cover
Contact Name
Moh. Aziz Arifin
Contact Email
cendekiahijau@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
cendekiahijau@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
ISSN : 24775096     EISSN : 25489372     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia, the scientific journal of the Agrotechnology Study Program at the Faculty of Agriculture of the Islamic University of Kadiri, with a frequency of 2 times a year in February and September. This journal contains scientific papers, summaries of research results, discussion of literature and articles on community service information that have to do with the field of agricultural sciences
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia" : 7 Documents clear
ANALISIS PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR Nastiti Winahyu
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v5i2.1139

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komoditas unggulan berdasarkan komoditas basis dan non-basis pada sektor tanaman pangan di Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diolah dengan analisis Location Quotient (LQ). Hasil analisis menunjukkan bahwa komoditas basis pada sektor tanaman pangan di Kabupaten Kediri yaitu komoditas Ubi Kayu dan Jagung. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas Ubi Kayu dan Jagung merupakan komoditas yang memiliki keunggulan komparatif. Kabupaten Kediri dapat memenuhi kebutuhan/permintaan komoditas Ubi Kayu dan Jagung serta mengekpor ke luar wilayah. Sedangkan komoditas non-basis pada sektor tanaman pangan di Kabupaten Kediri yaitu komoditas Kedelai dan Padi. Kedua komoditas tersebut menjadi komoditas non-basis yang berarti wilayah tidak mampu memenuhi kebutuhan sendiri sehingga memerlukan pasokan dari wilayah lainnya. Kata Kunci : Basis, LQ, Tanaman Pangan
PENGARUH DOSIS PUPUK ORGANIK DAN PEMBERIAN PUPUK PELENGKAP CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica rapa var parachinensis L.) Imam Adif Baydhowi; Wasito Wasito; Yushi Mardiana
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v5i2.1366

Abstract

Sawi merupakan jenis sayuran yang digemari oleh sebagian masyarakat. Kebutuhan sawi di Indonesia mendorong petani mengusahakan lahan sawi agar menghasilkan tanaman sawi dengan kualitas dan kuantitas yang optimal, maka dari itu untuk meningktkan hasil produksi yang optimal dengan memaksimalkan pengolahan lahan serta penggunaan pupuk organik dan pupuk pelengkap cair. Penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah, daya simpan air, serta meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah, sedangkan penggunaan pupuk pelengkap cair mampu mengaktifkan sel-sel yang rusak, merangsang pertumbuhan daun, batang, dan bunga. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh dan interaksi dosis pupuk organik dan pemberian pupuk pelengkap cair terhadap pertumbuhan dan produksitanaman sawi (Brassica junceaL.) varietas Tosakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2018 di lahan sawah Desa Gondang Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAL) dengan dua faktor dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik (O) dengan tiga level, yaitu 30 ton/ha, 40 ton/ha, dan 50 ton/ha. Faktor kedua adalah dosis pupuk pelengkap cair (B) dengan tiga level, yaitu 2 ml/L, 4 ml/L, dan 6 ml/L. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil, bahwa pengaruh pemberian dosisi pupuk organik dan pupuk pelengkap cair terjadi interaksi pada parameter pengamatan jumlah daun dan luas daun. Perlakuan tunggal pemberian dosis pupuk organik berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun. Perlakuan tunggal pemberian dosis pupuk pelengkap cair berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, berat basah per tanaman, dan berat basah tanaman per petak.
PENGARUH DOSIS PUPUK NPK PONSKA DAN PUPUK ORGANIK SEMANGGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS ( Zea mays saccaharata L) VARIETAS TALENT Mochammad Saiful Anam; Pamuji Setyo Utama; Nunuk Helilusiatiningsih
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v5i2.1021

Abstract

Jagung manis merupakan komoditas yang potensi di Indonesia karena rasanya manis dan mudah ditanam serta mengandung komponen gizi yang tinggi. Budidaya jagung manis memiliki peluang bisnis yang menguntungkan jika diupayakan secara efektif dan efisien. Penelitian bertujuan untuk mempelajari dan mengevaluasi pengaruh interaksi perlakuan dosis pupuk NPK Ponska dan pupuk organik semanggi terhadap pertumbhan dan produksi jagung manis ( Zea mays saccaharata L) varietas Talenta. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok secara faktorial yang diulang 3 kali. Faktor ke 1 adalah dosis pupuk NPK ponska dengan 3 level yaitu 100 kg/Ha, 200 kg/Ha, 300 kg/Ha. Faktor yang ke 2 adalah dosis pupuk semanggi dengan 3 level yaiu 200kg/Ha, 250 kg/Ha, 300 kg/Ha. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi terhadap kombinasi perlakuan dosis pupuk NPK Ponska dan pupuk organik semanggi terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis varietas Talenta. Pada perlakuan tunggal pupuk organik semanggi dengan dosis 300 kg/Ha terdapat pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman dan jumah daun pada umur tanam 25, 32, dan 39 hst serta berpengaruh nyata pada panjang tongkol dan berat tongkol umur 72 hst. Pada perlakuan tunggal dosis pupuk NPK Ponska tidak ada pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis varietas Talenta.
EFEKTIVITAS KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL MATA TUNAS BUD CHIPS TEBU (Saccharum officinarum L.) VARIETAS PS 881 Danil Budairi Firmansyah; M. Darul Anwar; Nur Fitriyah
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v5i2.1378

Abstract

ABSTRACT Sugar cane (Saccharum officinarum L.) is an important commodity as a raw material for making sugar. This is because sugarcane contains 20% sugar liquid. Along with the increasing population of Indonesia, the need for sugar continues to increase, but the increase has not been offset by domestic sugar production. Problems that often arise in the low production of sugar include in terms of sugarcane cultivation, namely the preparation of seeds, seed quality and varieties used. For this reason, the preparation of quality and fast seeds is needed to increase production by using the budchip method by adding ZPT young green coconut water. The purpose of this study is to find out the effect of the combination of concentration and immersion duration of green coconut water on bud eye growth of sugarcane budchip (Saccharum officinarum L.) buds of PS 881 variety and carried out on the joyorosan cv land of the tiru kidul village, Kediri district. This research uses RAKF (Randomized Factorial Design) with 9 treatments, namely K1L1 (concentration 25% + soaked 2 hours), K1L2 (concentration 25% + soaked 4 hours), K1L3 (25% concentration + soaked 6 hours) K2L1 (concentration 50% % + soaked 2 hours), K2L2 (50% concentration + soaked 4 hours), K2L3 (50% concentration + soaked 6 hours), K3L1 (75% concentration + soaked 2 hours), K3L2 (75% concentration + soaked 4 hours) , K3L3 (75% concentration + soaked for 6 hours). From the results of the study showed that the overall treatment of the combination of concentration and immersion of coconut water showed no real results. In a single factor the concentration on the percentage of growth parameters and the number of roots there is a real influence. At a concentration of 50% it is able to stimulate the growth of sugarcane shoots due to the adequacy of the cytokinin and auxin hormones while at a concentration of 25% there is not enough hormone to be able to stimulate growth. In the observation of plant height, stem diameter, number of leaves, bassah weight did not significantly affect both the combination and the single factor. This is due to the improper immersion duration interval. according to, there is a certain time where the growth of plant growth is very active and fast in taking nutrients so that the exchange of substances takes place very intensively. Keywords: Budchip, Cane, Green Coconut water, Concentration, Soaking time
TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI INPARI 43 SISTEM TABELA DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN KUBU RAYA Tietyk Kartinaty; Sri Sunardi
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v5i2.1149

Abstract

Teknologi TABELA merupakan rekayasa komponen teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas sekaligus pendapatan petani melalui efesiensi penggunaan tenaga kerja, rasionalisasi sarana produksi, optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan pertumbuhan dan hasil serta analisa usahatani padi melalui penerapan teknologi budidaya padi Inpari 43 sistem TABELA di lahan pasang surut. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sungai Terus, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya seluas ± 2 ha dengan 3 petani kooperator yang terbina dalam kelompok tani Setia Usaha. Kegiatan dilaksanakan pada musim rendengan Agustus sampai dengan Desember 2018. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui keragaan pertumbuhan dan hasil padi sistem tanam TABELA dan pola petani yang diuraikan secara deskriptif terhadap parameter pertumbuhan dan hasil padi yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, umur panen dan berat gabah kering panen. Analisis kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui biaya dan tingkat produktivitas usahatani padi sistem TABELA dan pola petani dengan menggunakan analisis biaya dan penerimaan, analisis kelayakan usahatani ( R/C ratio) dan analisis B/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan keragaan pertumbuhan dan hasil padi varietas Inpari 43 sistem tanam TABELA memiliki tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif yang lebih tinggi dibandingkan pola petani (TAPIN). Untuk umur panen dengan sistem TABELA lebih pendek yaitu 98 hari sedangkan pola petani (TAPIN) umur panen berkisar 112 hari. Hasil gabah kering panen pada sistem TABELA sebesar 5,83 t/ha lebih tinggi dibandingkan pola petani (TAPIN) sebesar 4,50 t/ha. Usahatani padi sistem TABELA nilai R/C ratio sebesar 2,01 dan nilai B/C ratio sebesar 1,01. Dengan demikian usahatani padi sistem TABELA layak untuk diusahakan. Kata kunci: Padi, TABELA, analisis usahatani, efisiensi usahatani
PENGARUH PEMBERIAN KAPUR DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Petrus Boni; Tris Haris Ramadhan; Tatang Abdurrahman
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v5i2.1144

Abstract

Lahan kering PMK akan mampu menyediakan air dan hara yang cukup bagi tanaman bila ada perbaikan pada struktur dan kimia tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari dan mengetahui interaksi pengaruh pemberian kapur dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil jagung di lahan kering serta diperolehnya dosis kapur dan pupuk NPK yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung di lahan kering. Penelitian dilaksanakan di Desa Amboyo Inti, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Februari 2020 – Juni 2020. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dengan pola Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis kapur (K) sebanyak 3 taraf yaitu 1 ton/ha, 2 ton/ha dan 3 ton/ha dan faktor kedua adalah dosis pupuk NPK (P) sebanyak 3 taraf yaitu 175 kg/ha, 350 kg/ha dan 525 kg/ha. Pengamatan tanaman meliputi 1). komponen pertumbuhan seperti tinggi tanaman, luas daun, indeks luas daun, laju pertumbuhan tanaman, 2). Komponen hasil meliputi indeks panen, bobot 100 biji , Panjang tongkol dan bobot kering biji jagung per petak. Komponen pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, luas daun, indeks luas daun, laju pertumbuhan tanaman terjadi interaksi antara perlakuan dosis kapur dan dosis pupuk NPK. Komponen pertumbuhan generatif perlakuan kapur dan dosis NPK terjadi interaksi pada variabel bobot biji per petak dan bobot biji per tanaman sedangkan panjang tongkol, bobot 100 biji dan indeks panen tidak terjadi interaksi. Perlakuan dosis kapur 2 ton/ha dengan kombinasi pupuk NPK 350 kg/ha memberikan hasil tertinggi terhadap bobot biji kering jagung per petak sebesar 2139,67 gram. Kata Kunci : Kapur, NPK, Jagung, Podsolik Merah Kuning
PENGGUNAAN BIOCHAR DAN MOL BONGGOL PISANG UNTUK PERBAIKAN KUALITAS BIBIT TANAMAN PISANG (Musa paradisiaca L). Yohana Merci Belit; Amir Hamzah; Reza Dwi Julianto Prakoso
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v5i2.1142

Abstract

ABSTRAK Selama ini petani menanam pisang hanya mengandalkan bibit dari anakan yang tumbuh dari pangkal pisang. Dampaknya produk pisang selalu tidak optimal. Permasalahan ini merupakan masalah serius, sehingga perlu dicari alternative solusi. Salah satusolusi yang dapat memperkecil permasalahan bibit pisang adalah dengan menggunakan biochar dan Mikro Organisme Lokal (MOL) dari bonggol pisang. Kedua bahan ini merupakn potensi sumberdaya alam yang selama ini masih belum banyak dimanfaatkan untuk memperbaiki mutu bibit pisang. Kombinasi biochar dan MOL bonggol pisang diharapkan mampu menghasilkan bibit tanaman pisang yang berkualitas baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis biochar dan MOL bonggol pisang yang tepat untuk pembibitan pisang. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan tidak adanya perbedaan yang siginifikan pada kombinasi perlakuan pemberian biochar dan MOL bonggol pisang (B) dengan umur anakan bonggol pisang (P) pada semua parameter pengamatan. Perlakuan anakan bonggol pisang terbaik terdapat pada perlakuan anakan bonggol umur dewasa (P2) karena berpengaruh hampir pada semua parameter yang diamati. Perlakuan pemberian biochar dan MOL bonggol pisang (B) pada semua parameter tidak berbeda nyata, namun secara terpisah perlakuan pemberian tanah + MOL 200 cc/L.air (B5) menunjukan perbedaan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain ABSTRACT During this time farmers planted bananas only relying on seedlings from saplings growing from the base of bananas. The impact of banana products is always not optimal. This issue is a serious problem, so it needs to look for alternative solutions. One of the solution that can minimize the problem of banana seedlings is to use biochar and local micro organism (MOL) from banana excrescence. These two materials are the potential of natural resources that have not been widely utilized to improve the quality of banana seedlings. Combination of biochar and MOL banana excrescence are expected to produce good quality banana crop seeds. This research aims to obtain a dose of biochar and MOL proper of banana excrescence for breeding bananas. The results analysis of variance showed that the combination treatment of biochar and MOL Banana excrescence (B) not significantly affect to the Age of banana seedlings (P) on all observation parameters. The best banana seedlings treatment is found in the treatment of Adult age (P2) saplings because it affects almost all the observed parameters. The treatment of biochar and MOL of Banana excrescence (B) on all parameters are not significantly different, but separately the soil + MOL 200 cc/L. (B5) shows a better in growth compared to other treatments

Page 1 of 1 | Total Record : 7