cover
Contact Name
Amin Fatoni
Contact Email
aminfatoni@unsoed.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
j.molekul@gmail.com
Editorial Address
Jl. Dr. Soeparno No.61 Karangwangkal, Purwokerto, Jawa Tengah 53
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Molekul: Jurnal Ilmiah Kimia
ISSN : 19079761     EISSN : 25030310     DOI : -
MOLEKUL is a peer-reviewed journal of chemistry published by the Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Jenderal Soedirman University, Indonesia. Publishing frequency 2 issues per year, on May and November. This Journal encompasses all branches of chemistry and its sub-disciplines including Pharmaceutical, Biological activities of Synthetic Drugs, Environmental Chemistry, Biochemistry, Polymer Chemistry, Petroleum Chemistry, and Agricultural Chemistry.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2014)" : 10 Documents clear
PENETAPAN KADAR IBUPROFEN DALAM TABLET SERTA APLIKASINYA PADA PLASMA TIKUS JANTAN WISTAR SECARA IN VITRO DENGAN METODE KCKT Susanti Susanti; Aditya Hanif Evridianto; Ika Diandana Yulia Asmara; Asmiyenti Djaliasrin Djalil
Molekul Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.822 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.2.165

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengembangan metode KCKT dalam penetapan kadar tablet ibuprofen dalam plasma darah tikus jantan wistar secara in vitro. Metode  divalidasi berdasarkan parameter linearitas, akurasi, dan presisi. Kondisi KCKT yang digunakan adalah fase terbalik dengan kolom shim pack CLC ODS dan fase gerak asetonitril:bufer fosfat (35:65 v/v), laju alir 0,8 mL/min. Hasil uji linearitas menunjukan nilai r = 0,993 pada kisaran konsentrasi 0,5-5 μg/mL, presisi 0,93 (%RSD), dan perolehan kembali 92,9%. Penentuan ibuprofen dalam tablet generik dan merek pada matriks  plasma tikus jantan wistar menghasilkan persen kadar pada kisaran antara 80-100%. Telah dilakukan penelitian mengenai pengembangan metode KCKT dalam penetapan kadar tablet ibuprofen dalam plasma darah tikus jantan wistar secara in vitro. Metode  divalidasi berdasarkan parameter linearitas, akurasi, dan presisi. Kondisi KCKT yang digunakan adalah fase terbalik dengan kolom shim pack CLC ODS dan fase gerak asetonitril:bufer fosfat (35:65 v/v), laju alir 0,8 mL/min. Hasil uji linearitas menunjukan nilai r = 0,993 pada kisaran konsentrasi 0,5-5 μg/mL, presisi 0,93 (%RSD), dan perolehan kembali 92,9%. Penentuan ibuprofen dalam tablet generik dan merek pada matriks  plasma tikus jantan wistar menghasilkan persen kadar pada kisaran antara 80-100%
EKSPLORASI BAKTERI KITINOLITIK DARI SAMPAH ORGANIK : ISOLASI DAN KARAKTRISASI ENZIM KITINASE Purkan Purkan; Badi’atul Azizah; Afaf Baktir; Sri Sumarsih
Molekul Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.612 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.2.160

Abstract

Enzim kitinase banyak digunakan dalam bidang medis, makanan, bioteknologi dan lingkungan. Banyaknya kebutuhan enzim kitinase menuntut penyediannya yang murah dan melimpah dengan teknologi produksi yang sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk isolasi mikroba kitinolitik dari cairan fermentasi sampah organik, produksi dan uji aktivitas enzim kitinase serta mengetahui karakteristik dari enzim kitinase. Isolasi mikroba telah dilakukan dengan  metode spread plate. Aktivitas kitinase ditentukan secara kualitatif dengan pengukuran indeks kitinolitik dan secara kuantitatif dengan pengukuran absorbansi menggunakan spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang 660 nm berdasarkan banyaknya substrat kitin yang dihidrolisis oleh enzim kitinase. Satu dari beberapa isolat yang didapatkan, yaitu isolat A1 menunjukkan aktivitas kitinolitik tertinggi, yaitu sebesar 1,21. Hasil identifikasi mikrobiologi menunjukkan bahwa isolat A1dinyatakan sebagai Pseudomonas pseudomallei. Bakteri ini mampu menghasilkan kitinase secara optimum pada jam ke 18 waktu fermentasi, dengan penambahan molase 0,5% (b/v) dan 1% kitin (b/v) pada media produksinya. Kitinase yang dihasilkan P.  pseudomallei menunjukkan aktivitas optimum pada suhu 50 °C danpH sebesar 6.
PENURUNAN NILAI COD PADA PESTISIDA SIPERMETRIN DENGAN FOTOKATALIS TITANIUM(IV) OKSIDA-PLATINA Diana Rakhmawaty Eddy; Adhitya Pratama; Atiek Rostika Noviyanti
Molekul Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.748 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.2.161

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan fotodegradasi pestisida jenis sipermetrin dengan adanya fotokatalis titanium (IV) oksida-platina. Fotokatalis tersebut  dibuat dengan merefluks larutan titanium(IV) oksida tetraminplatina(II) klorida selama 2 jam kemudian diuapkan pelarutnya dan dipanaskan selama 12 jam. Padatan fotokatalis kemudian dikalsinasi selama 3 jam pada 500 °C. Hasil sintesis titanium(IV) oksida-platina 0,5% dan 1% dikarakterisasi dengan XRD, SEM, dan SEM-EDX. Kemampuan dalam mengkatalisis fotodegradasi diuji untuk pestisida sipermetrin yang dilakukan  selama 4 jam. Hasil fotodegradasi dinyatakan sebagai COD (Chemical Oxygen Demand) yang diukur setiap 1 jam. Penurunan COD terbesar untuk titanium(IV) oksida platina 0,5% dan titanium(IV) oksida-platina 1% masing-masing yaitu 77% dan 79%.Sementara TiO2 standar sebesar 68,42 %.  Fotokatalis titanium(IV) oksida-platina lebih baik dibanding titanium(IV) oksida untuk degradasi sipermetrin.
PENGGUNAAN LUMPUR AKTIF SEBAGAI MATERIAL UNTUK BIOSORPSI PEWARNA REMAZOL Dewi Yuanita; Endang Widjajanti; Sulistyani Sulistyani
Molekul Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.765 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.2.155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui massa biosorben optimum, waktu kontak optimum dan konsentrasi pewarna optimum dalam biosorpsi lumpur aktif terhadap pewarna remazol teknis serta mengetahui pengaruh proses biosorpsi terhadap kadar COD (Chemical Oxygen Demand) pewarna  remazol teknis. Proses biosorpsi dilakukan dengan sistem batch pada berbagai variasi massa biosorben, waktu kontak dan konsentrasi pewarna remazol teknis. Larutan pewarna remazol teknis sebelum dan sesudah biosorpsi dianalisis secara kuantitatif dengan spektrofotometer UV-Vis. Penentuan kadar COD dilakukan pada larutan remazol teknis sebelum dan sesudah adsorpsi. Efisiensi biosorpsi dinyatakan dalam bentuk konsentrasi teradsorpsi dibagi konsentrasi mula-mula larutan dan dikalikan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: massa lumpur aktif yang memberikan efisiensi terbesar pada biosorpsi remazol blue yaitu 5 gram dengan efisiensi biosorpsi 6,83% sedangkan untuk remazol red adalah 150 gram dengan efisiensi biosorpsi 67,19%. Waktu optimum dalam biosorpsi remazol blue menggunakan lumpur aktif adalah 15 menit dengan efisiensi biosorpsi 7,98%, sedangkan untuk remazol red adalah 75 menit dengan efisiensi biosorpsi 9,30%. Konsentrasi optimum dalam biosorpsi remazol blue menggunakan lumpur aktif adalah 200 ppm dengan efisiensi biosorpsi 6,19% dan untuk remazol red 600 ppm dengan efisiensi biosorpsi 9,10%. Kadar COD  pewarna remazol blue mengalami penurunan sebesar 22,22% setelah proses biosorpsi dengan lumpur aktif.
KARAKTER BENTONIT TERPILAR LOGAM ALUMINIUM PADA VARIASI SUHU KALSINASI Toeti Koestiari
Molekul Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.646 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.2.162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakter bentonit terpilar logam aluminium pada berbagai suhu kalsinasi. Instrumen yang digunakan untuk melihat karakter fisiko-kimia adalah Spektrofotometer IR,  X-ray Diffraction dan Gas Sorption Analyzer. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan karakter dari B-Al yang dikalsinasi pada suhu 300, 400, dan 500 oC.  Persamaan  karakter ketiga B-Al terletak di  daerah gugus fungsional pada  bilangan gelombang 1636 cm-1 dan 3500-4000 cm-1, serta sesuai dengan hasil XRD untuk lapis SiO2 dan Al2O3 yang tidak mengalami perubahan pada harga d, maupun bentuk pori yang dihasilkan menggunakan GSA. Perbedaan suhu kalsinasi menyebabkan perbedaan  bilangan gelombang di daerah sidik jari yaitu adanya pita tajam yang disebabkan oleh  banyaknya ion Al3+ di antar lapis terutama pada suhu kalsinasi 500 oC. Jumlah ion Al3+   karena masuknya pemilar menyebabkan perbedaan luas permukaan ditunjukkan juga oleh GSA dengan harga radius pori  dan luas permukaan tertinggi terletak pada B-Al/400oC. Dengan demikian  bentonit terpilar Al pada suhu kalsinasi 400 oC merupakan hasil yang terbaik ditinjau dari karakter fisiko-kimia. 
ANTIBACTERIAL ACTIVITY CAMBODIA LEAF EXTRACT (Plumeria alba L.) to Staphylococcus aureus AND IDENTIFICATION OF BIOACTIVE COMPOUND GROUP OF CAMBODIA LEAF EXTRACT Dian Riana Ningsih; Zusfahair Zusfahair; Purwati Purwati
Molekul Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.305 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.2.156

Abstract

A wide variety of flora can be found and can be used, as a medicinal plant. Medicinal plants are a majorsource of new chemical compounds discovery with therapeutic effects. One of the plants that can be used as a medicinal plant is a cambodia plant (Plumeria alba L cv. Acutifolia). Cambodia plants including theApocynaceae family. Cambodia is a traditional crop plants that are reported to have various properties,including its leaves as a laxative, itching and antibacterial, fruit and bark reported anti-inflammatory effect.The purpose of this study was to determine the potential of cambodia leaves as antibacterial, determining the Minimum Inhibitory Concentration Growth (KHTM) of cambodia leaf extract which has the highest inhibitoryactivity and determine what class of chemical compounds contained in extracts of cambodia leaves which hasthe highest antibacterial activity . Research results showed that the leaf extract of cambodia leaves with 1000 ppm can inhibit the growth of S. aureus bacteria. Concentration of 30 ppm is the lowest concentration thatcould inhibit the growth of S. aureus with inhibition zone of 1.3 mm. Analysis of FT-IR spectrophotometer,the ethanol leaves extract of the cambodia have functional group of C-H sp3 (methyl) (methyl), C-C, C = Calkenes aliphatic, OH and CO.
PENGARUH PENAMBAHAN MONTMORILLONIT TERHADAP SIFAT MEKANIKKOMPOSIT FILM KARAGENAN-MONTMORILONIT Fajariyah Ulfah; Irwan Nugraha
Molekul Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.857 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.2.163

Abstract

Telah disintesis dan dikarakterisasi edible film komposit karagenan-montmorilonit. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh komposisi dari komponen penyusunedible film (karagenan sebagai bahan dasar, gliserol sebagai plasticizer, dan montmorilonit sebagai filler), mengetahui pengaruh penambahan montmorilonit terhadap sifat fisik dan mekanik edible film, serta mengetahui interaksi yang terbentuk pada edible film. Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu preparasi awal montmorilonit, uji pendahuluan, dan sintesis edible film komposit karagenan-montmorilonit. Pecetakan edible film menggunakan metode solvent casting. Hasil yang diperoleh dari uji pendahuluan menunjukkan bahwa konsentrasi karagenan dengan sifat mekanik terbaik adalah 3,0% (b/v) dan gliserol 1,5% (v/v). Komposisi tersebut digunakan untuk mensintesis edible film komposit dengan variasi konsentrasi montmorilonit, yaitu 1,0% ; 2,0% ; 3,0% ; 4,0% ; dan 5,0%. Penambahan montmorilonit 1,0 – 3,0% dapat meningkatkan sifat mekanik edible film. Sifat mekanik terbaik dicapai pada konsentrasi montmorilonit 3,0% dengan ketebalan 0,107 mm, kuat tarik 4,139 Mpa, persentase pemanjangan 48,178%, modulus elastisitas 8,590 Mpa, dan WVTR 11,980 g/jam m2. Interaksi edible film komposit yang terbentuk adalah eksfoliasi dan interkalasi
PENURUNAN KONSENTRASI ZAT WARNA DALAM LIMBAH BATIK MENGGUNAKAN MEMBRAN DARI Sargassum sp. Senny Widyaningsih; Dian Windy Dwiasi; Dwi Hidayati
Molekul Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.226 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.2.164

Abstract

Pencemaran perairan merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh industri batik, terutama akibat pemakaian pewarna tekstil. Teknologi membran merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengolahan limbah cair. Membran merupakan lapisan tipis yang berfungsi sebagai filtrasi. Salah satu bahan baku pembuat membran adalah selulosa bakteri. Selulosa bakteri adalah selulosa hasil fermentasi bakteriAcetobacter xylinum yang mengubah glukosa menjadi selulosa.. Penelitian ini memanfaatkan rumput laut jenis alga cokelat (Sargassum sp.) yang dianggap sebagai sampah di pantai sebagai sumber glukosa. Fermentasi alga cokelat dilakukan dengan 3 variasi waktu fermentasi yaitu 7, 10, dan 13 hari. Selulosa bakteri optimum yang dihasilkan adalah selulosa bakteri dengan waktu fermentasi 10 hari, berwarna putih dengan ketebalan 1 cm. Membran Sargassum sp. dihasilkan dengan cara pengepresan selulosa bakteri. Hasilnya membrane Sargassum sp. memiliki ketebalan sebesar 1,8 mm,  fluks sebesar 3,386 L. m-2.jam-1dan rejeksi sebesar 39,34%. Membran Sargassum sp. digunakan untuk menurunkan konsentrasi zat warna batik dengan cara filtrasi. Zat warna tersebut adalah rodamin B, metilen biru, dan metal jingga. Penurunan konsentrasi yang diperoleh untuk masing-masing zat warna rodamin B, metilen biru dan metil jingga berturut-turut adalah 80,04; 77,83 dan 75,84%. Penelitian ini menunjukkan bahwa membran Sargasuum sp. dapat digunakan dalam pengolahan limbah cair industri batik.
PENENTUAN KADAR ETANOL HASIL FERMENTASI SECARA ENZIMATIS DETERMINATION OF ETHANOL CONTENT FROM ENZYMATIC FERMENTATION Hermansyah Hermansyah; Novia Novia
Molekul Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.621 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.2.159

Abstract

Pengembangan sumber energi terbarukan bioetanol membutuhkan metode analisis produk bioetanol secara cepat dan akurat.  Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran etanol produksi fermentasi hidrolisat dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS), ampas tebu, dan jerami padi. Reaksi didasarkan pada reaksi enzimatis.Etanol dioksidasi oleh nikotinamida-adenin dinukleotida (NAD+) menjadi asetaldehid dalam keberadaan enzim alkohol dehidrogenase (ADH), dan asetaldehid secara kuantitatif dioksidasi menjadi asam asetat dengan keberadaan aldehid dehidrogenase (Al-DH).  NADH yang terbentuk ditentukan absorbansinya dengan spektrofotometer 334 nm, 340 nm, atau 365 nm.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi yang dlakukan selama dua hari sudah menghasilkan etanol dengan kadar masing-masing 0,1368% (v/v); 0,1317% (v/v); dan 0,1149% (v/v) dari hidrolisat TKKS, jerami padi, dan ampas tebu. 
FOTOREDUKSI CO2 HASIL DEGRADASI LIMBAH CAIR ORGANIK MENGGUNAKAN FOTOKATALIS TiO2-Zn Kapti Riyani; Tien Setyaningtyas; Dian Windy Dwiasi
Molekul Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.836 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.2.158

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat metanol dari limbah cair tahu menggunakan proses fotoreduksi. Penelitian diawali dengan pembuatan fotokatalis TiO2-Zn menggunakan  teknik  fotodeposisi. Karakterisasi fotokatalis dilakukan menggunakan UV-Vis DRS dan FTIR. Optimasi kondisi fotokatalisis yang digunakan yaitu perbandingan mol  TiO2 : Zn (100:0  ;  99:1  ; 98:2  ;  97:3 dan 96:4) yang dipreparasi menggunakan metode fotodeposisi  dan pH limbah cair untuk proses fotokatalisis (2, 5, 7, 9 dan 13). Limbah cair organik akan didegradasi oleh fotokatalis TiO2-Zn dimana akan menghasilkan CO2. CO2 yang dihasilkan selanjutnya akan mengalami fotoreduksi menjadi metanol.Metanol yang dihasilkan dianalisis menggunakan kromatografi gas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  metanol dapat dibuat dari limbah cair organik menggunakan fotokatalis TiO2-Zn. Hasil fotoreduksi CO2 dari hasil fotodegradasi limbah cair organik adalah metanol dengan kondisi optimum katalis TiO2 : Zn 98:2 dan pH limbah cair 2. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10