cover
Contact Name
Marselius Sampe Tondok
Contact Email
marcelius@staff.ubaya.ac.id
Phone
+622178881112
Journal Mail Official
psikologi@gunadarma.ac.id
Editorial Address
Jl. Margonda Raya, No.100, Depok, Jawa Barat. 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Psikologi
Published by Universitas Gunadarma
Jurnal Psikologi (JPUG) accepts manuscripts based on empirical research, both quantitative and qualitative. Priority is given to quantitative research of the multivariate type. Meanwhile, the Jurnal Psikologi also accepts meta-analysis or systematic review manuscripts that have advantages in terms of novelty or unique variables.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2010)" : 13 Documents clear
SKEMA PERSELINGKUHAN DALAM PERNIKAHAN DAN INTENSI UNTUK MENIKAH PADA WANITA DEWASA MUDA YANG ORANGTUANYA BERSELINGKUH Dian Adriani; Sri Rochani
Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak yang mengetahui perselingkuhan orang tuanya memiliki skema pernikahan yang di dalamnya terdapat perselingkuhan, yang akan mempengaruhi perilaku mereka untuk menikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan skema perselingkuhan dalam pernikahan dengan intensi untuk menikah pada wanita dewasa muda yang orang tuanya selingkuh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan skema perselingkuhan dalam pernikahan dengan intensi untuk menikah tidak signifikan. Selain itu juga diketahui bahwa meskipun skema perselingkuhan dalam pernikahan yang dimiliki responden adalah negatif tetapi intensi untuk menikah tetap cenderung tinggi
KONFLIK PACARAN JARAK JAUH PADA INDIVIDU DEWASA MUDA Saadatun Nisa; Praesti Sedjo
Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Individu yang menjalani pacaran jarak jauh sangat mungkin akan mengalami suatu konflik, jika tidak segera diselesaikan dapat mengakibatkan frustasi dan memberikan pengaruh langsung pada suatu hubungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai konflik, penyebab konflik, dan cara penyelesaian konflik yang dialami oleh individu dewasa muda yang menjalani pacaran jarak jauh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan penelitian studi kasus, di mana dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara secara umum serta metode observasi bukan partisipan. Subjek penelitian ini adalah individu dewasa muda yang berusia 20-35 tahun yang menjalin hubungan pacaran jarak jauh. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa subjek mengalami konflik personal, di antaranya keinginan subjek untuk menjalin hubungan resmi tetapi subjek merasa orang tuanya belum mengijinkan. Pada saat subjek sedang ada masalah pacarnya tidak berada di samping subjek, subjek sulit untuk mencari waktu yang tepat untuk berkomunikasi dengan pacarnya, adanya perasaan takut putus dan takut jika pacarnya selingkuh. Selain itu, subjek mengalami konflik interpersonal, di antaranya dikarenakan komunikasi yang tidak lancar dan perbedaan status ekonomi. Cara subjek untuk mengatasi konflik tersebut adalah berkomunikasi dengan pacarnya, berpikiran positif, bersabar, saling percaya, saling mengerti satu sama lain dan kuatnya komitmen dari kedua belah pihak.
SIKAP AYAH DAN IBU TERHADAP KEKERASAN OLEH GURU Asrian Dani Alia; Dona Eka Putri
Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekerasan oleh guru yang terjadi di sekolah yang marak terjadi seringkali dibenarkan oleh masyarakat bahkan orang tua dari peserta didik karena tindak kekerasan merupakan bagian dari proses mendidik anak. Masih ada yang berpendapat bahwa apa yang dilakukan oleh oknum guru adalah merupakan salah satu bentuk pendidikan untuk memberikan dan menanamkan nilai-nilai disiplin kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris perbedaan sikap ayah dan ibu terhadap perilaku kekerasan oleh guru. Penelitian ini dilakukan terhadap 42 orang ayah dan 42 orang ibu yang memiliki anak yang duduk di bangku SMP, berusia antara 31 sampai 55 tahun dari berbagai kalangan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan uji T (T-Test) yaitu Independent Sample T-Test, diperoleh skor T sebesar -6.007 dengan sig. (2-tailed) sebesar 0.000 (p < 0.05). Hal ini berarti terdapat perbedaan sikap yang signifikan pada ayah dan ibu terhadap perilaku kekerasan oleh guru.
SOSIALISASI GENDER OLEH ORANGTUA DAN PRASANGKA GENDER PADA REMAJA Dewi Ashuro Itouli Siregar; Sri Rochani
Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teori belajar sosial, perlakuan orangtua yang berbeda secara tradisional terhadap anak laki-laki dan perempuan dipercaya sebagai salah satu sumber prasangka gender. Untuk membuktikan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sosialisasi gender oleh orangtua dengan prasangka gender pada remaja. Partisipan terdiri atas 106 perempuan dan 94 pria di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penolakan gender (hostile sexism) pada remaja pria lebih tinggi daripada perempuan. Sebaliknya, perempuan memiliki penerimaan gender (benevolent sexism) yang lebih tinggi daripada pria. Diketahui pula bahwa orangtua menerapkan sosialisasi gender yang lebih tradisional pada remaja perempuan. Responden dari ibu yang lebih dominan ternyata memiliki penerimaan gender yang lebih tinggi. Juga ditemukan adanya hubungan karakteristik demografis berupa usia, tingkat pendidikan, dan status bekerja pada ibu dengan prasangka gender. Berdasarkan analisis korelasi Pearson, tidak terbukti bahwa sosialisasi gender oleh orangtua berhubungan dengan prasangka gender secara umum, maupun dengan penerimaan gender pada remaja pria dan perempuan. Namun demikian, ditemukan bahwa sosialisasi gender oleh orangtua memiliki hubungan dengan penolakan gender pada remaja pria meskipun tidak pada remaja perempuan.
RESILIENSI PADA MASYARAKAT KOTA PADANG DITINJAU DARI JENIS KELAMIN Rinaldi Rinaldi
Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu negara yang berada dalam rangkaian gunung berapi aktif di dunia dan berada di atas tumbukan banyak lempeng bumi, Indonesia berpotensi mengalami banyak gempa bumi. Kota Padang adalah salah satu daerah yang rawan bencana gempa bumi karena berada pada jalur subduksi lempeng Australia dan Eurasia. Bencana alam tentunya membawa kerugian dan penderitaan bagi masyarakat yang tertimpa bencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur perbedaan resiliensi pada masyarakat kota Padang ditinjau dari jenis kelamin. Partisipan dalam penelitian ini adalah 167 orang masyarakat kota Padang yang berada dalam daerah kuning (5-10 mdpl) dan merah (0-5 mdpl). Instrumen penelitian adalah kuesioner yang dikembangkan dari Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Data dianalisis menggunakan uji perbandingan dari metode statistik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada perbedaan resiliensi antara pria dan wanita. Pria memiliki skor resiliensi lebih tinggi dibandingkan wanita.
KONSEP DIRI PRIA BISEKSUAL Tutut Dian Vitasandy; Anita Zulkaida
Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orientasi seks seseorang seringkali mendapat pandangan buruk dari lingkungan. Salah satu orientasi seks yang sering mendapat stigma negatif tersebut adalah biseksual yang dapat memengaruhi konsep diri individu yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri pada pria biseksual. Subjek penelitian ini adalah laki–laki yang berusia antara 23–30 tahun, belum menikah dan memiliki kelainan orientasi seksual yaitu biseksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum subjek pertama cenderung memiliki konsep diri yang positif, karena subjek pertama tidak pernah merasa terganggu dengan keadaannya sebagai seorang biseksual bahkan subjek bisa menghargai dirinya sendiri walaupun orang–orang di sekitarnya berpandangan negatif mengenai keadaan dirinya, sehingga subjek pun selalu merasa percaya diri. Adapun pada subjek kedua cenderung memiliki konsep diri yang negatif, karena subjek selalu melihat dirinya banyak kekurangan, sehingga subjek merasa terbatasi saat berinteraksi dengan lingkungan sosial, tetapi terkadang subjek melihat keadaan biseksual sebagai kelebihan karena pada saat yang sama dirinya bisa menyukai lawan jenis dan sesama jenis. Subjek pun belum bisa menghargai dirinya sendiri dengan baik karena masih ada penolakan dari dalam dirinya terhadap orientasi seksualnya, begitu pula di tempat subjek bekerja ada beberapa orang yang meremehkan kemampuan kerja subjek seperti tenaga subjek untuk mengangkat barang, kecepatan kerja.
DUKUNGAN SOSIAL, KONSEP DIRI, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP KRISTEN YSKI SEMARANG Rensi Rensi; Lucia Rini Sugiarti
Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena melihat adanya banyak faktor yang dapat berperan pada naik turunnya prestasi belajar seorang siswa. Hal ini dapat berupa sesuatu yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur pengaruh dukungan sosial dan konsep diri terhadap prestasi belajar siswa. Subjek penelitian adalah siswa-siswi SMP Kristen YSKI Semarang yang sedang duduk di kelas VII. Jumlah subjek 179 orang siswa, dan dari antaranya diambil sampel sebanyak 60 orang siswa. Penelitian ini menggunakan uji statistik simultan (uji statistik F) untuk menguji hipotesis mayor penelitian dan uji statstik t untuk menguji hipotesis minornya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial berpengaruh terhadap prestasi belajar. Juga ditemukan adanya pengaruh positif dari konsep diri terhadap prestasi belajar siswa.
PERSEPSI TERHADAP CIDERA DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ATLET TAE KWON DO WANITA Andi Arief Pamungkas
Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena yang berkembang sekarang memperlihatkan bahwa sudah banyak wanita yang mengikuti olahraga yang umumnya diikuti oleh kaum pria, khususnya dalam cabang olahraga Tae Kwon Do yang di dalamnya banyak sekali kontak fisik yang memungkinkan seorang atlet mengalami cidera. Cidera akan mempengaruhi penampilan fisik. Sebagai seorang wanita, penampilan fisik merupakan hal yang penting. Sebagai seorang atlet wanita, hal ini akan menjadi beban pikiran bagi mereka bagaimana kalau terkena cidera. Tetapi tidak semua atlet Tae Kwon Do wanita menjadikan cidera sebagai beban pikiran. Tidak semua atlet Tae Kwon Do wanita mempunyai pandangan yang sama terhadap cidera. Cara seorang atlet Tae Kwon Do wanita memandang cidera akan mempengaruhi kepercayaan dirinya dalam bertanding. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara persepsi terhadap cidera dengan kepercayaan diri pada atlet Tae Kwon Do wanita. Penelitian ini melibatkan 45 orang atlet Tae Kwon Do wanita yang berusia antara 18 sampai 21 tahun. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa hasil koefisien korelasi sebesar 0.817 (p < .01). Dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara persepsi terhadap cidera dengan kepercayaan diri pada atlet Tae Kwon Do wanita.
INTIMASI PADA PRIA DEWASA AWAL YANG BERPACARAN JARAK JAUH BEDA KOTA Kiki Yudistriana; A.M. Heru Basuki; Intaglia Harsanti3
Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intimasi pada seorang pria yang berpacaran berada pada satu kota yang sama mungkin dapat dengan mudah terlihat, tetapi akan lebih sulit melihat intimasi jika seorang pria tersebut berpacaran berbeda kota dengan pasangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa gambaran intimasi pada pria dewasa awal yang berpacaran jarak jauh, faktor-faktor apa yang menyebabkan intimasi pada pria dewasa awal yang berpacaran jarak jauh dan bagaimana proses perkembangan intimasi pada pria dewasa awal yang berpacaran jarak jauh. Di dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk studi kasus dengan metode wawancara dan observasi. Subjek dalam penelitian ini adalah pria dewasa awal berusia 25 tahun dengan jenis kelamin laki-laki yang mempunyai pacar di luar kota. Hasil penelitian ini terdapat intimasi yang cukup baik antara hubungan subjek dan pasangan subjek karena dari ke delapan komponen intimasi subjek memiliki tujuh komponen intimasi. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan subjek dan pasangan subjek, yaitu keluasan, keterbukaan dan kedalaman. Proses intimasi pada subjek dan pasangan yaitu karena adanya komunikasi yang baik dengan saling menelepon, mengirim SMS dan mengirim email.
KOHESIVITAS TIM PENDUKUNG SEPAKBOLA PERSIJA Bayu Wicaksono; Hendro Prabowo
Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sepak bola adalah permainan yang sangat lekat dengan masyarakat Indonesia dan digemari oleh berbagai kalangan. Banyaknya tim sepak bola yang ada di setiap wilayah Indonesia menimbulkan antusias penduduk setiap wilayah untuk mendukung tim sepak bola dari wilayahnya sendiri. Hal ini pula yang melatar belakangi adanya tim pendukung sepak bola Persija, atau yang lebih dikenal dengan The Jakmania. Persija adalah tim sepak bola dari DKI Jakarta. Mengacu pada antusiasme pendukung sepak bola The Jakmania, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kohesivitas dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kohesivitas pada The Jakmania. Hasil penelitian menunjukkan adanya kohesivitas individu dalam kelompok kecil The Jakmania. Kohesivitas terlihat dari aktifitas kelompok dalam komunitas, aktifitas kelompok kecil, proses pengambilan keputusan, identitas kelompok, kohesivitas kelompok di luar lapangan dan di lapangan.

Page 1 of 2 | Total Record : 13