cover
Contact Name
Muh. Subair
Contact Email
ingatbair@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
abumuslim@kemenag.go.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Pusaka : Jurnal Khazanah Keagamaan
ISSN : 23375957     EISSN : 26552833     DOI : -
Core Subject : Religion, Social,
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan memiliki Periode penerbitan 2 kali dalam setahun yakni pada bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 185 Documents
Tradisi Suju’ Tilawa: Studi Living Hadis Dalam Lingkungan Pesantren As’adiyah Sengkang Muhammad Alwi Nasir; Muhammad Asri Nasir
PUSAKA Vol 11 No 1 (2023): Pusaka Jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Sengkang merupakan salah satu pondok tertua yang ada di Sulawesi Selatan dan memiliki beberapa tradisi ibadah yang rutin dilaksanakannya dari tahun ke tahun. Salah satu tradisi yang dilaksanakan sejak dahulu sampai sekarang adalah Suju’ Tilawa yang dilakukan dengan membaca surah as-Sajdah. Tradisi ini merupakan amalan yang turun- temurun. Amalan ini adalah sunnah yang termaktub dalam hadis Nabi SAW. Penelitian ini membincangkan aspek praktik tradisi suju’ tilawa dan pemaknaanya. Pelaksanaan Suju’ Tilawa dilakukan dengan membaca surah as-Sajdah pada shalat subuh Jumat yang dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di lingkungan Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Sengkang. Penelitian ini menggunakan teori living hadis dan teori fenomenologi untuk mengamati prosesi pelaksanaan tradisi suju’ tilawa yang dilakukan pada setiap shalat subuh Jumat di lingkungan Pondok Pesantren As’adiyah serta memahami subtansi dari dalil hadis Nabi SAW digunakan sebagai landasan pengamalan sunnah ini. Adapun praktik Suju’ Tilawa dilakukan dengan membaca surah al- Fatihah dan surah as-Sajdah dan melakukan suju’ tilawa setelah membaca ayat 15 pada surah as-Sajdah. Adapun pemaknaan yang ada di balik pelaksanaan Suju’ Tilawa adalah: 1) meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT; 2) mengamalkan sunnah sesuai dengan yang tertuang di dalam hadis Nabi SAW; 3) melatih keistikamahan; dan 4) melestarikan tradisi lama yang dilakukan oleh para pengasuh Pondok Pesantren As’adiyah terdahulu.
Strategi Program Perpustakaan untuk Meningkatkan Minat Baca Pemustaka MTsN Luwu Utara Fikar Muasbin; Husnul Husnul; Salma Harun; Nasrullah Nasrullah
PUSAKA Vol 11 No 1 (2023): Pusaka Jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perpustakaan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan budaya baca pada sebuah institusi pendidikan. Pada hakikatnya, perpustakaan setidaknya dalam setiap fase mampu memaksimalkan perannya dalam peningkatan minat baca pemustaka pada institusi pendidikan seperti Madrasah. Perpustakaan madrasah diharapkan mampu menjadi urat nadi dari setiap aktivitas proses pembelajaran yang salah satunya meningkatkan minat baca pemustaka. Khususnya di MTsN Luwu Utara, minat baca masih tergolong rendah, disebabkan karena kurangnya upaya perpustakaan dalam rangka meningkatkan minat baca pemustaka. Dengan kehadiran teknologi informasi yang semakin berkembang, tampaknya menjadi angin segar bagi pengelola perpustakaan untuk melakukan terobosan baru dengan memperbarui perpustakaan jenis konvensional menjadi pelayanan digital di MTsN Luwu Utara. Perkembangan teknologi tersebut memberikan peluang bagi perpustakaan untuk melakukan strategi dalam rangka mendongkrak minat baca siswa Madrasah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi perpustakaan dalam rangka meningkatkan minat baca pemustaka di lingkungan MTsN Luwu Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara langsung dengan pengguna perpustakaan MTsN Luwu Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemustaka mengharapkan adanya upaya dari perpustakaan untuk mendorong semangat minat baca di MTsN Luwu Utara. Adapun strategi yang dilakukan perpustakaan MTsN Luwu Utara dalam rangka meningkatkan minat baca pemustaka yakni dengan melakukan pembaruan jenis perpustakaan, pembuatan program wajib kunjung perpustakaan, dan pemanfaatan teknologi informasi mellaui penyediaan e-book berbasis website dan applikasi perpustakaan serta pemanfaatan media sosial.
Kameko: Antara Kepentingan Ekonomi dan Konstruksi Agama dalam Masyarakat Muna Deni Puji Utomo; Musrini Muis
PUSAKA Vol 11 No 1 (2023): Pusaka Jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi sadap nira merupakan aktivitas ekonomi tradisional masyarakat Muna yang dilakukan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Aktivitas sadap nira secara konvensional berupa kegiatan pengambilan nira dari pohon aren di kebun-kebun dan telah menjadi aktivitas keseharian khususnya di Desa Kabangka. Air olahan nira tersebut dalam bahasa Muna disebut kameko, yang kemudian menjadi minuman tradisional bagi masyarakat Muna. Tujuan tulisan ini untuk mengungkapkan hal yang mendasari masyarakat Muna masih memproduksi kameko sampai dewasa ini. Tujuan berikutnya adalah untuk mengungkapkan keberadaan kameko dalam kaitannya dengan konstruksi pemahaman syariat agama Islam pada masyarakat Muna. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pemaparan yang bersifat analisis deskriptif. Pendekatan deskriptif berorientasi pada pengamatan fenomena, gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut. Aktivitas masyarakat Muna yang menyadap nira untuk menghasilkan kameko sampai hari ini masih berlangsung oleh karena kepentingan ekonomi. Pada mulanya kameko hanya diproduksi sebagai minuman pengganti air minum pada saat kemarau tiba dan acara duduk adat. Namun, dua dekade terkahir kameko sudah diolah menjadi minuman yang diperjual belikan sebagai bahan pembuatan arak. Keberadaan arak dari sudut pandang syariat agama Islam menjadi sebuah permasalahan, oleh karena kameko dapat dikategorikan sebagai minuman memabukkan yang diharamkan. Rekonstruksi pemahaman agama yang perlu dilakukan ialah dengan memberikan solusi ekonomi sepadan yang tidak mengganggu perekonomian masyarakat yang sudah berjalan selama ini, seperti gula semut, hand sanitizer, dan alkohol untuk medis.
Budaya Pela-Gandong Sebelum dan Sesudah Konflik pada Negeri Latta di Kota Ambon Hanafi Pelu; Juairia Pelu; Sipa Pelu
PUSAKA Vol 11 No 1 (2023): Pusaka Jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengkaji Pela-Gandong dengan tujuan untuk mengetahui hubungan keakraban hidup orang basudara sebelum dan sesudah konflik di Desa Latta Kota Ambon Provinsi Maluku pada tahun 1999. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yakni menjelaskan hasil penelitian dengan menguraikannya secara deskriptif. Penelitian deskriptif yang diimplementasikan adalah menjelaskan fenomena, gejala, kejadian, dan peristiwa yang terjadi pada kelompok masyarakat tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pola kehidupan Pela-Gandong orang basudara (bersaudara) di Maluku telah memiliki kekhasan hubungan kebersamaan, kekerabatan dan kemasyarakatan yang ada pada masyakarat Desa Latta, baik masyarakat Kristen dan Muslim. Persaudaraan keduanya telah tertanam dan dipraktikkan oleh nenek-moyang mereka sejak zaman dahulu kala. Hubungan tersebut disebut budaya Pela-Gandong. Pela berarti ‘telah terjadi atau telah terjalin sejak dahulu kala’ maknanya adalah interaksi sosial kemasyarakatan telah terjadi antara satu desa adat dengan desa adat yang lain untuk tolong menolong tanpa melihat perbedaan suku, ras, golongan dan Agama. Dengan demikian Pela-Gandong adalah sebuah keterikatan hubungan kekeluargaan desa-desa adat dan merupakan sebuah ‘persaudaraan sejati’. Masyarakat Desa Latta Muslim dan Kristen telah mempraktikkan kehidupan Pela-Gandong sejak nenek-moyang dan diwariskan secara turun-temurun kepada anak cucu, bahkan sampai anak cicit buyut mereka.
Substansi Literasi Moderasi Beragama dalam Buku Tematik pada MIS Madani Alauddin A. Hijaz Mukhtar; Israpil Israpil; Suardi Suardi
PUSAKA Vol 11 No 1 (2023): Pusaka Jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menginventarisasi dan mendeskripsi substansi moderasi beragama yang terkandung di dalam buku pembelajaran tematik siswa Madrasah Ibtidaiyah yang digunakan di Kabupaten Gowa. Pengamatan mengambil sampel pada Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Madani Alauddin Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian diawali pengumpulan data dan diolah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data primer didukung dengan kajian pustaka dengan memanfaatkan sumber data berupa buku tematik kelas I sampai kelas VI Edisi Revisi 2017. Penelusuran substansi literasi moderasi beragama pada buku tematik tersebut mengaitkan empat postulat moderasi beragama yaitu: 1) komitmen kebangsaan; 2) toleransi; 3) anti kekerasan; dan 4) akomodatif terhadap budaya lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks pembelajaran tematik MIS Madani Alauddin telah memuat substansi literasi moderasi beragama. Substansi literasi moderasi beragama pada buku tematik didominasi aspek muatan komitmen kebangsaan, yakni terkait Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia yakni pada tema tiga dan tema empat kelas I, tema satu kelas II, dan tema lima kelas IV. Muatan sikap Toleransi, substansinya terangkum pada tema satu dan tema tiga kelas II, yakni terkait hidup rukun dan mengharga perbedaan. Muatan sikap akomodatif terhadap budaya, substansinya terangkum pada tema tujuh kelas VI, yakni terkait keragaman budaya Indonesia yang merupakan warisan dari leluhur. Penjelasan moderasi beragama di dalam buku dimplementasikan oleh guru baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Substansi moderasi beragama pada buku-buku tematik didominasi muatan komitmen kebangsaan, hal ini berdampak positif kepada siswa madrasah terhadap pemahaman Pancasila sebagai dasar negara sejak dini.