cover
Contact Name
Sinta Paramita
Contact Email
sintap@fikom.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
Koneksi@untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Koneksi
ISSN : -     EISSN : 25980785     DOI : -
Koneksi (E-ISSN : 2598 - 0785) is a national journal, which all articles contain student's writing, are published by Faculty of Communication Universitas Tarumanagara. Scientific articles published in Koneksi are result from research and scientific studies conduct by Faculty of Communication students in communication field. Koneksi published twice a year.
Arjuna Subject : -
Articles 33 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2020): Koneksi" : 33 Documents clear
Penerimaan LGBT oleh Tempat Ibadah Aureliya Ramadhanti; Suzy Azeharie
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8146

Abstract

LGBT is a sexuality issue that is still being debated in Indonesian society, especially in the religious scope. The church,as a place of worship which is a community with the same belief to worship, has teachings with an interpretation that considers LGBT a sin. Gereja Komunitas Anugerahand the Metropolitan Community Church of Toronto are churches that openly accept LGBT congregations. The two churches are trying to support LGBT congregations by holding activities that discuss the rights of LGBT congregations. This research wants to know how the acceptance of LGBT congregations by churches as a place of worship in Indonesia. Researchers review from the communication side, communication functions and goals. The method used in this research is a phenomenological method with a qualitative descriptive approach. The research data were obtained from in-depth interviews, direct observation, document study and literature study. The conclusion of this research is that the church as a place of worship accepts LGBT because it has a meaning of the holy book verse. Acceptance is carried out by communicating with LGBT people, supporting, instilling religious values, and inviting them to be involved in activities at places of worship.LGBT merupakan isu seksualitasyang masih menjadi perdebatan di masyarakat Indonesia, khususnyapada  lingkup keagamaan. Gereja sebagai tempat ibadah yang merupakan suatu komunitas dengan kepercayaan yang sama untuk beribadah pada umumnya memiliki ajaran dengan tafsiran yang menganggap bahwa LGBT merupakan suatu dosa. Gereja Komunitas Anugerah dan Metropolitan Community Church of Torontoadalah gereja yang secara terbuka menerima jemaat LGBT.Kedua gereja tersebutberupaya mendukung jemaat LGBT dengan mengadakan kegiatan yang membahas hak jemaat LGBT. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimanapenerimaan jemaat LGBT yang dilakukan olehgereja sebagai tempat ibadah di Indonesia. Peneliti meninjau dari sisikomunikasi, fungsi dan tujuan komunikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologi dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dari wawancara mendalam,pengamatan langsung, studi dokumen dan studi kepustakaan. Kesimpulan penelitian ini adalahgereja sebagai tempat ibadah menerima LGBT karena memiliki pemaknaan terhadap ayat kitab suci. Penerimaan dilakukan dengan berkomunikasi dengan para LGBT, mendukung, menanamkan nilai-nilai agama, dan mengajak ikut terlibat dalam kegiatan di tempat ibadah.
Representasi Feminisme dalam Video Klip ‘Nightmare’ oleh Halsey Faiz Zulia Maharany; Ahmad Junaidi
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8170

Abstract

'Nightmare' is the title of a video clip belonging to a singer and singer called Halsey, in which the video clip is explained about the figure of women who struggle against patriarchal culture which has been a barrier wall for women to get their rights, welfare and the equality needed they get. This research uses descriptive qualitative research methods. Data collection techniques are done through documentation, observation and study of literature. Then, analyzed using Charles Sanders Peirce's semiotics technique. The results of this study show the fact that signs, symbols or messages representing feminism in the video, 'Nightmare' clips are presented through scenes that present women's actions in opposing domination over men and sarcastic sentences contained in the lyrics of the song to discuss with patriarchy. Youtube as one of the social media platforms where the 'Nightmare' video clip is uploaded is very effective for mass communication and for conveying the message contained in the video clip to the viewing public.‘Nightmare’ adalah judul video klip milik musisi sekaligus penyanyi yang bernama Halsey, dimana pada Video klipnya tersebut menceritakan tentang figur perempuan-perempuan yang berusaha melawan budaya patriarki yang selama ini telah menjadi dinding penghalang bagi perempuan untuk mendapatkan hak-haknya, keadilan dan kesetaraan yang seharusnya mereka dapatkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, observasi dan studi kepustakaan. Kemudian, dianalisis menggunakan teknik semiotika milik Charles Sanders Peirce. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tanda-tanda, simbol atau pesan yang merepresentasikan feminisme di dalam video klip ‘Nightmare’ yang dihadirkan melalui adegan-adegan yang menyajikan aksi perempuan dalam menolak dominasi atas laki-laki dan kalimat-kalimat sarkas yang terkandung dalam lirik lagunya untuk ditujukan kepada patriarki. Youtube sebagai salah satu platform media sosial dimana video klip ‘Nightmare’ diunggah sangat efektif untuk melakukan komunikasi massa dan untuk menyampaikan pesan yang terkandung di dalam video klip tersebut kepada masyarakat yang menonton.
Penggunaan Aplikasi Media Sosial Berbasis Audio Visual dalam Membentuk Konsep Diri (Studi Kasus Aplikasi Tiktok) Dian Novita Sari Chandra Kusuma; Roswita Oktavianti
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8214

Abstract

TikTok social media is popular with various groups and age groups. TikTok is an audio visual based social media application that contains short videos that are homemade or made by other people who entertain with interesting features such as the latest music, unique face filters and others. This study uses the Theory of Uses and Gratifications to determine individual satisfaction in using TikTok social media. Social media can shape the self-concept of its users based on internal factors (physical and psychological) and external factors (other people and reference groups). This study aims to find out how the use of audio visual-based social media in shaping the self-concept of users with different age levels. This study uses a qualitative approach with a case study method for users of TikTok social media. Data collection was carried out using observations and interviews with 4 sources of users of TikTok applications who have different age levels. The results of this study indicate differences in the age level of TikTok users affect the duration of using the application also affect the formation of self-concept formed by the speakers. The use of the TikTok application forms the self-concept of the resource person in a positive direction such as increasing the confidence of the resource person to show his identity and negative self-concepts such as lack of time management.Media sosial TikTok digemari oleh berbagai kalangan dan jenjang umur. TikTok adalah aplikasi media sosial berbasis audio visual yang berisikan video-video pendek buatan sendiri maupun buatan orang lain yang menghibur dengan fitur-fitur menarik seperti musik terbaru, filter wajah yang unik dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan Teori Uses and Gratifications untuk mengetahui kepuasan individu dalam menggunakan media sosial TikTok. Media sosial dapat membentuk konsep diri dari penggunanya berdasarkan faktor internal (fisik dan psikis) dan faktor eksternal (orang lain dan kelompok rujukan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan media sosial berbasis audio visual dalam membentuk konsep diri penggunanya dengan jenjang umur yang berbeda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus terhadap pengguna media sosial TikTok. Pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi dan wawancara kepada 4 narasumber pengguna aplikasi TikTok yang memiliki jenjang umur yang berbeda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perbedaan jenjang umur pengguna TikTok mempengaruhi durasi dalam menggunakan aplikasi juga mempengaruhi pembentukan konsep diri yang dibentuk oleh narasumber. Penggunaan aplikasi TikTok membentuk konsep diri narasumber ke arah positif seperti meningkatkan kepercayaan diri narasumber untuk menunjukkan jati dirinya dan konsep diri negatif seperti kurangnya dalam mengatur waktu.

Page 4 of 4 | Total Record : 33