cover
Contact Name
Ahmad Kholiqul Amin
Contact Email
choliqamin@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
lppm@ikippgribojonegoro.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Edutama
  • Jurnal Pendidikan Edutama
  • Website
Published by IKIP PGRI BOJONEGORO
ISSN : 23392258     EISSN : 2548821X     DOI : -
Core Subject : Education,
Edutama Journal of Education (Jurnal Pendidikan Edutama) is double -blind peer reviewed open access journal that provides publication of articles in all education field. it aims to promote excellence through the dissemination of high-quality research finding in provide a platform scientists and academicians all over the world to promote, share and discuss various and issues developments in different areas of educational research.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2017): July" : 6 Documents clear
ENHANCING STUDENTS’ SPEAKING ABILITY BY APPLYING THINK-PAIR SHARE TECHNIQUE FOR THE STUDENTS OF XII IPS 4 MA NEGERI I BOJONEGORO IN THE ACADEMIC YEAR OF 2016/2017 Nadif Ulfia
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 4, No 2 (2017): July
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v4i2.53

Abstract

Abstract: Enhancing  Students’ Speaking Ability by Applying Think-Pair Share Technique for the Students of XII IPS 4 MA Negeri I Bojonegoro in the Academic Year of 2016/2017. In fact, many students have difficulties in communicating in English. The writer proposes using Think-Pair-Share (TPS) learning technique which can be considered as an alternative. The result of the preliminary study shows that the students speaking ability was very low, the average score was only 6.3 which was much lower than stated passing grade score, that is 7.5. There were only 9 out of 32 students who were actively involved in the speaking activity. This research is conducted  in order to find out whether using Think-Pair-Share technique enables the students to participate actively in speaking class. The study carried out by applying Classroom Action Research. The selecting subjects were the XII IPS 4 students in the academic year 2016/2017. The data collection involves a number of instruments are: a preliminary study, a questionnaire and an observation sheets. The result shows that there were some improvement of active students (6.87). The result of cycle 2 shows that there were 28 out of 32 students who actively participated in the speaking activity. The mean score of the students speaking ability could reach  7.56. Based on the data it can be said that the action in cycle 2 brought a success that TPS technique is effective to enhance the students’ speaking ability.Keywords: Teaching Technique, Think-Pair Share, Speaking,Abstrak: Meningkatkan Kemampuan Berbicara dengan Penerapan Teknik Think-Pair Share pada Siswa Kelas XII IPS 4 MA Negeri 1 Bojonegoro pada Tahun Pelajaran 2016/2017. Pada kenyatannya, banyak siswa mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Penulis menyarankah untuk menggunakan teknik mengajar  Think-Pair Share (TPS) yang dapat dijadikan sebagai alternatif. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa kemampuan para siswa dalam berbicara menggunakan Bahasa Inggris sangatlah rendah. Nilai rata-rata siswa hanya pada level 6.3 dibawah kkm yang ditetapkan, yaitu 7.5. Hanya terdapat 9 dari 32 siswa yang secara aktif terlibat dalam berkomunikasi dalam Bahasa inggris. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan teknik TPS mampu membuat para siswa berpartisipasi secara aktif di kelas. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian ini adalah parasiswa kelas XII IPS 4 pada tahun akademik 2016/2017. Pengumpulan data dilakukan melalui pre-tes, kuesioner, dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa peningkatan junlah siswa yang aktif berpartisipasi dikelas (6.87%) pada siklus 1 ang masih harus ditingkatkan pada siklus 2. Hasil peneitian pada siklus 2 menunjukkan bahwa terdapat 28 dari 32 siswa yang turut aktif baerpartisispasi dikelas (7.56). Berdasarkan hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa aktivitas pada siklus 2 berhasil membwa kesuksesan untuk meningkatkan kemampuan siswa berbicara.Kata kunci: teknik mengajara, Think-pair Share, berbicara.
PHILOSPHICAL FOUNDATION IN ENGLISH EDUCATION CURRICULUM RENEWAL BASED ON INDONESIAN QUALIFICATION FRAMEWORK (KKNI) Ima Isnaini Taufiqur Rohmah
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 4, No 2 (2017): July
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v4i2.54

Abstract

Abstract: Philosphical Foundation in English Education Curriculum Renewal Based on Indonesian Qualification Framework (KKNI). Indonesian Qualification Framework (IQF) is a description of qualification levels for all Indonesian learning outcomes or certificate statements in Indonesian schooling from year 9 to higher education. The IQF holds a legal endorsement in the form of Presidential Decree no. 8/2012. This IQF will specify equivalencies between Indonesian and foreign qualifications, thus improving Indonesia’s international competitiveness and making the country more open to global trade. As a consequence, the structures of curriculum in all Indonesian educations should base on this document. English teacher Education needs English language teacher education with appropriate structures of curriculum relevant to the global world and 21st century learning. This article intends to describe the IQF, and the philosophical foundation structure of the EL Teacher education Curriculum in Indonesia.Keywords: Curriculum, Renewal, Indonesian Qualification Framework. and English Language Teacher EducationAbstract: Landasan Filosofis dalam Perbaruan Kurikulum Pendidikan Bahasa Inggris Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Kerangka Kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) adalh sebuah pejabaran level kualifikasi tujuan pembelajaran di Indonesia atau sebagai sebuah pernyataan tertulis sekolah di Indonseia dari mulai kelas 9 sampai denagn pendidikan tinggi. KKNI merupakan mempunyai aturan tegas yang termuat dalam Peraturan Presiden No. 8/2012. KKNI akan lebih memspesifikkan kesaamaan antara kualifikasi luar negeri dan kualifikasi pendidikan di Indonesia, untuk meningkatkan daya saing Indonesia dimata internasional dan membuat negara kita lebih terbuka dengan pasar bebas. Sebagai konsekuensinya, stuktur kurikulum di semua level pendidikan di Indonesia haru berdasarkan dokumen ini. Pendidikan Guru Bahasa Inggris membutuhkan kurikulum pendidikan guru Bahasa Inggris yang memiliki struktur kurikulum yang tepat dan relevan terhadap globalisasi dan pembelajaran pada abad 21. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kurikulum Pendidikan Guru Bahasa Inggris dan landasan filosofis kurikulum pendidikan Guru Bahasa Inggris di Indonesia.Kata kunci: Kurikulum, Perubahan kurikulum, KKNI, Pendidikan Guru Bahasa inggris.
KAJIAN KONSEPTUAL MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR Ahmad Kholiqul Amin
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 4, No 2 (2017): July
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v4i2.55

Abstract

Abstract: Conceptual Analysis of  Web basis Blended learning teaching model to improve the student’s achievement and motivation.. In this article, describe the content of some research result journals which is focuses on the blended learning teaching model. The research result which is analyzed based on searching result of online journal database such as database Education Resources Information Center (ERIC), The turkish Online Journal of Education Tecnology (TOJET) dan Academics’ research center (ARC). In this article, for about twenty international journals focused on blended learning teaching model. This article discuss based on blended learning limitation. i.e.  the concept of blended learning, research method, technique of collecting data, research  instrument, data analysis. The discussion of this article partly as a reference to conduct further research. The result of this conceptual study from some journals show that blended learning is a mix method among conventional learning and online learning. The students expected to be actively to find out the learning technique  which is comfortable for the students. Teacher has a function as mediator, facilitator, and also as a friend who always build conducive situation for the students. Blended learning will also strength conventional model through the development of technology for education. Beside, the result of the journals can be concluded that the average of the research result in blended learning also contribute to the student’s achievement .Keywords: Abstrak: Kjian Konseptual Model Pemebelajaran Blended Learning berbasis web untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar. Pada artikel ini memaparkan kajian isi jurnal dari beberapa hasil penelitian yang difokuskan pada model pembelajaran blended learning. Hasil jurnal penelitian yang dianalisis berdasarkan dari hasil penelusuran database jurnal online seperti database Education Resources Information Center (ERIC), The turkish Online Journal of Education Tecnology (TOJET) dan Academics’ research center (ARC) dll. Pada artikel ini jurnal yang dikaji berjumlah kurang lebih 20 jurnal internasional yang berfokus pada model pembelajaran blended learning. Artikel ini membahas berdasarkan ruang lingkup dari blended learning, konsep dari blended learning, metode penelitian, teknik pengumpulan data,  instrument penelitian, analisis data. Pengkajian pada artikel ini sebagai rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya. Hasil dari kajian konsep dari beberapa jurnal bahwa model blended learning adalah pencampuran model pembelajaran konvensional dengan belajar secara online. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru hanya berfungsi  sebagai  mediator, fasilitor dan  teman  yang  membuat  situasi  yang  kondusif untuk  terjadinya konstruksi pengetahuan  pada  diri peserta didik.  Blended  learning ini  akan memperkuat  model  belajar  konvensional melalui pengembangan teknologi pendidikan. Selain itu hasil kajian pada jurnal dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil penelitian blended learning juga memberikan pengaruh terhadap hasil belajar.Kata Kunci : Blended Learning, Hasil Belajar
HYPNOTEACHING IN HISTORY LESSON Agus Budianto; Nara Setya Wiratama
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 4, No 2 (2017): July
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v4i2.50

Abstract

Abstract: Hypnoteaching in History Lesson. Historical learning is a science that can’t be separated in educating the younger generation. Through this lesson, teachers in secondary schools can provide the foundation of nationality through important events in the study of the social sciences. Many of the problems that occur in learning history, such as the boring and make sleepy.Everyone must have heard the term hypnosis, hypnotism, or hypnotherapy. Each person must also have a different view or understanding when hearing these terms. Hypnoteaching is one of the learning methods by using the art of communicating to influence learners. Hypnoteaching is a combination of five teaching-learning methods such as quantum learning, accelerate learning, power teaching, neuro-linguistic programming (NLP) and hypnosis.Hypnoteaching can be done using informal hypnosis as well as formal hypnosis. Informal hypnosis is also called indirect hypnosis ie teachers can naturally make the Critical Area learners become no longer critical, through a very persuasive communication pattern. Here's what the teacher can do in Informal hypnosis: (1) get attention; (2) establishing Themes; (3) presenting the structure and regulations; (4) building relationships. If the learners are already comfortable and interested, the next step is to do a formal hypnosis before the lesson begins. Here are the steps that must be done: (1) Induction; (2) Deepening; (3) Deep level test; (4) Suggestion, and; (5) Termination. Keywords: Historical learning, hypnoteaching, hypnosis, hypnotism, hypnotherapy, historyAbstrak: Hipnoteaching dalam Pembelajaran Sejarah. Pelajaran sejarah tidak bisa dihilangkan dalam mendidik para generasi muda. Melalui pembelajaran ini, guru pada sekolah menengah pertama dapat memberikan pondasi rasa nasionalisme melalui peristiwa peristiwa penting dalam pelajaran ilmu pengetahuan social. Masalah yang sering muncul pada pembelajaran ini adalah kebosanan siswa dan mengantuk.Setiap orang pasti pernah mengenal istilah  hypnosis, hipnotis, atau hipnoterapi. Setiap orang pasti mempunyai pemahaman yang berbeda ketika mendengar istilah tersebut. Hipnoteaching adalah salaha satu metode mengajar dengan menggunakan senin berkomunikasi untuk mepengaruhi para siswa. Hipnoteaching adalah kombinasi dari lima metode mengajar seperti quantum learning, accelerate learning, power teaching, neuro-linguistic programming (NLP) dan hypnosis.Hypnoteaching dapat diterapkan menggunakan informal hypnosis dan juga informal hypnosis. Informal hypnosis juga disebut sebagai indirect hypnosis, misalnya para guru dapat secara alami membuat area kritis siswa menjadi tidak kritis lgi, melalui pola komunikasi persuasi. Berikut adalah apa yang dapat dilakukan para guru pada informal hypnosis: (1) mendapatkan perhatian; (2) menentukan tema; (3) menyajikan struktur dan aturan; (4) membangun kerjasama. Jika para siswa sudah sudah mencapai posisi nyaman dan tertarik pada kegiatan pembelajaran, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah : (1) pendahuluan; (2) pendalaman; (30 test tingkat kedalaman; (4) pemberian saran, dan; (5) penutup.Kata kunci: Pembelajaran sejarah, hypnoteaching, hipnosis, hypnotis,  hipnoterapi, sejarah.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN INDEX CARD MACHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X Miftahus Surur; Rike Nor Umamiyatil Urfi
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 4, No 2 (2017): July
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v4i2.51

Abstract

Absract: Application of Problem Based Learning Model Using the Index Card Match To Improve Learning Activities and Results Class X. This study aims to improve the activity and student learning outcomes. Therefore, this study was designed with classroom action research model. Subjects in this study were students of class X 1 MAN 2 Situbondo The action taken is the implementation of Problem Based Learning using Index Card Macht conducted in two cycles. The technique of collecting data through observation sheet activities of every learning and evaluation at the end of each cycle.From research conducted to prove that: 1) an increase in the activity of students in the first cycle and the second cycle. In the first cycle of student activity level of 89.10% and the second cycle of 92.52%, and both are included in the category of very active. 2) an increase in student learning outcomes in the first cycle and the second cycle. In the prior action of students who otherwise completed totaling 28 students or 71.79% increased in the first cycle to 31 students or 79.49% and increased again in the second cycle to 36 or 92.31% and otherwise completed in classical because it has exceeded the limit that is 80% complete. Keywords: Model PBL with Index Card Match, activities, learning outcomesAbstract: Penerapan Model Problem Based Learning Menggunakan Index Card Macht Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian ini dirancang dengan model penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 MAN 2 Situbondo Tindakan yang dilakukan yaitu penerapan Problem Based Learning menggunakan Index Card Macht yang dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data melalui lembar obsevasi aktivitas setiap proses pembelajaran dan evaluasi di setiap akhir siklusnya.Dari penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa : 1) terjadi peningkatan aktifitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I tingkat aktifitas siswa sebesar 89,10% dan pada siklus II sebesar 92,52% dan keduanya termasuk dalam kategori sangat aktif. 2) terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Pada sebelum tindakan siswa yang dinyatakan tuntas berjumlah 28 siswa atau 71,79% kemudian meningkat pada siklus I menjadi 31 siswa atau 79,49% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 36 atau 92,31% dan dinyatakan tuntas secara klasikal karena telah melebihi batas tuntas yaitu 80%. Kata kunci: Model PBL dengan Index Card Macht, aktifitas, hasil belajar 
VIDEO AS TEACHING MEDIA TO IMPROVE STUDENTS’ MOTIVATION IN LEARNING ENGLISH FOR THE ELEVENTH GRADE OF IPS 2 MA NEGERI RENGEL TUBAN . Muktamir
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 4, No 2 (2017): July
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v4i2.52

Abstract

Abstract: Video as Teaching Media to Improve Students’ Motivation in Learning English for the Eleventh Grade of IPS 2 MA Negeri  Rengel Tuban. The individual learning success is influenced by many factors. Motivation as a part of the factors gives strong influence to the students in their activities in learning English. This study was designed to improve the students' motivation by using video. In this study we use short film as an instructional media by implementing three steps in teaching process, i.e: pre- activity, whilst activity and post activity. The study was Classroom Action Research (CAR). The subjects were the eleventh grade of IPS 2 MA Negeri Rengel Tuban in the 2016-2017 academic years consisting of 32 students. The instruments used in this study consist of test, field notes, observation sheets, and questionnaire. The findings showed that the use of video can improve the students' motivation. It can be seen from questionnaire; the findings indicated that the students increased their intrinsic motivation and extrinsic motivation. It can be seen from the increasing of the students' motivation in preliminary study and the result in cycle 1 and cycle 2. The students' intrinsic motivation in preliminary was 53.4 %, in cycle 1 was  68.8 % and in cycle 2 was 85.4%. The students' extrinsic motivation in preliminary was 51.5%, in cycle 1 was 78.6% and in cycle 2 was 89.6%.Keywords: Video, teaching media, motivation.Abstrak: Video sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Inggris para Siswa Kelas XI IPS 2 MA Negeri Rengel Tuban. Keberhasilan beelajar indivisu sangat dipengaruhi oleh banyak factor. Motivasi sebagai bagian dari factor-faktor yang memberikan penaruh yang kuat bagi para siswa padaaktivitas pembelajaran Bahasa inggris. penelitian ini di desain untuk meningkatkan motivasi beljaran para siswa dengan menggunakan video. Pada penelitian ini kita menggunakan film pendek sebagai medi pembelajaran dengan menerapkan tiga langkah dalam proses pengajaran. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian ini adalah parasiswa kelas sebelas IPS 2 MA Negeri rengel Tuban pada tahun pelejaran 2016/2017 yang terdiri atas 32 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, catatan lapangan, lembar observasi dan kuisioner. Hahil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan video dapat meningkatkan motivasi para siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner; hasil penelitian mengindikasikan bahwa motivasi instrinsik dan ekstrinsik para siswa mengalami peningkatan. Hal ini bisa bilihat dari hasil pembelajaran pada siklus 1 dan 2. Motivasi instrinsik siswa adalah pada saat studi pendahuluan adalah 53.4%, dan meningkt pada siklus 1 menjadi 68.8% dan di siklus 2 meningkat menjadi 85.4%. Motivasi ekstrinsik para siswa pada pre-studi adalah 51.5% dan pada siklus 1 adalah 78.6% dan hasil setelah siklus 2 adalah 89.6%.Kata kunci: Video, media pengajaran, motivasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 6