cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL FARMASI GALENIKA
ISSN : 24069299     EISSN : 25794469     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Farmasi Galenika merupakan Jurnal ilmiah yang menerbitkan paper hasil penelitian di bidang sains dan teknologi farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 1 No 01 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA" : 7 Documents clear
POTENSI EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa Blimbi L.) SEBAGAI ANTIHIPERGLIKEMIA PADA HEWAN MENCIT SWISS WEBSTER Kurnia, Ika
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 01 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.579 KB)

Abstract

Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) telah digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antihipergikemia ekstrak buah belimbing wuluh (BBW) pada mencit jantan swiss Webster menggunakan metode tes toleransi glukosa. BBW diekstraksi menggunakan 3 jenis pelarut yang berbeda kepolarannya yaitu n-heksan, etil asetat, etanol 96%. Hewan uji dikelompokkan secara acak menjadi 12 kelompok yaitu kelompok normal, (menerima pembawa obat), kelompok positif (pembawa obat), kelompok standar (glibenklamid 0,65 mg/kg bb).  Sembilan  kelompok uji menerima ekstrak n-heksan, etil setat dan etanol BBW masing-masing dosis 5, 500, dan 750 mg/kg bb. Semua kelompok uji kecuali kelompok normal, diberikan larutan glukosa 50% secara oral. Kadar glukosa darah diukur setiap 30 menit selama 120 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol BBW dosis 5, 500 dan 750 mg/kg bb menunjukkan aktivitas antihiperglikemia terbaik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa BBW mempunyai aktivitas antihiperglikemia.  
KARAKTERISASI MINYAK BIJI LABU KUNING (Cucurbita pepo L.) HASIL EKSTRAKSI DENGAN ALAT SOXHLET Abdillah, Muhammad Nur
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 01 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.614 KB)

Abstract

Vegetable oil that produced from pumpkin seed can be used to be a raw material of industrial manufacture such as foods, cosmetics and pharmaceutical industries. The aim of this research is to characterize the physical and chemical properties of pumpkin seed oil extracted using Soxhlet apparatus. This research hopefully can give the information about the quality of pumpkin seed oil from Soxhlet apparatus extraction so that the data can be used on the next research. Characteristics of pumpkin seed oil (Cucurbita pepo L.) from Soxhlet apparatus extraction had been researched by identified the parameter of physical properties such as color by chromameter, boiled and smoke points, specific gravity by picnometer, refractive index by refractometer, water content, and impurities; chemical properties such as acid value, peroxide value, iodine value, saponification value; functional groups by Fourier Transform Infrared (FTIR). Rendemen of the extraction was 35,35(±2,8)% at 60oC for 4-6 hours. The physical properties were: color: the value of L: 52,79(±5,09), a: +2,86(±2,22), b: +26,04(±0,70); smoke point: 119,50(±0,70)oC, boiling point: 209,00(±4,24)oC; specific gravity 0,92(±8,23x10-4); refractive index 1,46(±8,21x10-4) at 25,85(±0,05)oC; water content 8,85(±0,76)%; impurities 11,74(±0,34)%; and the chemical properties were: acid value 2,76(±0,24) mg KOH/g; peroxide value: 49,56(±8,99)meq/1000g and 24,78(±4,50)mmol/1000g; iodium value 13,38(±1,47)mg I2/100g; saponification value  357,94(±62,97)mg KOH/g; has the specific stretching ethylenic groups at 3007cm-1 andasymetric stretching of ester carbonyl groups -C=O at 1745-1659cm-1, also asymetric stretching of ester C-O-C at 1235-1105cm-1 and bending of ester O-C-O at 592cm-1 on fingerprint region.
PEMANTAUAN REAKSI OBAT MERUGIKAN DARI PENGGUNAAN OBAT ANTIINFLAMASI TERHADAP GASTROINTESTINAL Mulyani, Yani
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 01 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obat antiinflamasi sering digunakan di rumah sakit terutama pada pasien dewasa untuk mengatasi rasa nyeri terutama pada penyakit-penyakit persendian. Obat-obat antiinflamasi yang digunakan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal.Penelitian ini bertujuan untuk memantau reaksi obat merugikan dari penggunaan obat antiinflamasi terhadap gastrointestinal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif menggunakan data konkuren yang diambil dari order sinyal di ruang rawat inap yang melibatkan 52 pasien. Penelitian ini meliputi beberapa tahapan yaitu survei pendahuluan, penetapan kriteria obat, penetapan kriteria penggunaan obat, penetapan kriteria penderita, pengumpulan data dari order sinyal, sumber data terdapat, analisa data serta pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52 pasien terdapat terdapat 17,31% pasien mendapatkan terapi obat antiinflamasi (terdiri dari 11,53% menerima obat antiinflamasi nonsteroid dan 5,77% menerima antinflamasi steroid) dan menggunakan obat gastrointestinal tanpa indikasi gastrointestinal. Obat gastrointestinal yang digunakan adalah antiemetik 23,61%, antasid 19,44%, antiflatulen, 16,67, kolagogum 8,33%, obat gastrointestinal lain 12,50%, antidiare 11,11%, laksatifum 2,78%, digestan 2,78% dan koreletikum 2,78%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan obat antiinflamasi baik golongan steroid maupun nonsteroid dapat memicu rekasi obat merugikan pada gastrointestinal seebsar 17,31%.  
KARAKTERISASI PATI BIJI BUAH DURIAN, BIJI BUAH NANGKA, DAN BIJI BUAH ALPUKAT Kusriani, R Herni
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 01 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.356 KB)

Abstract

Starch as one of the excipients in the pharmaceutical plays an important role. One of the source of starch that is widely used is from cassava. This study aims to look for other sources of starch from local materials which can ensure the quality and availability, such as the seeds of durian, jackfruit, and avocado. The methods of this research include the characterization of starch and proximate analysis (moisture, ash content, fat content, protein content, and fiber content). The results showed that the starch from grains rendemen durian, jackfruit, and avocados were respectively 10, 16, and 4%. Proximate analysis showed that the protein content of the starch grains durian, jackfruit,and avocado respectively  were 14.58; 13.56; and 17.13%, while the fat content of starch grains durian, jackfruit, and avocado respectively were 3.55; 3.68; and 4.95% and fiber content of starch grains durian, jackfruit, and avocado were 8.80; 8.55; and 9.10%. It was concluded that macronutrient containsof  avocado seed greater than durian and jackfruit seeds, although rendemen of avocado seed starch was lower than durian and jackfruit seed.
PENETAPAN KADAR KURKUMINOID DALAM SEDIAAN SIRUP TEMULAWAK (Curcuma xanthorizzha Roxb) DENGAN SPEKTROFOTOMETRI Kusriani, R Herni
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 01 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.743 KB)

Abstract

Kurkuminoid merupakan salah satu senyawa yang terkandung di dalam temulawak (Curcuma xanthorizzha Roxb). Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kurkuminoid memiliki berbagai  aktivitas farmakologi diantaranya sebagai hepatoprotektor, antiinflamasi, antibakteri, antioksidan, dan lain sebagainya. Penelitian terhadap penetapan kadar kurkuminoid menggunakan spektrofotometer visible  dilakukan untuk mengetahui kandungan kurkuminoiddalam 5 sampel sediaan sirup temulawak (Curcuma xanthorizzha Roxb) di pasaran. Pengukuran kurkuminoiddilakukan pada panjang gelombang 425 nm. Hasil menunjukkan bahwa diperoleh batas deteksi dan batas kuantisasi metode analisis berturut-turut adalah 0,27ppm dan 0,91 ppm dan persentase perolehan kembali sebesar 94,05% ± 0,97%. Kadar kurkuminoid dalam 5 sampel berturut-turut  adalah 350 ppm,347 ppm; 308 ppm; 163 ppm; dan 359 ppm.
FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN TEH HIJAU (Camellia Sinensis L.) SEBAGAI PELINDUNG SINAR ULTRA VIOLET Supriadi, Dadih
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 01 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.147 KB)

Abstract

Teh hijau (Camellia Sinensis L.) diketahui memiliki beberapa aktivitas farmakologi diantaranya adalah antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula sediaan krim ekstrak etanol daun teh hijau sebagai pelindung terhadap paparan sinar ultraviolet. Krim dibuat dengan menggunakan bahan pembentuk krim fan wax sew-p 10%. Pengujian organoleptik terhadap sediaan krim meliputi pengamatan perubahan warna, bau, pH, dan homogenitas selama penyimpanan. Hasil menunjukan bahwa sediaan krim pelindung sinar ultraviolet dengan konsentrasi ekstrak 2%, 4%, 6%, dan 8% stabil selama penyimpanan. Pengamatan viskositas menunjukan adanya peningkatan viskositas selama pengamatan 28 hari. Hasil pengujian efektifitas sediaan dengan metode spektrofotometri ultraviolet diperoleh bahwa dengan bertambahnya konsentrasi ekstrak daun teh hijau dalam sediaan dapat meningkatkan nilai SPF (Sun Protector Factor) yaitu 2,32 untuk 2% ekstrak; 5,09 untuk 4% ekstrak; 6,71 untuk 6% ekstrak; sedangkan 7,48 untuk 8% ekstrak. Berdasarkan  hasil ini dapat disimpulkan bahwa formula krim yang mengandung 2, 4, 6 dan 8% ekstrak teh hijau memiliki nilai SPF 2,32, 5,09, 6,71, dan 7,48 dapat digunakan sebagai sediaan pelindung  terhadap paparan sinar ultraviolet. 
AKTIVITAS ANALGETIKA EKSTRAK N-HEKSANA, ETIL ASETAT DAN ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER DENGAN METODE GELIAT Hasbalah, Patonah
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 01 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.73 KB)

Abstract

Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) telah digunakan oleh masyarakat sebagai obat pereda nyeri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas analgesik ekstrak etanol buah belimbing wuluh (BBW) pada model hewan yang diinduksi nyeri. Pengujian aktivitas analgetik ekstrak bbwdilakukan pada mencit jantan galur Swiss Webster dengan metode geliat. Sejumlah 55 ekor mencit jantan dikelompokkan secara acak menjadi 11 kelompok perlakuan: kelompok kontrol negatif (menerima suspense pembawa obat), kontrol positif (menerima aspirin dosis 65 mg/kg bb), 9 kelompok uji menerima dosis esktrak n-heksan (dosis 5, 50, 500 mg/kg bb), etil asetat(dosis 5, 50, 500 mg/kg bb), dan etanol  (dosis 5, 50, 500 mg/kg bb) secara oral. Semua kelompok uji dinduksi nyeri menggunakan asam asetat 1% dosis 262,5 mg/kg bb secara intraperitoneal. Data jumlah geliat tiap kelompok selama 1 jam dianalisis secara statistik.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol BBW masing-masing dosis 5, 50, 500 mg/kg bb menunjukkan aktivitas analgetik. Ekstrak etanol BBW dosis 500 mg/kg bb menunjukkan aktivitas analgetik yang sebanding dengan aspirin. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa buah belimbing wuluh mempunyai aktivitas analgesik. Ekstrak BBW  sebagai analgesik terbaik adalah ekstrak etanol dosis 500 mg/kg bb.

Page 1 of 1 | Total Record : 7