pembelajaran dapat meningkatan pemahaman konsep Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma pada mata pelajaran Matematika.
Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mengenai Tokoh Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Melalui Strategi Peer Lessons Siswa Kelas V SDN 3 Carangrejo Kecamatan Sampung Sunarti Sunarti
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No.2 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.092 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini peneliti menerapkan strategi Peer Lessons dalam upaya peningkatan . hasil belajar ilmu pengetahuan sosial mengenai tokoh perjuangan kemerdekaan indonesia dengan harapan minimal 75% dari jumlah siswa terampil dalam menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia melalui metode Peer Lessons pada siswa Kelas V SDN 3 Carangrejo Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan Strategi Peer Lessons dalam meningkatkan pemahaman konsep mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi ajar Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) yakni : pada siklus I 72,25; siklus II 75,25, dan siklus III 80,50. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar yaitu pada siklus I hanya 65,00%, siklus II meningkat menjadi 75,00%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Peningkatan Kemampuan Menerapkan Hukum Newton Pada Mata Pelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Mlarak Tri Puji Atmoko
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No.2 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.878 KB)

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam khususnya pada kompetensi dasar Menerapkan Hukum Newton Untuk Menjelaskan Berbagai Peristiwa dalam Kehidupan Sehari-hari sangat rendah, yakni 50,00% dari jumlah siswa memiliki nilai di bawah standar ketuntasan dengan nilai rerata yang dicapai 59,38. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Examples Non Examples. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa memahami konsep Menerapkan Hukum Newton Untuk Menjelaskan Berbagai Peristiwa dalam Kehidupan Sehari-hari. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2x45 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan Menerapkan Hukum Newton Untuk Menjelaskan Berbagai Peristiwa dalam Kehidupan Sehari-hari melalui metode Examples Non Examples pada siswa Kelas VIII E, SMP Negeri 1 Mlarak Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan Model Pembelajaran Examples Non Examples dalam meningkatkan kemampuan Ilmu Pengetahuan Alam ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 71,25; siklus II 76,25; dan siklus III 78,03. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan prosentasi ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 64,28%, siklus II 75,00%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 96,42%.
Peningkatan Hasil Belajar Mendeskripsikan Kondisi Lingkungan Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Strategi Pembelajaran Gallery Of Learning Siswa Kelas III/B SLB Negeri Banyuates Kabupaten Sampang Endah Kartiningsih
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No.2 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.412 KB)

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam khususnya pada kompetensi dasar Mendeskripsikan kondisi lingkungan sangat rendah, yakni 50,00% dari jumlah siswa memiliki nilai di bawah standar ketuntasan dengan nilai rerata yang dicapai 55,00. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Gallery of Learning. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Gallery of Learning diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa memahami konsep Mendeskripsikan kondisi lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Mendeskripsikan kondisi lingkungan melalui metode Gallery of Learning pada siswa Kelas III/B SLB Negeri Banyuates Kabupaten Sampang Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan Model Pembelajaran Gallery of Learning dalam meningkatkan kemampuan Ilmu Pengetahuan Alam materi ajar Mendeskripsikan kondisi lingkungan ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : pada siklus I 70,00; siklus II 75,00; dan siklus III 81,25. Selain ditandai adanya peningkatan mean skor juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 50,00%, siklus II meningkat menjadi 75,00%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Penerapan Metode Maternal Reflektif Untuk Meningkatkan Kemampuan Bicara Bagi Anak Tunarungu Klas III SLB Pancaran Kasih Mejayan Kabupaten Madiun Tahun Pembelajaran 2015 – 2016 Mukti Widartiningsih
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No.2 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan siswa tunarungu dalam berkomunikasi dipengaruhi oleh kemampuan siswa membaca ujaran sebagai sarana penerimaan, serta kemampuan bicara sebagai cara pengungkapan diri. Kemampuan bicara akan maksimal jika siswa dapat mengadakan refleksi atas bahasa yang sudah mereka miliki sehingga dapat menemukan sendiri aturan bahasa. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan bicara siswa kelas III SLB Pancaran Kasih Mejayan Tahun Pelajaran 2015-2016. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode maternal reflektif dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas III semester I di SLB Pancaran Kasih Mejayan Tahun Pelajaran 2015-2016. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Data penelitian yang digunakan melalui tes hasil belajar dan pengamatan (observasi) terhadap aktivitas siswa dengan subyek penelitian berjumlah 5 siswa. Teknik analisa data secara deskriptif dengan desain penelitian menggunakan 3 siklus. Tiap siklus terdapat tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Melihat hasil dari studi awal angka ketuntasan masih rendah setelah diadakan perbaikan ada peningkatan yaitu nilai rata-rata pada siklus I sebesar 51 ketuntasan masih 40 % dan siklus II sebesar 63,6 dan ketuntasannya 60 %. Sedangkan pada siklus III nilai rata-rata sebesar 77,8 dan ketuntasan 80 %. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan yaitu ada kenaikan pada siklus 2 dibanding siklus 1 yaitu sebesar 12,6 dan siklus 3 lebih meningkat dibandingkan siklus 2 yaitu sebesar 14,2. 2) Terjadi peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang dapat dibaca pada lembar observasi. Jadi dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui metode Maternal Reflektif diharapkan lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa tunarungu di kelas III SLB Pancaran Kasih mejayan.
Peningkatan Semangat Kerja Guru Melalui Supervisi Komunikasi Administrasi Oleh Kepala Sekolah Di SDN Kedungsumur 3 Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo Sari Mulyo
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No.2 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.447 KB)

Abstract

Tercapainya tujuan organisasi merupakan suatu hal yang penting bagi pimpinan. Begitu juga dalam lembaga pendidikan, tercapainya tujuan lembaga pendidikan menjadi tolok ukur bagi peneliti dalam menilai keberhasilan pimpinan yakni guru di dalam memimpin para guru. Namun demikian sering dijumpai adanya guru yang kurang bersemangat dalam bekerja meskipun kebutuhan hidupnya, yang berupa gaji yang tinggi sudah dipenuhi. Hal ini disebabkan karena pihak sekolah kurang memperhatikan kebutuhan sosial psikologis para guru. Kebutuhan sosial psikologis ini bisa berupa komunikasi yang baik antara peneliti dengan kepala guru, guru dengan kepala sekolah selaku pimpinan lembaga pendidikan. Sebagai upaya membantu memecahkan masalah tersebut, maka peneliti menawarkan suatu bentuk supervisi komunikasi administrasi. Hasil dari pelaksanaan supervisi komunikasi administrasi ini ditengarai menjadikan situasi sekolah menjadi lebih kondusif apalagi jika didukung adanya lingkungan kerja yang memadai. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Tiap siklus melalui penatahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan semangat kerja guru SDN Kedungsumur 3 Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo melalui Supervisi Komunikasi Administrasi pada Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan komunikasi administrasi dapat meningkatkan semangat kerja guru, karena komunikasi administrasi mampu memperjelas tugas guru dalam melaksanakan manajemen sekolah yang akan selalu dikembangkan guru dalam melaksanakan tugas profesinya.

Page 1 of 2 | Total Record : 12