cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
IMANENSI: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Islam
ISSN : -     EISSN : 23391847     DOI : -
Core Subject : Religion, Economy,
Jurnal IMANENSI sangat menghargai pikiran-pikiran baru, inovatif, kritis dan menantang utuk memicu lahirnya konsep dan praktik ekonomi yang Islami sesuai maqashid syariah (tujuan syariah) untuk kemaslahatan/kesejahteraan umat serta kemajuan peradaban yang lebih baik. Tujuan dari jurnal IMANENSI ini adalah (1) Membuka wawasan pendekatan Islami dalam penelitian Ekonomi, Bisnis, Manajemen dan Akuntansi; (2) Memberikan inspirasi bagi pengembangan Ekonomi, Bisnis, Manajemen dan Akuntansi Islam secara luas; (3) Mendorong hadirnya konsep dan praktik Ekonomi, Bisnis, Manajemen dan Akuntansi Islam.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2013): Imanensi : Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam" : 7 Documents clear
EKONOMI ISLAM ATAU IQTISHAD? Anis Byarwati; Tjiptohadi Sawarjuwono
Imanensi: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam Vol 1 No 1 (2013): Imanensi : Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam
Publisher : Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1916.845 KB) | DOI: 10.34202/imanensi.1.1.2013.14-24

Abstract

Istilah Ekonomi Islam dan Iqtishad mengemuka di tahun 1970-an melalui literatur yang ditulis para ahli. Kajian ini bertujuan untuk menelaah secara kritis penggunaan istilah Ekonomi Islam. Proses penelaahan menggunakan pendekatan analisis wacana. Melaluistudi literatur, kajian ini mengupas sejarah serta perkembangan istilah Ekonomi dan Iqtishad. Kemudian data yang ada diinterpretasikan. Kesimpulannya, kajian ini berhasil mengungkap adanya pergeseran filosofi dan makna dari kata ekonomi, sehingga penggunaan istilah Ekonomi Islam menjadi tidak tepat lagi. Sedangkan istilah Iqtishad terbukti memilikifilosofi dan makna yang lebih sesuai untuk digunakan.
DETERMINAN PROFIT DISTRIBUTION MANAGEMENT BANK SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2008-2011 Gagat Panggah Mulyo; Siti Mutmainah
Imanensi: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam Vol 1 No 1 (2013): Imanensi : Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam
Publisher : Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1499.689 KB) | DOI: 10.34202/imanensi.1.1.2013.31-41

Abstract

Studi ini bertujuan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen distribusi laba (PDM) in bank syariah Indonesia. Koleksi data dilakukan dengan metode purposive sampling dari 5 bank (Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Bukopin Syariah dan Bank Rakyat Indonesia Syariah). Hasil mengndikasikan bahwa kecukupan modal, proporsi pendanaan non investasi, eliminasi penghapusan aset produktif, memiliki pengaruh positif pada PDM. Efektivitas pendaanaan depositor dan proporsi pendanaan depositir memiliki pengaruh negatif pada PDM, sedangkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto dan umur bank tidak memiliki pengaruh pada PDM.
SO, WHAT IS SHARIA ACCOUNTING? Iwan Triyuwono
Imanensi: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam Vol 1 No 1 (2013): Imanensi : Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam
Publisher : Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1563.932 KB) | DOI: 10.34202/imanensi.1.1.2013.42-50

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi sifat akuntansi syariah dari sudut pandang fungsi serta tujuannya. Analisis dan sinstesis konseptual dilakukan untuk mendapatkan suatu keunikan dari akuntansi syariah. Berdasarkan perspektif khalifatullah fil ardh, fungsi dan tujuan dari akuntansi syariah melampaui kehidupan duniawi. Akuntansi syariah berfungsi sebagai instrumen doa dan zikir (pengingat Tuhan) untuk membangunkan kesadaran ketuhanan.
MUHASABAH BANK SYARIAH DALAM PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL Rita Yuliana
Imanensi: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam Vol 1 No 1 (2013): Imanensi : Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam
Publisher : Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1135.366 KB) | DOI: 10.34202/imanensi.1.1.2013.51-61

Abstract

Bank syariah telah tumbuh dengan cepat. Namun demikian, perkembangan tersebut rupanya tidak diiringi dengan kepatuhan pada prinsip syariah yaitu penerapan prinsip bagi hasil. Padahal, prinsip bagi hasil merupakan salah satu pembeda utama antara bank syariah dan bank konvensional. Untuk itu, perlu berbagai upaya untuk mengembalikan bank syariah ke “jalur yang benar” supaya apa yang sudah dicapai oleh bank syariah tidak semata berdimensi duniawi, secara ukhrawi. Upaya tersebut dipilah menjadi dua, yaitu dari internal dan dari eksternal yang meliputi pemerintah, masyarakat, akademisi, dan alim ulama.
MENGAPA PERBANKAN SYARIAH MASIH DISAMAKAN DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL? Virginia Nur Rahmanti
Imanensi: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam Vol 1 No 1 (2013): Imanensi : Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam
Publisher : Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1293.632 KB) | DOI: 10.34202/imanensi.1.1.2013.62-74

Abstract

Dewasa ini atmosfer syariah semakin digemari masyarakat Indonesia. Namun sayangnya esensi syariah tampaknya belum terintegrasi di dalam akad-akad transaksi syariah. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa terdapat beberapa factor yang memicunya. Penelitian ini menggunakan metodologi interpretif dengan metode fenomenologi. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang memicu mengapa perbankan syariah masih diidentikkan dengan perbankan konvensional, yaitu karena faktor standard dan SDM. Standar yang berupa PSAK syariah dinilai belum sepenuhnya syar’i dan implementatif. Alasan kedua terkait dengan pemahaman SDM perbankan syariah tentang syariah. Sejauh yang mereka pahami, syariah berarti sekedar bebas riba. Inilah yang menyebabkan jarak antara kajian teori dan praktik menjadi semakin lebar.
MASA DEPAN EKONOMI ISLAM: DARI PARADIGMA MENUJU METODOLOGI Aji Dedi Mulawarman
Imanensi: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam Vol 1 No 1 (2013): Imanensi : Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam
Publisher : Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1384.933 KB) | DOI: 10.34202/imanensi.1.1.2013.1-13

Abstract

Riset ekonomi Islam saat ini berfokus pada penelitian yang menekankan pada progresivitas dan pengukuran kuantitatif. Implementasi paradigm positivistik/ neoliberal yang tidak memiliki keberpihakan kepada ekonomi rakyat. Diperlukan suatu Pemetaan Konstruktif Ekonomi Islam yang akan mengarahkan riset lebih inward-looking daripada outward-looking. Kajian Non Positivistic dan Ushul Fiqh dalam Constructive Mapping dilakukan melalui beberapa pendekatan. Pertama, Tarikh, Sirah atau metodologi baru sejarah seperti pendekatan Genealogis. Kedua, pendekatan Social Structure, Tafsir, Ta’wil. Ketiga, Pendekatan Burhani atau Fenomenologis untuk menemukan metafisika masyarakat. Berdasarkan Non-Positivistic dan Ushul Fiqh Approach di atas diperlukan sinergi dengan Positivistic Approach, yaitu Sinergi Emansipasi (Emancipation Approach).
MANAJEMEN LIKUIDITAS DALAM KERANGKA KERJA DUAL BANKING SYSTEM Yenny Kornitasari; Asfi Manzilati
Imanensi: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam Vol 1 No 1 (2013): Imanensi : Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam
Publisher : Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1120.469 KB) | DOI: 10.34202/imanensi.1.1.2013.25-30

Abstract

Pengelolaan likuiditas merupakan masalah yang sangat kompleks dalam kegiatan operasional suatu bank. Pemicu utama kebangkrutan bank, baik bank yang besar maupun bank yang kecil, bukanlah karena kegagalan pada pembiayaan yang menyebabkan kerugian, melainkan lebih kepada ketidakmampuan bank untuk melakukan pengelolaan likuiditas. Artikel ini membahas manajemen likuiditas pada Dual Banking System. Ditemukan bahwa pengelolaan likuiditas dengan menggunakan SBIS maupun melalui transaksi PUAS belum mampu menjawab problem riil yang dihadapi perbankan syariah dalam mengalokasikan idle money yang diakibatkan oleh adanya overliquid.

Page 1 of 1 | Total Record : 7