cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. manggarai,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
ISSN : 14441659     EISSN : 25029576     DOI : -
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio (JPKM) is published regularly twice a year in January and June by the Institute for Research and Community Service (LPPM), Santu Paulus College of Teacher Training and Education. This journal contains scientific articles from research in the fields of religion, education, social, culture, and humanities. The JPKM Editorial Team receives scientific articles that have never been published in journals or other media. The published article script has been evaluated through a review and editing process to fit the style of the JPKM.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio" : 10 Documents clear
KOMPETENSI BERBIROKRASI SEORANG GURU Yohanes Mariano Dangku
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.611 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.111

Abstract

Isu berbirokrasi tidak hanya di bidang pemerintahan. Sudah luas di berbagai bidang, termasuk di bidang pendidikan. Di sekolah, pendidik adalah aparat birokrasi. Dia adalah seorang birokrat. Sebagai seorang birokrat, dia harus mengenali gagasan, prinsip dan cara melaksanakannya di kelas. Seorang guru membutuhkan kompetensi birokratis untuk menage kelasnya.
MINORITY LANGUAGE RIGHTS Yosefina Helenora Jem
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.037 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.112

Abstract

This article discusses some issues relating to minority language rights in general. This stems from the phenomenon of the language where English is used as the number one language in the world. Furthermore, in this article we explain the nature of minority language rights and their objectives as well as the grouping of minority language rights. Furthermore, there is also a link between language and education specifically in the education system in Indonesia.
LINGKARAN KEKERASAN TERHADAP ANAK DALAM MASYARAKAT MANGGARAI Yohanes Servasius Lon; Fransiska Widyawati
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1089.538 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.113

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi lingkaran kekerasan terhadap anak di dalam masyarakat Manggarai dengan pertanyaan kunci, bagaimana kecenderungan fenomena kekerasan terhadap anak dan apakah akar masalah dari fenomena tersebut? Pertanyaan ini dijawab melalui penelitian mix method, kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa: secara kuantitatif angka kejadian kekerasan terhadap anak sangatlah tinggi pada setiap jenis kekerasan yang ada. Pelakunya adalah orang dewasa yang akrab dengan kehidupan anak. Pelaku umumnya pernah mengalami trauma kekerasan di masa kecilnya. Karena itu ada mata rantai dan pewarisan kekerasan dari generasi ke generasi. Hal ini makin diperkuat oleh tradisi Manggarai yang memposisikan anak sebagai objek orang dewasa.
PARENTAL GUIDANCE SERVICE: KIAT MENINGKATKAN KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PAUD Fransiskus de Gomes
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.891 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.114

Abstract

Salah satu faktor penghambat keberhasilan PAUD adalah rendahnya keterlibatan orang tua siswa. Hal ini disebabkan oleh minimnya pemahaman orang tua akan bentuk dan manfaat keterlibatannya dalam proses dan pengalaman belajar anaknya di PAUD. Mereka tidak terlibat karena tidak mengerti. Solusinya adalah sekolah menyediakan suatu layanan bimbingan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua siswa akan bentukdan manfaat keterlibatannya di PAUD. Pemahaman itulah yang akan memotivasi orang tua untuk terlibat aktif dalam pendidikan anaknya di PAUD.
PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA SMA DALAM PENGAJUAN SOAL MATEMATIKA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA Fulgensius Efrem Men
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.653 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal matematika berdasarkan tingkat kemampuan matematika yang terdiri atas kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Subjek penelitian adalah siswa kelas X dan berjumlah lima orang. Adapun hasil penelitian yang menggambarkan proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal berdasarkan tingkat kemampuan matematika sebagai berikut. Pertama, siswa berkemampuan matematika tinggi kategori baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi, menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya sebagai sumber ide dan memiliki beberapa kriteria untuk membuat soal. Kedua, siswa berkemampuan matematika sedang dengan kategori baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi pada masalah terkait pengajuan soal, mengenali perintah dan mengidentifikasi asumsi-asumsi mendasar berupa apa yang diketahui pada informasi yang diberikan. Ketiga, siswa berkemampuan matematika rendah kategori kurang baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi yang pada masalah terkait pengajuan soal. Siswa menggunakan pengetahuan sebagai sumber ide dan memiliki beberapa kriteria untuk membuat soal. Mengacu pada hasil penelitian terlihat bahwa proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal matematika berdasarkan tingkat kemampuan matematika berbeda-beda.
PENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA DAN SOSIAL ANAK MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) Ferdinandus Arifin Sulaiman
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.628 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.116

Abstract

Proses pembelajaran pada layanan pendidikan anak usia dini (PAUD) secara jelas diupayakan untuk membantu anak dalam mencapai tingkat perkembangan. Layanan bantuan yang diberikan oleh guru sangat penting dalam upaya untuk mencapai tujuan dimaksud. Masalah yang dihadapi selama ini adalah para pendidik di PAUD cenderung melakukan proses pembelajaran secara formal, berpusat pada guru, dan menekankan pada aspek membaca, menulis, menghitung, memberikan lembar kerja, dan pekerjaan rumah juga secara formal. Fenomena tersebut tidak sesuai dengan prinsip pembelajaran di PAUD yang berbasis pada perkembangan terutama pada keenam aspek perkembangan anak. Dua dari keenam aspek perkembangan tersebut adalah aspek perkembangan bahasa dan sosil. Untuk mengembangkan kedua aspek perkembangan tersebut, salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan saat ini adala pendekatan pembelajaran Beyond Center Circle Time (BCCT). Pendekatan pembelajaran ini juga sering disebut dengan pembelajaran sentra yang menekankan pada karakteristik anak melalui kegiatan bermain.
MEMBANGUN BUDAYA MUTU DAN UNGGUL DI SEKOLAH Hendrikus Midun
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.853 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.117

Abstract

Membangun mutu pendidikan merupakan usaha bersama dan terus-menerus semua komponen pendidikan. Budaya mutu dimulai dengan komitmen mutu dari semua komponen sekolah, kerjasama, dan kepemimpinan yang kuat dalam sekolah. Ketiga hal ini mendorong setiap komponen sekolah untuk merealisasikan standar dan pinsip mutu dalam dinamika pendidikan. Budaya mutu dan unggul nampak pada layanan pendidikan yang bermutu. Indikator utamanya adalah kepuasaan pelanggan, baik pelanggan internal dan eksternal. Kepuasaan yang dimaksudkan adalah kebahagiaan dan keberhasilan, tidak saja setelah periode pendidikan tetapi juga selama proses pendidikan berlangsung. Maka komitmen yang dituntut dari setiap komponen pendidikan terutama dewan sekolah, pendidik, peserta didik adalah berpikir dan betindak menghasilkan yang terbaik, berorientasi ke masa depan, terbuka dan adaptif terhadap perubahan, melakukan penyempurnaan terus menenus, dan merubah cara pandang terhadap sesuatu. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik mutu dan tawaran solutif bagaimana mutu dimiliki dan dijalankan pada aktivitas pendidikan.
NASIB KAUM PEREMPUAN: BERKACA PADA NOVEL “PEREMPUAN DI TITIK NOL” Ambros Leonangung Edu
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.669 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.118

Abstract

Sejak awal penciptaaan, laki-laki dan perempuan sudah ada bersama. Bahkan mereka diciptakan untuk hidup berdampingan. Tetapi di mata lelaki, keberadaan perempuan bersifat problematis. Mungkin bukannya tidak dibutuhkan, tetapi kontribusinya dipertanyakan. Aneka kekerasan yang dialami perempuan sudah semestinya terjadi. Cara pandang tersebut menjadi sisi tilik ]untuk menjelaskan praksis aneka kekerasan terhadap perempuan. Tulisan ini ingin membedah kekerasan dengan bertolak dari reflesi atas novel Perempuan di Titik Nol, karya Nawal El-Saadawi. Novel ini akan mengupas secara tajam konteks dan relevansi kekerasan yang dialami para perempuan dewasa ini.
PHONOLOGY ACQUISITION AT THE HOLOPHRASTIC STAGE Sebastianus Menggo
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.019 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.119

Abstract

The aim of this preliminary research is to know and describe the phonology acquisition toward early childhood on 15 until 20 months age old in Santo Paulus Preschool, Singaraja, Bali which altogether 7 children. Purposive procedure was applied in this study. Then data were collected through observation, field note, and natural recorded when the respondents were playing and interacting each other in school park. Data collection were done during four days and only certain utterances of those respondents were recorded. The utterances recorded are expected to be representative of the whole 7 children’s phonology acquisition. Utterances repeated by students were recorded precisely by the researcher. The result showed that, children on 15 until 20 months old age generally have acquired vocal phonemes (u, i, e, o). Then, the structure of utterances by this age from easy to difficult phonemes. The distinction of phonem difficulty referenced to the how child articulated the total of distinction feature of each phonem. Vocal phonemes acquisition of 15 until 20 months age old have already completely acquired. There was no vocal phonem change or created a new vocal phonem. Meanwhile, consonant acquisition for the children of this stage, the researcher found that 4 children still have the problem of certain consonants such as r, s, k, j and t. The children articulated those phonemes were different from adult’s production but those differences indicated to the equality of semantic perspective with adult.
EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA SD Kanisius Supardi
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.813 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.120

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang efektivitas penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar IPA siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan desain quasi eksperimental dan bentuk desainnya adalah nonequivalent control.Instrument yang digunakan adalah tes. Data awal diperoleh dengan cara mencatat nilai rapor mata pelajaran IPA siswa kelas V semester dua tahun pelajaran 2014/2015 yang digunakan untuk menguji homogenitas kelompok dan pembentukan kelompok pada kelas eksprimen. Data hasil penelitian ini ini diperoleh dari selisih pretes dan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji t-independen, sehingga diperoleh thitung = 4,20> ttabel = 1,67 sehingga hasil belajar IPA dari kedua kelas berbeda secara signifikan. Hasil penelitian ini menunjukan ada perbedaan hasil belajar IPA antara kelas eksperimen yang diajar dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kelas kontrol yang tidak menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD.Hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas eksperimen lebih efektif dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 14 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 10 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 10 No 1 (2018): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 8 No. 1 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 8 No 1 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 7 No 2 (2015): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 7 No. 2 (2015): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 7 No. 1 (2015): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 7 No 1 (2015): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio More Issue