cover
Contact Name
Noni Antika Khairunnisah, S.Pd
Contact Email
lpp.mandala@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
lpp.mandala@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala
ISSN : 25485555     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
The Mandala Education Journal is an educational scientific research article and the results of Social research, Science, Politics, and the results of literature studies.
Arjuna Subject : -
Articles 564 Documents
Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa Kelas V SDN Renggung Kec. Kopang Kab. Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017 Hj. Siti Roja’ah
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.291 KB) | DOI: 10.36312/jupe.v2i2.211

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri  Renggung  melalui penerapan model pembelajaran Quantum teaching. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri  Renggung  yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik observasi dan tes. Instrumen penelitian menggunakan lembar tes dan lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa. Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching untuk meningkatkan prestasi belajar IPA tersebut dapat dilaksanakan dengan cara melakukan pembelajaran dengan kerangka “TANDUR” (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan), menerapkan asas dan prinsip-prinsip Quantum Teaching, serta memaksimalkan penggunaan unsur konteks dan isi dalam pembelajaran. Adapun peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata siswa 62,91 dengan persentase ketuntasan sebesar 32% dari keseluruhan jumlah siswa. Pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 79,41 dengan persentase ketuntasan sebesar 68 % dari keseluruhan jumlah siswa. Pada siklus II nilai rata- rata siswa menjadi 87,50 dengan persentase ketuntasan sebesar 85% dari keseluruhan jumlah siswa
PENGAJARAN BAHASA DAN SASTRA SASAK DI SEKOLAH (Hambatan dan Alternatif Pemecahannya) Lalu Habiburrahman
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.354 KB) | DOI: 10.36312/jupe.v1i1.55

Abstract

Di dunia saat ini, terdapat tidak kurang dari 6000 bahasa. Separuh dari bahasa-bahasa tersebut terancam punah. Dari jumlah 6000 bahasa tersebut, sebanyak 746 bahasa berada di Indonesia. Bahasa-bahasa tersebut tersebar dari ujung timur hingga ujung barat kepulauan Indonesia. Kondisi bahasa-bahasa yang ada di Indonesia juga tidak lepas dari ancaman kepunahan. Ancaman muncul antara lain karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa daerah. Survey tahun 1999 menemukan bahwa hanya 15 provinsi dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia yang membelajarkan bahasa daerah. Penerapan kurikulum 2013 yang baru dilakukan pemerintah menghilangkan Mulok. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah pada kurikulum 2013 adalah bagian integral dari pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBP), meliputi berbagai kompetensi beberapa jenis kesenian, baik seni tari, seni musik, seni kriya dan sebagainya. Menyikapi kondisi kurikulum 2013, Pemerintah Jawa Tengah menerbitkan peraturan yang mewajibkan: a). pembelajaran Bahasa dan Sastra Jawa di sekolah; b). penggunaan Bahasa Jawa sehari dalam seminggu di semua instansi pemerintah; c). mengijinkan penggunaan Bahasa Jawa dalam rapat paripurna. Sikap yang diambil pemerintah Jawa tengah ini telah mengangkat gengsi bahasa dan sastra daerah menjadi bahasa resmi dan bahasa ilmu pengetahuan. Jika pembelajaran Bahasa dan Sastra Jawa Tengah segera mendapat perlindungan dari pemerintah, pada kasus pembelajaran Bahasa dan Sastra Sasak kondisinya berbeda. Dari survey sederhana yang dilakukan ditemukan: a). terdapat sekolah-sekolah yang tidak mengajarkan Bahasa Sasak; b). banyak orang tua di Kota Mataram (Lombok, NTB)  dan sekitarnya yang memilih menggunakan Bahasa Indonesia dalam komunikasi di lingkungan keluarga; c). belum ditemukan aturan penggunaan Bahasa Sasak di Instansi-instansi pemerintah di Lombok (NTB). Untuk menyikapi permasalahan pembelajaran tersebut, beberapa alternatif yang ditawarkan: a). perlu ada peraturan pemerintah daerah yang memungkinkan gengsi Bahasa dan Sastra Sasak meningkat menjadi bahasa resmi dan bahasa ilmu pengetahuan; b). perlu ada upaya instansi terkait untuk melakukan digitalisasi dan publikasi hingga ke sekolah-sekolah, naskah-naskah klasik Berbahasa Sasak, koleksi museum Negeri NTB; c). perlu ada upaya trasliterasi dan digitalisasi hasil transliterasi naskah-naskah klasik Berbahasa Sasak koleksi Museum Negeri NTB untuk menyediakan sumber belajar Bahasa dan Sastra Sasak hingga di sekolah-sekolah.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS YANG KOMPREHENSIF MELALUI METODE SIMULASI DI MI NURUL ULUM MERTAK TOMBOK LOMBOK TENGAH Hadi Wijaya; Mukminah Mukminah
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.509 KB) | DOI: 10.36312/jupe.v1i1.94

Abstract

This study aims to improve comprehensive learning outcomes of Social Studies through the application of the simulation method in Grade V of SD Muhammadiyah Bausasran ll Yogyakarta.This was a classroom action research study involving collaboration between the teacher and the researcher. The study was conducted in MI Darul Ulum Mertak Tombok Lombok Tengah and the research subjects were 29 Grade V students. The action implemented was the learning of Social Studies using the simulation method consisting of three cycles. The data were collected through tests, observations, interviews, and questionnaires. The research instruments were validated through expert judgment. The data were analyzed by means of the quantitative descriptive technique. The minimum mastery criterion applied at the school was a score of 65 for the cognitive, affective, and psychomotor aspects. The results of the study showed that the learning of Social Studies using the simulation method was capable of improving the learning outcomes of Social Studies in Grade V of MI Darul Ulum Mertak Tombok Lombok Tengah in the cognitive, affective, and psychomotor aspects. The improvements in the cognitive aspect in Cycles I, II, and III were, respectively, 62.06%, 75.86%, and 100%. The improvements in the affective aspect in Cycles I, II, and III were, respectively, 51.72%, 68.96%, and 75.86%. The improvements in the affective aspect in Cycles I, II, and III were, respectively, 41.38%, 75.86%, and 79.31%. Based on the results of the study, it can be concluded that the application of the simulation method is capable of improving comprehensive learning outcomes of Social Studies in Grade V of MI Darul Ulum Mertak Tombok Lombok Tengah. Therefore, teachers should apply the simulation method as an alternative to improve comprehensive learning outcomes of Social Studies
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI MA NW NURUL IHSAN TILAWAH Ahmad Muslim; Baiq Rohyatun; Muhammad Iqbal
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 3, No 3 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.115 KB) | DOI: 10.36312/jupe.v3i3.514

Abstract

Kurikulum 2013 berbasis pada penguatan penalaran diharapkan mampu menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. Alasan perubahan kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013 disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya: tantangan masa depan, fenomena negatif yang mengemuka, dan persepsi masyarakat. Kurikulum 2013 ini adalah kurikulum terbaru yang implementasinya baru dimulai di lapangan mulai tahun 2013 dan masih dalam tahap pelaksanaan. Karena kurikulum ini masih sangat baru, maka diperlukan strategi yang efektif dan efisien dalam imlementasinya. MA NW Nurul Ihsan  merupakan salah satu sekolah yang melaksanakan program Kurikulum 2013. Berdasarkan alasan tersebut, dalam penelitian ini lebih menitikberatkan dalam mengkaji tentang “Strategi Implementasi Kurikulum 2013 di MA NW Nurul Ihsan Tilawah. Setelah melaksanakan penelitian ini, luaran penelitian diharapkan akan menghasilkan beberapa manfaat yaitu informasi tentang strategi implementasi kurikulum 2013 yang mencakup: strategi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum 2013. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, dimana peneliti akan melakukan observasi (pengamatan), dokumentasi dan wawancara, adapun metode analisis data kualitatif melalui tiga aktivitas, yaitu (1) reduksi data (data reduction), (2) penyajian data (data display), dan (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/ verification). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 masih belum terlaksana dengan baik, yakni pada tahapan perencanaan pembelajaran proses maupun penilaiannya. Guru masih belum memahami secara mendalam terkait arah dan tujuan penerapan dan hasil yang ingin dicapai dalam penerapan kurikulum 2013 di MA NW Nurul Ihsan Tilawah
Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Penyusunan RPP Yang Baik Dan Benar Melalui Pendampingan Berbasis KKG Semester Dua Tahun Pelajaran 2016/2017 Di SD Negeri 15 Ampenan Ni Kadeq Sukendri
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 3, No 3 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.839 KB) | DOI: 10.36312/jupe.v3i3.537

Abstract

Latar belakang diadakannya Penelitian ini adalah rendahnya kompetensi guru sasaran Di SD Negeri 15 Ampenan dalam penyusunan Rencana Pelakssanaan Pembelajaran (RPP) yang baik dan benar yang berdampak kurang percaya diri dalam proses pembelajaran. Solusinya diadakan pendampingan baik secara kelompok maupun individu dalam penyusunan RPP yang baik dan benar. Tujuannya adalah untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan pendampingan berbasis KKG dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP yang baik dan benar, yang bermanfaat untuk meningkatkan profesionalisme sebagai kepala sekolah dan bagi guru untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas. Hipotesis tindakan: meningkatkan kompetensi guru guru sasaran SD Negeri 15 Ampenan semester satu tahun pelajaran 2016/2017 dalam menyusun RPP yang baik dan benar. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus dua kali pertemuan. Tahapan setiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah; 1) hasil observasi Kepala Sekolah maupun observasi guru selama proses pendampingan telah memperoleh skor rata-rata > 4,0, 2) hasil kerja guru dalam penyusunan RPP mencapai > 100% dengan nilai rata-rata > 70,00. Hasil penelitian pada siklus I observasi Kepala Sekolah rata-rata (3,40), observasi guru rata-rata (3,33) dan hasil kerja individual rata-rata nilai (67,52) dengan prosentase ketercapaian (10%). Pada siklus II observasi Kepala Sekolah rata-rata (4,50), observasi guru rata-rata (4,33) dan hasil kerja individual rata-rata nilai (86,19) dengan prosentase ketercapaian (100%). Indikator keberhasilan telah tercapai, penelitian di nyatakan berhasil dan dihentikan pada siklus II. Kesimpulan; pelaksanaan pendampingan dapat meningkatkan kompetensi guru sasaran SD Negeri 15 Ampenan dalam penyusunan RPP yang baik dan benar. Disarankan agar Kepala Sekolah lainnya melakukan penelitian sejenis dalam upaya peningkatan kompetensi guru, dan kepada guru mata pelajaran agar mampu menyusun RPP dengan baik dan benar.
HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA SENI BELADIRI PENCAK SILAT EKSTRAKURIKULER MTS AL-HIDAYAH BAREMAYUNG PRAYA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Elya Wibaya Syarifoeddin
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.421 KB) | DOI: 10.36312/jupe.v1i1.313

Abstract

Pencak Silat tersebut di beberapa daerah, namun di temui juga perbedaan dalam Model gerakan tertentu kemungkinan merupakan penyesuaian terhadap lingkungan baru yang sering berubah, baik disengaja maupun tidak boleh mereka yang mewariskan di Provinsi NTB banyak sekali perguruan pencak silat, dan sekarang merambah dilingkungan sekolah-sekolah serta tidak menutup kemungkinan juga seiring dengan kemajuan teknologi dan perencanaan program-program lainnya, seni beladiri pencak silat juga sekarang diterapkan di sekolah-sekolah sebagai materi pembelajaran Ekstrakurikuler. Prestasi dari masing-masing sekolah perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara maksimal, maka dari itu IPSI merencanakan adanya pembinaan prestasi pencak silat agar mampu bersaing dengan sekolah dan daerah lain. Dalam hal ini peneliti akan mengambil satu sekolah sebagai penunjang pembuatan kajian ilmiah ini yaitu Ekstrakurikuler MTs Al-Hidayah Baremayung Praya Tengah. Dalam pembinaan seni beladiri pencak silat ini melibatkan siswa Ekstrakulikuler MTs Al-Hidayah Baremayung Praya Tengah yang mengikuti Ekstrakulikuler pencak silat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “hubungan power otot tungkai dan keseimbangan dengan kecepatan tendangan sabit pada seni beladiri pencak silat ekstrakurikuler MTs Al-Hidayah Baremayung Praya Tengah tahun pelajaran 2015/2016”. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu tes power otot tungkai menggunakan tes vertical jump, keseimbangan tubuh menggunakan tes keseimbangan dan kecepatan tendangan sabit. Subyek dari penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler MTs Al-Hidayah Baremayung Praya Tengah yang berjumlah 20 Orang. Adapun teknik analisis data menggunakan analisis uji korelasi linieritas berganda, uji koefisien korelasi sederhana menggunakan rumus korelasi product moment dan korelasi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan hubungan antara power otot tungkai (X1) dengan kecepatan tendangan sabit (Y) sebesar , keseimbangan tubuh (X2) dengan kecepatan tendangan sabit (Y) sebesar , dan hubungan antara power otot tungkai (X1), keseimbangan tubuh (X2), dengan kecepatan tendangan sabit (Y) sebesar . Maka dapat disimpulkan bahwa “hubungan power otot tungkai dan keseimbangan dengan kecepatan tendangan sabit pada seni beladiri pencak silat ekstrakurikuler MTs Al-Hidayah Baremayung Praya Tengah tahun pelajaran 2015/2016”. “Di terima”.
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PRESENTASI SISWA KELAS V SDN INPRES SABA KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Hj. ST Nuraini
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.531 KB) | DOI: 10.36312/jupe.v1i1.73

Abstract

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA dengan metode presentasi siswa kelas V SDN Inpres Saba Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun jenis penelitian  yang digunakan  adalah penelitian tindakan kelas. Berdasarkan analisis data, pemberian tindakan pada siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 72 dan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 80%. Ini berarti ketuntasan belajar siswa belum tercapai sesuai dengan ketuntasan belajar yang diharapkan yaitu minimal 85 %. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, masih banyaknya siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran, kesiapan siswa dalam mempelajari materi masih kurang. Hasil analisa data siklus II didapat nilai rata-rata kelas sebesar 75,33 dan ketuntasan belajar siswa sebesar 93,33%. Ini menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal yang diharapkan telah tercapai yaitu apabila ketuntasan belajar siswa minimal 85 %. Ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa telah berhasil. Dengan demikian hasil refleksi dari siklus I sampai siklus II menunjukkan ketuntasan belajar klasikal dalam pembelajaran IPA terpadu, sesuai dengan standar kurikulum sudah berhasil. Berdasarkan hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa melalui  metode pembelajaran presentasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V SDN Inpres Saba Kabupaten Bima tahun pelajaran 2013/2014
Meningkatkan Kompetensi Guru melalui pendampingan berbasis KKG dalam Penyusunan RPP Berdasarkan KTSP di SD Negeri 47 Cakranegara Semester Dua Tahun Pelajaran 2017/2018 Hj. Marhamah
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 3, No 3 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.981 KB) | DOI: 10.36312/jupe.v3i3.528

Abstract

Latar belakang diadakannya Penelitian ini adalah rendahnya kompetensi guru sasaran Di SD Negeri 47 Cakranegara dalam penyusunan Rencana Pelakssanaan Pembelajaran (RPP) Berdasarkan KTSP yang berdampak kurang percaya diri dalam proses pembelajaran. Solusinya diadakan pendampingan baik secara kelompok maupun individu dalam penyusunan RPP berdasarkan KTSP. Tujuannya adalah untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan pendampingan berbasis KKG dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP berdasarkan KTSP, yang bermanfaat untuk meningkatkan profesionalisme sebagai kepala sekolah dan bagi guru untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas. Hipotesis tindakan: meningkatkan kompetensi guru guru sasaran SD Negeri 47 Cakranegara semester Dua tahun pelajaran 2017/2018 dalam menyusun RPP berdasarkan KTSP. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus satu kali pertemuan. Tahapan setiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah; 1) hasil observasi Kepala Sekolah maupun observasi guru selama proses pendampingan telah memperoleh skor rata-rata > 4,0, 2) hasil kerja guru dalam penyusunan RPP mencapai > 85% dengan nilai rata-rata > 80,00. Hasil penelitian pada siklus I observasi Kepala Sekolah rata-rata (3,30), observasi guru rata-rata (3,33) dan hasil kerja individual rata-rata nilai (73,65) dengan prosentase ketercapaian (0%). Pada siklus II observasi Kepala Sekolah rata-rata (4,30), observasi guru rata-rata (4,50) dan hasil kerja individual rata-rata nilai (89,84) dengan prosentase ketercapaian (100%). Indikator keberhasilan telah tercapai, penelitian di nyatakan berhasil dan dihentikan pada siklus II. Kesimpulan; pelaksanaan pendampingan dapat meningkatkan kompetensi guru sasaran SD Negeri 47 Cakranegara dalam penyusunan RPP berdasarkan KTSP. Disarankan agar Kepala Sekolah lainnya melakukan penelitian sejenis dalam upaya peningkatan kompetensi guru, dan kepada guru mata pelajaran agar mampu menyusun RPP berdasarkan KTSP.
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Dengan Menerapkan Model Reading Guide Berbasis PAIKEM Bagi Peserta Didik Kelas I.B.B Semester Satu Tahun Pelajaran 2017/2018 Di SD Negeri 27 Ampenan Fajuri Fajuri
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.825 KB) | DOI: 10.36312/jupe.v2i2.221

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan pendekatan Model Reading Guide Berbasis PAIKEM dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar Peserta didik Kelas I.B.B SD Negeri 27 Ampenan. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan kajian dan bahan temuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas senyatanya. Bagi guru untuk meningkatkan kompetensi dalam proses pembelajaran dan bagi peserta didik untuk meningktakan motivasi belajar yang berdampak meningkatnya hasil belajar peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, masing-masing siklus kegiatannya adalah; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil akhir tindakan pada siklus II menunjukkan bahwa hasil observasi guru memperoleh skor rata-rata (4,43) dan hasil observasi peserta didik mencapai skor rata-rata (4,20). Sedangkan hasil dari peningkatan aktifitas belajar peserta didik adalah meningkatnya perolehan hasil belajar peserta didik mencapai nilai rata-rata (87,87), artinya indikator keberhasilan (> 75,00) telah terlampaui. Karena indikator keberhasilan telah terbukti penelitian dinyatakan berhasil dan dihentikan pada siklus II
KERAGAMAN GENETIK TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) AKSESI UNGGUL HASIL PERSILANGAN BERBASIS RAPD (RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA) Baiq Muli Harisanti
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.372 KB) | DOI: 10.36312/jupe.v1i1.64

Abstract

The use of genetic diversity for the study of kinship between two individuals or two populations within a species is necessary documented. This study aimed to analyze the genetic diversity of Jatropha (Jatropha curcas L.) by using RAPD. This type of research is descriptive developmental research. This study was to analyze the genotypic diversity of crossbred various accessions of Jatropha (Jatropha curcas. L) with RAPD technique. The study population was the whole Jatropha (Jatropha curcas L.) accessions superior results of a cross contained in District Kalipare, Kediri. The sample in this study is jatropha (Jatropha curcas L.) the result of crossing the winning numbers covering 4 numbers of crossbred plants originating from Kalipare, East Java. Based on the analysis of kinship based RAPD embodied in dendogram of Jatropha (Jatropha curcas L.) crosses the superior results indicate that the accession to the elders SM 35 X SP 38 and SP 8 X SP 38 have smaller level of genetic similarity, namely 56 , 8% compared with the level of genetic similarity among accessions with elders SP HS 33 X 8 X 49 and SP 16 SP 76,3%. If traced the origin of the elders of each accession of crossbred, the accessions originating from different areas such as the SM 35 of Nusa Tenggara Barat and HS 49 from East Nusa Tenggara is also possible to have a genetic similarity with accessions from South Sulawesi, such as SP 8, SP 16, SP 33 and SP 38. the previous study (Salim, 2010) on the accession of the elder-accession states that accession HS 49 from NTT has a genetic similarity (89.6%) with the accession SP 38 from South Sulawesi, as well as the accession of NTB SM 35 with the accession SP 16 from South Sulawesi has a genetic similarity coefficient reached 92%.

Page 1 of 57 | Total Record : 564