cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
ISM (Intisari Sains Medis) : Jurnal Kedokteran
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25033638     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Intisari Sains Medis is published by Medical Scientific Community, Indonesia. Intisari Sains Medis is an international, multidisciplinary, peer-reviewed, open access journal accepts papers for publication in all aspects of Science Digest, Medical Research Development, Research Medical Field and Theory. We also publish cases from third world country, that is considered very rare and special cases.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2014)" : 9 Documents clear
RESIDU BAHAN AKTIF ASAP OBAT NYAMUK BAKAR YANG TERBUAT DARI DAUN LEGUNDI (Vitex trifolia L.) PADA ORGAN PARU-PARU MENCIT Sri Wahjuni
Intisari Sains Medis Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.112 KB) | DOI: 10.15562/ism.v1i1.88

Abstract

Research of analysis of active ingredient residues of mosquito coil smoke made of leaves legundi (Vitex trifolia L.) in the lungs of mice by gas chromatography-mass spectroscopy (GC-MS) was carried out. Mosquito coil made from the leaves legundi (Vitex trifolia L.) was burned and the smoke is exposed to male mice (Mus muculus) for 20 days (acute exposure). Mice that had been exposed to mosquito coil smoke legundi (Vitex trifolia L.) anesthetized with cotton that has been moistened with chlorofom solution, then mice were dissected and their abdominal organs was taken transversely to the lungs. Lungs of mice was macerated with ethanol 96% for 1x24 hours. Then extracted lungs of mice were analyzed by GC-MS. A number of 15 compounds from legundi (Vitex trifolia L.) mosquito coil smoke were identified using GC-MS, including: methenamine; 2-methoxy-4-vinylphenol; 2, 6-dimethoxyphenol; 4-hydroxy-3- methoxy-benzoic acid; 2-methoxy-4-(1-propenyl) phenol-E; 5-tert-butylpyrogallol, 1, 3, 7, 7-tetra methylbicycloheptan-2-one, 2, 3, 5, 6-tetrafluoroanisol; diethyl pthalate, 2, 6 - dimethoxy-4-(2-propenyl) phenol; N-N-dimethyl methanesulfonamide; 4-hydroxy-3-nitrocoumarin; citenamide; 1- methyl-anthraquinone; and hexamethyilcyclotrisiloxane. Lungs of mice analyzed using GC-MS found a compound of hexamethyilcyclotrisiloxane which was similar to compound observed in legundi (Vitex trifolia L.) mosquito coil smoke.  
EFEKTIVITAS VAKSIN TY21A ORAL DIBANDINGKAN DENGAN VAKSIN PARENTERAL DALAM PENCEGAHAN TRANSMISI DEMAM TIFOID BAGI WISATAWAN Amelia Manatar; Reynaldi Hadiwijaya
Intisari Sains Medis Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.002 KB) | DOI: 10.15562/ism.v1i1.89

Abstract

International travel, including travelling to poor and developing country has increased. More than 900 million people travel internationally each year. The risk of infection while travelling varies widely, depending on the closeness of relationship, length of exposure, and nature of the contact. Typhoid fever is one of many health problems for travelers in developing country, because it can increase the morbidity and mortality rate. That’s why it takes a precautionary measure to reduce the incidence of typhoid fever especially for travelers. The current preventive intervention for typhoid fever is vaccination. There are two kinds of vaccines that are widely used, such as parenteral vaccine and oral Ty21a vaccine. These vaccines have it's own up and downside. That's why we have to find out which vaccine is better to prevent the transmission of typhoid fever, especially for high risk traveler.
VAKSIN MVA85A UNTUK PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PADA WISATAWAN Hermanto Quedarusman
Intisari Sains Medis Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.624 KB) | DOI: 10.15562/ism.v1i1.90

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang dapat menyebar melalui udara, penyakit ini menyebabkan kerusakan serius yang dapat menpengaruhi paru-paru, otak, dan organ lainnya. Tuberkulosis telah menyebabkan bencana signifikan yang berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas di dunia dan merupakan salah satu penyebab kematian utama di Indonesia. Teknologi terkini yang maju dalam bepergian dari negara ke negara   menyebabkan penyakit ini mampu menyebar dari populasi endemik ke luar negeri. Vaksinasi adalah salah satu cara yang mungkin untuk mencegah terjadinya hal ini, vaksin terbaru MVA-85A dari Universitas Oxford adalah alternatif terbaru untuk melawan tuberkulosis. Wisatawan jangka panjang memiliki kesempatan lebih besar untuk terjadinya kontak dengan penyakit ini, terutama pada balita di bawah 4 tahun. Tidak ada kesepakatan tentang metode untuk mencegah menyebarnya penyakit ini, tetapi ada banyak strategi yang bisa mencegah menyebarnya penyakit ini termasuk menghindari kontak, vaksinasi BCG, dan alternatif lainnya. Dalam penelitian di Universitas Oxford, vaksin baru utnuk melawan tuberkulosis ditemkan dan saat ini sedang menjalani percobaan klinis untuk membuktikan keamanan dan imunogenitasnya di beberapa kelompok orang. Vaksin ini disebut MVA-85A dan dari beberapa percobaan klinis terbukti aman dan imunogenik. Vaksin ini bisa menjadi salah satu cara yang memungkinkan untuk mencegah wisatawan terinfeksi tuberkulosis.
BAHAYA LATEN INFEKSI GONORE DAN KLAMIDIA DI ASIA SELATAN & ASIA TENGGARA, DI INDONESIA DAN KOTA MANADO Aron Pirade
Intisari Sains Medis Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.881 KB) | DOI: 10.15562/ism.v1i1.91

Abstract

Prevalensi STI (Sexual Transmitted Infection) khususnya Gonore dan Klamidia di duniamenempati urutan tertinggi. Wilayah Asia Selatan dan Asia Timur-Selatan (juga disebut Asia Tenggara) adalah wilayah dengan prevalensi Gonore dan Klamidia terbesar. Prevalensi Gonore di tahun 1995 dan 1999 yaitu 29.11 dan 27.2 juta penduduk wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Klamidia, di tahun 1995 dan tahun 1999 yaitu 40.48 dan 42.89 juta penduduk wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri, pada 11 area penelitian menunjukkan bahwa prevalensi Gonore dalam wilayah Indonesia menunjukkan rata-rata prosentasenya 20%-40% dari keseluruhan STI pada wanita beresiko tinggi terkena STI. Sedangkan infeksi oleh Klamidia prosentasenya 15%- 45% dari keseluruhan STI pada wanita beresiko tinggi terkena penyakit kelamin. Prosentase Gonore dan Klamidia di Kota Manado rata-rata 15-30%. Tingginya prevalensi infeksi Gonore dan Klamidia di Asia Tenggara, ternyata diikuti juga dengan tingginya perkembangan infeksi Gonore dan Klamidia di Indonesia dan Kota Manado.
PROBLEMATIKA PENYAKIT PRIBUMI BAGI PARA WISATAWAN ASING DI KOTA MANADO Asril Hakim; Akbar Khan
Intisari Sains Medis Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.672 KB) | DOI: 10.15562/ism.v1i1.92

Abstract

Dewasa ini jumlah wisatawan yang berkunjung di tempat wisata di Indonesia cukup mengalami peningkatan dari tahun ke tahun berkisar 10 % pertahunnya dimana bali menyumbang paling banyak dari beberapa kota di Indonesia sebagai tempat kunjungan wisata. Manado sebagai salah satu kunjungan wisata di Indonesia cukup menyita perhatian para wisatawan asing untuk datang berkunjung hal ini ditunjukan dengan peningkatan jumlah wisatawan dari tahun 2006 sampai 2009, dengan rata-rata peningkatan sekitar 6 % pada tahun 2007, 15 % pada tahun 2008, dan 24 % pada tahun 2009. Namun beberapa tahun belakangan yaitu tahun 2010 dan 2011 terjadi penurunan wisatawan asing hal ini disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun eksternal, salah satu faktor internal yang mempengaruhi wisatawan di kota manado yaitu beberapa penyakit yang banyak diderita oleh para wisatawan asing yang berkunjung ke tempat wisata diantaranya ISPA, diare, dan penyakit infeksi dan penyakit tersebut disebabkan oleh higienitas dan kebersihan yang ada di tempat wisata. Fasilitas dan pelayanan kesehatan yang kurang memadai juga ikut menjadi salah satu factor penyebab. Kata kunci : wisatawan asing, penyakit wisatawan (ISPA, diare, penyakit infeksi), fasilitas dan pelayanan.
POTENSI VAKSIN PLASMODIUM FALCIPARUM FASE PRA-ERITROSITER RTS,S SEBAGAI IMUNOPROFILAKSIS PADA PELANCONG Melati Parera; M.E Tiala
Intisari Sains Medis Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.698 KB) | DOI: 10.15562/ism.v1i1.93

Abstract

Malaria menyebabkan sekitar 350-500 juta infeksi pada manusia dengan sekitar satu hingga tiga juta kematian per tahun di seluruh dunia. Malaria pada pelancong tejadi sekitar 30.000 kasus impor setiap tahun di negara-negara industri non-endemis. Salah satu upaya pencegahan terbaik yang dapat dilakukan pada infeksi ini adalah dengan cara vaksinasi. Vaksinasi pra-eritrositer RTS,S dari permukaan sporozoit Plasmodium falciparum terus dikembangkan untuk mencapai efikasi yang memuaskan. RTS,S diharapkan dapat diberikanbagi orang yang bertempat tinggal di daerah endemis maupun bagi pelancong yang hendak berpergian ke daerah endemis malaria. RTS,S dikombinasikan dengan sistem adjuvan untuk meningkatkan respon imun. Hasil uji klinis fase 2b RTS,S/AS02 menunjukkan hasil yang menjanjikan. Fase 3 uji klinis RTS,S/AS01 yang mulai dilakukan pada tahun 2009 telah melaporkan hasil pertama uji klinis pada akhir tahun 2011. Efikasi yang dicapai oleh RTS,S/AS02 dalam mengurangi risiko malaria pada anak menunjukkan angka 62%. EfikasiRTS,S/AS01 sebesar 55,8% terhadap kasus infeksi malaria baru pada kelompok anak usia 5-17 bulan. Pada kelompok yang menggabungkan kedua kelompok usia yaitu, 5-17 bulan dan 6-12 minggu, Efikasi vaksin RTS,S/AS01 terhadap malaria berat pada kelompok usia yang digabungkan ini adalah 34,8%. Efikasi RTS,S/AS01 dinilai menjanjikan dan akan dikembangkan untuk di masa mendatang sebagau imunoprofilaksis pada pelancong.
PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT TRAVELERS DIARRHEA UNTUK WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE INDONESIA Hardy Sarayar; Firdy Liwang
Intisari Sains Medis Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.653 KB) | DOI: 10.15562/ism.v1i1.94

Abstract

Dari jutaan orang yang melakukan perjalanan dari dunia industri ke negara-negara berkembang setiap tahun, sekitar 20% dan 50% akan mengalami setidaknya satu episode diare sehingga traveler's diarrhea menjadi penyakit medis yang paling umum menimpa wisatawan. Meskipun biasanya digolongkan penyakit ringan, diare dapat menyebabkan morbiditas yang signifikan dan kesulitan ketika kita berada di luar negeri. Tindakan pencegahan dapat diambil untuk meminimalkan risiko mengembangkan diare, baik melalui penghindaran makanan berpotensi atau minuman yang tercemar atau melalui berbagai langkah-langkah pencegahan, termasuk strategi baik dengan antimotilitas dan antimikroba. Jika diare tetap terjadi meskipun tindakan pencegahan telah diambil, pengobatan yang biasanya diberikan adalah kombinasi dari antibiotik dan agen antimotilitas. Pengetahuan yang memadai sesuai perkembangan pengetahuan yang ada diperlukan agar pengobatan yang diberikan dapat efektif. Sekarang ini beberapa vaksin sudah berada dalam tahap lanjutan untuk dimasukan sebagai tindakan profilaksis. 
POTENSI MICRO-CHINESE MEDICINE OSMOTHERAPY SEBAGAI TERAPI ALTERNATIF PENYAKIT GINJAL KRONIK Reynaldi Hadiwijaya; Amelia Manatar
Intisari Sains Medis Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.631 KB) | DOI: 10.15562/ism.v1i1.95

Abstract

These days, the incidence of chronic kidney disease keep on increasing and the growth is estimated to be 10% annually. According to some data from Indonesia’s nephrology center, the incidence of chronic kidney disease is estimated to be 100-150/1 million population and the prevalence is 250/1 million population. The clinical presentation of chronic kidney disease can be classified into several syndromes. Some are typical for glomerular disease, the other are present in the disease of kidney’s component. In patients with terminal-stage chronic renal failure, Renal Replacement Therapy is required to replace the kidney function. However, Renal Replacement Therapy available now has many drawbacks. Hence, one hospital in China form a team to investigate the effectiveness of the therapy that should be achieved through Micro-Chinese Medicine Osmotherapy. Micro-Chinese Medicine Osmotherapy is a therapy based on the principle of herbs micronisation to cure the disease externally with the help of electronic impulse osmoscope. The drugs can be absorbed directly through the waist to the kidney with the effect of vasodilatation, anti-inflammation, anti-coagulation, regulates the balance of generation and degradation of extracellular matrix and inhibits the process of renal fibrosis
POTENSI PEMANFAATAN RUMPUT LAUT COKELAT CORONG (Turbinaria conoides) UNTUK MENGURANGI RESIKO KANKER TIROID PADA MANUSIA YANG TERPAPAR RADIASI IODIUM 131 AKIBAT KECELAKAAN NUKLIR FUKUSHIMA Juwita Tando
Intisari Sains Medis Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.788 KB) | DOI: 10.15562/ism.v1i1.96

Abstract

Pemanfaatan zat radioaktif pada zaman modern ini berkembang dengan pesat, namun diiringi dengan ketakutan pada dampak yang timbul akibat kecelakaan atau kebocoran nuklir. Salah satu kecelakaan nuklir terbesar yang terjadi dalam abad ini adalah kecelakaan nuklir Fukushima yang terjadi di Jepang pada tanggal 11 Maret 2011. Iodium 131 (I131) ditemukan melimpah di awan uap radioaktif hasil kecelakaan nuklir tersebut. Ketika I131 dilepaskan ke atmosfer, tiroid menyimpannya sebagai iodium non-radioaktif. I131 yang menumpuk di kelenjar tiroid, memancarkan semburan radiasi yang dapat merusak DNA dan materi genetik lainnya. Kerusakan tersebut menghapus batasan normal untuk pertumbuhan sel dan pembelahan sehingga terjadi pertumbuhan tidak terkendali. Pada kanker tiroid,radiasi mengaktifkan komponen dari jalur MAPK terutama melalui inversi paracentric kromosom. Sebuah metode pengobatan yang umum untuk mencegah eksposur I131 adalah dengan menjenuhkan tiroid secara regular dengan non-radioaktif I127. Ada alasan untuk berhati-hati dalam penggunaan kalium iodide atau suplemen yodium, karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kondisi seperti fenomena Jod-Basedow, efek Wolff-Chaikoff, memperburuk hipertiroid dan hipotiroid. Untuk itulah diperlukan adanya konsumsi iodium non radioaktif yang berasal dari unsur alami. Salah satu bahan yang dapat dikonsumsi yaitu Turbinaria conoides yang dikenal dimasyarakat Indonesia dengan rumput laut coklat corong. 

Page 1 of 1 | Total Record : 9